20. Pertemuan para ulat keket

Arabelle keluar dari belakang pintu ketika mendengar suara orang memasukkan password di pintu.

Setelah orang dari luar itu masuk, Arabelle segera menampakkan dirinya. Sengaja dia masuk ke dalam Apartemen Raymond agar dia bisa memberi kejutan pada Raymond.

Dan benar saja, Raymond sangat terkejut dengan adanya Arabelle di dalam rumahnya. Dan sialnya lagi, Arabelle memakai kemeja putih Raymond tanpa memakai bawahan, sehingga membuat orang yang melihatnya akan berpikiran negatif.

Raymond menoleh pada Caramel yang sedang melongo dengan membuka lebar mulutnya. Kini Raymond sangat menyesal mengajak Caramel datang ke apartemennya. Mungkin ini karma baginya karena telah membohongi dan memaksa Caramel untuk datang ke apartemennya.

"Kalian abis ngapain? Kok boneka Anabelle pakai baju itu?" tanya Caramel sambil menunjuk baju yang digunakan Arabelle.

"Eh cewek kampungan, namaku Arabelle ya bukan Anabelle," sahut ketus Arabelle.

Caramel tidak mendengarkan Arabelle, pikirannya malah travelling kemana-mana. Dia berpikiran yang tidak-tidak.

Raymond melihat ekspresi Caramel. Dia jadi merasa jika sekarang hubungan mereka sudah tidak aman lagi, padahal rencananya sebentar lagi Raymond akan mengajak orang tuanya mendatangi rumah Caramel untuk melamarnya.

"Sayang, jangan salah paham. Aku gak ngerti dia ada disini," Raymond memegang pundak Caramel dan menghadapkannya ke arahnya.

"Dia pasti tidur disini semalam, kayak di drama-drama kalian tidur bersama dan.. dan... setelah itu dia pakai baju kamu. Wow...," ucap Caramel dengan nada kaku seperti membaca karena pikirannya masih travelling.

"Enggak sayang... enggak. Dia semalam gak ada disini. Aku semalam sendirian disini," Raymond mencoba menjelaskan pada Caramel.

"A-a-aku mau pulang," Caramel menyingkirkan tangan Ryamond dari pundaknya dan dia berlari dengan cepat.

Entah mengapa hati Caramel sangat sakit ketika melihat Arabelle memakai kemeja milik Raymond.

Raymond mengejar Caramel yang berlari dengan cepat. Untung saja Caramel menjadi linglung dan lupa arah. Dia menangis dan hanya berada di depan apartemen menoleh ke kanan dan ke kiri seperti kehilangan arah.

Raymond segera memeluk tubuh Caramel. Dia memeluknya erat meskipun Caramel tak memberontak. Caramel hanya diam dia tak mengerti apa yang dia rasakan dan apa yang terjadi padanya.

"Sayang, ayo kita masuk, nanti biar kamu tau yang sebenarnya. Aku sendiri tidak tau kenapa dia ada di dalam," Raymond memegang tangan Caramel dan mengajaknya berjalan masuk ke dalam apartemen.

Namun nampaknya Caramel sudah tersadar, dia menghempaskan tangan Raymond dan berkata,

"Terima kasih atas kejutannya. Benar apa katamu Chef, aku benar-benar terkejut."

Setelah itu Caramel berlari meninggalkan tempat itu.

Raymond hanya bisa menatap punggung Caramel dadi jauh. Raymond memang tidak mengejarnya karena Raymond tahu jika Caramel sudah seperti itu, dia tidak akan mendengarkan apapun.

Untuk saat ini dia lebih baik menyelesaikan permasalahan Arabelle, barulah kemudian dia akan menemui Caramel dan berbicara langsung padanya.

Sesampainya Caramel di rumah, dia langsung masuk ke kamarnya tanpa memberi salam pada orang tuanya terlebih dahulu. Dia sudah tidak betah ingin menumpahkan semua kesedihannya.

Semalaman Raymond tidak kembali ke apartemennya, dia menunggu di restauran yang ada di apartemen tersebut. Raymond menghubungi Daddy dan Mommy-nya untuk melaporkan kelakuan Arabelle.

