BAB 15

Katrine semakin panik dia menggigit bibir bawahnya, tubuhnya menandakan gelisah.

"kenapa anda kelihatan gelisah mbak?" tanya pak polantas.

"Eh anu pak, itu sih anu kok pak" jawab Katrine semakin gugup tak karuan, kami semakin bingung dan ikut panik juga.

"Ayo cepetan buka, ada apa didalam tas hitam besar itu!!"

Lena menarik tuas untuk membuka pintu bagasi belakang,kemudian polantas tersebut membuka pintunya, dengan cepat mengambil tas yang berwarna hitam dan segera membuka isinya, setelah tau isinya polantas langsung syok dibuatnya.

"Apa- apaan ini?" kata polantas ikut bingung.

"Lha iya pak, itu bekas anu gue, makanya tadi gue bilang anu, anu" jawab katrine polos.

"Cuma ada ****** ***** yang kotor, dan BH serta pakaian ganti lainnya yang kotor pak" tambah Katrine, serentak kami lega dan tertawa ngakak bareng.

"Sudah, sudah pergi sana, lama- lama bisa gila aku sama tingkah konyol kalian, dan jangan lupa hapus fotoku tadi ya" kata pak polantas geram kepada kami.

"Aiap boskuuu, hahahah" jawab kami serempak sambil memberi hormat, kemudian Lena kembali menyetir dengan gaya khasnya.

Jampir menjelang malam kami tiba di basecamp, kami semua merebahkan tubuh dalam satu kasur , huuh rasanya nyaman sekali sudah bisa kembali pulang dirumah sendiri, basecamp kami adalah sebuah rumah yang kami beli secara bersama letaknya cukup strategis karna ada diperkotaan, meski di tengah perkotaan basecamp kami cukup tersembunyi, jadi jarang orang yang tau tentang basecamp kami dan dekat pasar kota juga, jadi untuk urusan transaksi lebih mudah.

Kami tidak setiap hari ada dibasecamp, kalau kami sedang ada urusan, kami titipkan basecamp kami pada orang kepercayaan kami. dan apabila kegiatan kami sudah dicurigai pihak berwajib, kami segera pindah untuk beberapa saat, biasanya kami akan pindah di lapak tengah pasar yang kami sewa, jadi lebih aman. Hanya orang- orang tertentu yang kami kasih tau tentang basecamp kami.

Aku melihat hapeku, ada beberapa pesan singkat masuk yang belum sempat aku baca, setelah kubuka isinya kebanyakan ajakan jadwal manggung untuk menyanyi, satu persatu aku balas pesan itu.

Selain undangan untuk manggung juga ada undangan untuk jadi model, itulah profesiku untuk mengisi harianku yang sudah cukup lama kujalani.

"Besok jadwal kelen apa guys" tanyaku pada temen- temenku.

"Gue ya ngajar dong, karna besok jam ngajar gue" jawab Serly yang seorang guru biologi SMA negeri kota ini dia lulusan S2.

"Kalo gue besok ada rapat sama bapak Bupati, mengenai rencana pembangunan waduk disalah satu kota" jawab Katrine yang menjadi pegawai negeri dikabupaten.

"Gue mau tiduran aja ah, capek gue" kata Lena yang asli orang padang sumatera.

"Anak- anak pada kemana nih tumben amat sepi" ku tanya pada Anita yang sedang berdandan, karna ada jadwal pemotretan.

"Palingan maen kepasar" jawab Anita datar tak bergeming dari polesan wajahnya.

Aku menyambar handuk yang tergantung dekat almariku, kemudian berjalan ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhku yang sudah gerah dan lelah.

Aduh capek banget rasanya melakukan kerjaan ini, meski begitu kami tak pernah bosan, malah menjadi kesenangan dan hiburan bagi kami, anggota genkku banyak yang dari golongan orang kaya dan berpendidikan tinggi, seperti Katrine, Serly, Anita, Angie, dan Mala.

Mereka ikut gabung hanya untuk hiburan dan kesenangan semata, mereka jenuh dengan kehidupan yang monoton yang menurut mereka sangat membosankan.

Tapi untuk solidaritas dan rasa setia kawannya patut di acungi jempol.

Kuguyurkan air kesekujur tubuhku yang mengalir melalui sower begitu menyegarkan, seiring berjalan dengan desiran aliran darahku. Dibenak kecilku membawaku terbang kembali mengingat ke masa silam saat pertama kali aku mulai terjun dalam dunia yang penuh kedustaan dan kenikmatan semu.

"Kak aku mau satu ya"

"okey, mana duit lu" jawabku sambil menyerahkan bungkusan kecil ke konsumen kecilku.

"Eh kak, temenku mau coba dulu boleh gak, soalnya belum punya doku, gak dikasih bokapnya uang jajan"

"oh boleh donk sayang, kakak kan orangnya baik, tapi besok- besok kalau butuh barang lagi, kamu harus tau cari siapa ya" jawabku manis, kukasih satu bungkus lagi ketemen pelangganku dengan cuma- cuma alias gratis.

