Bab 20 Klub malam

Dan disinilah aku sekarang. Di tempat yang aku bilang tadi, tempat terkutuk yang menjadi tempat favorit Reni untuk bersenang-senang.

Janjiku telah kulanggar. Tadinya aku tidak mau untuk bertemu dengan Reni, namun nyatanya kini aku menemuinya di tempat yang dia ingin aku menemuinya di sana.

Klub malam ini satu-satunya tempat yang pas untuk melampiaskan kekesalan dan kemarahanku saat ini. Karena pertemuanku dengan Celine dan suaminya membuatku marah sehingga aku mengarahkan mobilku ke tempat terkutuk ini.

Dan lagi-lagi itu karena Reni. Aku mengenal tempat terkutuk ini karena dia, dan aku membelokkan mobilku ke tempat terkutuk ini karena mengingat pesannya.

Hahahaha.... aku hanya menyalahkan Reni, padahal bukan kesalahannya jika sekarang ini aku datang ke tempat terkutuk ini. Aku datang dengan sendirinya dan aku menyalahkan Reni? Luci bukan?

Aku hanya bisa tertawa menertawakan betapa lucunya kehidupanku dan betapa bodohnya aku. Masih terngiang jelas di telingaku ketika terakhir kali sebelum Celine menikah, aku kembali menyatakan perasaanku dan keinginanku untuk menjadikan dia sebagai istriku dengan penuh kesungguhan. Dan jawaban dari Celine benar-benar menggangguku, menyadarkanku bahwa aku benar-benar bodoh selama ini.

Kenapa kamu tidak hadir sejak dulu Al? Jika memang alasanmu karena kita sudah lama tidak bertemu dan kita saling kehilangan kontak itu tidak masuk akal Al. Jika memang kamu berniat untuk menjadikanku sebagai istrimu, harusnya kamu datang ke kota ini dan mencariku, bukannya sekarang disaat seperti ini kamu baru hadir. Maaf Al aku tidak bisa menjadi wanita jahat yang mengecewakan banyak orang meskipun diriku nantinya akan bahagia.

Perkataan panjang Celine melalui telepon itu jelas terngiang di telingaku. Setiap aku mengingat Celine, maka suara Celine yang mengatakan hal itu tadi selalu ku dengar.

Ya, memang aku sangat bodoh. Kenapa aku tidak mencarinya ke kotanya selama ini sebelum aku bersama Diana? Bodoh bukan? Sangat-sangat bodoh.

Gemerlap lampu warna-warni yang mengiringi suara dentuman musik yang memekakkan telinga membuatku tersadar jika hal itu sudah berlalu. Lalu bagaimana denganku? Bagaiman dengan hidupku?

Kulihat dibawah sorotan lampu Reni berjoget-joget dengan teman-temannya. Bahkan banyak cowok yang mengapitnya pada saat berjoget dan aku tidak merasa sakit hati ataupun cemburu. Beda sekali dengan aku melihat Celine yang hanya dipeluk pinggangnya oleh suaminya saja aku merasa sangat marah padanya.

Ku teguk minuman dari gelas yang disiapkan oleh bartender. Gelas demi gelas ku minum yang entah sudah gelas keberapa aku lupa, aku tidak menghitungnya karena tujuanku hanya satu, menghilangkan rasa frustasiku karena bertemu dengan Celine dan suaminya tadi.

Hingga akhirnya aku merasakan batas minumku sudah terlewati. Badanku terasa melayang, aku tidak ingat ataupun merasakan frustasiku lagi.

Aaaah... aku merasa kepalaku sakit dan berputar-putar. Ku rebahkan kembali tubuhku dan ku pejamkan sebentar mataku lalu ku buka kembali mataku perlahan sambil mengumpulkan kembali ingatanku semalam.

Ku sandarkan tubuhku pada kepala ranjang. Mataku terbelalak ketika mendapati tubuhku yang tanpa busana, kemudian ku buka selimutku dan benar sekali aku bahkan tidak memakai apapun saat ini.

Aku masih bingung, dan ketika berpikir untuk mengingat kejadian semalam, kepalaku serasa sakit. Aku menoleh ke arah kanan dan mendapati sosok wanita yang juga tanpa busana membelakangiku.

Mataku terbelalak kaget karena aku takut melakukan kesalahan kembali. Aku menghela nafas lega ketika melihat wajah Reni yang masih terpejam matanya menggerakkan tubuhnya menghadapku.

Baru kali ini aku merasa lega ketika melihat Reni tanpa busana berada di sampingku. Bukan karena aku menyukainya atau mencintainya. Aku hanya merasa lega karena aku tidak berhubungan dengan wanita lain. Karena sejujurnya aku sangat takut jika aku menyebar benih di mana-mana. Jika bersama Reni saja aku bisa memakai balon karena memang Reni selalu membawa benda itu di tasnya, entah untuk apa dia selalu membawanya.

"Mmm... morning beb," Reni menyapaku dengan senyum puasnya.

Episodes
1 Bab 1. Awal Pertemuan Kembali
2 Bab 2. Kisah cinta yang tragis
3 Bab 3. Kesalahan
4 Bab 4 Godaan
5 Bab 5 Tak kuasa menahan
6 Bab 6 Kapan kita menikah?
7 Bab 7 Dilema
8 Bab 8 Batal Nikah
9 Bab 9 Kecemburuan
10 Bab 10 Wanita gila
11 Bab 11 Berita duka
12 Bab 12 Hampir
13 Bab 13 Bujuk rayu
14 Bab 14 Like father like son
15 Bab 15 Dave-ku
16 Bab 16 Jangan lakukan itu Cinta!
17 Bab 17 Menikah?
18 Bab 18 Kejar setoran
19 Bab 19 Perpisahan dan pertemuan
20 Bab 20 Klub malam
21 Bab 21 Terjebak singa betina
22 Bab 22 Desakan Reni
23 Bab 23 Penyiksaan
24 Bab 24 Positif
25 Bab 25 Akhirnya....
26 Bab 26 Gio dan Reni?
27 Bab 27 Jatuh pada lubang yang sama
28 Bab 28 Berlian vs imitasi
29 Bab 29 Pencarian Celine
30 Bab 30 Otw jadi duda
31 Bab 31 Bertemu dengan janda cantik
32 Bab 32 Wanita licik berambisi
33 Bab 33 Terkuak
34 Bab 34 Good bye...
35 Bab 35 Senyuman ketenangan Celine
36 Bab 36 Apa ini karma?
37 Bab 37 Tangan yang ingin ku miliki
38 Bab 38 Dokter cinta ku
39 Bab 39 Senyummu mengalihkan duniaku
40 Bab 40 Cobaan hidupku
41 Bab 41 Misi
42 Bab 42 Karma atau ujian?
43 Bab 43 Keinginan Dave
44 Bab 44 Vonis yang membuat stres
45 Bab 45 Undangan pernikahan
46 Bab 46 Pernikahan
47 Bab 47 Dia bereaksi!
48 Bab 48 Wanita penggoda?
49 Bab 49 Sandaran hidup
50 Bab 50 Bangkit demi harga diri
51 Bab 51 Kerinduanku
52 Bab 52 Setitik keberuntungan dalam kesialan
53 Bab 53 Tawanan hati
54 Bab 54 Bertemu dengan iblis
55 Bab 55 Takdirku
56 Bab 56 Kejutan untukku
57 Bab 57 Pilihan yang sulit
58 Bab 58 Teman bergaul
59 Bab 59 Target taruhan
60 Bab 60 Apa salahku?
61 Bab 61 Permintaan
62 Bab 62 Masih mengharapkan?
63 Bab 63 Tentang pasangan hidup
64 Bab 64 Wanita baik untuk pria baik
65 Bab 65 Persahabatan
66 Bab 66 Keterkejutan
67 Bab 67 Berlebihan
68 Bab 68 Buktikan!
69 Bab 69 Apa kau puas?
70 Bab 70 Sad holiday
71 Bab 71 Suami macam apa?
72 Bab 72 Kalimat yang sama
73 Bab 73 Ceraikan aku!
74 Bab 74 Ketukan palu perceraian
75 Bab 75 Hati dan pikiran yang tak tenang
76 Bab 76 Menghilang
77 Bab 77 Ku temukan dia
78 Bab 78 Trauma
79 Bab 79 Sebuah keputusan
80 Bab 80 Sebuah rencana
81 Bab 81 Apakah Tuhan mendengarkan doaku?
82 Bab 82 Pembuktian seorang pria sejati
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Bab 1. Awal Pertemuan Kembali
2
Bab 2. Kisah cinta yang tragis
3
Bab 3. Kesalahan
4
Bab 4 Godaan
5
Bab 5 Tak kuasa menahan
6
Bab 6 Kapan kita menikah?
7
Bab 7 Dilema
8
Bab 8 Batal Nikah
9
Bab 9 Kecemburuan
10
Bab 10 Wanita gila
11
Bab 11 Berita duka
12
Bab 12 Hampir
13
Bab 13 Bujuk rayu
14
Bab 14 Like father like son
15
Bab 15 Dave-ku
16
Bab 16 Jangan lakukan itu Cinta!
17
Bab 17 Menikah?
18
Bab 18 Kejar setoran
19
Bab 19 Perpisahan dan pertemuan
20
Bab 20 Klub malam
21
Bab 21 Terjebak singa betina
22
Bab 22 Desakan Reni
23
Bab 23 Penyiksaan
24
Bab 24 Positif
25
Bab 25 Akhirnya....
26
Bab 26 Gio dan Reni?
27
Bab 27 Jatuh pada lubang yang sama
28
Bab 28 Berlian vs imitasi
29
Bab 29 Pencarian Celine
30
Bab 30 Otw jadi duda
31
Bab 31 Bertemu dengan janda cantik
32
Bab 32 Wanita licik berambisi
33
Bab 33 Terkuak
34
Bab 34 Good bye...
35
Bab 35 Senyuman ketenangan Celine
36
Bab 36 Apa ini karma?
37
Bab 37 Tangan yang ingin ku miliki
38
Bab 38 Dokter cinta ku
39
Bab 39 Senyummu mengalihkan duniaku
40
Bab 40 Cobaan hidupku
41
Bab 41 Misi
42
Bab 42 Karma atau ujian?
43
Bab 43 Keinginan Dave
44
Bab 44 Vonis yang membuat stres
45
Bab 45 Undangan pernikahan
46
Bab 46 Pernikahan
47
Bab 47 Dia bereaksi!
48
Bab 48 Wanita penggoda?
49
Bab 49 Sandaran hidup
50
Bab 50 Bangkit demi harga diri
51
Bab 51 Kerinduanku
52
Bab 52 Setitik keberuntungan dalam kesialan
53
Bab 53 Tawanan hati
54
Bab 54 Bertemu dengan iblis
55
Bab 55 Takdirku
56
Bab 56 Kejutan untukku
57
Bab 57 Pilihan yang sulit
58
Bab 58 Teman bergaul
59
Bab 59 Target taruhan
60
Bab 60 Apa salahku?
61
Bab 61 Permintaan
62
Bab 62 Masih mengharapkan?
63
Bab 63 Tentang pasangan hidup
64
Bab 64 Wanita baik untuk pria baik
65
Bab 65 Persahabatan
66
Bab 66 Keterkejutan
67
Bab 67 Berlebihan
68
Bab 68 Buktikan!
69
Bab 69 Apa kau puas?
70
Bab 70 Sad holiday
71
Bab 71 Suami macam apa?
72
Bab 72 Kalimat yang sama
73
Bab 73 Ceraikan aku!
74
Bab 74 Ketukan palu perceraian
75
Bab 75 Hati dan pikiran yang tak tenang
76
Bab 76 Menghilang
77
Bab 77 Ku temukan dia
78
Bab 78 Trauma
79
Bab 79 Sebuah keputusan
80
Bab 80 Sebuah rencana
81
Bab 81 Apakah Tuhan mendengarkan doaku?
82
Bab 82 Pembuktian seorang pria sejati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!