~skip~
Malam hari di kediaman Aurel dkk tepatnya dikamar Aurel,sekarang sang pemilik kamar sedang berada di balkon kamarnya.ia tampak memandangi panorama langit jakarta pada malam hari walaupun kelihatannya pikirannya tidak pada apa yang ia lihat,ia tampak memikirkan hal lain entah apa itu.Udara malam cukup dingin karena sore tadi sempat hujan namun,meski begitu ia tidak terlihat ingin segera masuk ke dalam kamarnya.Sampai sesuatu terasa menyentuh pundaknya itu adalah sebuah selimut yang di Tengger kan di pundaknya oleh seseorang.
"Belum tidur Ri?"tanya Aurel sambil tangannya bergerak mengeratkan selimut yang sekaran ia pakai.Yap orang itu tak lain dan tak bukan adalah kembarannya.
"belum,ngapain disini?"Ariel menjawab setelah itu bertanya.
"Bukannya kakak yang seharusnya nanya itu sama lo dek,ngapain kamu dikamar kakak bukannya tidur?"tanya Aurel.
"Kakak lagi punya pikiran?"tanya Ariel balik tanpa berniat menjawab pertanyaan Aurel sebelumnya.
"gak ada,kenapa lo nanya kayak gitu?"ucap Aurel.
"kakak pasti ada pikiran,kalau nggak ngapain kakak ada di balkon malam malam?"ucap Ariel.
pada kembarannya itu.
"Serius deh gak ada,gue cuma pengen menikmati suasana langit malam aja"kata Aurel meyakinkan Ariel.
"Jangan berbohong"ucap Ariel
"Siapa yang bohong?"tanya Aurel
"kakak bukan gue yang suka menikmati suasana langit malam,kakak gak suka angin malam,khususnya saat udara dingin seperti ini jadi pasti kakak lagi ada pikiran kan"jawab Ariel pada Aurel.
Aurel menghela nafasnya lalu berkata
"kenapa lo selalu bisa tau dengan mudah keadaan gue dek,sedangkan gue kadang masih susah mahamin tindakan lo"ucap Aurel,
ia selalu heran betapa mudahnya Ariel memahami semua yang ada di sekitarnya dengan mudah walaupun kembarannya itu hampir selalu bersikap tidak acuh setiap saat,tapi saat orang lain ingin berusaha memahaminya balik pasti seolah menemukan tembok penghalang tersembunyi yang keras tak tertembus.
"Siapa bilang?kakak selalu paham tentangku sejak dulu"ucap Ariel pada saudari kembar yang ada disampingnya saat ini.
"Yau dah,sekarang kita masuk kedalam aja.
udah larut juga besok kita sekolah"ajak Aurel pada Ariel.
Mendengar itu Ariel mengangguk setuju,
keduanya melangkahkan kaki berjalan masuk kedalam kamar milik Aurel.
"gak balik ke kamar?"tanya Aurel pada Ariel.
"tidur disini"jawab Ariel singkat pada Aurel sedangkan Aurel hanya berohria mendengar
nya,ya kelihatannya Ariel kembali ke sifat aslinya padahal tadi pas di balkon ia ngomong cukup panjang sekarang kembali ke setelan pabriknya itulah isi pikiran Aurel sekarang terhadap sang kembaran.
keduanya membaringkan diri di atas tempat tidur tidak lupa dengan selimut yang menutupi sebagian tubuh mereka.
"Ri"panggil Aurel setelah sempat hening beberapa saat.
"hmm…"dehem Ariel menanggapi tampak matanya sudah tertutup.
"Lo tau gak,alasan papa sebenarnya minta kita pindah ke indonesia?"tanya Aurel pada Ariel.
"Emang nya apaan?"tanya Ariel balik.
"kirain lo tau"ucap Aurel.
"Enggak"jawab Ariel.
"Tapi,lo ingat nggak pas waktu kita masih di jerman.Pas lo diminta papa keruangan kerjanya,lo bahas apaan sama papa?"tanya Aurel,ia sudah lama penasaran dengan hal itu dan ingin bertanya tapi ia baru ingat menanyakannya sekarang.
"Bukan hal penting,cuma bahas persiapan kita selama tinggal di di indonesia,dan papa nanya dimana rencana gue kuliah nanti"jawab Ariel panjang lebar tapi dengan nada datar khasnya.
Emang ya kayak nya cuman Aurel yang bisa bikin Ariel ngomong panjang lebar kayak gini.
"trus lo jawab apa soal kuliah?"tanya Aurel.
"masih mikir"jawab Ariel.
"Ooo"tanggap Aurel setelah itu suasana kembali hening.
Perlahan Aurel mulai merasa mata nya berat tanda mengantuk tak lama ia sudah terlelap dalam tidurnya.
Ariel membuka matanya,ia menoleh kesamping dan melihat kembarannya sudah tidur dan membenarkan letak selimut yang ia dan kembarannya itu pakai.Lalu mengalihkan pandangannya menatap langit langit kamar milik Aurel sambil mengingat pembicaraan terakhirnya dengan sang papa di ruang kerja yang masih terekam jelas di otaknya.
~flasback on~
Ariel melangkahkan kakinya meninggalkan ruang keluarga menuju ruang kerja sang papa.
Ia cukup penasaran apa yang ingin dibicarakan oleh sang papa tapi,apapun itu ini pasti hal yang serius karena mereka hampir tidak pernah berbicara hanya berdua tanpa ada Aurel saudara kembarnya beserta Hera sang mama kecuali hal yang serius dan yang pasti tidak boleh diketahui oleh kedua anggota keluarga mereka itu.
Sesampai di sana,tuk…tuk…tuk… ia mengetuk pintu ruang kerja sang papa
"Masuk"terdengar suara tegas tuan wyle dari dalam ruangan mempersilahkan masuk.
Mendengar itu Ariel masuk kedalam ruang kerja sang ayah,didalam ia melihat papanya duduk di kursi kerjanya.Ariel duduk di kursi yang ada didepan tuan wyle sekarang keduanya hanya dibatasi meja kerja tuan wyle.
"Apa yang ingin anda bicarakan pada saya?"
tanya Ariel dengan nada datar dan ekspresi dingin menatap sang ayah.
"Apa kau tidak punya basa-basi sedikitpun nona muda?"ucap tuan wyle pada putrinya itu dengan nada penuh wibawa.
Ariel hanya menatap datar mendengar ucapan papanya yang ada didepan nya,ia tidak berminat sedikitpun menanggapi ucapan sang papa.
Tuan wyle menghela nafasnya pelan,ia langsung memberikan sebuah map berwarna biru kepada putrinya itu.
Melihat map didepannya Ariel mengambil map itu lalu membuka dan membacanya,tak lama kemudian ia melihat tuan wyle penuh tanya.
"Itu adalah data sebuah proyek besar yang perusahaan kita kerjakan akhir-akhir ini"memulai pembicaraan.
"lalu?"kata Ariel menanggapi.
"Ada masalah yang terjadi,salah satu penanggung jawab proyek ini tuan Frank membawa kabur lebih dari setengah dana proyek ini totalnya sekitar 2 Triliun"jelas tuan wyle.
"masalah utamanya bukan itu tapi,tuan frank sebelumnya adalah salah satu orang kepercayaan perusahaan yang artinya memiliki cukup wewenang untuk mengakses data perusahaan termasuk rahasia perusahaan yang tidak boleh bocor ke pihak luar apalagi sampai ke saingan perusahaan"lanjut tuan wyle.
"Hmm…"tanggap Ariel tanda mengerti.
"Tempat terakhir yang di berikan salah satu informan perusahaan tentang keberadaan tuan frank ada di indonesia,Jadi tugas kamu adalah untuk memastikan bahwa penghianat itu dibereskan sesegera mungkin sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi"ucap tuan wyle akhirnya memberitahu tugas Ariel.
"Sendiri?"tanya Ariel.
"Tentu saja tidak,di sana kamu akan di bantu oleh beberapa orang kepercayaan saya,dan satu lagi ingat usahakan tidak ada orang yang tahu tentang ini,ini termasuk saudara kembar dan sahabat-sahabatmu"kata tuan wyle.
"berhati-hatilah! ini data orang yang akan membantumu di sana"ucap tuan wyle memberikan map lain pada Ariel.
Ariel menerima map itu lalu,
"Ada lagi?"tanya Ariel.
"tidak"jawab tuan wyle.
Mengetahui sudah tidak ada lagi yang akan di bicarakan,Ariel bangkit dari kursinya lalu menundukkan kepalanya sebentar kepada sang papa lalu beranjak meninggalkan ruang kerja itu tanpa sepatah katapun sambil membawa kedua map yang diberikan papanya.
~flasback off~
~Hai guys apa kabar? gimana lanjutan ceritanya mulai menarik belum?ikutin terus ya ceritanya~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 206 Episodes
Comments
Amisya
ceritanya makin seru kak thor🥰
2022-05-17
1