Hari ini, ya, hari ini adalah hari pernikahan Celine. Hatiku sangat hancur meskipun aku tidak melihat acara dan prosesi pernikahannya.
Meskipun begitu tak dipungkiri kalau hatiku sangat sakit sekali. Rasanya mataku sangat panas, rasanya air mataku ingin menerobos keluar.
Setelah malam itu, malam dimana Reni mengirim pesan padaku untuk menikahinya ketika aku kembali ke sana, aku lagi-lagi mengacuhkan pesan dan panggilan telepon dari Reni.
Aku sudah mengirim pesan pada Celine agar menungguku, karena aku akan menikahinya. Bodohnya aku hingga aku tidak memikirkan posisi Celine yang pasti akan lebih terhujat jika menikah denganku.
Tentu saja Celine menolak dengan tegas. Dia tidak mau disalahkan lagi karena dekat denganku. Celine tidak mau menjadi pelakor seperti yang disebutkan oleh Reni padanya.
Aku egois, ya benar aku memang seorang pengecut yang egois. Seorang laki-laki yang sudah beristri dan mempunyai anak namun mencintai wanita lain dari dulu hingga sekarang, bahkan aku rela untuk apapun jika bisa mendapatkan wanita yang aku cintai ini.
Bisakah aku melihatnya jika dia berdampingan atau bergandengan dengan pria lain? God... apa yang harus aku lakukan?
Harusnya sekarang ini aku sudah berada di sana, di tempat Celine berada. Harusnya aku sudah membawanya pergi atau menjadikannya istriku. Namun lagi-lagi ini karena Reni, semua ini terjadi karena dia.
Bodoh... bodoh... sungguh bodohnya aku yang bisa terjebak dan jatuh pada jebakan yang disiapkan oleh Reni. Dan kini dia yang menjadi sumber masalahku sedang tertawa senang melihat penderitaanku karena kehilangan Celine, wanita pilihan hatiku.
"Jadi balik kapan Pa?" Diana bertanya padaku.
Kini dia dalam posisi bermanja-manja padaku.
Dave kami titipkan pada adik iparku yang sangat menyayangi Dave, jadi dia tidak pernah keberatan untuk dititipi Dave. Sangat pengertian sekali adik iparku ini.
"Kalau gak besok ya lusa mungkin aku balik," aku menyambut tubuh Diana tang disodorkannya padaku.
Ternyata istriku ini seperti kejar setoran ketika aku berada di rumah. Diana mulai memainkan perannya untuk membuatku terlena dengan buaiannya. Tangannya ternyata sudah ahli dalam mencari tempat yang bisa membuatku menginginkan lebih.
Wajar saja, dia kan istriku, dia sudah tau persis dimana letaknya. Kubiarkan dia menjadi komando pergulatan kami malam ini. Dia sangat antusias dan agresif. Entahlah tidak seperti Diana yang sebelum-sebelumnya yang selalu pasrah tiap melakukannya bersamaku.
Hahahaha.... aku menertawakan diriku sendiri yang mudah sekali teralihkan pikiranku dari pernikahan Celine.
Yang pertama waktu itu pikiranku tentang pernikahan Celine dapat teralihkan oleh buaian Reni. Dan malam ini, pikiranku tentang pernikahan Celine juga teralihkan oleh buaian Diana. Gampang sekali aku ini.
Apa hanya karena buaian mereka aku bisa melupakan pikiranku yang kusut karena pernikahan Celine? Sepertinya sangat sepele sekali bukan? Tapi kalian harus tahu jika yang kulihat pada saat melakukannya bersama mereka bukanlah wajah mereka, melainkan wajah Celine, wanita pemilik hatiku yang namanya selalu ada di lubuk hatiku yang paling dalam.
Setelah menertawakan kebodohanku, kuambil ponselku untuk melihat mungkin saja ada kabar terbaru dari Celine.
Dan benar saja, Celine ku, wanita pemilik hatiku itu kini sudah menjadi milik pria itu. Foto pernikahannya sangat cantik sekali. Beruntung sekali pria bangsat itu bisa mendapatkan wanita secantik dan sebaik Celine.
Seandainya saja yang berada di samping Celine saat ini adalah aku, pasti kehidupanku sangat sempurna sekali. Dan tentu saja aku tidak akan terjebak dengan Reni, karena dimanapun aku bertugas, aku akan membawa serta Celine, karena aku tidak akan bisa tenang jika tidak bersama dia.
Seandainya......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments