Akhir pekan ini aku pulang untuk menemui istri dan anakku. Aku sangat merindukan Dave, jagoan ku yang sangat aku sayangi.
Kami berlibur bersama mengunjungi taman hiburan seharian, sungguh menyenangkan melihat senyum dan tawa bahagia yang terpancar dari wajah Dave.
Diana, tentu saja dia juga senang karena kami bisa berlibur bersama. Bahkan dia ingin berkunjung ke tempatku, sayangnya Dave masih belum bisa diajak pergi jauh karena dia cepat bosan. Jadilah aku yang berkunjung setiap akhir pekan ataupun dua minggu sekali.
Baru sehari aku berkumpul bersama istri dan anakku, namun ponselku selalu berdering. Reni meneror ku dengan teleponnya yang berkali-kali dan juga dia mengirimiku pesan sebegitu banyaknya.
Aku heran, apa dia tidak mempunyai pekerjaan lain selain meneror ku dengan telepon dan pesannya. Aku merasa seperti tahanan yang dibatasi jam keluarnya.
Tak terasa kini sudah minggu sore, dan artinya aku harus kembali ke kota tempatku bekerja. Sangat singkat waktu yang aku habiskan bersama dengan Dave, dia bertambah pintar dan lucu. Dan aku selalu merindukannya karena darahku mengalir padanya.
Reni menghubungiku ketika tepat aku berada di bandara dan akan melakukan perjalanan pulang. Tak ku sangka ketika aku datang ke apartemenku dia sudah menungguku di lobi.
Reni langsung berlari memelukku ketika melihatku memasuki lobi. Aku seperti seorang suami yang ditunggu istrinya ketika pulang kerja dari luar kota.
Sudah ku duga jika aku tidak bisa lepas dari seorang Reni Wijaya. Dalam hatiku memang masih ada Celine, namun kehadiran Reni membuatku sejenak lupa ketika kita sedang bersama, karena sudah bisa dipastikan bahwa dia selalu meminta hal yang lebih daripada kami hanya sekedar mengobrol.
Dan seperti biasanya, Reni menginap di apartemenku. Di sini dia sudah seperti rumahnya sendiri. Banyak pakaian dan perlengkapan pribadinya ada di apartemenku. Untungnya saja istriku tidak ke sini. Jika dia berkunjung kemari pasti dia menemukan banyak barang Reni yang berada di sini.
Aku sudah pernah melarangnya, namun seperti dugaan ku, Reni tidak akan menurutinya.
"Sayang, kapan kita akan menikah?" tanyanya yang sedang mengambil bajunya di lemari ku.
Reni hanya memakai balutan handuk mulai dada sampai atas pahanya. Dan dengan tenangnya dia memakai bajunya di hadapanku.
Entah mulai kapan aku sudah terbiasa dengan pemandangan ini. Mungkin bisa dikatakan sejak kami memulai hubungan kami malam itu. Malam setelah kami menghadiri reuni sekolah kami.
Karena terbiasa dengan pemandangan itu, aku tidak resah sama sekali jika melihatnya. Aku alihkan perhatianku dengan menatap ponselku. Sudah lama sekali aku tidak melihat foto dari Celine.
Aku melihat foto profil kontaknya di aplikasi hijau. Dan aaaah... dia bertambah cantik dan memikat. Hanya melihat fotonya saja aku bisa merasakan debaran jantungku.
"Sayang, kapan kita jadi nikah?" tanya Reni yang tak ku sangka dia sudah ada di sampingku dan merampas ponselku.
"Celine? Apa kamu menyukainya?" tanyanya menyelidik dengan kilatan mata yang terlihat jelas amarahnya.
"Tidak," aku berbohong.
Maafkan aku Celine, aku tidak mengakui cintaku padamu dihadapan Reni, karena aku tahu nantinya kamu pasti akan terganggu oleh kelakuannya jika dia tahu kamulah yang selalu ada di hatiku.
"Lalu kenapa kamu melihat fotonya?" tanyanya kembali menyelidik.
"Aku tidak sengaja melihatnya. Tadi aku berbalas pesan dengan istriku," bohongku padanya.
Reni sangat menyebalkan. Dia bukan istriku tapi serasa dialah istri sah ku. Aku tidak meminta dia ada di sampingku, tapi dialah sendiri yang hadir untuk menemaniku tanpa aku suruh.
Tapi kini, aku mulai jengah dengannya, namun aku tidak bisa lepas darinya. ****, aku terjebak dengannya.
"Kamu tidak bohong kan?" tanya Reni kembali.
Aku menggeleng dan aku beranjak dari duduk ku untuk mengambil bajuku di kemari dan berniat mandi karema badanku sungguh gerah.
"Lalu kapan kita akan menikah?" tanyanya kembali sebelum aku masuk ke dalam kamar mandi.
"Akan aku pikirkan," jawabku sebelum masuk ke dalam kamar mandi.
"Kamu sudah berjanji!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Lina Zascia Amandia
Sy hadir Othor, ceritamu seru tp kelakuan wanita dan pria jalangnya sgt menyebalkan. Sekali lagi, kasian yg jd istrinya...
2022-06-09
1