Di Rainbow

Jimmy dan Toro hanya bisa melongo melihat dandanan David yang totalitas dan bahkan tampak cantik sedangkan Fajar berusaha bangun dari lantai sambil mengusap-usap pan*tatnya.

"Tunggu! Aku harus foto kalian berdua!" ucap Toro durjana. "Biar Dhita tahu kalau lakinya belok jadi aku ada kans sama dia."

"Eh, Ateng! Gue kutuk elu jadi celengan!" umpat David kesal karena Toro dengan cueknya mengambil gambarnya dengan ponsel.

"Eh buset! Beneran, elu bisa cantik begindang Let! Sumpah, kagak kalah sama ladyboy Thailand" gelak Jimmy.

"Pak David, istighfar pak" sambung Fajar.

"Duuuhhh ini lagi! Lama-lama lu bakalan ruqyah kita Jar?" omel Randy kesal meskipun dirinya juga tidak menyangka bisa cantik juga biarpun bodinya kekar.

"Udah, kita berangkat sekarang!" tukas David yang harus berusaha berjalan dengan sepatu hak meskipun hanya lima Senti tapi karena tidak terbiasa, tubuh tingginya sedikit oleng.

"Eh Dave, kalau kagak tahu lu laki, bisa meleyot tuh cowok-cowok" ledek Toro. "Kirim ke Dhita ah!"

"Berani kirim ke Didit, kamu tinggal nama Teng! Misi ini hanya kita-kita yang tahu, kampret!" Ancam David dengan mata menghunus Toro.

"Iya maaf. Aku lupa" bisik Toro pelan.

"Namau jadi siapa Dave?" tanya Jimmy.

"Davina? Eh jangan, itu nama tantenya Didit! Davida? Davichi?" David menatap semua orang.

"Davichi saja, kalau aku Raisa" ucap Randy dengan pedenya.

"Raisa? Raisa dari Monas?" cebik Jimmy.

"Raisa bagus kok" timpal Yulia. "Jadi, Davichi dan Raisa. Oke!"

Keempat orang itu pun keluar dari apartemen menuju parkiran dimana sebuah mobil Hyundai Creta sudah tersedia disana. David dan Randy sepakat menggunakan mobil yang sengaja disewa oleh David selama tiga bulan untuk penyelidikan.

***

Mobil yang disetiri oleh Randy alias Raisa pun tiba di parkiran. Rainbow Nightclub dan keempatnya pun turun. Yulia dan Viola menyapa beberapa orang yang mereka kenal disana serta memperkenalkan David dan Randy.

Keempatnya pun masuk ke dalam nightclub setelah membayar uang masuk yang cukup membuat Randy meringis karena sama saja buat uang saku dua minggunya. Untung David membayar nya jadi Randy masih bisa mengucapkan 'Alhamdulillah, masih ada duit.'

"Tenang, nanti aku minta ganti kantor. Kan bagian dari penyamaran tho?" bisik David yang langsung membuat wajah Randy sumringah.

Keempat orang itu pun duduk di sebuah meja sudut sembari mengawasi semua pengunjung.

"Apa ada yang membuat kalian merasa 'orang ini kok bikin aku tidak nyaman'. Kalau ada, kasih tahu" bisik David.

"Biasanya hati kecil kita itu seperti alarm berjalan yang memberi tahukan akan sesuatu, entah itu bahaya atau kejadian yang akan terjadi" sambung Randy.

Yulia dan Viola mengangguk. Gaya hidup mereka yang memang resiko tinggi membuat harus percaya akan insting dan kata hati. Karena bukan tidak mungkin, insting mereka yang menyelamatkan diri mereka dari bahaya.

David dan Randy berusaha menatap satu persatu orang disana tapi melihat bagaimana para waria itu berdandan hampir sama, membuat mereka sedikit kesulitan menghapalnya.

Setelah beberapa saat, David dan Randy mulai terbiasa membedakan wajah orang-orang tersebut. Mata elang David pun melihat sesosok yang membuat tiga orang lainnya menahan nafas. Pria yang membeli alat pemecah es batu datang.

Keempat orang itu menatap pria yang memakai kacamata tebal dan bermasker itu duduk di seberang mereka dan tak lama seorang waria datang menghampiri dan keduanya pun terlibat percakapan lalu waria itu pun pergi. Pria itu memesan bir dan duduk disana sembari minum.

