David dan Randy tiba di laboratorium forensik menjelang jam dua siang setelah tadi menyempatkan makan siang bersama Anandhita dan Anarghya di ruang praktek gadis itu.
Jimmy yang melihat dua orang pria tampan dengan seragam coklat itu hanya menatap masam. Bagaimana tidak? Sesiang ini baru datang?
"Kalian kemana saja sih? Siang begini baru datang?" omel Jimmy dengan muka judes.
"Lha kita kan urus kerjaan kita dulu Jim, terus makan siang." David memberikan kantong hitam bertuliskan 'Sushi Tei'. "Nih, aku bawain buat kamu."
Jimmy yang tadinya sudah mau ngomel, berubah sumringah. "Mentai salmon with mozzarella?"
"Yup!"
"Oh letnan David, I love you!" seru Jimmy hampir memeluk David.
"Stop! Aku sudah pusing dengan kasus waria, jangan kamu ikutan belok!" David langsung mundur dari pelukan pria bertubuh kecil itu.
Jimmy terbahak. "Aku ga jadi marah padamu kalau begini. Sering-sering saja Let."
"Bangkrut gua!" cebik David.
Randy hanya tersenyum-senyum melihat kerecehan mereka berdua. "Ada berita apa nih?"
Jimmy menatap Randy. "Aku sudah bisa memecahkan formula GHB yang dipakai. Memang berbeda dengan GHB yang biasa aku tangani karena ini jauh lebih dahsyat efeknya."
"Di sini, zat xyremnya lebih tinggi dosisnya dari GHB yang aku tahu."
Sekilas tentang GHB
Gamma Hydroxybutyrate (C4H8O3) atau GHB adalah depresan sistem saraf pusat (CNS) yang biasa disebut sebagai obat "obat kelab" atau "obat pemerko*saan". GHB sering disalahgunakan oleh remaja dan orang dewasa di bar, pesta, atau kelab, dan sering dimasukkan ke dalam minuman beralkohol, demikian dilansir Drugs.com.
Setelah dikonsumsi, terdapat efek euforia, peningkatan gairah se**, dan menjadi tenang, sementara, efek lainnya adalah kehilangan kesadaran, mual, halusinasi, amnesia, hingga koma.
GHB mengandung xyrem (sodium oxybate), satu resep obat yang telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) pada tahun 2002 untuk pengobatan narkolepsi, gangguan tidur. Obat ini menyebabkan kantuk yang berlebihan dan serangan tidur siang hari berulang.
*Baca selengkapnya di artikel "Mengenal Obat GHB yang Digunakan untuk Bius Saat Perko*saan", https://tirto.id/eq98*.
"Jadi xyrem yang lebih tinggi membuat orang yang meminumnya benar-benar tidak sadar?" tanya David.
"Totally. Bukan tidak sadar lagi tapi menjurus ke koma, Let. Benar-benar korban tidak merasakan apapun jadi saat alat pemecah es itu ditusukkan ke lehernya, dia tidak merasakan apapun." Jimmy memperlihatkan hasil pemetaan unsur kimia dari GHB yang dia ambil dari sampel darah korban Calista.
Randy bergidik. Kok ada orang bang*satnya begitu ya? Ya iyalah, wong buktinya ada !
"Dapat dimana ini Jim? Perkiraan negaranya?"
"Amerika Serikat tapi sudah dilarang dan di black market masih ada, Amerika Latin terutama Brazil dan Colombia, lalu Inggris."
"Apa ada yang lain?" David menatap Jimmy.
"Hasil penyelidikan dari alat pemecah es yang ditemukan di korban Calista, sama persis dengan tiga pembunuhan sebelumnya yang kau bilang, Let. Bahkan merk-nya sama dan sepertinya dibeli secara online." Jimmy membaca berkasnya. "Merknya pun sama, Home steel dan hanya dijual secara online. Aku sudah mencari tahu ada satu toko online yang menjual alat ini."
"Apa nama tokonya?"
"House and Ware." Jimmy memberikan data toko online yang menjual alat penghancur es batu itu.
"Lokasi?"
"Jakarta Barat kalau aku lihat di semua toko online." Jimmy memeriksa semua aplikasi toko online di Indonesia.
"Biar si Toro melacak tokonya. Dia kan jago hacker" sambung Jimmy.
"Sekarang mana si banteng?" tanya David.
Toro dalam bahasa Spanyol artinya banteng.
"Lagi makan siang, kasihan tadi belum sempat makan."
David memgambi ponselnya lalu menghubungi Toro. "Woi banteng! Elu pulang sekarang!"
"Gue lagi makan Dapppiiiddd!" omel Toro di seberang.
"Kamu kesini sekarang atau salmon mentai dari sushi tei ada empat biji itu dimakan Jimbong semua?" ancam David.
"Gue pulang!" Toro langsung mematikan panggilan David.
