16. Pengakuan 2

" Apa kamu bilang Ra..!, anak ?. Kamu punya anak dari hubungan terlarang itu?, di...dimana anak kamu sekarang?"

Ku lihat Bian sangat shock, sampai bicaranya tersendat-sendat, kali ini bahkan keringat dingin keluar di keningnya.

" Ada di rumah ku Bi, putraku tinggal bersamaku".

Bian nampak mengernyitkan keningnya, " Kenapa kamu nggak kenalin dia sama aku Ra?, sudah sebesar apa putra kamu?, apa kamu menyembunyikannya setiap aku datang ke rumah kamu?".

Ku gelengkan kepalaku, " Kamu kenal sama dia Bi... bahkan beberapa kali kalian sempat mengobrol".

Lagi-lagi Bian terlihat berfikir keras, mungkin dia sedang mengingat-ingat kapan dia bertemu dengan anak laki-laki kecil di rumahku.

" Shaka... dia putraku Bi...", lanjut ku.

Bian lagi-lagi melotot, " Bukankah Shaka itu adik kamu Ra?, jadi Shaka itu sebenarnya putra kamu?".

Aku mengangguk, " Shaka putra kandung ku, dia ku kandung selama 9 bulan, dan aku yang melahirkannya".

" Namun karena keadaan yang tidak memungkinkan saat itu, bidan yang membantu persalinan ku memberi solusi agar Shaka diterima di masyarakat, dia dimasukkan dalam kartu keluarga sebagai adikku, karena statusku yang masih pelajar dan juga belum menikah, apalagi usiaku saat itu baru 14 tahun ".

" Saat mama dan papaku tahu, saat itu mereka berdua sangat shock, tapi semuanya sudah terjadi, dan mau tidak mau, mereka harus membantuku memberikan identitas pada cucunya, yang di dalam kartu keluarga menjadi putra bungsunya".

" Satu hal lagi, Shaka tidak tahu jika aku adalah ibunya, yang Shaka tahu dia adalah adikku, jadi tolong kamu juga bisa merahasiakan kebenaran ini darinya. Aku hanya tidak mau dia menjadi sedih dan minder jika dia tahu siapa dirinya yang sesungguhnya. Aku tidak mau Shaka bertanya-tanya siapa ayah kandungnya".

" Sekarang kamu sudah tahu sebagian dari kebenaran masa laluku, dan sekarang aku menyerahkan semua keputusan sama kamu Bi, kalau kamu mau berhenti dan mundur. Aku nggak papa, karena mana ada laki-laki yang mau memperistri perempuan buruk dan seperti sampah ini".

Bian langsung menghentikan ucapanku dengan menempelkan jari telunjuknya di bibirku.

" Sssttt.... kamu nggak boleh merendahkan dirimu sendiri seperti ini Ra..., setelah mendengarkan cerita darimu, entah mengapa aku masih saja menganggap kamu adalah wanita baik-baik. Aku akan merahasiakan kisah masa lalu mu, dan juga kenyataan tentang siapa Shaka sebenarnya".

" Aku tetap mencintai kamu Ra... meski setelah mendengar semua cerita dari kamu. Karena bukan cuma kamu, setiap manusia pasti pernah membuat kesalahan, begitu juga denganku. Mungkin aku tidak seberani kamu menceritakan semua keburukan yang pernah aku lakukan".

" Sekarang aku sudah tahu sebagian dari cerita masa lalu mu, dan aku tidak mempermasalahkan hal itu, bolehkah setelah ini aku datang ke rumahmu dan melamar mu untuk ku jadikan pendamping hidupku?".

Aku sungguh tidak menyangka, Bian tetap pada pendiriannya, dia mengatakan masih tetap mencintaiku, meski sudah tahu keadaanku yang sebenarnya.

Sebagai wanita biasa, aku sungguh merasa dipuja, diperjuangkan, di sayangi, dan aku merasa menjadi wanita yang paling beruntung menjadi wanita yang spesial di hati Bian.

Bagaimana bisa aku menolak laki-laki yang sangat baik sepertinya, mungkin tidak akan ada laki-laki lain yang seperti Bian. Mungkin jika yang mendengar ceritaku adalah laki-laki lain. Laki-laki itu akan langsung mundur dan menjauhiku. Tapi Bian berbeda, dia tetap bertahan dan bahkan mengatakan akan melamar ku.