Daddy dan Mommy menemui Raymond di restauran dan menjemput Arabelle di apartemen Raymond. Arabelle enggan pulang bersama Daddy Nathan dan Mommy Grace. Dia ingin menginap di apartemen Raymond.

Keesokan harinya Caramel berangkat kerja seperti biasanya. Hari ini dia masuk siang. Dia merasa enggan bertemu dengan Raymond.

Inilah kenapa aku tidak mau menaruh hatiku padanya, karena aku tahu jika akan sesakit ini rasanya, batin Caramel di setiap langkahnya.

Raymond menunggu kedatangan Caramel di dalam kantor. Dia sangat cemas dari semalam ponsel Caramel tidak aktif. Dia sadar mungkin Caramel menghindarinya jadi dia mematikan ponselnya.

Raymond berkali-kali melihat jam yang melingkar di tangannya. Dia bingung karena Caramel belum juga datang.

Dengan enggan Caramel melangkahkan kakinya menuju kantor. Ketika dia akan membuka pintu, beruntung sekali dia melihat Raymond yang sedang mengutak-atik ponselnya sambil tersenyum.

Segera Caramel bersembunyi dibalik tembok.

Apa ini? Mengapa dia ada di dalam situ? Apa yang dilakukannya disitu? Bagaimana aku bisa masuk untuk absen? batin Caramel bertanya pada dirinya sendiri.

Terdengar langkah kaki menuju pintu kantor. Segera Caramel mengambil langkah seribu untuk meninggalkan tempat itu.

Caramel bersembunyi di balik tembok yang berada di luar kantor. Setelah dia mengetahui Raymond keluar dari pintu kantor dan sudah tidak terlihat lagi, Caramel segera masuk untuk absen kehadiran.

Di saat dia berbalik dan membuka pintu kantor, ternyata sudah ada Raymond yang menunggunya dengan senyum liciknya.

Caramel kaget ketika melihat Raymond di depannya. Raymond maju mendekatinya, reflek Caramel mundur ke belakang, hingga punggungnya menabrak dinding.

Mampus kamu Ca... gimana ini caranya keluar dari sini? Apa tidak ada orang yang masuk kesini? Semuanya tolong aku.... batin Caramel terus mengomel.

Raymond mengunci tubuh Caramel pada dinding dengan tangannya yang menguncinya di sebelah kanan dan kirinya. Raymond menyatukan dahinya dengan dahi Caramel.

Caramel hanya bisa memejamkan matanya. Jujur dia sangat terbuai dengan parfum yang selalu dipakai oleh Raymond, dan juga dia terbuai dengan perlakuan Raymond yang belum pernah dia rasakan sebelumnya dari siapapun.

Raymond hanya memandang wajah Caramel dari dekat dengan menyatukan dahi mereka ketika Caramel menutup matanya. Dia sangat merindukan gadis didepannya itu semalaman.

Hembusan nafas Raymond mengenai hidung Caramel. Setelah beberapa menit, Caramel membuka matanya karena dia merasa Raymond tidak melakukan apa-apa padanya.

Pada saat dia membuka matanya, yang pertama dilihatnya adalah senyum manis Raymond padanya. Sekejap dia terpesona oleh senyuman manis itu. Namun kemudian dia sadar jika tidak seharusnya dia terbuai dan terpesona pada Raymond.

Caramel mencoba melepaskan dirinya dari Raymond. Namun tetap saja tidak bisa. Dahi Raymond tetap menempel padanya, dan tangan tang berada di samping kanan kiri Caramel semakin menghimpitnya.

Dengan mengumpulkan keberanian Caramel mulai bersuara.

"Minggir, aku mau kerja," ucap ketus Caramel.

Melihat Caramel seperti itu justru membuat Raymond bertambah gemas. Raymond melepaskan dahinya dari dahi Caramel.

Di pandangnya lekat-lekat wajah manis yang menggemaskan itu.

Tuk...

Sentilan kecil didaratkan Raymond pada dahi Caramel.

"Issh... ," Caramel berdesis kesal dengan menatap tajam mata Raymond dan memegang dahinya yang disentil oleh Raymond tadi.

"Kenapa matanya merem gitu?" tanya Raymond berniat bercanda.

"Takut aja dicium sama kamu," jawab Caramel tegas tanpa takut.

"Takut? Bukannya kamu seneng, minta nambah lagi," Raymond kembali bercanda.

"Kamu yang cium paksa, dasar mesum," gerutu Caramel dengan lantang.

Raymond tertawa kecil dan berkata,

"Gak boleh Ca ngomong gitu sama calon suami kamu," ucap Raymond dengan kekehannya

"Calon suami? Siapa?" tanya ketus Caramel.

"Ini si depanmu. Chef tampan idolamu ini calon suamimu," jawab Raymond dengan jumawanya.

Caramel menyeringai merasa lucu dengan kata calon suami.

"Calon suami? masih calon suami kan belum jadi suami. Lagian calon istri mana yang mau memaafkan calon suaminya yang sudah mendapati wanita lain di apartemennya?" jawab Caramel dengan nada bergetar dan matanya berkaca-kaca.

"Maafkan aku sayang, aku tidak tau jika dia berada di sana. Kalau kamu mau kita akan bertanya langsung pada Arabelle, Mommy dan Daddy," ucap Raymond dengan memeluk erat Caramel dan sesekali mencium puncak rambutnya.

"Sudahlah, aku tidak mau jadi orang yang mudah dibodohi lagi," Caramel menghempaskan tangan Raymond dan berjalan keluar kantor.

Raymond kaget mendengar perkataan Caramel yang menyebut dirinya bodoh, sehingga pegangan tangannya bisa dihempaskan oleh Caramel.

Sebelum keluar dari pintu kantor, tangan Caramel dipegang oleh Raymond yang bermaksud menghentikan Caramel untuk keluar dari tempat itu.

"Lepaskan atau aku akan teriak sekarang juga," seru Caramel dengan nada yang sangat tegas.

Raymond sungguh kaget melihat sikap Caramel yang berubah kepadanya. Raymond melepaskan tangan Caramel dan dengan segera Caramel keluar dari dalam kantor itu dengan menutup pintu kantor sekeras mungkin untuk meluapkan kemarahannya.

Caramel berhenti sejenak ketika akan masuk restauran. Caramel mengambil nafas dalam-dalam dan mengeluarkan dengan perlahan untuk menetralkan emosinya.

Sungguh Caramel tidak mengira jika dia bisa seberani itu dengan Raymond. Segera dia masuk ke dalam restauran agar Raymond tidak bisa menangkapnya lagi.

Raymond memperhatikan Caramel dari jauh karena Caramel sedang berjaga di kasir permainan. Raymond menyuruh Revan untuk berganti jaga dengan Caramel agar Caramel berjaga di dalam restauran. Revan menjelaskan pada Raymond jika Caramel menolak berjaga di restauran karena sejak tadi Revan sudah menyuruh Caramel untuk istirahat makan ataupun berganti berjaga dengannya di restauran dia tidak mau sama sekali.

Raymond bertambah kesal karena kini Caramel malah sedang asyik ngobrol dan tertawa bersama Zayn.

"Dasar sepupu lucknut!" umpat Raymond ketika melihat Zayn merapikan anak rambut Caramel yang tertiup angin.

Rasa cemburu dan rindu pada gadisnya membuat kemarahannya semakin menjadi-jadi. Raymond mendekati Caramel dan Zayn yang sedang tertawa dengan candaan mereka. Dan sialnya ketiak Raymond berdiri di dekat mereka, Caramel mengacuhkannya, seolah menganggapnya tidak ada disitu.

Belum selesai masalahnya dengan Caramel, datanglah Nindi menghampiri mereka.

"Udahlah Chef cewek kayak gitu gak pantas direbutin. Mending sama cewek yang setia aja gak comot sana-sini," ucap Nindi seolah menyindir Caramel.

"Dih ngomongin diri sendiri," sahut Caramel tanpa melihat wajah Nindi.

Raymond dan Zayn menahan tawa mereka mendengar ucapan dari Caramel yang memang benar adanya.

