David dan Randy menatap tidak percaya satu sama lain tapi tetap berusaha husnudzon bahwa itu memang mobil dokter Tini Srikandi, bukan berarti dia pelakunya.
"Bawa santai saja Ran, seolah kita tidak merasa diikuti." David memantau dari mobil itu dari ponselnya. Jimmy sudah memasang aplikasi yang menyambung ke semua kamera yang ada di mobil.
Ketika mobil David hendak berbelok ke arah apartemen, mobil Alphard itu memilih berbelok ke arah berlawanan.
"Jim, kamu cek ke semua kamera CCTV di jalan. Cari tahu kemana Alphard itu pergi" perintah David.
"Done!" jawab Jimmy.
Mobil Hyundai Creta bewarna abu-abu metalik itu pun masuk ke dalam parkir basement apartment. Keempat orang itu pun turun dan masuk ke dalam lift menuju lantai tempat unit apartemen mereka.
Yulia membuka pintu apartemen dan melihat Fajar masih berjaga dengan membaca novel karangan Soji Shimada berjudul The Tokyo Zodiac Murders.
"Pak Letnan" sapanya.
"Aman Jar?" tanya David.
"Alhamdulillah aman pak. Nona Tasya tadi sempat bangun untuk makan, Untung mas Jimmy tadi pesan pizza banyak" jawab Fajar. "Tapi ini notanya pak. Supaya bisa diganti kantor."
David dan Randy menatap tak percaya melihat nota pembelian pizza berjumlah empat kotak itu. Aji mumpung benar deh tuh duo kadal!
"Viola, Yulia, terimakasih buat hari ini. Memang belum bisa mendapatkan banyak tapi kita sudah melihat pelaku pembeli alat penghancur es" ucap David. "Sekarang kita beristirahat."
"Iya pak pol. Terima kasih sudah melindungi kami" jawab Yulia.
Kedua polisi itu pun pamit sedangkan Fajar tetap disana bersama mereka dan tidur di kasur lipat yang sudah disiapkan.
David dan Randy pun masuk ke dalam unit apartemen mereka. Keduanya melihat Jimmy masih asyik memeriksa semua kamera CCTV di jalan utama guna mencari pergerakan mobil Alphard yang mengikuti David.
Randy melihat Toro sudah tertidur diatas sofa dengan mulut terbuka dan memeluk sebuah majalah men's health.
"Kok si banteng tidur disini?" tanya Randy.
"Tadi katanya mau menunggu kalian sambil membaca majalah, eh .. ternyata ketiduran."
David mendekati Jimmy. "Ketemu?"
"Sial, Dave. Pas belok ke arah berlawanan, di fly over ada tiga Alphard sama persis dan kamera CCTV tidak bisa menemukan saat mereka terpencar di tiga jalan simpangan. Plat nomor nya juga tidak bisa dilihat jelas" jawab Jimmy.
"Setidaknya kita tahu itu Alphard siapa. Tidur Jim, aku juga mau mandi terus tidur." David berjalan menuju kamarnya dan masuk.
"Aku tidur dulu, Jim" Randy pun masuk ke kamarnya juga. "Kamu istirahat, Jimbong!"
"Yoi!"
***
David membersihkan diri dan mandi dengan air hangat di shower kamar mandinya. Rasanya bau parfum, rokok, minuman keras dan berbagai hal tidak hilang-hilang meskipun dia sudah keramas dan pakai sabun tiga kali.
Bisa boros sabun, shampoo, skincare dan pembersih muka kalau tiap malam begini. Semalam David bertanya soal skincare ke Anandhita yang membuat dirinya ditertawakan oleh kekasihnya via telepon.
POV David
"Skincare buat apa mas?" tanya Anandhita saat David menelponnya menanyakan soal perawatan muka. Gadis itu merasa heran kenapa kekasihnya menjadi ganjen sampai bertanya soal skincare dan pembersih muka yang Bagus.
"Ini panas banget Dit di Padalarang, muka aku jadi rusak" alibi David supaya tidak dicurigai oleh Anandhita.
"Tumben" gumam Anandhita.
"Masa kamu ingin lihat muka aku jelek dan jerawatan, Dit. Tega kamu sayang" Rajuk David.
