Arya Ramadhan

David dan Randy pergi menuju kamar mayat rumah sakit Bhayangkara bersama dengan Viola, Yulia dan Tasya guna mengidentifikasi jenazah Alisia.

Meskipun ketiganya takut tapi atas bujukan David, ketiganya pun menyanggupi sekalian melihat jenazah Calista berserta dengan barang-barang pribadinya.

Kelima orang itu pun tiba di kamar mayat dan tampak dokter Farah melongo melihat David datang bersama dengan waria tidak hanya satu, tapi tiga orang sekaligus yang naik mobil patroli bersamanya.

"Letnan David, kok sama mereka?" tanya Dokter Farah dengan tatapan tidak suka yang terang-terangan ditunjukkan olehnya.

David hanya menatap dingin dokter cantik itu. "Mereka semua saksi. Jangan terlalu kentara kalau tidak suka! Mereka juga manusia sama dengan kita."

David lalu memberikan kode kepada trio waria itu untuk mengikutinya meninggalkan dokter Farah yang terperangah mendengar pembelaan pria itu.

Randy yang melihat dokter Farah tampak terluka, langsung mendekati. "Kan saya sudah bilang kalau Letnan David punya pacar bernama Didit dan sudah pasti tidak mau dengan anda, dok. Sudah, sama saya saja."

Dokter Farah menatap Randy dengan tatapan sebal. "Ngimpi kau Batak!"

"Lha biarpun Batak gini, saya bisa halus kayak lelembut lho!" goda Randy lagi.

"Ogah!" Dokter Farah pun pergi meninggalkan Randy yang tersenyum lebar.

"Lha gua kan memang berdarah Batak, nama belakang juga Hutabarat, opo Yo kudhu diperjelas tho jeng Farah" teriak Randy tanpa malu membuat orang-orang disana tertawa melihat ke arah polisi ganteng yang cuek itu.

Farah menutup telinganya dengan kedua tangannya dan terus berjalan menuju mobilnya yang terparkir. Hari ini dia memang hendak pulang karena jam tugasnya sudah selesai. Polisi menyebalkan!

***

Ketiga orang waria menatap horor ke sosok tubuh yang terbujur kaku. Yulia yang mencoba melihat wajah Alisia itu, bergidik dengan posisi muka temannya yang matanya setengah tertutup dan mulutnya sedikit menganga.

"Dokter, Alisia metongnya gimana?" tanya Yulia.

"Mendapatkan tusukan di lehernya" jawab dokter Tini tenang.

Viola dan Tasya tidak berani mendekat tapi bisa melihat bawa yang terbujur kaku itu adalah Alisia teman mereka.

"Kalian. Ini barang-barang pribadi milik Calista" David menjejerkan barang-barang pribadi milik korban yang masih di dalam plasti barang bukti. Toro tadi dipanggil oleh David sambil membawa barang-barang Calista hanya bisa melongo melihat ketiga waria itu.

Meskipun mereka tidak berdandan seperti biasanya tapi Toro mengakui kalau mereka lebih mirip waria Thailand yang lebih cantik dari wanita tulen. Kalau gue kagak tahu mereka waria, bakalan ketipu juga nih!

"Apa ada yang hilang atau kurang?" David bertanya kepada Viola dan Tasya.

Yulia pun ikut menghampiri kedua temannya yang sedang memeriksa barang-barang milik Calista.

"Kok itunya tidak ada pak polisi?" tanya Tasya yang masih mencari-cari.

"Itunya apa? Yang jelas dong!" David menatap Tasya tajam.

"Ponselnya hilang." Tasya menatap balik ke David.

"Ponselnya hilang?" beo Toro yang dijawab anggukan Tasya.

"Calista tidak bisa lepas dari ponselnya pak polisi. Mereknya iPhone terbaru, bewarna biru tua, casingnya warnanya pink mix biru. Kayak pelangi gitu" sambung Viola.

"Seperti ini pak polisi" Tasya memperlihatkan foto ponsel Calista.

"Kami suka warnanya jadi beli bersama" ucap Tasya lagi.

"Rand, di korban Alisia juga tidak ditemukan ponsel kan?" tanya David ke Randy.

"Gadha let. Toro, kamu yang menyusuri tkp juga ga lihat kan?" Randy balik bertanya ke Toro.

"Gadha, bro. Karena kemungkinan dia tidak dibunuh di taman itu, jadi ponselnya gadha disana" jawab Toro.

"Kamu tahu merk ponsel milik Alisia?" tanya David.

"Samsung S23 ultra" jawab Yulia. "Warna ungu dengan casing sama warnanya."

"Saya minta kalian memberikan nomor ponsel milik Calista dan Alisia sekarang. Berikan pada pak Toro ini." David mengedikkan dagunya.

Setelahnya ketiga waria itu pun diantarkan pulang oleh seorang anak buah David yang diminta datang ke kamar mayat sedangkan pria itu mulai memerintahkan Toro mengecek sinyal terakhir ponsel keduanya.

***

Introducing Anandhita 'Didit' Putri Ramadhan

"Lho tumben bisa jemput?" goda Anandhita alias Didit ketika melihat David sudah duduk manis di dalam ruang prakteknya.

Dokter bedah cantik itu baru saja mengoperasi seorang pasiennya dan sekarang bersiap-siap untuk pulang. Tadi pagi dia menebeng dengan papanya ke rumah sakit karena David tidak bisa menjemputnya.

"Kan aku tadi pagi tidak jemput kamu gara-gara kasus jadinya aku ganti pas pulang dinas lah" jawab David kalem. Anandhita mengangguk.

"Mas, nanti sampai rumah, mandi ya."

David terkejut mendengar ucapan kekasihnya. "Kenapa?"

"Mas bau mayat campur parfum aneh."

Pasti gara-gara waria itu!

***

David dan Anandhita sampai di rumah besar milik orangtua Anandhita hampir jam tujuh malam dan keduanya disambut oleh Amberley, mama Anandhita.

"Baru pulang nak?" sapa Amberley. Anandhita dan David mencium punggung tangan wanita campuran Indonesia - Taiwan itu.

"Iya ma. Papa mana ma?" tanya Anandhita setelah mencium pipi mamanya.

"Biasa, ngobrol sama Opa Ghani." Amberley menatap David. "Kamu! Anak ganteng! Mandi sana!"

David pun nyengir. "Njih ma." Pria itu biasa memanggil kedua orang tua Anandhita dengan sama seperti kekasihnya.

"Bau mayat!" omel Amberley sambil memajukan bibirnya.

Anandhita terbahak.

***

Arya Ramadhan dan David Hakim Satrio sekarang berada di halaman belakang rumah milik keluarga Ramadhan itu sambil menikmati kopi setelah makan malam.

"Jadi sudah ada dua orang waria yang dibunuh, Vid?" tanya Arya sambil menyesap kopinya.

"Iya pa. Modus operandinya sama, ditusuk dengan alat penghancur es dan ponsel keduanya juga hilang yang semuanya adalah ponsel mahal dan terbitan terbaru."

"Apa bukan motifnya perampokan, Vid?"

"Kalau perampokan, dompet Calista pasti sudah hilang setasnya. Apa papa tahu tasnya itu Louis Vuitton terbaru yang satu set dengan dompetnya yang terdapat uang cash lima juta dan tiga kartu debit dan tiga kartu kredit platinum semua." David menatap ke arah pria paruh baya yang masih gagah itu.

"Kalau dibilang pembunuhan berantai juga masih terlalu dini juga" gumam Arya Ramadhan.

"Begitulah Pa. Aku merasa ini motifnya bisa hatred atau love and hate antara sesama waria. Kan papa tahu, dunia mereka itu benar-benar isinya persaingan untuk mendapatkan pasangan." David menyesap rokoknya.

"Kasihan ya kaum wanita orisinil, saingannya kaum jadi-jadian begitu" kerling Arya.

"Idih papa! Jadi-jadian itu mbak Kunti" gelak David.

"Eh mereka itu juga tidak jelas hormonnya, David."

"Tapi mereka juga manusia lho pa" ucap David.

"Harusnya diterapi plus diruqyah supaya kembali ke normal. Harus dicek semua hormon dan kromosom nya. Harus..."

"Papa, stop!" kekeh Anandhita. "Mulai, mulai..."

Arya cemberut. "Lho kan bener sayang, papa cuma bilang apa adanya."

"Sudah ah. Papa, mas David, sholat isya dulu yuk."

***

Yuhuuu Up Pagi Yaaaa

Selamat berpuasa hari terakhir.

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum readers terchayank

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Murti Puji Lestari

Murti Puji Lestari

ya ampun Randy emang kompor...

2024-10-23

1

yuli

yuli

huahhhhh jiwa miskinku meronta apalah dayaku yang punya hp sam*ung gal*xy hasil morotin uang cabe n bawang...

2023-09-09

1

Defi

Defi

ini maksudnya si Randy baik tapi kesannya malah membenarkan kalau David sekomunitas dengan trio ubur-ubur #eh🫣🤣