Nindi kesal, dia hendak melampiaskannya pada Caramel, namun tatapan mata tajam Raymond kepadanya membuatnya mengurungkan niatnya.

Kesialan Raymond tidak berhenti disitu saja, kini sudah datang Arabelle yang tiba-tiba berlari dan memeluk Raymond.

Caramel yang melihat ulah Arabelle sangat kesal. Dia memutuskan pergi dari situ seraya berkata,

"Gatel ih musim ulat dimana-mana," sindir Caramel pada Nindi dan Arabelle.

Raymond tersenyum mendengar sindiran Caramel yang menurut Raymond merupakan ungkapan cinta Caramel padanya. Hatinya bersorak melihat Caramel cemburu pada Nindi dan Arabelle ketika dekat dengannya.

Raymond melepaskan tangan Arabelle dari pinggangnya dan berjalan menyusul Caramel. Sedangkan Zayn menemui Mommy Grace dan Daddy Nathan yang datang bersama Arabelle.

Tatapan mata Aeabelle dan Nindi beradu. Mereka sama-sama tahu jika yang mereka hadapi juga mengincar incarannya.

Terpopuler

Comments

3nd

3nd

typo LG Thor🤭

2022-06-02

2

Lili

Lili

yuk berantem yuk kata arabelle sama nindi😅

2022-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Caramelia Faraza
2 2. Raymond Xavier
3 3. Pipi yang udah gak perawan
4 4. Gadis itu adalah Caramel-ku
5 5. Menggemaskan
6 6. Direndahkan
7 7. KUA
8 8. Firasat
9 9. Pernyataan secara virtual
10 10. Jadi - an
11 11. Otw jadi istri
12 12. Calon istri Raymond Xavier
13 13. Wanita ular
14 14. Bertemu calon mertua
15 15. Cemburu
16 16. Bucin
17 17. Menjadi tawanan sementara
18 18. Hama-hama yang berseliweran
19 19. Datangnya boneka Anabelle
20 20. Pertemuan para ulat keket
21 21. Singa Betina ku
22 22. Kekalutan singa jantan
23 23. Obat ampuh milik Raymond
24 24. Kacamata siapa?
25 25. Senengnya digrebek
26 26. Zayn vs Nindi
27 27. Wedding Day
28 28. I want you!
29 29. Hey Nyonya Raymond Xavier!
30 30. Kejujuran vs kebohongan
31 31. Palang merah
32 32. Cancel!
33 33. Cucu?
34 34. Aksi balas dendam
35 35. Honeymoon
36 36. Penggerebekan
37 37. Wanita ular yang berbisa
38 38. Dipecat!
39 39. Mobil bergoyang
40 40. Lagi... lagi... dan lagi...
41 41. Onty Caramel
42 42. Mamanya Dave?
43 43. Mama Papa-nya Dave
44 44. Nyonya Besar Raymond Xavier
45 45. Yess!!!
46 46. Cupp!
47 47. Bucin parah
48 48. Pertengkaran kecil
49 49. Hide n seek
50 50. I found you!
51 51. Rencana licik
52 52. Wanita rendahan
53 53. Transaksi bisnis
54 54. Gak ada jatah?
55 55. Misunderstanding
56 56. Welcome back Singa betina-ku
57 57. Dasar Posesif!
58 58. Ngamar!
59 59. God job Baby!
60 60. Lovey Dovey
61 61. Ngadon
62 62. Rencana
63 63. Janji palsu
64 64. Aku akan menculikmu!
65 65. Obsesi
66 66. Come here Baby!
67 67. Jangan masuk!
68 68. Chef bucin
69 69. Perfect!
70 70. Like father like son
71 71. Jenny dan masa lalu
72 72. Hampir saja
73 73. Faster Baby!
74 74. Mengulang lagi
75 75. Apa ini cemburu?
76 76. Mulai mengenal cemburu
77 77. Clara vs Vania
78 78. Kebenaran Zayn
79 79. Kebimbangan Zayn
80 80. Dilema
81 81. Keraguan
82 82. Hinaan
83 83. Kenyataan yang mencengangkan
84 84. Anak siapa?