" Apa kamu serius Bi... kamu nggak kecewa padaku setelah mengetahui kisah masa laluku?, aku ini sudah......".

Bian menggelengkan kepalanya sambil lagi-lagi menghentikan ucapanku, " Aku hanya perlu jawaban iya dari kamu Raya... maka aku akan membawa orang tuaku untuk melamar kamu secepatnya".

Aku pun mengangguk setuju, karena akan menjadi hal terbodoh jika aku menolak seorang laki-laki sebaik Bian. Yang masih mau menerima aku meski tahu masa laluku yang kelam.

" Jadi kamu menerima aku Ra?", tanya Bian memperjelas.

" Iya Bi, datanglah ke rumahku bersama orang tuamu, aku tunggu", jawabku sambil menunduk merasa malu.

Tapi kurasakan tangan Bian yang memegang daguku, menuntunku agar tidak menunduk dan merasa malu, Bian menuntunku untuk menatap wajahnya, hingga mata kami berdua saling beradu, dalam diam Bian perlahan mendekatkan wajahnya ke arahku.

Perlahan tapi pasti kini wajah kami berdua sudah berada dalam jarak yang sangat dekat, bisa aku rasakan hangat nafasnya yang menerpa wajahku. Dan perlahan Bian menyentuhkan bibir tipisnya ke bibirku, ciuman manis itu pun tak ter-elakkan, Bian awalnya mengecup bibirku pelan, saat aku diam dan tak menolaknya, Bian kembali menyentuhkan bibir kami, tangannya meraih tengkuk leherku agar aku lebih mendekatkan diri.

Bibir kami pun saling ber adu, pelan dan lembut Bian mulai membuka mulutnya dan kami pun saling bertukar saliva, aku merasakan aroma kopi dari mulutnya. Manis....

Ciuman pertama yang kami lakukan di mobilnya dengan durasi yang cukup lama karena kami berdua sama-sama menikmati rasa yang sudah lama kami pendam sendiri.

Di usia kami yang sama-sama sudah dewasa, kami berdua tahu batasan apa yang boleh dan tidak boleh kami lakukan. Setidaknya jika hanya saling berciuman aku tidak akan hamil di luar nikah seperti dulu, dan sebagai wanita normal, yang sudah cukup umur, aku juga menginginkan untuk dicintai.

Kami sama-sama tersenyum bahagia usai ciuman manis itu. Aku bahagia karena Bian tidak berubah pikiran, aku bahagia karena akhirnya menemukan seseorang yang benar-benar tulus mencintai aku dengan segala kekurangan ku. Aku bahagia saat ini berada di samping Bian.

" Sekarang aku antar kamu pulang ya Ra...., mungkin besok malam aku akan ke rumah orang tuaku untuk membicarakan perihal lamaran kita", ujar Bian.

Dia memang tinggal di rumah nya sendiri, karena rumah orang tuanya berada di luar kota. Usut punya usut ternyata Bian membeli rumah dan pindah ke kota kecil ini hanya karena ingin dekat denganku lagi. Usai kuliah Bian langsung membuka restoran dan membeli rumah di kota ini. Sedangkan ayah ibunya tetap tinggal di kota lain bersama seorang adik laki-laki Bian yang masih kuliah.

Bian kembali memakaikan seat belt di tubuhku dan mengecup bibirku lagi hanya sebentar, ku lihat senyuman langsung merekah di bibirnya, dan dia juga memakai seat belt dan melajukan mobilnya menuju ke rumahku.

Mobil melaju dengan pelan, kurasa Bian masih ingin berlama-lama bersamaku, sepanjang jalan tangan kiri Bian terus menggenggam tanganku. Sementara tangan kanannya memegang kemudi.

Saat sampai di jalan besar yang menuju ke rumahku, Bian hendak turun dan membukakan pintu mobil untukku, tapi aku menahannya.

" Sudah sampai disini saja, aku bisa buka sendiri, dan nggak perlu diantar sampai.rumah, aku jalan sendiri saja ke rumah, sudah hampir Maghrib, kamu langsung pulang saja, waktu Maghrib cuma sebentar, jangan sampai nggak kebagian waktu gara-gara masih di perjalanan", ucapku saat kami sampai di samping gang yang menuju ke rumahku, aku pun kembali di bukakan seat belt nya oleh Bian, dia begitu perhatian dan romantis.

" Baiklah kalau itu mau kamu", ucapnya.