2023-09-03

1

lihat semua
Episodes
1 David Hakim Satrio
2 Didit
3 Korban Kedua...Atau Pertama?
4 Viola, Yulia dan Tasya
5 Arya Ramadhan
6 Dokter Farah
7 Anandhita dan Anarghya
8 Mencari Petunjuk
9 Bau Disinfektan?
10 Tasya Diserang
11 Anandhita ke Apartemen David
12 Dugaan David
13 Siapa Orang Ini?
14 Di Apartemen
15 Menyamar
16 Di Rainbow
17 Six Pack v Se Pack
18 Ini Masalah Hati
19 Titip Didit
20 Janji Anarghya
21 Aa Akan Tikung Kamu, Neng
22 Adrian Putra Ramadhan
23 Dokter Rizal
24 Bertemu di Rumah Sakit
25 Anarghya dan Amaranggana
26 Ada Apa Di Singapura?
27 Hideo dan Adrian
28 Arya dan Amberley
29 Bertemu Dengan Opa dan Oma
30 Cerita ke Arya
31 Di Rumah Sakit
32 ABCD Murders
33 Calon Menantu v Calon Mertua
34 Teddy Himawan
35 Gadisku Keren!
36 Generasi Pratomo
37 Ditahan
38 CODIS
39 Orang-orang Sekitar Mencurigakan
40 Semakin Ruwet
41 Obsesi Yang Salah
42 Menikah
43 Kenapa Tidak Minta Bantuan?
44 Nyaris
45 Janji Yang Terlupakan
46 Tole Dan Denok
47 Ingatan Wanita
48 Drag Queen
49 What's Going On?
50 Motif Sebenarnya
51 Polisi Kampret v Dokter Kampret
52 Kok Tahu?
53 Dokter Rizal Datang
54 Strategi Keluarga Ramadhan
55 One Down, Two to Go
56 Two Down, One To Go
57 Three Down
58 Obsessive Love Disorder
59 Berharap Saling Menghabisi
60 Bagaimana Bisa?
61 Ternyata...
62 My Boyfriend is Not A Trans*gender ( END )
63 Taufan di Manchester
64 Tristan
65 Sandwich Cinta
66 Menemui Natasha
67 Sindiran Natasha
68 Sakit
69 Di Rumah Sakit
70 Yakin Tidak Mau Sosisku?
71 Pulang ke Apartemen
72 Keras Kepala
73 Luluhnya Si Cantik
74 Pola Pikir Taufan
75 Perasaan Taufan
76 Kehilangan
77 Levi dan Hoshi Kehilangan
78 Mark dan Natasha
79 Taufan Meninggalkan Natasha
80 Taufan Berubah
81 Ijab Yang Dipercepat
Episodes

Updated 81 Episodes

1
David Hakim Satrio
2
Didit
3
Korban Kedua...Atau Pertama?
4
Viola, Yulia dan Tasya
5
Arya Ramadhan
6
Dokter Farah
7
Anandhita dan Anarghya
8
Mencari Petunjuk
9
Bau Disinfektan?
10
Tasya Diserang
11
Anandhita ke Apartemen David
12
Dugaan David
13
Siapa Orang Ini?
14
Di Apartemen
15
Menyamar
16
Di Rainbow
17
Six Pack v Se Pack
18
Ini Masalah Hati
19
Titip Didit
20
Janji Anarghya
21
Aa Akan Tikung Kamu, Neng
22
Adrian Putra Ramadhan
23
Dokter Rizal
24
Bertemu di Rumah Sakit
25
Anarghya dan Amaranggana
26
Ada Apa Di Singapura?
27
Hideo dan Adrian
28
Arya dan Amberley
29
Bertemu Dengan Opa dan Oma
30
Cerita ke Arya
31
Di Rumah Sakit
32
ABCD Murders
33
Calon Menantu v Calon Mertua
34
Teddy Himawan
35
Gadisku Keren!
36
Generasi Pratomo
37
Ditahan
38
CODIS
39
Orang-orang Sekitar Mencurigakan
40
Semakin Ruwet
41
Obsesi Yang Salah
42
Menikah
43
Kenapa Tidak Minta Bantuan?
44
Nyaris
45
Janji Yang Terlupakan
46
Tole Dan Denok
47
Ingatan Wanita
48
Drag Queen
49
What's Going On?
50
Motif Sebenarnya
51
Polisi Kampret v Dokter Kampret
52
Kok Tahu?
53
Dokter Rizal Datang
54
Strategi Keluarga Ramadhan
55
One Down, Two to Go
56
Two Down, One To Go
57
Three Down
58
Obsessive Love Disorder
59
Berharap Saling Menghabisi
60
Bagaimana Bisa?
61
Ternyata...
62
My Boyfriend is Not A Trans*gender ( END )
63
Taufan di Manchester
64
Tristan
65
Sandwich Cinta
66
Menemui Natasha
67
Sindiran Natasha
68
Sakit
69
Di Rumah Sakit
70
Yakin Tidak Mau Sosisku?
71
Pulang ke Apartemen
72
Keras Kepala
73
Luluhnya Si Cantik
74
Pola Pikir Taufan
75
Perasaan Taufan
76
Kehilangan
77
Levi dan Hoshi Kehilangan
78
Mark dan Natasha
79
Taufan Meninggalkan Natasha
80
Taufan Berubah
81
Ijab Yang Dipercepat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!