Nama Melik ikut terseret dalam pemberitaan artis pemuas nafsu investor. Melik yang merupakan seorang pewaris hotel dan gedung-gedung mewah di Dubai semakin membuat para pemburu berita gencar mencari info tentangnya. Tidak terkecuali Sastri yang sudah lebih dulu memiliki dendam pribadi padanya. Melik merupakan teman Jonathan yang saat ini diketahui sebagai salah satu investor di agensi milik Delia.
"Klien kami dengan pemilik Star Agency merupakan teman akrab jadi sangat tidak mungkin klien kami meminta hal aneh-aneh tersebut. Ditambah dengan perawakan klien kami yang sangat tampan jadi untuk apa dia melakukan hal tercela jika banyak wanita diluar sana yang mau dengan hati. Coba kalian pikir menggunakan logika. Pemilik Star Agency sendiri seorang wanita muda lulusan kampur terbaik di Amerika. Sangat tidak masuk akal untuknya menggunakan cara-cara tercela seperti itu.”
Seorang pengacara kawakan yang sangat terkenal memberikan klarifikasi di depan kantor kepolisian. Pengacara yang terkenal dengan sebutan ‘Pengacara 50 M’ itu dengan lugas memberikan klarifikasi pada awak media.
Berita tentang Melik dan Star Agency mulai mereda setelah klarifikasi yang disampaikan oleh pelapor seminggu kemudian di depan para awak media dalam konfrensi pers yang dilakukan di ruang kabid humas Polda Metro Jaya.
“Saya meminta maaf karena sudah merugikan pihak agensi dan investor yang bergabung di dalamnya. Saya kesal karena tidak mendapatkan peran dalam film yang akan digarab berikutnya. Untuk menumpahkan kekesalan itulah, saya membuat pernyataan yang salah di depan media. Semua itu hanya untuk mendapatkan perhatian dari pihak agensi. Sekali lagi saya minta maaf dan saya siap dihukum karena kesalahan saya itu.”
Berbagai pertanyaan muncul dari pihak pencari berita yang sudah lama menunggu kehadiran sosok artis A tersebut.
“Mbak, kenapa sekarang malah meminta maaf?”
“Apa Mbak diancam?”
“Kenapa Mbak merubah pernyataan?”
Begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh awak media hingga pengacara dari terduga yang sering dipanggil Bang Bonar itupun mengambil alih.
“Sudah jelas semua kan? Kedua belah pihak sudah saling berdamai. Kasus ini juga sudah selesai di pihak ke polisian. Klien kami menerima permintaan maaf dengan tulus, mereka juga berjanji untuk lebih sering memperhatikan para artis yang bernaung di bawah agensinya. Jadi, acara konfrensi pers hari ini dalam rangka acara perdamaian kedua belah pihak. “
“Wah….benar-benar menyelesaikan masalah tanpa masalah.”
“Kamu benar, Rif. Kalau kita, sudah dari kemarin masuk bui. Itulah kehebatan the power of money,” timpal seorang lagi.
“Kalau tidak berduit ya selamat tinggal. Ya kan?”
Di sela-sela persiapan yang tinggal seminggu lagi, Adit masih mengajak Sastri untuk bertemu kembali di sebuah kelab malam tempat mereka bertemu dulu. Sastri yang berada dalam misi mau tidak mau harus mengikuti keinginan Adit.
Sastri mendatangi kelab menggunakan gaun yang cukup sopan kali ini. Walaupun gaun yang digunakan pas di tubuhnya tapi cukup sopan untuk sekelas wanita pengisi kelab malam. Kali ini dia menggunakan gaun selutut berlengan panjang. Sastri memutuskan untuk berkeliling melihat lebih jauh siapa saja para pelanggan dan tanpa sadar ia ditabrak oleh seorang pria yang sedang mabuk.
Pria tersebut langsung memeluknya dan hendak mencium bibirnya namun seorang pria lain ikut datang lalu menarik pria mabuk tersebut. Sastri kelelahan setelah sekuat tenaga ia mencoba melepaskan diri dari pria tadi.
Deg…
“Jonathan…” gumam Sastri begitu melihat sekilas wajah dari pria yang membantunya tadi.
“Kenapa dia tidak mengenaliku?” pikiran Sastri masih bertanya-tanya tentang Jonathan. Setelah sekian lama, ia tidak pernah lagi bertemu atau mendengar kabar tentang mantan pacarnya itu.
Getaran ponsel menyadarkannya dari lamunan, “Aku ada di room 4, kemarilah!”
