Setelah kegilaan Reni tadi, kini aku merasa sedikit lega karena dia tidak menginap di apartemenku.
Tapi jangan harap dia pulang dengan tangan kosong. Seperti biasa dia memerlukan bantuanku untuk melepaskan penatnya.
Seperti anjuran Celine aku harus bisa lepas darinya, tapi sayangnya aku yang diperdaya olehnya. Entahlah, dia sangat pandai memancingku masuk dalam buaiannya.
Aku pria normal yang jika dibangkitkan sedikit bisa berulah. Sia-sia sedari tadi aku menolaknya. Karena dia tahu cara untuk menaklukan keangkuhanku.
Celine, maafkan aku yang tidak bisa menjaga janjiku padamu. Aku tidak bohong, aku benar-benar ingin lepas dari Reni. Tapi aku tidak bisa jika tidak ada yang membantuku untuk menjauhkannya dariku.
Ku rebahkan tubuhku pada ranjang yang masih berantakan oleh aksi panas kami berdua, dan tentunya aksi ini dipimpin oleh Reni yang begitu agresif dan kegilaannya untuk memimpinku.
Ku pejamkan mataku karena aku merasa kelelahan. Terdengar perkataan Celine yang menyuruhku untuk menyudahi hubungan gilaku ini bersama Reni. Aaaah... aku sungguh merasa bersalah telah melakukannya kembali dengan Reni.
Mataku terbuka ketika ponselku berbunyi. Segera ku angkat karena nama Diana tertera pada layar ponselku.
Istriku mengabarkan bahwa Ayahnya meninggal dunia. Aku harus kembali ke Jakarta hari ini. Terpaksa aku pergi menggunakan mobil karena sudah tidak ada lagi tiket pesawat yang tersedia.
Aku berangkat dengan terburu-buru. Hingga aku lupa untuk meminta ijin pada pihak kantor.
Karena ini sudah malam, maka aku memutuskan untuk meminta ijin cuti pada pihak kantor besok pagi.
Sesampainya di sana, aku sedikit agak telat, karena jasad dari Ayah mertuaku sudah di mandikan, namun belum di makamkan. Aku oun turut ikut dalam proses pemakaman tersebut.
Ponselku selalu berbunyi. Aku mengacuhkannya karena aku tidak ingin dikatakan tidak sopan dan juga ini aku sudah meminta ijin pada pihak kantor, jadi tidak mungkin mereka menghubungiku disaat aku sedang berduka.
Ternyata yang menghubungiku adalah Reni. Sepertinya wanita ini merasa kehilangan jejakku. Dan mungkin inilah caranya aku bisa lepas dari Reni.
Karena merasa seperti di teror, aku tidak menerima teleponnya, tapi aku mengirimkan pesan padanya dengan mengatakan bahwa Ayah dari istriku meninggal dunia.
Namun diluar ekpektasi ku. Bukannya dia menyampaikan duka citanya, melainkan dia tidak percaya dengan apa yang aku sampaikan padanya.
Dia mengatakan aku hanya mencari alasan untuk menghindarinya. Tak berhenti sampai disitu, dia masih saja meneleponku tanpa henti. Dan pesan pun dia kirim seolah tak berjeda.
"Mas,ada apa? Apa ada masalah di kantor?" Diana bertanya karena sedari tadi aku merasa kesal setiap melihat ponselku dan dia juga mengetahui ponselku yang selalu berbunyi di setiap waktu.
"Gak kok. Bukan apa-apa," aku terpaksa berbohong.
"Kok wajah kamu berubah masam gitu setelah melihat ponselmu, apa ada yang penting?" Diana mencoba mencari tahu.
"Gapapa, cuma masalah biasa. Udah yuk kita istirahat dulu mumpung Dave udah tidur di kamar Mama," aku mencoba mengalihkan pembicaraan agar Diana tidak mencari tahu lebih dalam lagi.
Aku berbaring di atas ranjang milik Diana sebelum dia menikah denganku. Terasa aneh tidur di kamar yang temboknya berwarna pink dan kebanyakan barangnya juga berwarna pink.
Aku jadi bertanya pada diriku sendiri, apa semua cewek kamarnya berwarna pink? Lalu bagaimana dengan kamar Celine?
Aaaah... aku jadi memikirkan Celine lagi. Entah mengapa setiap aku memikirkan sesuatu selalu saja terhubung dengan Celine.
Aku jadi lupa jika aku belum membersihkan badanku sebelum tidur. Segera aku masuk ke dalam kamar mandi. Ku letakkan ponselku di nakas karena Diana sedang membuatkanku teh hangat.
Ponselku berbunyi, aku mendengarnya dari dalam kamar mandi. Ku biarkan saja karena aku sedang melakukan aktifitas mandiku.
"Halo.... ini siapa?"
Mataku melotot seakan tak percaya dengan pendengaranku. Diana mengangkat ponselku. Ok, tidak masalah jika itu telepon dari teman, kerabat, rekan kerja atau yang lainnya untuk menyampaikan bela sungkawa. Tapi jika itu dari Reni......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Ketahuan
2022-06-09
0