...Chapter 1. Dunia Lain (Rev III)...
Di dunia berada ada sebuah desa yang mana saat itu sedang diserang oleh bandit.
"Serahkan semua harta kalian!" seru pemimpin bandit seraya menodongkan tongkat sihirnya.
Semua warga pun tidak berani untuk bertindak sembarangan dan anak buah yang lain menangkap satu persatu warga desa.
Disudut yang lain, seorang pria berambut kuning sedang bersembunyi. Ditengah itu, pria berambut kuning itu bertemu dengan kepala desa.
"Kepala desa?" gumam pelan pria berambut kuning.
Melihat sosok pria itu, kepala desa sontak memberikan instruksi nya.
"Kazuo, pergilah ke Asosiasi petualang di kota Tito. Mereka pasti akan membantu dan ini uang untuk misi nya!" ucap Kepala Desa seraya memberikan uang nya.
Setelah itu, pria yang bernama Kazuo mengangguk kepalanya. "Baik, kepala Desa. Saya akan melaksanakannya!"
Sesudah itu, Kazuo pun berlari kedalam hutan yang mana saat Kazuo berlari, dia dilihat oleh para bandit.
"Hei, kamu jangan lari!" seru pemimpin bandit lalu, dia memerintahkan anak buahnya. "Apa yang kalian lakukan?! Kejar dia!"
"Baik!" jawab anak buah bandit. Lalu, para bandit itu mengejar Kazuo.
Didalam hutan, sebuah cahaya muncul dan membentuk sosok wanita bertubuh kecil, berambut pendek hitam, mengenakan jubah penyihir dan dia adalah Dina yang sudah berubah menjadi sosok Eulalia.
Lalu, saat cahaya yang menyelimuti nya terlepas. Dina pun sontak membuka mata nya yang mana pandangan pertama yang dilihat nya ialah pohon yang menjulang tinggi disertai dengan suara kicauan burung.
Menyadari pemandangan nya yang berbeda, Dina bangun dari rebahan nya dan melihat sekeliling nya.
"Dimana aku? Di hutan kah?" ucap Dina. Lalu, dia pun menyadari sesuatu hingga dia mengerutkan keningnya. "Mungkin kah, aku sungguh-sungguh berada di dunia lain.
Ditengah memeriksa dirinya, Dina pun menyadari ada aneh dalam dirinya dan menyadari sesuatu.
"Suara itu nyata. Aku benar-benar menjadi Eulalia!" ucap Dina seraya melihat tubuhnya.
Tidak lama kemudian, Dina pun mendengar suara pria bersamaan dengan suara pemberitahuan seperti ponsel.
Kling!
[Selamat, Nona! Anda berhasil hidup kembali dan bereinkarnasi di dunia ini bersama dengan Extraordinary Magic System yang sudah terpasang.]
Mendengar itu sontak Dina pun kebingungan dan melihat sekeliling nya.
"Suara siapa itu? Dan, dimana? Keluar lah! Jangan membuatku takut!"
Dan, suara pria itu pun muncul kembali.
Kling!
[Saya AI atau Artificial Intelligence dari Extraordinary Magic System yang siap membantu dan memandu anda.]
Dina yang mendengar itu, dia menepuk dahinya dan menghela nafas panjang seraya melipatkan tangan nya.
"Ahufu ... seperti nya aku tidak terkejut. Ini mirip seperti game dan novel-novel saja. Mungkinkah kamu berada di dalam jiwa ku?"
Kling!
[Benar sekali, Nona. Saya berada di dalam jiwa anda. Nona, Bolehkah anda berkenan memberikan nama saya? Jika anda lakukan, Nona akan mendapatkan 500 poin sistem.]
"Oh, menarik. Baiklah, aku akan memberikan mu nama ...." Dina menutup matanya dan melipatkan tangan nya disertai tepukan jari. Lalu, Dina pun terpikir sebuah nama yang cocok berdasarkan gabungan kata System miliknya, "Bagaimana dengan Exoma?"
Kling!
[Dimengerti. Mulai saat ini saya bernama Exoma.]
Setelah itu, Dina pun bertanya sesuatu. "Anuu ... Exoma, Extraordinary Magic System itu apa?" tanya Dina seraya tersenyum lebar dan menaruh tangan di rambut belakang nya.
Sesaat itu, Exoma pun menjelaskan tentang Extraordinary Magic System yang mana itu merupakan sebuah sistem dunia yang mampu menciptakan, merubah, menghapus dan memberikan teknik sihir.
Lalu, dalam proses nya dibutuhkan poin System yang mana semakin tinggi teknik sihir maka jumlah poin yang dikonsumsi akan tinggi juga.
Mendengar itu, Dina mengangguk kepalanya. "Jadi begitu, aku mengerti."
Kling!
[Nona, kenapa mencobanya?]
"Baiklah, Exoma. Ajari aku!" seru Dina.
Kling!
[Dimengerti!]
Sesaat kemudian, Dina pun diajari oleh Exoma cara pengunaan. Tidak hanya itu, Dina juga dapat mengetahui bahwa Dina dan Exoma bisa berkomunikasi secara telepati.
Ditengah mempelajari sistem, tiba-tiba terlihat sosok pemuda berambut pirang yang sedang dikejar oleh beberapa pria besar dengan pakaian armor ringan dan terlihat seperti bandit abad pertengahan.
"Tunggu, pemuda sialan!" seru bandit.
Pemuda berambut kuning tidak mempedulikan suara itu dan terus berlari namun, Dina yang masih terdiam bingung tiba-tiba ditabrak oleh pemuda berambut kuning hingga membuat Dina dan pemuda itu terjatuh.
"Aduhh!" gumam Dina dan pemuda pirang.
Karena kejadian itu, para bandit pun menghentikan larinya dan berjalan menghampiri Dina dan pemuda pirang.
"Hahaha ... kalian tidak bisa lari!" seru senang bandit.
"Hei, lihat! kita mendapatkan satu wanita muda lagi yang ingin melarikan diri!" ucap salah satu bandit yang melihat kearah Dina.
Lalu, bandit yang lain melihat kearah Dina dengan seksama.
"Dia sangat cantik, jika kita jual sebagai budak. Kita akan kaya!" ucap senang bandit.
Dan, bandit yang lainnya ikut senang.
Dina pun menganalisa situasi nya yang mana dia pun menyadari sesuatu dan melihat kearah pemuda pirang.
"Hei, apakah mereka bandit seperti di Anime, game atau novel?"
Meski pemuda tidak mengerti maksud dari Dina, dia pun mengangguk kepalanya lantaran dia mendengar kata bandit.
Setelah mendapat kan jawaban itu, Dina pun tersenyum senang. "Seperti nya kalian akan menjadi kelinci percobaan ku!" ucap Dina seraya melihat bandit.
Bandit itu pun mengerutkan keningnya, "Apa maksudmu?"
Dina tidak menjawab nya, dia langsung mengambil tongkat sihirnya yang tergantung di pinggang nya setelah itu menodongkan dan mengayunkan tongkat sihirnya seraya merapalkan sihir System nya.
[System Call. Telekinetik.]
Sesaat kemudian, kedua bandit itu terlempar jauh.
Pria pirang sontak terkejut melihat Dina dengan mudah mengalahkan para bandit.
"Hehehe ... begitu cara mengunakan nya.]
Lalu, Dina sontak bangun berdiri.
"Kamu tidak apa-apa?" ucap Dina seraya memberikan tangan nya.
Pria pirang itu pun menerima tangan Dina dan berdiri.
"Nona Penyihir, tolong desa kami!" pinta pria pirang dan memegang erat tangan Dina.
Dina terkejut dengan sikap itu namun, dia pun menenangkan diri dan menjawab nya. "Baiklah, ayo kita pergi!"
Setelah itu, Dina dan pria pirang kembali ke desa.
Setibanya disana, Dina pun melawan para bandit hanya dengan ayunan tongkat sihir disertai sihir lanjutan.
[System Call. Telekinetik. Continue.]
Dengan rapalan itu, sihir yang terus berlangsung di tongkat sihirnya hingga membuat para bandit dikalahkan dengan mudah. Lalu, mereka pun ditangkap dan dibawa oleh para petualang.
Lalu, sebagai rasa terima kasih nya. Kepala Desa mengizinkan untuk Dina tinggal di Desa itu yang bernama Desa Shoyo.
Keesokan harinya, Dina pun bangun dari tidur nya yang mana kamar itu diberikan oleh para warga dengan cuma-cuma.
Disaat Dina bangun dari rebahan nya dan merenggangkan badannya.
Dina pun melihat kesamping yang mana terlihat ada anak perempuan berambut coklat yang berusia sekitar 10 tahun sedang tidur di kursi samping dirinya.
Melihat anak perempuan itu, Dina pun membangunkan nya pelan.
“Hei, nona!”
Tidak lama kemudian, anak perempuan itu pun terbangun dan terkejut saat melihat Dina yang sudah sadar dan tersenyum kepadanya.
“Nona, anda sudah bangun?” ucap anak perempuan itu.
“Ya, begitulah,” jawab Dina.
"Apa yang kamu lakukan disini? tanya Dina.
"Aku ditugaskan oleh kepala desa untuk memeriksa anda yang mungkin saja terluka dengan petarung kemarin," jawab anak perempuan.
"Ah, begitu kah. Terimakasih atas perhatiannya."
“Tidak ... Tidak, sudah seharusnya aku merawat seseorang. Perkenalkan namaku Marsha, seorang pendeta suci,” jawab anak perempuan yang bernama Marsha.
Dina terkejut saat mendengar ucapan dari Marsha.
“Pendeta Suci? Ah, benar juga. Aku berada di dunia lain,” batin Dina.
“Anu ... Nona ...”
Dina pun tersadar dari lamunannya dan memberikan senyuman, “Panggil aku Eulalia, Marsha!” seru Dina.
Dina memakai nama yang digunakan dalam game MMMO dengan maksud agar dirinya bisa dikenali dan ada orang bumi sama sepertinya yang tinggal di dunia tempat dirinya berada.
Selain itu, Dina mengetahui bahwa dirinya sudah berubah menjadi sosok karakter yang dia mainkan. Ini diketahuinya saat melihat pakaian yang dia kenakan dan rambutnya yang berbeda.
“Baik nona Eulalia, bagaimana jika anda berkumpul bersama lainnya untuk makan bersama?” ucap ajakan Marsha.
“Tidak masalah, ayo!” jawab Eulalia.
Marsha pun menarik tangan Eulalia dan dia pun berdiri dari kasurnya dan berjalan keluar ruangan.
Matahari yang terang diluar membuat mata Eulalia tertutup sebentar dan dia pun melihat ke depan sebuah pemandangan desa di abad pertengahan pun dilihatnya.
“Sungguh! aku berada di dunia lain,” batin Eulalia.
Eulalia berjalan dengan digandeng oleh Marsha ke tempat halaman desa yang disana sudah berkumpul banyak warga yang sedang makan siang.
Saat Eulalia melewati para warga. Sosok Eulalia yang tinggi dan cantik membuat dirinya menjadi pusat perhatian.
Langkah Marsha terhenti saat berhadapan dengan sosok pria paruh baya yang duduk di meja makan yang besar.
“Kepala Desa, ini Nona Eulalia. Dia baru saja sadar,” ucap Marsha yang memperkenalkan Eulalia.
Eulalia yang mendengar itu, dia menundukkan kepalanya kehadapan kepala desa.
“Salam kenal. Aku Eulalia.”
“Iya, silahkan duduk, Nona! Kita makan bersama,” ucap kepala Desa.
“Iya,” jawab Eulalia.
Eulalia pun duduk bersama dengan warga lainnya dan dia disajikan makanan sup kentang. Eulalia tidak mempermasalahkannya dan dia pun memakan sup tersebut.
“Maaf, Nona Eulalia. Saya ingin bertanya. Darimana kah asal, Nona?" tanya Kepala desa.
Eulalia sempat terdiam lama karena dalam pikirannya tidak mungkin dia berkata jujur yang menimpah dirinya.
“Maaf, sejujurnya aku juga tidak tahu dari masa asal ku meski begitu aku mengingat nama ku saja,” jawab Eulalia.
Saat para warga mendengarkan ucapan Eulalia membuat mereka bingung dan berbincang sendiri antar sesamanya.
“Tidak apa. Mungkin Nona terkena kutukan Dewa Hades,” ucap kepala desa.
“Dewa Hades? Dewa apa itu?” tanya Eulalia.
Dalam penjelasan kepala desa, Dewa Hades adalah Dewa kegelapan yang suka iseng menculik seseorang dan menaruhnya di hutan dengan kondisi hilang ingatan.
Saat mendengar penjelasan dari warga desa, Eulalia bernafas lega bahwa alasan bohongnya diterima oleh para warga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
fck
hades gk ad krjaan, jdi ngeiseng🗿
2022-12-12
0
ɪᴍ᭄ꦿRIZAL_VAN_BRAMASTA
bukan kearah sadar sih tapi bangun tidur kalau sadar kan jadi abis koma atau kena penyakit apa lah tdk bisa bangun tapi y sdh lah dimaklumi aja
2022-07-24
0
John Singgih
bohong tapi alasannya masih bisa diterima
2022-07-17
0