Saat aku hendak membuka pintu mobil, lagi-lagi Bian menahan tanganku, " Boleh minta satu kali lagi Ra... ?", tanya Bian menyodorkan bibirnya ke arahku.

Ku kecup dengan cepat bibir itu, khawatir ada tetangga atau orang lewat yang bisa melihat apa yang kami lakukan di dalam mobil. Meski sebenarnya mobil milik Bian adalah mobil mahal yang kacanya terlihat gelap jika dilihat dari luar.

" Sudah ya...aku turun", ucapku sambil turun dari mobil Bian.

Aku langsung berjalan menyusuri gang kecil yang mengarah ke rumahku sambil senyum-senyum sendiri. Rasanya hari ini aku sangat lega, seolah ada beban berat yang sedikit terangkat dari bahuku ini.

" Cie...cie... yang pulangnya di anter sama Mas Bos, jalan saja sambil senyum-senyum sendiri !, kayak orang gila yang sering keliling sambil ketawa-ketawa di jalanan, awas jangan ngelamun sambil jalan, lagi pergantian siang menuju malam, waktu seperti sekarang ini tuh lagi banyak jin dan setan yang lewat, nanti kak Raya bisa kesambet ".

Shaka yang habis main di lapangan mensejajari langkahku sambil meledekku seperti biasanya.

" Apaan sih kamu, awas jangan senggol-senggol kakak, badan kamu penuh dengan keringat, bau banget", ucapku sengaja menghindar dari Shaka yang sengaja menyenggol kan lengannya yang lengket ke tanganku.

" Kakak juga sama saja, bau keringat, kan baru pulang kerja, nggak ada bedanya sama aku. Ngomong-ngomong habis jadian ya Kak?, kok jalannya sambil senyum-senyum, atau jangan-jangan habis di cium sama Mas Bos ya?, tuh lipstiknya belepotan kemana-mana", ujar Shaka kembali meledekku.

Aku langsung mengambil ponsel dan ku lihat bibirku di layar ponsel. Masih rapi dan tidak belepotan, bahkan sudah tidak ada lipstik di bibirku karena tadi Bian cukup lama ******* bibirku.

" Cie... kena prank !, hayoooo... kak Raya ketahuan habis ciuman, akan ku adukan sama mama!", teriak Shaka sambil berlari cepat masuk kedalam rumah. Tapi aku langsung mengejarnya tak kalah cepat.

" Mama Kak Raya habis ci....", ku bekap langsung mulut Shaka saat aku berhasil menangkapnya.

Mama keluar dari kamar dengan mata sembab, membuat aku dan Shaka langsung menghentikan gurauan kami.

" Mama kenapa?, apa mama sakit?", tanyaku sambil melepas Shaka dan salim pada Mama.

Mama hanya menggelengkan kepalanya. " Mama baik-baik saja, tadi.cuma agak sedikit pusing, tapi sudah minum obat warung dan sudah sembuh sekarang".

Aku tahu mama sedang berbohong, ada yang sedang mama tutup-tutupi dariku dan Shaka.

" Kalian mandi dulu sana, sebentar lagi adzan maghrib, nanti papa pulang, gantian kamar mandinya", ucap mama sambil berjalan ke dapur, seperti biasa mengambilkan air putih untukku.

Episodes
1 1. Prolog
2 2. Positif
3 3. Dua Butir Pil
4 4. Ketahuan
5 5. Menyesal
6 6. Sejarah Singkat
7 7. Baby Boy
8 8. Permintaan Maaf
9 9. Was Born
10 10. Super Mom
11 11. Insecure
12 12. Mas Bos
13 13. Lunch
14 14. Pernyataan Cinta
15 15. Pengakuan 1
16 16. Pengakuan 2
17 17. Tamu Malam Minggu
18 18. Emosi Mama
19 19. In Memory Of
20 20. Mencari Alasan
21 21. Budget
22 22. Tukar Tempat
23 23. Cerita Serem
24 24. Meet
25 25. Tukang Tipu
26 26. Kisah Cinta Yang Mirip
27 27. Gerak Cepat
28 28. Malu
29 29. Jalan Hidup Masing-masing
30 30. Dunia Yang Berbeda
31 31. Bertemu Lagi
32 32. 1001 Alasan Aku Membencimu
33 33. Menunggu
34 34. Naik Kelas
35 35. Sudut Pandang
36 36. Belum Saatnya 'Mendaki Gunung'
37 37. Servis Pertama
38 38. Tamu Pagi Hari
39 39. Memulai Perjalanan
40 40. Debat
41 41. Perjalanan Menuju Puncak
42 42. Bermalam di Gunung
43 43. Melihat Bintang Bersamamu
44 44. Tersesat
45 45. Akhirnya Ku Menemukanmu
46 46. Cerita Masa Lalu
47 47. Ketahuan
48 48. Menghapus Tanda
49 49. Tanggung Jawab
50 50. Mba Bos
51 51. Fitting Baju Pengantin
52 52. Double Date
53 53. Menyibukkan Diri
54 54. Transferan Masuk
55 56. Dilema
56 57. Dengan Caramu
57 58. Tulang Punggung
58 59. Pesan Panjang
59 60. Hobi Gosip
60 61. Suntik Vaksin
61 62. Tamu Pengganggu
62 63. Bakat Turunan
63 64. Masak di Perkemahan
64 65. Perubahan Sikap
65 66. Kabur
66 67. Adu Akting
67 68. Tamu Mencurigakan
68 69. Api Unggun
69 70. Mengesampingkan Ego
70 71. Dimana Aku?
71 72. Daerah Pesisir
72 73. Mimpi
73 74. Motivasi
74 75. Mimpi 2
75 76. Adik yang Baik
76 77. Di Butik
77 78. Kebetulan yang Direncanakan
78 79. Perubahan Sikap
79 80. MKKB
80 81. Sandiwara 1
81 82. Sandiwara 2
82 83. Tak Ingin Usai
83 84. Habis Kesabaran
84 85. Kado Istimewa
85 86. Mengungkap Rahasia
86 87. Mantan Teman
87 88. Karma
88 89. Dimana Shaka?
89 90. Menemukanmu
90 91. Ungkapan Perasaan Shaka
91 92. Opname
92 93. Hari H
93 94. Pesan Masuk
94 95. Mengambil Keputusan
95 96. Selamat Tinggal Masa Lalu
96 97. Rapuh
97 98. Suasana Baru
98 99. Big Mouth
99 100. Kuat Mental
100 101. Tempat Baru Pembawa Keberuntungan
101 102. Keadaan Tak Terduga
102 102. Kejadian Tak Terduga
103 102. Kejadian Tak Terduga
104 103. Syarat
105 104. Pro & Kontra
106 105. Negosiasi
107 106. Keputusan Raya
108 107. Ijab qobul
109 108. Pesta Pernikahan
110 109. Cincin di Jari Manis
111 110. Sudah Ada Yang Punya
112 111. Asalkan Bersamamu
113 112. Sosok Pria Idaman
114 113. Belajar Membuka Hati
115 114. Orang Spesial
116 115. Tiba Saatnya
117 116. Hamil
118 117. Rumah Baru
119 118. Dilema
120 119. Wali Murid
121 120. Mangga Muda
122 121. Kompak
123 122. Belanja
124 123. Mendekati HPL
125 124. Kontraksi
126 125. ' IBU '
127 126. Khawatir
128 127. Tinggal Kenangan
129 128. Puncak
130 129. Mantan Calon
131 130. Kelewat Baik
132 131. Berkenalan dengan ART
133 132. Kisah Rahasia
134 133. Kejutan Ulang Tahun
135 134. Kolaborasi Memasak
136 135. Salah Kira
137 136. Level Tertinggi Dalam Mencintai
138 137. Curhat 1
139 138. Mantan
140 139. Mencari Alasan
141 140. Curhat 2
142 141. Sikap Yoga
143 142. Kesungguhan
144 143. Orang Beruntung
145 144. Gagal Camping
146 145. Berbanding Terbalik
147 146. Apa Adanya
148 147. Bangga
149 148. Shopping
150 149. Merajuk
151 150. Saatnya Pergi
152 151. Bonus Bab
153 152. Bonus Bab
Episodes

Updated 153 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Positif
3
3. Dua Butir Pil
4
4. Ketahuan
5
5. Menyesal
6
6. Sejarah Singkat
7
7. Baby Boy
8
8. Permintaan Maaf
9
9. Was Born
10
10. Super Mom
11
11. Insecure
12
12. Mas Bos
13
13. Lunch
14
14. Pernyataan Cinta
15
15. Pengakuan 1
16
16. Pengakuan 2
17
17. Tamu Malam Minggu
18
18. Emosi Mama
19
19. In Memory Of
20
20. Mencari Alasan
21
21. Budget
22
22. Tukar Tempat
23
23. Cerita Serem
24
24. Meet
25
25. Tukang Tipu
26
26. Kisah Cinta Yang Mirip
27
27. Gerak Cepat
28
28. Malu
29
29. Jalan Hidup Masing-masing
30
30. Dunia Yang Berbeda
31
31. Bertemu Lagi
32
32. 1001 Alasan Aku Membencimu
33
33. Menunggu
34
34. Naik Kelas
35
35. Sudut Pandang
36
36. Belum Saatnya 'Mendaki Gunung'
37
37. Servis Pertama
38
38. Tamu Pagi Hari
39
39. Memulai Perjalanan
40
40. Debat
41
41. Perjalanan Menuju Puncak
42
42. Bermalam di Gunung
43
43. Melihat Bintang Bersamamu
44
44. Tersesat
45
45. Akhirnya Ku Menemukanmu
46
46. Cerita Masa Lalu
47
47. Ketahuan
48
48. Menghapus Tanda
49
49. Tanggung Jawab
50
50. Mba Bos
51
51. Fitting Baju Pengantin
52
52. Double Date
53
53. Menyibukkan Diri
54
54. Transferan Masuk
55
56. Dilema
56
57. Dengan Caramu
57
58. Tulang Punggung
58
59. Pesan Panjang
59
60. Hobi Gosip
60
61. Suntik Vaksin
61
62. Tamu Pengganggu
62
63. Bakat Turunan
63
64. Masak di Perkemahan
64
65. Perubahan Sikap
65
66. Kabur
66
67. Adu Akting
67
68. Tamu Mencurigakan
68
69. Api Unggun
69
70. Mengesampingkan Ego
70
71. Dimana Aku?
71
72. Daerah Pesisir
72
73. Mimpi
73
74. Motivasi
74
75. Mimpi 2
75
76. Adik yang Baik
76
77. Di Butik
77
78. Kebetulan yang Direncanakan
78
79. Perubahan Sikap
79
80. MKKB
80
81. Sandiwara 1
81
82. Sandiwara 2
82
83. Tak Ingin Usai
83
84. Habis Kesabaran
84
85. Kado Istimewa
85
86. Mengungkap Rahasia
86
87. Mantan Teman
87
88. Karma
88
89. Dimana Shaka?
89
90. Menemukanmu
90
91. Ungkapan Perasaan Shaka
91
92. Opname
92
93. Hari H
93
94. Pesan Masuk
94
95. Mengambil Keputusan
95
96. Selamat Tinggal Masa Lalu
96
97. Rapuh
97
98. Suasana Baru
98
99. Big Mouth
99
100. Kuat Mental
100
101. Tempat Baru Pembawa Keberuntungan
101
102. Keadaan Tak Terduga
102
102. Kejadian Tak Terduga
103
102. Kejadian Tak Terduga
104
103. Syarat
105
104. Pro & Kontra
106
105. Negosiasi
107
106. Keputusan Raya
108
107. Ijab qobul
109
108. Pesta Pernikahan
110
109. Cincin di Jari Manis
111
110. Sudah Ada Yang Punya
112
111. Asalkan Bersamamu
113
112. Sosok Pria Idaman
114
113. Belajar Membuka Hati
115
114. Orang Spesial
116
115. Tiba Saatnya
117
116. Hamil
118
117. Rumah Baru
119
118. Dilema
120
119. Wali Murid
121
120. Mangga Muda
122
121. Kompak
123
122. Belanja
124
123. Mendekati HPL
125
124. Kontraksi
126
125. ' IBU '
127
126. Khawatir
128
127. Tinggal Kenangan
129
128. Puncak
130
129. Mantan Calon
131
130. Kelewat Baik
132
131. Berkenalan dengan ART
133
132. Kisah Rahasia
134
133. Kejutan Ulang Tahun
135
134. Kolaborasi Memasak
136
135. Salah Kira
137
136. Level Tertinggi Dalam Mencintai
138
137. Curhat 1
139
138. Mantan
140
139. Mencari Alasan
141
140. Curhat 2
142
141. Sikap Yoga
143
142. Kesungguhan
144
143. Orang Beruntung
145
144. Gagal Camping
146
145. Berbanding Terbalik
147
146. Apa Adanya
148
147. Bangga
149
148. Shopping
150
149. Merajuk
151
150. Saatnya Pergi
152
151. Bonus Bab
153
152. Bonus Bab

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!