Perasaan bahagia dan juga cemas menyatu dalam hati Abizar. Saat ini dia telah masuk ke dalam pesawat yang akan membawanya pulang ke tanah air.
Sampai detik ini Abizar masih tetap tidak bisa menghubungi Nia. Mungkin wanita itu akan terkejut melihatnya pulang dua bulan lebih cepat dari jadwal yang seharusnya. Atau mungkin dia sendiri yang akan terkejut melihat Nia yang tidak ada di apartemen.
Setelah menemukan tempat nya, Abizar melewati seorang penumpang yang duduk di sebelahnya. Tanpa sengaja Abizar menginjak kaki penumpang tersebut yang ternyata seorang laki-laki. "Maaf. Aku tidak sengaja."
Awalnya laki-laki itu ingin marah. "Kau ..." perkataan laki-laki terhenti saat dia mengangkat wajahnya. Kemarahan itu langsung menguap melihat siapa yang telah menginjaknya. "Jangan katakan kau juga orang Indonesia." Laki-laki itu menunjuk kepada Abizar.
"Sayangnya itu benar." Abizar menepuk pundak laki-laki itu dengan senyum mengejek.
"Fu*k !" laki-laki itu mengumpat mengingat perjumpaan mereka tadi malam. Sepanjang malam mereka yang tidak mengetahui berasal dari negara yang sama, berbicara menggunakan bahasa Inggris.
"Abizar" mengulurkan tangan untuk berkenalan "Awan" laki-laki itu menyambut tangan Abizar. Kemudian mereka berdua tertawa bersama mengingat kekonyolan yang mereka lakukan tadi malam.
Sepanjang perjalanan Abizar dan Kurniawan banyak bercerita tentang pekerjaan mereka masing-masing. Mereka terlihat akrab dan sepemikiran. Mungkin juga karena mereka seumuran. Mereka berpisah setelah sampai di Bandara internasional Soekarno Hatta.
Abizar sampai ke apartemennya saat hari sudah sore. Biasanya jam segini Nia sudah pulang bekerja. Abizar memanggil-manggil nama Nia tapi tidak ada jawaban sama sekali.
Abizar memberanikan diri membuka pintu kamar Nia yang ternyata tidak ada orang. Sepertinya Nia memang tidak ada.
Abizar masuk ke dalam kamarnya, mandi dan beristirahat. Tubuhnya terasa lelah setelah hampir delapan jam diperjalanan dari Bandara internasional Haneda, Tokyo.
Disebuah rumah mewah terlihat sebuah mobil baru saja berhenti di depan pintu. Nia baru saja pulang dari kantor. Dia berjalan dengan lesu setelah seharian bekerja.
"Surprise !" seru seseorang bersamaan dengan tubuh Nia yang melayang di udara.
"Aaaaakh!!!" Nia menjerit sekeras-kerasnya karena terkejut. "Kak ! turunkan aku !!" Nia memukul punggung Awan karena tubuhnya di pikul seperti karung beras.
Sila tergesa-gesa menuju ruang tamu karena mendengar suara keributan. "Awan, Nia ada apa ?"
Awan segera menurunkan tubuh Nia ketika mendengar suara mamanya.
"Nih, ma. Kak Awan mengagetkan Nia." gadis itu memeluk mamanya dan mengadu mencari pembelaan.
"Nia istirahatlah dulu di kamar. Nanti pukul tujuh kita akan mengadakan makan malam keluarga bersama teman papa."
"Iya, ma." Nia berjalan menuju kamarnya sambil menjulurkan lidah mengejek Awan.
"Kamu baru pulang hari ini ?" Sila melihat Awan menyeret kopernya.
"Hemm" Awan menyandarkan tubuhnya di sofa karena merasa lelah.
"Ada hal penting yang harus Awan selesaikan. Jadi Awan terpaksa transit ke Jepang kemarin." sambungannya lagi.
"Kamu juga istirahat dulu di kamar dan jangan melewatkan makan malam ini." Sila berjalan menuju dapur setelah mengatakan itu.
Di apartemen, Abizar baru tersadar dari tidurnya ketika merasakan getaran di perutnya karena lapar. Dia melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Abizar segera keluar kamar berharap Nia sudah pulang dan menyiapkan makan malam untuknya.
Melihat suasana yang begitu sepi seketika harapannya terasa hampa. Abizar melihat dapur dan meja makannya masih bersih seperti semula.
Abizar kemudian masuk ke kamar Nia. Dia melihat pakaian, tas dan sepatu milik wanita itu masih ada di sana.
Nia. Kamu di mana sekarang ?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Feeza_MCI
kakak ipar mu itu Abi..
2025-02-11
0
Yani
Ternyata Awan yang bertabrakan sama Abizar
2024-10-26
0
Sulaiman Efendy
AWAN KAN ABANGNYA NIA YG AKN MNIKAH..
2024-01-16
2