Abizar mengambil kunci mobilnya kemudian keluar dari apartemen. Tujuannya saat ini ada dua, yaitu untuk pergi makan malam dan juga mencari istrinya.
Setelah selesai makan di sebuah restoran, Abizar kembali berkendara menyusuri jalanan berharap menemukan apa yang sedang ia cari. Abizar bahkan datang ke kompleks perumahan yang mereka tinggali sebelumnya untuk mencari Nia. Tapi hasilnya nihil. Nia tidak ada di sana.
Sedangkan orang yang di cari oleh Abizar saat ini tengah menikmati makan malam di rumah mewah orang tuanya bersama dengan keluarga Hendrawan beserta istri dan anaknya, Asti dan Marcelino.
Di setiap kesempatan Marcelino mencuri-curi pandang kearah Nia. Selain wajahnya yang cantik, Nia juga terlihat ramah sehingga siapapun akan merasa akrab dengannya meskipun baru berkenalan.
Setelah bertahun-tahun tidak bertemu, banyak yang mereka ceritakan. Keluarga Hendrawan sudah lima tahun tinggal di luar negeri dan setelah mereka pulang, Adam dan keluarganya pula yang pindah ke luar negeri selama satu tahun ini.
"Terimakasih atas jamuan makan malamnya. Makanannya sungguh enak." Asti mencoba beramah tamah dengan Sila karena sebelumnya mereka tidak begitu akrab. Meskipun suami mereka sudah berteman sejak dari zaman perkuliahan.
"Sama-sama. Terimakasih kembali karena sudi berkunjung ke rumah kami." balas Sila tak kalah ramah. Kemudian Hendrawan dan keluarganya pamit pulang.
"Ma. Apa laki-laki tadi adalah calon adik ipar ku ?" Awan bertanya pada mamanya tapi matanya melihat ke arah Nia dengan senyum mengejek.
Sila hanya mengangkat bahunya tidak tahu kemudian berlalu meninggalkan Awan dan Nia karena tidak ingin terlibat dengan Awan yang sedang menggoda adik perempuannya.
"Sebaiknya jangan kau lepaskan laki-laki itu. Dia pasti akan menuruti semua kata-katamu setelah kalian menikah nanti." Awan menepuk-nepuk bahu Nia tanda mengejek. Sekilas Awan sudah dapat menebak seperti apa sifat Marcelino.
"Eh. Maksud kak Awan apa ? Siapa yang mau nikah dengannya." Awan melambaikan tangannya dan terus berjalan keluar rumah menuju mobil tanpa menjawab pertanyaan Nia.
"Tunggu ! Kak Awan mau ke mana ?" Seru Nia bersama dengan deru mobil Awan yang mulai meninggalkan perkarangan rumah.
Sementara itu, Hendrawan dan keluarganya baru saja sampai di kediamannya. "Marcel, mau kemana ?" tanya Hendrawan saat melihat putranya tidak ikut masuk.
"Aku mau keluar sebentar, pa. Ketemu teman." Marcel langsung masuk kedalam mobil.
"Biarkan saja, pa. Namanya juga anak muda." Asti mengusap lengan suaminya yang ingin marah melihat kelakuan Marcelino.
Hendrawan hanya menghela napasnya. Asti selalu saja membela saat ia menegur kesalahan Marcelino. Membuat Marcelino menjadi manja dan patuh kepada mamanya.
Marcelino baru saja tiba di sebuah club ternama di ibu kota. "Hey, bro !" seorang laki-laki melambaikan tangannya. Kemudian Marcelino mendekati temannya itu.
"Dari mana saja kau ? kenapa lama sekali."
"Orang tua ku mengajak makan malam. Ada apa ?" Marcelino mengambil minuman di meja.
"Tuh" jawab temannya sambil menunjuk kearah wanita yang sedang berjalan ke arah mereka.
"Halo, baby." wanita itu langsung duduk di samping Marcelino dan ingin mencium pipinya tapi Marcelino segera memalingkan wajahnya, sehingga wanita itu hanya mencium angin.
"Maaf, Hel. Carilah pria lain selain aku." Marcelino menjauhkan tubuhnya dari Helena, mantan pacarnya. Asti tidak menyukai Marcelino berpacaran dengan Helena, karena Helena adalah gadis yatim piatu dari panti asuhan yang kedudukannya tidak sederajat dengan keluarga Putra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Yani
Nia pergi tanpa meninggalkan jejak kadian Abizar
2024-10-26
0
Bzaa
Marcelino itu ayahnya sky kan ya...
mulai nyambung aku nih☺️😉
2024-01-14
2
abdan syakura
si Nia balik lama ke apartemen
kasihan abizar
2023-01-27
1