Dan disinilah aku sekarang. Di tempat yang aku bilang tadi, tempat terkutuk yang menjadi tempat favorit Reni untuk bersenang-senang.
Janjiku telah kulanggar. Tadinya aku tidak mau untuk bertemu dengan Reni, namun nyatanya kini aku menemuinya di tempat yang dia ingin aku menemuinya di sana.
Klub malam ini satu-satunya tempat yang pas untuk melampiaskan kekesalan dan kemarahanku saat ini. Karena pertemuanku dengan Celine dan suaminya membuatku marah sehingga aku mengarahkan mobilku ke tempat terkutuk ini.
Dan lagi-lagi itu karena Reni. Aku mengenal tempat terkutuk ini karena dia, dan aku membelokkan mobilku ke tempat terkutuk ini karena mengingat pesannya.
Hahahaha.... aku hanya menyalahkan Reni, padahal bukan kesalahannya jika sekarang ini aku datang ke tempat terkutuk ini. Aku datang dengan sendirinya dan aku menyalahkan Reni? Luci bukan?
Aku hanya bisa tertawa menertawakan betapa lucunya kehidupanku dan betapa bodohnya aku. Masih terngiang jelas di telingaku ketika terakhir kali sebelum Celine menikah, aku kembali menyatakan perasaanku dan keinginanku untuk menjadikan dia sebagai istriku dengan penuh kesungguhan. Dan jawaban dari Celine benar-benar menggangguku, menyadarkanku bahwa aku benar-benar bodoh selama ini.
Kenapa kamu tidak hadir sejak dulu Al? Jika memang alasanmu karena kita sudah lama tidak bertemu dan kita saling kehilangan kontak itu tidak masuk akal Al. Jika memang kamu berniat untuk menjadikanku sebagai istrimu, harusnya kamu datang ke kota ini dan mencariku, bukannya sekarang disaat seperti ini kamu baru hadir. Maaf Al aku tidak bisa menjadi wanita jahat yang mengecewakan banyak orang meskipun diriku nantinya akan bahagia.
Perkataan panjang Celine melalui telepon itu jelas terngiang di telingaku. Setiap aku mengingat Celine, maka suara Celine yang mengatakan hal itu tadi selalu ku dengar.
Ya, memang aku sangat bodoh. Kenapa aku tidak mencarinya ke kotanya selama ini sebelum aku bersama Diana? Bodoh bukan? Sangat-sangat bodoh.
Gemerlap lampu warna-warni yang mengiringi suara dentuman musik yang memekakkan telinga membuatku tersadar jika hal itu sudah berlalu. Lalu bagaimana denganku? Bagaiman dengan hidupku?
Kulihat dibawah sorotan lampu Reni berjoget-joget dengan teman-temannya. Bahkan banyak cowok yang mengapitnya pada saat berjoget dan aku tidak merasa sakit hati ataupun cemburu. Beda sekali dengan aku melihat Celine yang hanya dipeluk pinggangnya oleh suaminya saja aku merasa sangat marah padanya.
Ku teguk minuman dari gelas yang disiapkan oleh bartender. Gelas demi gelas ku minum yang entah sudah gelas keberapa aku lupa, aku tidak menghitungnya karena tujuanku hanya satu, menghilangkan rasa frustasiku karena bertemu dengan Celine dan suaminya tadi.
Hingga akhirnya aku merasakan batas minumku sudah terlewati. Badanku terasa melayang, aku tidak ingat ataupun merasakan frustasiku lagi.
Aaaah... aku merasa kepalaku sakit dan berputar-putar. Ku rebahkan kembali tubuhku dan ku pejamkan sebentar mataku lalu ku buka kembali mataku perlahan sambil mengumpulkan kembali ingatanku semalam.
Ku sandarkan tubuhku pada kepala ranjang. Mataku terbelalak ketika mendapati tubuhku yang tanpa busana, kemudian ku buka selimutku dan benar sekali aku bahkan tidak memakai apapun saat ini.
Aku masih bingung, dan ketika berpikir untuk mengingat kejadian semalam, kepalaku serasa sakit. Aku menoleh ke arah kanan dan mendapati sosok wanita yang juga tanpa busana membelakangiku.
Mataku terbelalak kaget karena aku takut melakukan kesalahan kembali. Aku menghela nafas lega ketika melihat wajah Reni yang masih terpejam matanya menggerakkan tubuhnya menghadapku.
Baru kali ini aku merasa lega ketika melihat Reni tanpa busana berada di sampingku. Bukan karena aku menyukainya atau mencintainya. Aku hanya merasa lega karena aku tidak berhubungan dengan wanita lain. Karena sejujurnya aku sangat takut jika aku menyebar benih di mana-mana. Jika bersama Reni saja aku bisa memakai balon karena memang Reni selalu membawa benda itu di tasnya, entah untuk apa dia selalu membawanya.
"Mmm... morning beb," Reni menyapaku dengan senyum puasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments