Nia tergesa-gesa masuk ke ruang tunggu kedatangan di bandara. Dia melihat Pak Tino supir keluarganya ada di sana, itu artinya orang tuanya belum tiba.
Syukurlah
Beberapa saat kemudian, orang yang ditunggunya pun tiba, Tuan Adam Mark dan Nyonya Sila Pranata .
"Mama !" Nia memeluk erat wanita yang telah melahirkannya.
"Sayang" Sila mencium penuh kasih kepada putri satu-satunya.
"Ehm." Pria paruh baya di samping mereka merasa diabaikan.
"Ah, papa. Nia juga merindukan papa." Nia memeluk dan mencium papanya.
Setelah tiga puluh menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di sebuah rumah mewah yang sudah setahun mereka tinggalkan.
Nia masuk kedalam kamarnya yang lama tidak ditempatinya. Selama orang tuanya pergi ke luar negeri Nia tidak pernah pulang kesini.
Selesai makan malam, Nia dan kedua orang tuanya berkumpul di ruang tengah.
"Ada apa pa, ma ?" Nia duduk di hadapan kedua orang tuanya. Penasaran menunggu apa yang akan disampaikan oleh mereka berdua.
"Kami ingin memberitahukan jika bulan depan kakak mu akan bertunangan." kata Sila dengan wajah yang bahagia karena sebentar lagi akan mendapatkan menantu.
"Benarkah ?" ekspresi Nia bahagia mendengar kakak laki-lakinya akan bertunangan.
"Ah, senangnya. Akhirnya kak Awan dan Kak Maudi bertunangan."
"Anak mama senang sekali kelihatannya. Apa Nia sudah punya calon juga ?" Tanya sila menggoda anak gadisnya. Pasalnya sudah dari awal Nia diperingatkan oleh orang tuanya, Nia tidak boleh menikah sebelum kakaknya menikah. Itulah sebabnya Nia meminta Abizar untuk merahasiakan pernikahan mereka.
Nia menelan saliva mendengar ucapan mamanya. "Apaan sih, ma." Nia tertawa untuk menyembunyikan perasaan yang sebenarnya.
"Ada satu hal lagi yang ingin papa sampaikan." Adam membuka suara setelah dari tadi diam.
"Papa ingin Nia bekerja di perusahaan kita. Karena saat ini Awan sedang sibuk mengembangkan perusahaannya sendiri. Jadi papa minta Nia untuk membantu papa di kantor."
"Mama tau kalau Nia lebih suka bekerja sebagai desainer dan kami tidak pernah melarang melakukan itu. Setelah bekerja di kantor pun Nia masih bisa menyalurkan hobi sebagai desainer. Papa minta Nia membantunya hanya sementara. Setelah perusahaan Awan stabil nanti dia akan kembali membantu papa." dengan penuh kelembutan Sila membantu suaminya memujuk Nia.
Nia menghela napasnya mendengar kata-kata mamanya. Memang selama ini baik mama maupun papanya tidak pernah melarang Nia untuk melakukan apa pun yang diinginkannya, termasuk menjadi desainer dan tinggal sendiri di luar rumah mewahnya.
Baru kali ini papanya meminta sesuatu darinya. Tidak mungkin Nia tega untuk menolak permintaan itu. "Baiklah, pa. Nia akan membantu papa."
"Oh ya. Mulai sekarang Nia tinggal disini lagi ya, biar berangkat kerjanya sama papa." Sila menatap putrinya penuh harap.
"Iya, ma."
Di dalam kamar Nia memegang ponselnya. Masih menimbang-nimbang untuk menghubungi Abizar. Di tengah kegalauannya, ternyata Abizar lebih dulu menghubunginya.
"Halo. Ada apa ?" Nia tersenyum menyapa Abizar.
"Maaf, beberapa hari ini aku tidak menelepon karena agak sedikit sibuk." kata Abizar
"Tidak apa-apa. Aku baru saja ingin menghubungi mu. Bagaimana pekerjaan mu di sana ?"
"Ada sedikit masalah pada perakitan mesinnya. Itu yang membuat ku sibuk beberapa hari ini. Kami masih mencari penyebabnya."
"Semoga semuanya baik-baik saja."
"Terimakasih. Oh ya, apa ada yang ingin kau katakan ?" tanya Abizar, karena Nia tidak akan menghubunginya terlebih dahulu kecuali ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh wanita itu.
"Nia, Nia. Kau masih di sana ?" Abizar memanggil-msnggil Nia karena beberapa saat dia tidak mendengar suara apapun dari telponnya.
"Ah, ia. Abi." Nia baru tersadar dari pikirannya.
"Kau ingin mengatakan apa ?" Abizar mengulangi pertanyaannya.
"Ti, tidak ada. Aku hanya ingin menelpon saja."
"Baiklah. Selamat malam." Abizar mematikan panggilannya.
"Selamat malam, Abi." Nia menghela napasnya. Awalnya dia ingin memberitahukan tentang orang tuanya, tapi diurungkannya mendengar saat ini Abizar sedang ada masalah dengan pekerjaannya dan Nia tidak ingin membuat pikiran Abizar terganggu.
Masih ada tiga bulan lagi sebelum Abizar kembali ke Jakarta. Nia akan mencari waktu yang tepat untuk mengatakan kepada Abizar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments
Yani
Ternyata Nia anak orang kaya gimana reaksi Abizar kalau tau
2024-10-26
0
Anie Marini
baca kisah anaknya awan dulu, baru kesini/Smile/,
2024-07-17
2
Bzaa
oooh Nia anak orang kaya ternyata
2024-01-14
3