85 85. Istrinya Zayn
86 86. Pawang
87 87. Rasa penasaran Jenny
88 88. Kenyataan yang tidak dapat diterima
89 89. Dejavu
90 90. Jangan pulangkan aku!
91 91. Belajar dari Raymond
92 92. Call me 'Sayang'!
93 93. Ajaran Raymond Xavier
94 94. Drama keluarga Clara
95 95. Menantu kesayangan keluarga Xavier
96 96. Kebahagiaan semu
97 97. Kenyataan yang harus dihadapi
98 98. Sakit karena cinta
99 99. Nikahkan kami!
100 100. I want you Daddy!
101 101 Surprise!!!
102 Announcement!!!
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1. Caramelia Faraza
2
2. Raymond Xavier
3
3. Pipi yang udah gak perawan
4
4. Gadis itu adalah Caramel-ku
5
5. Menggemaskan
6
6. Direndahkan
7
7. KUA
8
8. Firasat
9
9. Pernyataan secara virtual
10
10. Jadi - an
11
11. Otw jadi istri
12
12. Calon istri Raymond Xavier
13
13. Wanita ular
14
14. Bertemu calon mertua
15
15. Cemburu
16
16. Bucin
17
17. Menjadi tawanan sementara
18
18. Hama-hama yang berseliweran
19
19. Datangnya boneka Anabelle
20
20. Pertemuan para ulat keket
21
21. Singa Betina ku
22
22. Kekalutan singa jantan
23
23. Obat ampuh milik Raymond
24
24. Kacamata siapa?
25
25. Senengnya digrebek
26
26. Zayn vs Nindi
27
27. Wedding Day
28
28. I want you!
29
29. Hey Nyonya Raymond Xavier!
30
30. Kejujuran vs kebohongan
31
31. Palang merah
32
32. Cancel!
33
33. Cucu?
34
34. Aksi balas dendam
35
35. Honeymoon
36
36. Penggerebekan
37
37. Wanita ular yang berbisa
38
38. Dipecat!
39
39. Mobil bergoyang
40
40. Lagi... lagi... dan lagi...
41
41. Onty Caramel
42
42. Mamanya Dave?
43
43. Mama Papa-nya Dave
44
44. Nyonya Besar Raymond Xavier
45
45. Yess!!!
46
46. Cupp!
47
47. Bucin parah
48
48. Pertengkaran kecil
49
49. Hide n seek
50
50. I found you!
51
51. Rencana licik
52
52. Wanita rendahan
53
53. Transaksi bisnis
54
54. Gak ada jatah?
55
55. Misunderstanding
56
56. Welcome back Singa betina-ku
57
57. Dasar Posesif!
58
58. Ngamar!
59
59. God job Baby!
60
60. Lovey Dovey
61
61. Ngadon
62
62. Rencana
63
63. Janji palsu
64
64. Aku akan menculikmu!
65
65. Obsesi
66
66. Come here Baby!
67
67. Jangan masuk!
68
68. Chef bucin
69
69. Perfect!
70
70. Like father like son
71
71. Jenny dan masa lalu
72
72. Hampir saja
73
73. Faster Baby!
74
74. Mengulang lagi
75
75. Apa ini cemburu?
76
76. Mulai mengenal cemburu
77
77. Clara vs Vania
78
78. Kebenaran Zayn
79
79. Kebimbangan Zayn
80
80. Dilema
81
81. Keraguan
82
82. Hinaan
83
83. Kenyataan yang mencengangkan
84
84. Anak siapa?
85
85. Istrinya Zayn
86
86. Pawang
87
87. Rasa penasaran Jenny
88
88. Kenyataan yang tidak dapat diterima
89
89. Dejavu
90
90. Jangan pulangkan aku!
91
91. Belajar dari Raymond
92
92. Call me 'Sayang'!
93
93. Ajaran Raymond Xavier
94
94. Drama keluarga Clara
95
95. Menantu kesayangan keluarga Xavier
96
96. Kebahagiaan semu
97
97. Kenyataan yang harus dihadapi
98
98. Sakit karena cinta
99
99. Nikahkan kami!
100
100. I want you Daddy!
101
101 Surprise!!!
102
Announcement!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!