Sastri mencoba mencari ruangan nomer empat dan –
“Melik”
Sastri langsung pergi meninggalkan kelab malam tersebut setelah melihat Melik juga ikut masuk ke dalam ruang yang sama dengannya. Sastri meninggalkan kelab dengan perasaan campur aduk. Ia tidak bisa memungkiri jika ia merasa takut dan fakta bahwa ia hampir ketahuan.
“Maaf Mas Adit, perutku tiba-tiba kram. Biasa tamu bulanan, sekali lagi maaf ya Mas.”
Sastri langsung menaiki mobil yang sudah ditunggu oleh Arif sang sopir gadungan.
“Kemana Nona?”
“Kantor!”
Mobil melaju memecah keheningan malam. Sastri menatap langit-langit malam yang dipenuhi bintang. Suasana hatinya susah untuk dijabarkan saat ini. Pertemuannya dengan Jonathan walaupun hanya sekilas tapi mampu mengaduk-aduk emosi serta pikirannya.
Sementara di ruangan nomer empat, beberapa orang sedang terlibat perbincangan setelah objek yang ditunggu malah tidak hadir.
“Seberapa yakin kamu sama siapa tadi namanya?” tanya Delia.
“Sastri, namanya Sastri.” jawab Adit.
“Sastri Listia Putri?” Sahut Delia kembali setengah terkejut.
“Emmm…Aku lupa menanyakan nama panjangnya.” Ucap Adit seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Wait,” Delia mengambil ponsel lalu memperlihatkan sesuatu pada Adit.
“Kamu mengenalnya?” tanya Adit masih dalam keadaan terkejut.
Delia dan Melik saling tatap penuh arti.
“Jangan sampai salah langkah, Dit. Aku tidak mau kita kembali masuk berita seperti kemarin.” Delia mengingatkan.
“Aku tidak mungkin salah menilai orang. Dia itu bekerja di perusahaan media terbesar di negeri ini. Bosnya saja berani membayar 4,5 milyar untuk bisa mendatangkan Melisa.”
“Wow…perusahaan media mana? Tidak mungkin aku tidak mengenal perusahaan media di negeri ini.”
“Ts Media.”
“Really?” Delia dan Melik terkejut mendengar nama perusahaan tempat Sastri bekerja.
Delia kemudian mencoba mengingat-ingat siapa pemilik Ts Media namun yang ada dalam ingatannya adalah pemimpin Ts Media merupakan seorang laki-laki tua.
“Susah sekali mengetahui pemilik perusahaan itu. Karena para orang kaya ini jarang mau dipublikasikan wajahnya. Keluarga mereka juga jarang yang mempublikasikan diri jadi sulit untuk mendekati mereka.”
“Apa kita harus membuat reuni dengannya? Sudah lama kita tidak bertegur sapa.” Ajak Melik pada Delia seraya menaik turunkan alisnya.
“Apa kau merindukan peristiwa itu kembali?”
Melik tertawa penuh arti bersama Delia sementara Adit menatap penuh tanya pada keduanya.
“Adit, kapan kalian akan bertemu lagi?” tanya Melik.
“Belum tahu. Mungkin dalam waktu dekat untuk membicarakan mengenai penampilan Melissa nanti.”
“Harusnya kalian tidak membuat permintaan seperti itu. Kalau kalian mau, wanita penghibur banyak kenapa harus para artis-artis itu?” lanjut Adit tanpa sadar lalu pergi meninggalkan mereka.
Adit sangat megetahui apa yang agensi Delia lakukan pada artis yang dinaunginya. Sama seperti Melisa dulu. Melisa hampir menyerah namun saat namanya mulai terkenal, ia justru menikmati setiap sentuhan yang diberikan oleh para investor yang kebanyakan berasal dari luar negeri.
Selepas kepergian Adit, “Kita harus membuat pesta reuni yang lebih dari sebelumnya.”
“Aku tidak yakin dia akan datang.” timpal Melik.
“Dia akan datang tanpa kita minta.” Ucap Delia dengan seringai liciknya.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Aida Fitriah
setelah sekian purnama akhir'a kamu up jg thor🤗🤗🤗🤗🤗aku baca'a tegang bangt thor😥😥😥
2022-08-22
0
MyLoveis060592
semangat thor lanjut up nya🤭💪💪💪
2022-08-20
0
Reenyy Yuny Setianie
Alhamdulillah akhirnya up juga, makasih kak 🙏😘
2022-08-20
0