Tujuanku adalah biar mereke kecanduan dulu baru aku peras duitnya.

"Nih buat kamu, kakak baikkan? jangan lupa ya, kalau ada temenmu yang menginginkan ini, cari saja kakak, okey!!"

"iya kak, makasih ya kak" nampak wajah riang dan berbinar saat menerima bungkusan gratis dariku.

Target pertamaku dulu adalah anak- anak sekolah SMP dan anak SMA yang menurutku paling gampang untuk aku peralat dan bisa ku manfaatkan untuk kepentingan pribadiku.

Datang lagi seorang remaja dengan wajah sedikit pucat menghampiriku,

"kak aku butuh barang nih, boleh minta dulu gak, uangnya besok- besok aku kasih, aku butuh banget kak" katanya merengek sedikit ada rasa segan padaku.

"Oh bisa adik ganteng, tapi ada syaratnya"

"syaratnya apa kak" jawabnya mulai senang.

"Hm, kamu bawa pelanggan minimal lima orang ke kakak, nanti kamu dapat bonus, satu bungkus gratis" kataku mulai membujuk dan mulai membentuk pengedar- pengedar baru yang nantinya akan ikut memasarkan barang haram yang aku bawa.

Lambat laun pelangganku bertambah dan selalu meningkat dari hari ke hari, sudah merambah kekota sebelah mulai dari anak sekolah sampai anak kuliah.

Namaku semakin meroket dikalangan bandar- bandar kecil dan menengah, semakin banyak pesanan dan semakin meningkat pula permintaan barang, maka semakin tinggi resiko dan bahaya yang akan aku hadapi.

Maka dari itu aku dan temen- temen menjalin kerjasama denga aparat kepolisian, ialah oknum- oknum kepolisian yang mata duitan, yang tak bermoral rela menjual sumpah jabatan demi lembaran uang. mereka jadi antek- anteku secara tak mereka sadari.

Makin muluslah semua urusan dalam perdagangan gelap yang kujalani ini.

"Gue heran ma lu bell, disaat yang lainnya kesulitan mendapat barang, tapi lu dengan mudahnya bahkan selalu tersedia dengan barang yang kami inginkan, lu kok bisa aja dapat barang gimana caranya sih" tanya bandar lain kepadaku, suatu ketika ada acara transaksi bersama beberapa bandar yang selalu mengambil barang dariku.

aku cuma tersenyum bangga.

"Iya ya, gue juga heran kok, selain barangnya nomer wahid harganya juga bisa digocek" timpal bandar lainnya.

"Hehe, santai ajalah brow, makanya lu lu semua, jadi patner bisnis gue yang baik, yang bisa gue andalkan dan gue percaya, jangan sekali- kali lu semua menghianati kepercayaan gue ke elu semua, sekali membuat ulah, resiko ditanggung sendiri" kataku bangga tersenyum sinis dan sekaligus ancaman bagi mereka.

"Oke, siap mbak Bella yang cantik, kami akan selalu setia dan kami tak mungkin menghianatimu, siapa sih yang gak kenal dengan Bella Octavia ratu narkoba jawa tengah, yang terkenal cantik, sexy licik, juga sadis hahahahha" aku cuma bisa tersenyum geli mendapat sanjungan dari bandar yang satu ini.

"Sudahlah ambil barang kelen semua, jangan banyak mengoceh, keciduk baru nyahok" kataku mengakhiri transaksi, aku berdiri dari kap mobil sport merah ferari, dan berjalan menuju beberapa tas besar berisi uang, satu persatu kumasukan kedalam mobil.

Kulirik cowok ganteng, berkulit putih bersih, body atletis, dan berpenampilan modis. aku tersenyum manis diapun membalas dengan senyuman maskulinnya.

ku mendekati wajahnya dibelakang kemudi stir mobil sportnya, kemudian mengecup bibir ranumnya yang menggoda, lalu duduk disampingnya.

"Gimana cayang, lancarkan" kataku padanya.

"Lu luar biasa cayang" jawabnya sambil tersenyum, kemudian kami berlalu dari tempat itu dan dia kembali fokus kejalan untuk menyetir.

Dialah orang dibalik semua yang kulakukan ini, pacarku yang bernama Andriano Putra Atmaja seorang pengusaha muda dengan kekayaan triliunan rupiah, banyak perusahaan dibawah kepimpinannya, perusahaan dibidang property dan keuangan selain tersebar di indonesia dia juga mempunyai perusahaan di australi dan singapur juga hongkong.

Setelah ayahnya meninggal, dialah yang berkuasa atas semua perusahaan ayahnya.

Urusan yang begini sangat mudah baginya, tak ada yang yang tak bisa ia dapatkan dengan segala kelebihannya. termasuk aku yang waktu itu sedang dilanda kesedihan yang mendalam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!