Tawa Anandhita terdengar di seberang membuat David tersenyum.
"Oke mas. Aku beritahukan merk nya apa saja ya karena jenis kulit mas David berminyak dan gampang jerawatan kalau sering kena debu dan panas." Anandhita menyebutkan beberapa merk skincare dan pembersih wajah serta sunblock yang bagus.
POV End
David pun langsung membelinya keesokan harinya dan malam ini dia akan menggunakannya. Wajahnya terasa berat dan panas akibat pemakaian make up yang tebal.
"Heran gue, cewek-cewek kok betah ya pakai make up begini tebal. Ini caranya pakainya gimana?" David mengambil kapas dan mulai menuang cairan pembersih itu ke kapas dan mulai mengusap sisa makeup yang tadi sudah dibersihkan tadi dengan sabun muka.
"Jadi cewek rempong banget ya! Bersih pakai ini, bersihin pakai itu." David mengomel sepanjang prosesi membersihkan wajah.
"Untung Didit tidak terlalu suka dandan yang tebal. Duh, kangen Diditkuuu!" David membuka ponselnya dan melihat foto-foto Anandhita. "Maaf sayang, mas harus bekerja ini jadi tidak bisa menghubungi dirimu sementara." David mencium foto Anandhita di ponselnya.
"Goodnight sayangku."
***
Pagi ini Randy dan David berencana menemui dokter Tini Srikandi perihal mobil Alphard miliknya. Keempat aparat penegak hukum itu pun menuju unit apartemen ketiga waria itu untuk sarapan.
"Kalian itu kok betah sih pakai makeup tebal begitu? Aku sudah ga betah beneran!" omel Randy di sela-sela sarapan nasi uduk yang dibelikan oleh Fajar.
"Kami sudah biasa pak pol" sahut Yulia.
"Bah, aku ga betah semalam" omel Randy. "Langsung ambil sabun muka, bersihin mpe lama."
"Pak David, kok sudah glowing?" goda Tasya yang hari ini sudah tampak segar.
"Sudah dong! Kan dikasih perawatan sama calon istri aku." David nyengir lebar yang membuat semua pria disana melengos sebal.
"Iyeee iyeeee yang punya pacar cantik paripurna. Kagak usah songong lu! Nanti kalau neng Dhita bisa gue tikung, nyahok lu, Let!" omel Toro sebal.
"Yakin lu bisa bikin Didit oleng ke elu?"
"Yakin lah!" Toro menjawab yakin.
"Didit pecinta cowok bodi bagus lho" sambung David usil.
"Bodiku bagus kok! Nih lihat rata kan?" Toro memamerkan perut nya yang agak rata.
"Six pack nggak?" goda David.
"Eeerrr... ini kayaknya se pack deh" cengir Toro.
"Ya berarti elu kudu rajin olahraga, Teng" kekeh David.
"Emang bodi lu six pack, Let?" mata Toro memincing judes.
"Hu um."
"Iya."
"Memang."
Randy, Viola dan Yulia menyahut bersamaan yang membuat Jimmy, Toro dan Fajar melongo. Sejurus kemudian mereka teringat kalau David berganti pakaian di kamar para waria itu.
"Dia bodinya six pack, Teng, kalah telak lu!" ujar Randy. "Gue aja kalah ma bodinya si David."
Toro menganga. "Berarti mulai hari ini, gue kudu rajin push up, sit up, dan semua up up itu ya?"
"Selamat berjuang" cengir David.
"Elu gimana ceritanya bisa punya bodi begitu?" tanya Jimmy.
"Olahraga lah!"
Toro pun langsung manyun. "Semoga neng Dhita mau menerima diriku apa adanya meskipun cuma punya perut Prenagen."
Semua orang disana terbahak.
***
Bonus Six Packnya Mas David
Yuhuuu Up Pagi Yaaaaa
Ohya, Insyaallah Senin Hoshi sudah bisa launching. Four Weather Girls juga insyaallah segera up lagi.
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote n gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
ya amplop si banteng pede gila 😂😂😂
2024-10-24
1
HNF G
bukan sixpack lg tuh, tp eight pack perut bang David😍👍
2023-05-05
1
Murni Agani
kyk gak ada cwek lain aja Tor😂
2022-05-28
1