"Emang elu bawa berapa mentainya?" tanya Jimmy.
"Empat. Elu satu, gue satu, Randy satu, banteng satu. Pas kan?"
Jimmy manyun. "Kukira buat gue semua."
"Congok lu!" umpat David.
***
Toro memakan nasi mentainya sembari jari-jari tangan kirinya bekerja di tombol laptop. Pria berusia akhir 20an itu tampak serius dengan semua data yang dicarinya.
"Bisa Yaaaa dia makan sambil utak utik laptop?" komentar Randy sambil memakan nasi mentainya.
"Udah biasa dia mah." Jimmy memakan mentainya.
"Gimana Teng?" tanya David ke Toro yang membuat pria itu menoleh.
"Let, lu manggil gue banteng atau Ateng?" pelotot Toro.
"Yaaaaaa terserah elu ngerasa nya apa" sahut David cuek.
"Untung ganteng, jadi gue maapin" ucap Toro ambigu yang membuat David gantian mendelik.
"Pantas lu kagak laku-laku di cewek! Ternyata belok lu Teng" kekeh David.
"Idiiihhh!" Toro manyun. Namun setelahnya matanya membulat. "Ketemu! Tokonya berada di daerah Grogol Petamburan. Ini alamatnya." Pria itu lalu memberikan print out alamat toko yang House and Ware.
David membaca alamat yang ditemukan oleh Toro dan sedetik kemudian mengerenyitkan alisnya. Kenapa alamatnya dekat dengan apartemen trio waria kemarin?
***
David dan Randy sampai di toko House and Ware yang ternyata sebuah toko alat rumah tangga yang ukurannya sedang, hanya dua ruko jadi satu. Namun begitu toko itu tampak ramai dan David melihat barang-barang yang dijualnya cukup lengkap.
Para penjaga toko dan pengunjung terkejut melihat dua orang polisi datang ke toko itu dan menjadi bisik-bisik mereka.
"Siapa manajernya atau pemilik toko ini?" tanya David kepada salah seorang pegawai.
"Pemilik dan manajer nya sama pak orangnya. Namanya pak Mikail" jawab seorang pegawai pria yang ditanya oleh David.
"Pak Mikail nya ada?"
"Ada pak. Maaf ada apa ya pak?"
"Bilang sama pak Mikail, urusan kepolisian. Saya Iptu David Hakim dan ini rekan saya Iptu Randy Hutabarat. Bilang saya ingin bertemu dengannya sekarang juga!" David menatap tajam ke arah pegawai itu.
"Ba...baik pak." Pegawai itu langsung menuju ke arah belakang ke sebuah ruangan yang tertutup lalu tak lama pegawai itu datang.
"Silahkan pak David, pak Randy. Sudah ditunggu oleh pak Mikail. Mari saya antar."
"Baik. Terimakasih." David dan Randy mengikuti pegawai itu dan di depan pintu ruangan itu pria itu mengetuk pintu.
"Masuk!" sebuah suara terdengar dari dalam.
Pegawai itu membuka pintu dan David bisa melihat seorang pria berusia sekitar empat puluhan duduk dengan berbagai layar monitor terdapat di sekelilingnya. Bisa dilihatnya layar itu berisikan gerakan saham serta CCTV dari berbagai sudut.
"Boss, ini Iptu David Hakim dan Iptu Randy Hutabarat."
Pria itu menoleh. "Silahkan masuk pak David dan pak Randy." Pria berkacamata dengan rambut mulai memutih dan sedikit botak itu pun berdiri menyambut kedua tamunya. "Kamu kembali saja Siswo" perintah Mikail ke pegawainya.
"Baik boss."
Setelah pintu ditutup, Mikail mempersilahkan David dan Randy duduk.
"Apa yang bisa saya bantu, bapak-bapak?" tanyanya ramah.
"Saya minta daftar penjualan alat penghancur es batu merk Home Steel enam bulan terakhir. Baik secara offline dan online." David menatap ke pria itu dengan wajah serius.
Mikail melongo. "Enam bulan terakhir? Semuanya?"
"Semuanya!"
"Memang ada apa pak?" Mikail membayangkan membongkar semua bon, nota dan faktur semuanya.
"Saya sedang menyelidiki kasus pembunuhan dan senjata yang dipakai untuk melakukan kejahatan adalah alat yang hanya dijual disini." David menatap tajam. "Jadi saya minta semua data pembeli alat itu semuanya sejak enam bulan lalu."
Mikail menatap David dengan lesu.
***
Yuhuuu Up Siang Yaaaaa
Maaf telat
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote n gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Murti Puji Lestari
juling juling dah tuh mata, langsung vertigo si Mikail 😅😅😅
2024-10-23
1
HNF G
hahahaha..... alamat kerja bakti..... kasihaaann😄😄😄
2023-05-05
1
Yane Kemal
Mikail langsung kolaps
2022-10-18
0