Suamiku Chef Idolaku

Suamiku Chef Idolaku

1. Caramelia Faraza

"Kamu tau gak Dek kalau kamu dijadikan bahan taruhan sama anak-anak?" Mbak Nadia bertanya pada Caramel disela kegiatannya yang sedang memakaikan make up pada Caramel.

"Taruhan? Taruhan apa Mbak?" bukannya menjawab pertanyaan Mbak Nadia, Caramel malah balas bertanya balik pada Mbak Nadia.

"Ya kamu", jawab Mbak Nadia yang masih sibuk dengan berkas-berkasnya setelah merias Caramel.

"Maksudnya apa Mbak?" Caramel mendadak cengo.

"Gini loh Dek, anak-anak cowok disini tuh pada suka sama kamu semua, mereka pada pengen deketin kamu. Mangkanya itu mereka jadikan kamu sebagai bahan taruhan sekalian. Siapa yang bisa jadikan kamu pacar salah satu dari mereka dalam kurun waktu tidak lebih dari tiga bulan, dialah yang jadi pemenangnya. Mereka bakal traktir dan menuruti kemauan sang pemenang selama satu bulan", jelas Mbak Nadia menceritakannya dengan panjang kali lebar.

Caramel syok, dia diam saja, bingung mau ngomong apa. Karena baru kali ini dia benar - benar diperlakukan seperti ini.

"Lah kenapa harus aku Mbak? Kan ada banyak cewek disini."

"Lah mereka sukanya sama kamu kok", jawab Mbak Nadia yang masih sibuk memoles kembali wajah Caramel.

"Siapa aja sih Mbak yang pada ikutan?" Caramel ingin mengetahui siapa saja yang entah memang benar-benar suka sama dia atau hanya sekedar ikut - ikutan.

"Hampir semuanya, setahuku yang gak ikutan hanya yang udah berkeluarga. Tapi Mbak cuma berpesan sama kamu supaya kamu waspada aja sama cowok - cowok disini semuanya meskipun mereka yang udah berkeluarga, karena ya pastinya nanti kamu bakal tau sendiri deh", Mbak Nadia membantu Caramel berganti kebaya.

"Perfect. Kamu cantik dek, pantas aja mereka pada taruhan buat dapetin kamu. Mana kamu seksi banget lagi.Ckk, pantes aja ya pada ngiler. Hahaha....", Mbak Nadia terkekeh melihat Caramel dari pantulan cermin.

"Hehehe....Mbak mah ada-ada aja. Orang biasa kayak gini gak ada spesial - spesialnya", Caramel tersenyum lebar menampakkan deretan giginya.

"Are you okay? Udah gak usah dipikirin. Mbak ngasih tau kamu bukan maksud buat kamu takut, cuma Mbak itu lihat kamu masih sangat polos dan lugu banget. Pasti kamu belum pernah pacaran ya? Jadi Mbak cuma mau ngingetin kamu aja agar hati - hati sama cowok manapun", Mbak Nadia begitu telaten merapikan pakaian kebaya dan kain batik yang dipakai Caramel sebagai bawahannya.

Caramel pun tersenyum senang memilik Mbak Nadia yang sudah seperti seorang kakak baginya. Namun Mbak Nadia tidak selalu bisa stay bersama Caramel jika dia berada di kantor, karena memang dia adalah seorang marketing yang mengharuskan dia begitu sibuk di luaran sana, dan kadang juga sering dia berada di kantor namun jarang mereka bertemu karena kesibukan Mbak Nadia yang begitu menyita waktunya.

Dan dengar - dengar Mbak Nadia akan pindah cabang ke kantor pusat beberapa hari lagi. Ya... good bye dong Mbak Nadia dengan Caramel.

Mbak Nadia menggandeng tangan Caramel untuk mengajaknya ke luar ruangan.

"Yuk ah keluar, bentar lagi tamu - tamu udah pada mau datang. Senyum dong biar kelihatan cantiknya", senyum mengembang di bibir mereka berdua.

Hari ini adalah soft opening tempat dimana Caramel bekerja. Sebuah restauran mahal yang berkelas, di desain dengan begitu apik yang menyuguhkan pemandangan yang menyegarkan dan bertema alam yang dilengkapi taman, playground, mini golf, pacuan kuda, kolam pemancingan dan juga tempat untuk memanah.

Di sana juga menyediakan tempat untuk berpesta dan untuk mengadakan acara seperti family gathering ataupun garden party. Serasa lengkap jika berada di tempat tersebut. Semuanya tertata dengan sangat bagus, sehingga membuat tamu begitu betah berada di sana.

Hari ini Caramel ditugaskan sebagai penerima tamu dengan memakai kebaya karena tamu - tamu yang hadir merupakan tamu - tamu penting dari dalam kota dan luar kota. Mereka semua merupakan petinggi di kota ini dan relasi bisnis dari CEO dan owner tempat tersebut.

Acara begitu mewah dan meriah hingga mereka harus benar - benar melakukannya dengan sangat baik sehingga tidak ada kesalahan yang membuat malu tempat tersebut.

Semua rekan - rekan kerja Caramel begitu sibuk menyiapkan acara ini mulai dari pagi hingga malam acara tersebut diadakan. Mereka tampak kelelahan melayani banyak tamu yang datang dan mereka harus ekstra hati - hati karena tamu yang mereka layani merupakan tamu yang sangat penting bagi perusahaan. Restauran ini merupakan salah satu dari sekian banyak yang ada, karena hampir di setiap kota besar pasti ada restauran tersebut.

Caramel merasa tidak enak melihat teman - temannya yang lain kelelahan dan menyindirnya tiap dekat dengannya, karena tugasnya hanya menyambut tamu dengan ramah dan senyum tanpa mengerjakan hal yang lainnya.

Sedangkan yang lainnya harus berdiri sampai acara selesai dengan mondar - mandir berjalan melayani tamu. Begitu sangat melelahkan, namun jika sudah terbiasa dan dilakukan dengan ikhlas pasti semuanya akan menyenangkan, bagaimanapun tidak ada pekerjaan yang hanya dibilang enak oleh orang lain, karena mereka tidak tahu apa yang dikerjakan orang tersebut,bahkan seorang petinggi pun yang katanya cuma duduk dan tanda tangan saja bisa dapat gaji yang melimpah, padahal mereka tidak tahu saja jika otak mereka berpikir sangat keras untuk bekerja.

Caramel berjalan mendekati teman - temannya yang masih sibuk melayani para tamu dan mereka semua ini yang sedari tadi menyindirnya. Namun langkah kakinya dihentikan oleh Mbak Nadia, "Mau kemana Dek?"

"Mau bantuin mereka Mbak. Gak enak aku hanya di sana menyambut tamu sedangkan mereka sedang sibuk banget", Caramel masih dengan senyumnya menjelaskan keinginannya pada Mbak Nadia.

"Udah gak usah, mereka ada banyak kok, udah ada tugasnya sendiri - sendiri. Kamu balik aja ke sana", Mbak Nadia mengarahkan tubuh Caramel untuk berbalik menuju tempatnya semula.

"Eh.. eh mbak, itu gak enak Mbak, dari tadi mereka nyindir aku terus", ucap Caramel sambil mempertahankan tubuhnya agar tidak berjalan karena didorong oleh Mbak Nadia.

"Udah gak usah didengerin, anggap aja angin lewat, dan gak usah dipikirin juga karena gak penting yang ada malah bikin pusing", kini Mbak Nadia menggeret tangan Caramel menuju tempatnya semula.

Karena menurut Mbak Nadia memang begitulah kerjanya cewek, suka iri dengan temannya yang lain. Mbak Nadia seorang Marketing disini, sedangkan Caramel hanya seorang kasir disini, namun kerjaannya sangat menguntungkan bagi dia, karena dia juga bisa belajar tentang keuangan karena leadernya selalu memberinya pekerjaan layaknya accounting disamping dia menjadi kasir.

Dan tentunya itu karena ada potensi yang menjanjikan dari dalam diri Caramel hingga dia diberikan kesempatan untuk belajar serta membantu pekerjaan leadernya.

Pukul 12.45 am

Caramel sampai di rumahnya. Lelah sudah pasti dirasanya. Tidak biasanya dia pulang selarut ini. Biasanya jika dia masuk kerja pagi pasti pulang sore, dan jika dia masuk sore sudah pasti dia pulang malam, namun tidak pernah pulang di atas jam 12 malam, paling malam pun jam 11 malam. Namun jika ada event seperti hari ini memang pengecualian, mustahil jika bisa pulang dibawah jam 12 malam.

Hari yang penuh dengan drama dan menguras pikiran juga tenaga bagi Caramel. Selain capek karena pekerjaannya, dia juga capek memikirkan kisah dirinya yang selalu menjadi bahan sindiran teman-teman ceweknya di tempat kerjanya. Belum lagi memikirkan tentang dia yang dijadikan bahan taruhan teman-teman cowok di tempat kerjanya. Bisa dibayangkan semua penghuni cowok di tempat kerjanya menargetkan dia sebagai pacar mereka. Meskipun itu murni karena perasaan suka mereka pada Caramel, namun menjadikan Caramel sebagai bahan taruhanlah yang menjadikan rasa suka mereka menjadi minus di mata Caramel.

Sebenarnya ada rasa bahagia dan bangga karena hampir semua cowok di tempat kerjanya menyukainya, berarti dia merasa benar - benar menjadi seorang cewek, namun dia menjadi seperti seorang cewek yang tidak dihargai karena menjadi bahan taruhan mereka.

Dia merebahkan tubuhnya pada tempat tidurnya yang sangat nyaman menurutnya. Matanya terpejam, namun hanya matanya saja yang terpejam, dia tidak bisa tidur, pikirannya membuatnya masih terjaga meskipun dia sudah teramat sangat mengantuk.

Caramel bingung, apa yang akan dia lakukan setelah dia mengetahui tentang taruhan teman - teman cowoknya itu. Ah, pantas saja selama ini dia banyak dibantu oleh semua orang, terutama teman - teman cowoknya ketika di tempat kerja.

Namun teman - teman ceweknya seakan mengucilkannya karena hampir semua cowok single disitu mendekati dan menyukai Caramel. Mereka merasa Caramel begitu di anak emaskan oleh atasan-atasan mereka, bahkan teman - teman cowoknya di sana selalu membantu, menggoda, bahkan menjadikan spesial seorang Caramel dibandingkan dengan yang lainnya.

Tiap hari Caramel didatangi oleh teman - teman cowoknya, bergantian, bahkan sering yang datang bersamaan ke rumah Caramel, hanya selang waktu beberapa menit saja mereka datang bersamaan. Pantas saja pada saat mereka datang ke rumah bersamaan padahal mereka tidak janjian, pasti yang satunya besoknya nyuekin Caramel, layaknya anak bocah yang kecewa dan tidak mau bicara padanya.

Huft.... dia menghembuskan nafasnya mengeluarkan rasa sesak dan bimbang yang diakibatkan oleh pikiran-pikirannya tadi. Dipaksa nya matanya itu terpejam, karena besok dia harus kembali bekerja.

Suara kokok ayam membangunkannya dari alam mimpinya. Suara sang Ibu yang sedang sibuk di dapur terdengar dari kamarnya. Suara adzan subuh terdengar begitu nyaring di telinganya, menyadarkan dirinya seutuhnya. Dengan langkah malas dia membawa tubuhnya menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.

Memang keluarganya bukan merupakan keluarga yamg amat kaya, namun bisa di bilang berkecukupan, karena kini impian Caramel untuk memiliki kamar sendiri yang terletak di lantai dua dan kamar mandi di dalam pun sudah terpenuhi.

Diambilnya air wudhu dan setelah itu dia melaksanakan sholat subuh di dalam kamar. Kemudian dia kembali tertidur karena rasa kantuknya kembali menyerang.

Caramel baru tertidur selama beberapa jam dikarenakan matanya yang terpejam namun pikirannya masih on, jadilah dia tidak bisa tertidur meskipun dia berganti-ganti posisi tidur dan merapal banyak doa, diantaranya doa tidur dan beberapa surah pendek yang dia hafal, namun tak kunjung juga dia tertidur meskipun sudah memejamkan matanya dengan erat. Entah berapa lama dia berbolak-balik arah dan akhirnya dia tertidur juga.

Alarm ponsel Caramel berbunyi dengan sangat nyaring melantunkan lagu 'Sometimes' yang dinyanyikan oleh Britney Spears. Bukannya dia bangun, malah dia lebih nyenyak tertidur, seolah sedang dinyanyikan lagu nina bobo' oleh Britney Spears.

Dari dapur yang berada di lantai bawah Ibu mendengar alarm Caramel yang berbunyi, sontak saja Ibu berteriak membangunkan putrinya itu. Merasa capek berteriak, Ibu berhenti, dia tidak lagi berteriak karena dia merasa percuma saja jika dibangunkan pasti jawabannya "lima menit lagi Bu", dan Ibu sudah hafal betul dengan kebiasaan putrinya itu, karena selang lima menit kemudian pasti Caramel akan terbangun dengan sendirinya.

Dan benar juga, kini lima menit berselang, dan Caramel terbangun oleh suara alarm yang berhasil membangunkan jiwa dan raganya. Berkat lagu "Welcome to the jungle" milik Guns N' Roses berhasil membukakan matanya yang seolah terekat lem serba guna.

Caramel turun dari tangga kamarnya. Dia berhambur memeluk tubuh Ibunya yang sedang sibuk menata makanan di atas meja makan.

"Pagi Bu, maaf ya Caca gak bantuin Ibu tadi, abis sholat subuh tadi Caca bobo' lagi Bu, masih ngantuk banget, semalam gak bisa tidur", Caramel mendaratkan ciumannya di pipi kanan ibunya.

"Udah biasa itu mah, gak usah pakai gak enak-gak enak gitu. Pasti kamu kecapekan jadi gak bisa bobo'. Maaf semalam Ibu sudah ketiduran pas kamu pulang. Habisnya Ibu nungguin kamu tapi kamu gak pulang - pulang, jadinya Ibu tidur duluan", Ibu mengelus lembut rambut putrinya itu.

"Iya Bu, di atas jam 12 malam pulangnya, capek banget", Caramel mendudukkan dirinya lemas di kursi makan.

"Nih diminum dulu", Ibu memberikan segelas susu coklat kesukaan Caramel.

Caramel menerimanya dan meneguknya. "Makasih Ibu ku tersayang", senyum manis terulas dari bibirnya.

"Oh iya, semalam diantar pulang teman atau minta jemput Ayah?" tanya Ibu penasaran karena dari semalam dia belum tahu bagaimana caranya anaknya itu bisa pulang ke rumah selarut itu dari tempat kerjanya.

"Bareng sama Leaderku Bu", jawab Caramel sambil memakan gorengan yang berada di piring disediakan Ibu sedari tadi pagi.

"Revan?" tanya Ibu kembali karena dia harus tahu semua tentang anaknya ini, apalagi anaknya ini seorang gadis yang tidak pernah pergi kemana-mana tanpa Ibunya.

Namun untuk antar jemput biasanya menjadi tugas Ayahnya sejak jaman sekolah dulu. Sebenarnya Caramel tidak mau menyusahkan orang tuanya, namun Ibu selalu memaksanya untuk diantarkan oleh Ayahnya.

Caramel mengangguk dan meraih tangan Ibunya untuk mencium punggung tangannya dan berpamitan padanya. Caramel diantar oleh Ayahnya sampai pintu gerbang tempat kerjanya, kemudian dia berpamitan pada Ayahnya dengan mencium punggung tangannya.

Caramel segera masuk dan meletakkan tas dan jaketnya di dalam lokernya dan berganti seragam kerjanya. Kemudian dia menuju meja kasir yang berada di dalam restauran untuk membersihkan area kerjanya dan mempersiapkan semua kebutuhannya untuk bekerja sebelum jam buka.

Caramel bengong tidak percaya melihat apa yang ada di depannya. Meja kasir yang berada di dalam restauran itu penuh akan makanan, minuman dan snack yang bertuliskan namanya. Segera dirapikannya ke dalam rak bawah meja semua makanan dan minuman tadi.Dan dia segera membersihkan dan melakukan tugasnya disitu.

Setelah kerjaannya beres di dalam restauran, Caramel berpindah ke area kasir permainan. Dia menghela nafas panjang ketika melihat pemandangan yang sama seperti di meja dalam restauran tadi.

Caramel pun segera merapikan semuanya dan tak di duga ternyata di situ sudah ada Leader dari bagian permainan dan Asisten Manajer tempat dia bekerja yang keluar dari pintu dalam ruangan penyimpanan marchandise yang berada di dalam ruangan kasir permainan tersebut.

"Nih dia nih artisnya kita baru datang", sindir apak Anto ketika melihat Caramel membereskan makanan dan minuman yang bertuliskan namanya di atas meja kasir.

Caramel menoleh kaget melihat mereka berdua yang tiba - tiba sudah ada disitu.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

" Caramel ".. aku suka namanya... absen thor...

2023-10-01

0

🍭ͪ ͩ👙⃝᜴ᵍᵉᵐᵇᶦᶫ 👻ᴸᴷ

🍭ͪ ͩ👙⃝᜴ᵍᵉᵐᵇᶦᶫ 👻ᴸᴷ

semangat kakak💪💪❤❤

2022-06-01

1

Souma Kazuya

Souma Kazuya

Semangat, mari sama2 berjuang kak 💪💪😁
Minna, kunjungi juga karyaku di
1. 101 Avatars
2. Delapan target
mohon like dan juga favoritnya ya 😊🙏

2022-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 1. Caramelia Faraza
2 2. Raymond Xavier
3 3. Pipi yang udah gak perawan
4 4. Gadis itu adalah Caramel-ku
5 5. Menggemaskan
6 6. Direndahkan
7 7. KUA
8 8. Firasat
9 9. Pernyataan secara virtual
10 10. Jadi - an
11 11. Otw jadi istri
12 12. Calon istri Raymond Xavier
13 13. Wanita ular
14 14. Bertemu calon mertua
15 15. Cemburu
16 16. Bucin
17 17. Menjadi tawanan sementara
18 18. Hama-hama yang berseliweran
19 19. Datangnya boneka Anabelle
20 20. Pertemuan para ulat keket
21 21. Singa Betina ku
22 22. Kekalutan singa jantan
23 23. Obat ampuh milik Raymond
24 24. Kacamata siapa?
25 25. Senengnya digrebek
26 26. Zayn vs Nindi
27 27. Wedding Day
28 28. I want you!
29 29. Hey Nyonya Raymond Xavier!
30 30. Kejujuran vs kebohongan
31 31. Palang merah
32 32. Cancel!
33 33. Cucu?
34 34. Aksi balas dendam
35 35. Honeymoon
36 36. Penggerebekan
37 37. Wanita ular yang berbisa
38 38. Dipecat!
39 39. Mobil bergoyang
40 40. Lagi... lagi... dan lagi...
41 41. Onty Caramel
42 42. Mamanya Dave?
43 43. Mama Papa-nya Dave
44 44. Nyonya Besar Raymond Xavier
45 45. Yess!!!
46 46. Cupp!
47 47. Bucin parah
48 48. Pertengkaran kecil
49 49. Hide n seek
50 50. I found you!
51 51. Rencana licik
52 52. Wanita rendahan
53 53. Transaksi bisnis
54 54. Gak ada jatah?
55 55. Misunderstanding
56 56. Welcome back Singa betina-ku
57 57. Dasar Posesif!
58 58. Ngamar!
59 59. God job Baby!
60 60. Lovey Dovey
61 61. Ngadon
62 62. Rencana
63 63. Janji palsu
64 64. Aku akan menculikmu!
65 65. Obsesi
66 66. Come here Baby!
67 67. Jangan masuk!
68 68. Chef bucin
69 69. Perfect!
70 70. Like father like son
71 71. Jenny dan masa lalu
72 72. Hampir saja
73 73. Faster Baby!
74 74. Mengulang lagi
75 75. Apa ini cemburu?
76 76. Mulai mengenal cemburu
77 77. Clara vs Vania
78 78. Kebenaran Zayn
79 79. Kebimbangan Zayn
80 80. Dilema
81 81. Keraguan
82 82. Hinaan
83 83. Kenyataan yang mencengangkan
84 84. Anak siapa?
85 85. Istrinya Zayn
86 86. Pawang
87 87. Rasa penasaran Jenny
88 88. Kenyataan yang tidak dapat diterima
89 89. Dejavu
90 90. Jangan pulangkan aku!
91 91. Belajar dari Raymond
92 92. Call me 'Sayang'!
93 93. Ajaran Raymond Xavier
94 94. Drama keluarga Clara
95 95. Menantu kesayangan keluarga Xavier
96 96. Kebahagiaan semu
97 97. Kenyataan yang harus dihadapi
98 98. Sakit karena cinta
99 99. Nikahkan kami!
100 100. I want you Daddy!
101 101 Surprise!!!
102 Announcement!!!
Episodes

Updated 102 Episodes

1
1. Caramelia Faraza
2
2. Raymond Xavier
3
3. Pipi yang udah gak perawan
4
4. Gadis itu adalah Caramel-ku
5
5. Menggemaskan
6
6. Direndahkan
7
7. KUA
8
8. Firasat
9
9. Pernyataan secara virtual
10
10. Jadi - an
11
11. Otw jadi istri
12
12. Calon istri Raymond Xavier
13
13. Wanita ular
14
14. Bertemu calon mertua
15
15. Cemburu
16
16. Bucin
17
17. Menjadi tawanan sementara
18
18. Hama-hama yang berseliweran
19
19. Datangnya boneka Anabelle
20
20. Pertemuan para ulat keket
21
21. Singa Betina ku
22
22. Kekalutan singa jantan
23
23. Obat ampuh milik Raymond
24
24. Kacamata siapa?
25
25. Senengnya digrebek
26
26. Zayn vs Nindi
27
27. Wedding Day
28
28. I want you!
29
29. Hey Nyonya Raymond Xavier!
30
30. Kejujuran vs kebohongan
31
31. Palang merah
32
32. Cancel!
33
33. Cucu?
34
34. Aksi balas dendam
35
35. Honeymoon
36
36. Penggerebekan
37
37. Wanita ular yang berbisa
38
38. Dipecat!
39
39. Mobil bergoyang
40
40. Lagi... lagi... dan lagi...
41
41. Onty Caramel
42
42. Mamanya Dave?
43
43. Mama Papa-nya Dave
44
44. Nyonya Besar Raymond Xavier
45
45. Yess!!!
46
46. Cupp!
47
47. Bucin parah
48
48. Pertengkaran kecil
49
49. Hide n seek
50
50. I found you!
51
51. Rencana licik
52
52. Wanita rendahan
53
53. Transaksi bisnis
54
54. Gak ada jatah?
55
55. Misunderstanding
56
56. Welcome back Singa betina-ku
57
57. Dasar Posesif!
58
58. Ngamar!
59
59. God job Baby!
60
60. Lovey Dovey
61
61. Ngadon
62
62. Rencana
63
63. Janji palsu
64
64. Aku akan menculikmu!
65
65. Obsesi
66
66. Come here Baby!
67
67. Jangan masuk!
68
68. Chef bucin
69
69. Perfect!
70
70. Like father like son
71
71. Jenny dan masa lalu
72
72. Hampir saja
73
73. Faster Baby!
74
74. Mengulang lagi
75
75. Apa ini cemburu?
76
76. Mulai mengenal cemburu
77
77. Clara vs Vania
78
78. Kebenaran Zayn
79
79. Kebimbangan Zayn
80
80. Dilema
81
81. Keraguan
82
82. Hinaan
83
83. Kenyataan yang mencengangkan
84
84. Anak siapa?
85
85. Istrinya Zayn
86
86. Pawang
87
87. Rasa penasaran Jenny
88
88. Kenyataan yang tidak dapat diterima
89
89. Dejavu
90
90. Jangan pulangkan aku!
91
91. Belajar dari Raymond
92
92. Call me 'Sayang'!
93
93. Ajaran Raymond Xavier
94
94. Drama keluarga Clara
95
95. Menantu kesayangan keluarga Xavier
96
96. Kebahagiaan semu
97
97. Kenyataan yang harus dihadapi
98
98. Sakit karena cinta
99
99. Nikahkan kami!
100
100. I want you Daddy!
101
101 Surprise!!!
102
Announcement!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!