David dan Randy sendiri memilih memesan ginger ale karena saat ini mereka bertugas biarpun dengan dandanan totalitas.

"Nightclub ini tutup jam berapa?" tanya David ke Viola yang baru saja selesai melantai sedangkan Yulia asyik mengobrol dengan beberapa orang. Awalnya mereka berdua ingin menemani dua polisi itu tapi David dan Randy memaksa mereka untuk bersikap biasa agar tidak mencurigakan.

"Biasanya jam dua, Vichi tapi tadi aku dengar jam dua belas mau tutup karena kata boss Indra mau ada renovasi tiga hari ini" jawab Viola.

Renovasi? Tiga hari? Tumben.

"Coba besok kita kemari, Ran, dengan baju formal" bisik David yang dijawab anggukan Randy.

David dan Randy memutuskan untuk turun dan mencoba berbaur dengan para waria disana tapi dirinya pun merasa bingung dengan bahasa yang dipakai.

Sampai Yulia melihat wajah David dan Randy yang bingung harus menjawab apa karena tidak tahu apa yang dimaksud.

"Aku tidak paham bahasa kalian" bisik David kesal. Kenapa sih tidak memakai bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang disempurnakan?

"Kami ada kode tersendiri pa... Vichi" balas Yulia yang geli melihat wajah cemberut David.

Tidak terlalu banyak yang David dan Randy dapatkan malam ini bahkan mereka melihat pria mencurigakan itu hanya berada di nightclub sekitar satu jam dan setelahnya dia pergi.

Jam setengah dua belas, keempatnya memutuskan pulang ke apartemen dan sepanjang perjalanan, David merasa bahwa mereka diikuti.

"Jimmy, tolong kamu cek plat nomor mobil Toyota Alphard warna putih yang berada di belakang kami. Mobil itu mengikuti sejak kami keluar dari parkiran nightclub." David menelpon Jimmy yang sudah memasang banyak kamera di mobil yang mereka sewa.

"Kamu merasakannya Dave?" tanya Randy yang melihat spion.

"Hu um. Jadi kita ikuti apa maunya." David menyiapkan senjata apinya yang disimpan di pahanya.

Yulia dan Viola hanya bisa menahan nafas dan berharap tidak terjadi apapun.

"Dave!" panggil Jimmy melalui buds yang dipasang David.

"Bagaimana?"

"Mobil Alphard itu tercatat atas nama dokter Tini Srikandi."

David dan Randy melongo.

"AAAPPAA?"

***

Yuhuuu Up Malam Yaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Good Night All

