"Syaratnya mudah saja kok, kamu harus mau menjadi ceweku dan mau menurutiku apa yang aku mau, gimana?" balasku cepat.
"Bangsat, lu jebak gue ya!"
"kamu mau gak? kalau gak mau ya sudah, gak apa- apa" balasku enteng.
"Iya dech, gue mau" balasnya pasrah.
"Janji, harus mau jadi ceweku"
"Iya gue janji, bawel amat lu" balasnya jutek.
"Oke, besok kita ketemu ditempat parkiran kayak dulu jam 8, kita pergi kencan" balasku semangat karna merasa dapat angin segar.
"Terserah lu aja dech, gue udah bingung"
dia mengakhiri balasannya.
Aku tersenyum puas penuh kemenangan, bener juga dugaanku kalau dia akan datang dengan sendirinya mencariku.
*****
pov viska.
Malam ini kami sudah tiba dijakarta, tepatnya jakarta utara daerah tanjung priok, kami berangkat hanya berlima dari total anggotaku semua 12 orang, semua cantik- cantik dan sexy. kami terkumpul secara tidak sengaja, awalnya cuma tiga orang, aku, Elvi, sama Katrine.
kemudian si Lena yang aku pungut dari terminal dengan kedua anaknya yang cacat, keadaannya waktu itu sangat menyedihkan sehingga kuajak dan kurawat Lena beserta anak- anaknya, namun sayang kedua anak Lena tak berumur panjang.
"Mari bersulang guyss" teriak kami serempak, kemudian kami minum segelas bir diiringi musik Dj yang jedag- jedug dengan gemerlap lampu yang kelap- kelip membuat suasana hati kami semakin tak terkendali. Kuselipkan rokok mild ke bibir sensualku, kunyalakan dan hisap pelan penuh kenikmatan, kusilangkan kaki mulusku yang dibalut dengan stocking transparan hitam sampai paha ku kombinasikan sama sepatu highhells merah yang biasa kupakai untuk manggung, celana jeans pendek sebatas paha, kemeja putih yang bagian bawah aku ikatkan untuk menambah kesan sexy.
Kuselipkan rambut panjangku ke belakang telinga saat menutupi mataku, kujentikan abu rokok keasbak kemudian kuteguk lagi bir yang ada didepanku.
"Bell, yuk turun" ajak Lena untuk ngedance melantai menikmati musik dj yang disuguhkan d club bar ini yang sudah menjadi langganan kami.
"Ogah, gue disini ja, lu aja sono" kulihat Lena sudah ngefly dibawah pengaruh minuman beralkohol, aku cuma tersenyum lihat tingkah kocaknya, disusul Serly gadis cantik yang ramping dengan rambut ikal panjangnya, mereka asyik banget meliuk- liuk dan berjingkrak menikmati dentuman musik Dj yang bergema diseluruh ruangan, tak henti mereka tertawa riang dengan sesekali menghisap rokok yang dibawanya.
Aku hanya manggut- manggut kecil dan menggoyangkan tubuhku ringan mengimbangi suara musik.
"Hay cantik boleh kenalan gak" tiba- tiba ada dua cowok lumayan tampan datang menghampiri tempat duduk kami, serta merta mengulurkan tangannya mengajak berkenalan denganku.
Kusipitkan mata melirik kedua cowok itu, ku hanya tersenyum sinis padanya, kutepis tangaannya.
"Sorry, lagi males"
"ishh sombong amat, mau abang temenin gak" katanya menawarkan diri.
"Gak minat gue, sudah ada temennya nih" kutunjuk Elvi dan Katrine yang acuh tak menggubrisnya.
"Cih peccun murahan aja belagu, sok jual mahal" ejeknya merendahkan.
PYARRRR,
"woi jaga tu mulut lu ya, kalo lu gak pegi gue sumpal bacot lu ama ini"
Tiba- tiba Elvi berdiri sambil mecahin botol yang dimeja depan kami. kedua pemuda tersebut langsung lari menyingkir dari hadapan kami.
"Santai sayang, itu cuma kecoa kecil bentar lagi juga mati keinjek" kataku santai menenangkan Elvi.
Elvi itu gadis yang temperamennya paling tinggi, mudah tersulut emosi, perawakanya gemuk tapi lincah, keberaniannya dapat kuandalkan, dialah ekskutor genk kami siraja tega.
"Hahaha, tau tu ngapain juga Elvi emosi buang- buang tenaga aja, lihat nih cara gue ngasih pelajaran" Katrine berdiri sambil manggut- manggut dan bergoyang santai mengikuti irama musik, sambil jalan kedepan, tidak tahu apa yang akan dilakukannya, dari kejauhan kulihat dia berbicara sama dua orang tinggi besar dan kekar kemudian menciumnya bergantian,
lalu kembali lagi dengan senyum nakalnya yang merekah.
Tak selang berapa lama, dua cowok yang gangguin kami tadi dipaksa masuk kamar mandi oleh kedua orang penjaga bar yang tinggi besar lagi kekar, sepuluh menit kemudian dua cowok tadi sudah terkapar dan diseret keluar.
"Hwahahahaha, rasain, mampus lu" kami tertawa serempak, Katrine mengacungkan dua jempolnya sambil mengerlingkan mata sipitnya ke arah penjaga tadi.
"Helloo ada apaan nih?, kayaknya heppy banget!" tanya Lena yang sudah ada didekat kami.
"Wah telat lu, ni tadi katrine bikin hiburan seru" timpal Elvi terkekeh.
"Okey genk, semuanya kumpul," aku memberikan komando pada temen-temenku.
"Rencana nanti kayak biasanya aja, karna kita sudah beberapa kali melakukan kerjasama dengan tuan james, jadi kita gak perlu kuatir, okey?" katakku memberi sedikit penjelasan pada temen- temenku.
" Dan lu lena, gue harap lu gak ceroboh lagi"
"siap boskuu!" sambil memberi hormat padaku.
"Katrine, gimana barang kita udah lu siapkan dengan kesepakatan kan?"
"beres sayang" balasnya mengacungkan jempol sambil mengerlingkan mata sipitnya.
"Okey, masih ada waktu dua jam lagi jadi kita bisa cari keringat dulu" kataku mengakhiri arahan.
"Mari bersulang lagi!!"
kami habiskan minuman yang tersisa dimeja.
Yuuhhhuuyy, asyyeeekk siiipp.
Kami serempak berhamburan melantai berajojing ria bersama, diiringi gelak tawa kami yang tiada henti, kelap-kelip lampu disco, diringi musik Dj R&B an membuat suasana tambah meriah.
Jam menunjukan pukul 01.20 wib, kami sudah ada dipelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara, mobil city car putih kami berkeliling dulu, selain mengawasi keadaan wilayah sekitar, kami juga menunggu isyarat, sedan mercy hitam memberi isyarat dengan menghidupkan lampu dim tiga kali, kami mendekati, jarak 10 meter Lena menghentikan mobilnya.
"Lena, Katrine turun!" perintahku.
"Beres sayang" balas Katrine centil.
"Serly siapkan tasnya!"
"siip"
Lena dan Katrine mendekati anak buah tuan James yang berdiri bersandar disamping mobilnya, kemudian mengambil koper dari jendela mobil, membuka koper dan Lena mencicipi sample dari sabu tersebut.
Aku mengamati mereka sambil senderan ringan di kap mobil, kumainkan kuku panjangku yang ku cat merah mengkilat.
Katrine memberi isyarat dengan dua jempolnya,
"Serly, sekarang tugasmu" perintahku.
Tanpa perintah dua kali Serly keluar dari mobil membawa tas besar yang berisi uang yang sudah kami sepakati sebelumnya, berjalan kearah Lena dan tak lama kembali bersama koper berisi penuh sabu kualitas nomor satu.
Lena mejambak rambut belakang kepala anak buah tuan James yang tinggi atletis dengan wajah kearaban, wajah tampan, hidung mancung, jambang tipis. lalu mendekatkan kewajahnya dan ******* bibirnya penuh nafsu.
"thank you dear, nice to do business whit you" kata Lena melepaskan first kissnya.
"Ok no problem, tanks again" jawabnya kalem dengan sedikit senyum tampannya.
Lena dan k
Katrine berbalik, kami saling melambaikan tangan untuk berpisah, transaksi kilat kurang dari 2 menit telah selesai dengan lancar, kami pun bergegas pergi.
Tidak lama kami sudah keluar dari pelabuhan dan mencari hotel untuk istirahat, dan besoknya baru kami akan melanjutkan perjalanan balik kekota asal.
"Oi Lena, harusnya sitampan tadi tu buat gue, kok udah lu embat duluan" cerocos Katrine sebel.
"Ah kelamaan lu, habisnya bibirnya tu menggoda banget, kayak ada umpannya gitu" balas Lena terkekeh senang sambil nyetir mobilnya.
Aku hanya bisa tersenyum geleng- geleng kepala melihat tingkah konyol mereka.
"Waktu lu cium tadi rasanya gimana Len?" tanya Elvi yang dari tadi cuma diem saja.
"Duh rasanya uwwuuhhh!! kayak tempe orek warteg sebelah, hwahahaha" balas Lena tertawa ngakak, di sambut riuh tawa kami.
Mobil diarahkan Lena kehotel berbintang langganan kami, kemudian lngsung minta kunci ke resepsionis.
Setelah sampai kamar, kami langsung berhambur merebahkan diri kekasur yang empuk, lima orang satu kamar satu kasur, duh seperti ikan pindang kami, rasa kantuk dan kecapekan yang teramat sangat membuat kami cepat tertidur pulas dengan posisi yang tak beraturan.
Pukul 10 pagi lebih aku terbangun, mataku masih terasa berat dan kepalaku masih pusing mungkin pengaruh minuman tadi malam, kusingkirkan kaki Lena yang ada diperutku, dan kepala Elvi dipahaku, aku berangsut turun dari kasur dan melangkah menuju pintu balkon kamar, kubuka lebar dan membiarkan udara segar masuk dalam kamar.
Aku pegang gagang telpon kamar hotel, memesan makanan buat sarapan, kemudian kunyalakan televisi dengan keras supaya teman- temenku terbangun.
"Ehnghh, wooi berisik" teriak Katrine yang masih terpejam matanya, dres terselingkap sampai perut sehingga terlihat ****** ********, kaki yang satu diperut Lena dan yang satunya terjepit di punggung Serly.
"Huaaa, seger nih kalau mandi" gumamku sendiri, dengan gontai aku ke kamar mandi, sower kunyalakan kencang, tidak lama badanku basah dengan air hangat, duh terasa seger, sabun cair kubalurkan ke sekujur tubuh sampai berbusa banyak, aroma wanginya membuat rilex dan menyenangkan, kulanjutkan dengan berendam dalam bathtub, menggosok seluruh badanku dan bermain- main dengan busa.
Tok tok tok, "permisi"
tok tok tok, "permisi"
Lama tidak ada sahutan dari kamar, kuberanjak dari bathtub dan melongokan kepala keluar, karna aku masih telanjang dalam kamar mandi.
"Woi!!, dasar kerbau kelen semua, bangun, banguuun!! Lena, Serly bukain pintu!!" teriaku membangunkan.
Dengan malas Serly turun dari kasur dan beranjak membukakan pintu kamar hotel, Lena menguap panjang dan k
Katrine masih dengan posisi semula hanya garuk- garuk kepala, kemudian aku masuk lagi dan kulanjutkan berendamku,
"ish, siapa sih pagi- pagi gini ketok pintu, gangguin orang tidur aja" gerutu Serly kesal.
"Permisi mbak, ini pesanan mbak Bella Octavia" sapa pelayan hotel ramah, masih remaja mempunyai wajah yang ganteng cool bersih putih, senyumnya juga manis banget.
"Oh iya, iya silahkan masuk kak" Serly jadi terngangap dengan pesona pelayan hotel ini, dan mengekorinya menaruh makanan dimeja, kemudian buru- buru memencet remot untuk pelanin volume televisi yang kerasnya bikin telinga budeg.
Tak kalah kagetnya pelayan itu melihat seisi kamar yang isinya cewek semua cantik- cantik pula, dengan posisi tidur yang menggairahkan.
Lena mngerjap- ngerjapkan mata, kemudian melotot kagum dengan kegantengan pelayan tadi.
Setelah menaruh semua pesenan, pelayan tadi berbalik untuk keluar tapi tertahan.
"Mas tungguu!" teriak Lena memanggil.
"Ya mbak, ada yang bisa dibantu lagi?" tanyanya sopan dan ramah.
"Apa mas gak mau santai dulu disini sambil menikmati ini!" goda Lena tersenyum manis sambil tangannya mengelus- elus dan menyubit gemas nunuk Katrine, karna kaget Katrine jadi terbangun dan menepis tangan Lena dari nunuknya.
Dengan gugup dan bingung pelayan hotel yang ganteng menjawab,
"mm maaf mbak, a aaku mas,"
belum sampai selesai sipelayan menjawab pertanyaan Lena, tiba-tiba,
"tutup pintunya Ser, kita pesta" teriak Lena kepada Serly, dan Serly dengan cekatan langsung menutup pintu menyambut dengan tertawa riang.
Lena segera loncat dari kasur dan mendekap pelayan itu kemudian ditarik dan dirubuhkannya kekasur, disusul Serly yang sudah dari semalam menahan konak pingin disentuh pria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments