Aku berjuang sendirian, aku akan tetap berjuang demi hidup yang berjalan - Ane.
***
Ararka membawa Ane ke sebuah tempat makan. Restoran Jepang ini terkesan mewah dan mahal, dan Ane hanya memakai pakaian sekolah. Harusnya Ararka membawanya ganti pakaian terlebih dahulu, tapi ya sudah lah.
Dia menyenggol Ararka. "Kamu gak salah bawa anak SMA ke sini?"
"Ya gak salah lah."
Mereka duduk berdua dan pelayan membawa banyak makanan yang di hidangkan di meja, Ane meneguk salivanya dengan kuat.
"A-apa nih?"
"Habisin semuanya," perintah Ararka.
Ane hanya menghela nafas panjang. "Enggak, nanti aku tambah gendut."
Ararka mencubit pipi Ane. "Lo tuh gemoy tau, suka aja sama bentuk wajah lo, imut, gak usah diet."
Ane memutar matanya ke sebelah kiri karena salah tingkah. "Apaan sih!"
Ane melihat sebuah pesan WA, matanya memerah lalu berkaca-kaca, dia bangkit dari duduknya lalu berlari meninggalkan Ararka. Segeralah Ararka mengejarnya, ada apa dengan gadis itu?
***
Ararka menghembuskan nafasnya pelan dan mengibaskan jasnya, tangannya di pinggang dan matanya melebar kemana-mana mencari sosok Ane yang lari dari restoran. Entah ada apa dengan gadis ini.
***
Ane mengendarai sebuah taksi. Tingkahnya memang membuat siapapun bingung, termasuk Ararka yang tadi bersamanya. Sore itu harusnya Ane ke kontrakannya, namun dia membelokan arahnya.
"Pak, ke rumah sakit cipto."
***
Ararka berjalan menuju mobilnya, namun seorang wanita tampak menunggunya di loby. Ararka tampak mengacuhkan gadis cantik itu.
"Ar tunggu dulu!"
Wanita itu memegangi tangan kiri Ararka. "Pertunangan kita tinggal beberapa bulan Ar, kamu selalu cuekin aku? Apa seleramu rendahan seperti itu?!"
Ararka menyatukan alisnya. "Apa urusanmu!"
Veronika mengepalkan tangan kanannya lalu menghentakannya, lagi-lagi dia tidak bisa merobohkan tembok pertahanan seorang Ararka.
Setelah masuk ke dalam mobilnya, Ararka melajukan mobilnya untuk mencari keberadaan Ane. Meskipun Ararka telah menelpon Ane, gadis itu tetap tidak menjawab teleponnya. Dan untung saja, dia telah memasang google map untuk mengetahui kemana perginya gadis itu.
"Kemana dia? Awas aja kalo nemuin Gavin."
***
"Mama, yang kuat Ma..."
Ane memegang tangan Ibunya di sebuah ruang inap. Kedua adiknya memegang bahu Ane. "Kak, Mama harus operasi biayanya besar."
Ane menyeka air matanya. "Ane bakal cari pinjaman Mah.. hiks.. hiks.."
Sang Mama masih tidak sadarkan diri. Ane berjalan menuju ruang dokter spesialis diikuti adiknya yang bernama Rahma, gadis SMP kelas dua, dan adiknya yang paling kecil baru kelas 4 sekolah dasar bernama Rofi.
Setelah masuk ruangan bersama Rahma, Ane duduk berhadapan dengan seorang dokter wanita.
"Ibu Sukma harus menjalani operasi dan kemoterapi. Jika Anda setuju, bisa tandatangani ini, setelah ada konfirmasi dari staf administrasi, baru akan kami pindahkan Ibu Sukma ke ruang operasi."
Tangan Ane bergetar hebat, Rahma mengusap pipinya yang basah. "Kak, apa kakak punya uang?"
Ane melakukan tanda tangan selanjutnya dia dan Rahma keluar ruang dokter spesialis, Ane menelepon Rere di kursi tunggu. Namun Rere hanya bisa memberi pinjaman yang kecil, mana mungkin bisa membayar operasi ibunya.
Ane menelpon semua kontak di HP-nya, namun tiba-tiba dia tengadah melihat para perawat mendorong tempat tidur Mamanya, Ane panik, lalu ikut berjalan di sebelah Rahma.
"Mama mau dioperasi!"
"Si-siapa yang?"
Ane sampai pintu ruang operasi karena perawat yang menahannya. "Tunggu di luar ya."
Ane dan kedua adiknya berjalan duduk di kursi tunggu, Sang adik memeluk Ane dengan kuat, Ane mengusap kepala adiknya dengan lembut.
"Siapa yang bayar, Dek?"
"Kakak yang pake jas, tinggi, ganteng."
Ane mengerutkan keningnya, lalu melihat seseorang yang datang untuk duduk di depannya.
"Itu Kakak itu yang bayar!" ucap Rofi.
Ararka hanya melipat tangan dan menaikan kaki kanannya. "Gue udah bilang, jangan pergi gitu aja."
"Kamu yang bayar?"
Ararka hanya membetulkan jasnya lalu berdiri. "Bayar sekarang, ayok ikut."
"Ba-bayar? bayar apa?"
***
Vote dan komennya ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Eka Marliyani
next
2022-05-07
0