Terpopuler

Comments

Murti Puji Lestari

Murti Puji Lestari

whaatttt aku juga ikut terkejut sodara sodara 😅

2024-10-24

1

Murti Puji Lestari

Murti Puji Lestari

wah wah dokter Tini dijadikan alibi, licin juga nih orang, makin penasaran akuh😁

2024-10-24

1

Dewi Nurmalasari

Dewi Nurmalasari

wwkwkwkkw ga bisa laahh cyyyiiinnn

2023-05-08

1

lihat semua
Episodes
1 David Hakim Satrio
2 Didit
3 Korban Kedua...Atau Pertama?
4 Viola, Yulia dan Tasya
5 Arya Ramadhan
6 Dokter Farah
7 Anandhita dan Anarghya
8 Mencari Petunjuk
9 Bau Disinfektan?
10 Tasya Diserang
11 Anandhita ke Apartemen David
12 Dugaan David
13 Siapa Orang Ini?
14 Di Apartemen
15 Menyamar
16 Di Rainbow
17 Six Pack v Se Pack
18 Ini Masalah Hati
19 Titip Didit
20 Janji Anarghya
21 Aa Akan Tikung Kamu, Neng
22 Adrian Putra Ramadhan
23 Dokter Rizal
24 Bertemu di Rumah Sakit
25 Anarghya dan Amaranggana
26 Ada Apa Di Singapura?
27 Hideo dan Adrian
28 Arya dan Amberley
29 Bertemu Dengan Opa dan Oma
30 Cerita ke Arya
31 Di Rumah Sakit
32 ABCD Murders
33 Calon Menantu v Calon Mertua
34 Teddy Himawan
35 Gadisku Keren!
36 Generasi Pratomo
37 Ditahan
38 CODIS
39 Orang-orang Sekitar Mencurigakan
40 Semakin Ruwet
41 Obsesi Yang Salah
42 Menikah
43 Kenapa Tidak Minta Bantuan?
44 Nyaris
45 Janji Yang Terlupakan
46 Tole Dan Denok
47 Ingatan Wanita
48 Drag Queen
49 What's Going On?
50 Motif Sebenarnya
51 Polisi Kampret v Dokter Kampret
52 Kok Tahu?
53 Dokter Rizal Datang
54 Strategi Keluarga Ramadhan
55 One Down, Two to Go
56 Two Down, One To Go
57 Three Down
58 Obsessive Love Disorder
59 Berharap Saling Menghabisi
60 Bagaimana Bisa?
61 Ternyata...
62 My Boyfriend is Not A Trans*gender ( END )
63 Taufan di Manchester
64 Tristan
65 Sandwich Cinta
66 Menemui Natasha
67 Sindiran Natasha
68 Sakit
69 Di Rumah Sakit
70 Yakin Tidak Mau Sosisku?
71 Pulang ke Apartemen
72 Keras Kepala
73 Luluhnya Si Cantik
74 Pola Pikir Taufan
75 Perasaan Taufan
76 Kehilangan
77 Levi dan Hoshi Kehilangan
78 Mark dan Natasha
79 Taufan Meninggalkan Natasha
80 Taufan Berubah
81 Ijab Yang Dipercepat
Episodes

Updated 81 Episodes

1
David Hakim Satrio
2
Didit
3
Korban Kedua...Atau Pertama?
4
Viola, Yulia dan Tasya
5
Arya Ramadhan
6
Dokter Farah
7
Anandhita dan Anarghya
8
Mencari Petunjuk
9
Bau Disinfektan?
10
Tasya Diserang
11
Anandhita ke Apartemen David
12
Dugaan David
13
Siapa Orang Ini?
14
Di Apartemen
15
Menyamar
16
Di Rainbow
17
Six Pack v Se Pack
18
Ini Masalah Hati
19
Titip Didit
20
Janji Anarghya
21
Aa Akan Tikung Kamu, Neng
22
Adrian Putra Ramadhan
23
Dokter Rizal
24
Bertemu di Rumah Sakit
25
Anarghya dan Amaranggana
26
Ada Apa Di Singapura?
27
Hideo dan Adrian
28
Arya dan Amberley
29
Bertemu Dengan Opa dan Oma
30
Cerita ke Arya
31
Di Rumah Sakit
32
ABCD Murders
33
Calon Menantu v Calon Mertua
34
Teddy Himawan
35
Gadisku Keren!
36
Generasi Pratomo
37
Ditahan
38
CODIS
39
Orang-orang Sekitar Mencurigakan
40
Semakin Ruwet
41
Obsesi Yang Salah
42
Menikah
43
Kenapa Tidak Minta Bantuan?
44
Nyaris
45
Janji Yang Terlupakan
46
Tole Dan Denok
47
Ingatan Wanita
48
Drag Queen
49
What's Going On?
50
Motif Sebenarnya
51
Polisi Kampret v Dokter Kampret
52
Kok Tahu?
53
Dokter Rizal Datang
54
Strategi Keluarga Ramadhan
55
One Down, Two to Go
56
Two Down, One To Go
57
Three Down
58
Obsessive Love Disorder
59
Berharap Saling Menghabisi
60
Bagaimana Bisa?
61
Ternyata...
62
My Boyfriend is Not A Trans*gender ( END )
63
Taufan di Manchester
64
Tristan
65
Sandwich Cinta
66
Menemui Natasha
67
Sindiran Natasha
68
Sakit
69
Di Rumah Sakit
70
Yakin Tidak Mau Sosisku?
71
Pulang ke Apartemen
72
Keras Kepala
73
Luluhnya Si Cantik
74
Pola Pikir Taufan
75
Perasaan Taufan
76
Kehilangan
77
Levi dan Hoshi Kehilangan
78
Mark dan Natasha
79
Taufan Meninggalkan Natasha
80
Taufan Berubah
81
Ijab Yang Dipercepat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!