Selangkah

Malam ini, Ararka duduk di bar mengamati seorang wanita yang melayani tamu di sana. Dia tahu bagaimana wanita itu tersenyum palsu, karena beban hidupnya. Sebenarnya wanita itu merasa risih dengan tamu-tamunya namun ini pekerjaannya, dia harus profesional.

Gavin menepuk bahu Ararka. "Kali ini, siapa yang akan maju?"

Tanpa menggubris perkataan Gavin, Ararka berjalan menuju tempat duduk Ane dan menjadi tamu spesial untuk ditemani minum.

"Sudah lama nunggu aku?"

Ane menuangkan minuman lalu Ararka menerima gelas pemberian Ane da duduk di sampingnya. "Aku gak nunggu kamu, lagian, ini kan kerjaan aku."

Ararka mengerutkan bibirnya. "Kenapa kamu gak sekalian nawarin buat tidur bareng, bayarannya lebih gede dan kamu juga cepet kaya."

Ane tersenyum hambar. "Aku kerja bukan buat kaya."

"Bolehkan pegang tangan kamu?"

Ane hanya mengangguk, memang dia tidak boleh menolak kecuali hal yang lebih sensitif lagi.

"Tangan kamu lembut, aku mau nawarin sekali lagi, mau kan kencan denganku terus tidur bareng?"

Ane mengerutkan keningnya kali ini senyumnya natural. "Kamu bilang itu, seakan-akan berniat untuk berhubungan intim saja. Semua laki-laki sama saja."

"Apa yang membuatmu ingin berkencan?"

Ararka melihat bagaimana cara Ane meminum birnya dan benar saja dugaannya. "Kamu menemani minum sedangkan kamu gak minum."

Senyum Ane tergelincir. "Kamu tau?"

Setelah melihat Petro memberikan semangat pada Ararka dia mengalihkan pandangan pada wajah cantik Ane lagi. "Semuanya terlihat palsu."

Ane melihat tangannya yang masih digenggam Ararka, kemudian tangan Ararka menyentuh pahanya, Ane masih diam.

"Ck, murahan," cerca Ararka. "Tanggung banget kerjaan kamu."

Ane cukup membatasi gerak tangan Ararka dengan menempatkan tangannya di bawah ***********.

"Jadi, tidak boleh memegang diatas itu?"

Ane menggeleng. "Tidak boleh atau aku akan berteriak!"

"Bagaimana dengan ciuman?"

Ane melihat seniornya yang mengintip dan memberikan jari jempol. Ane tidak boleh menolak permintaan Ararka oleh seniornya.

"Aku tidak membiarkan tamuku bebas seperti ini, tapi senior dan kepala club ini mengharuskan ku untuk tidak menolak permintaanmu? Kenapa kamu sangat berkuasa atas tempat ini?"

Ararka merangkul bahu Ane. "Sudah ku duga tidak ada yang bisa mengalahkanku."

"Kamu menggunakan uang agar berkuasa? Aku yang akan mengalahkanmu!" balas Ane ketus.

Senyum Ararka memudar. "Yakin kamu akan mengalahkan ku?"

"Iya a-emptt"

Ararka menyatukan bibir mereka berdua membuat Gavin dan Petro bertepuk tangan untuknya. Tidak ada yang bisa menentang crazy rich ini. he'is crazy and rich!

Ararka seakan berkuasa atas Ane sampai dia berani menelusup ke leher Ane, namun kali ini Ane mendorong dan menjauhkan tubuhnya.

"Aku menyukaimu, aku menyukai ciuman itu, aku menyukai aroma tubuhmu, aku selalu memikirkan mu, berkencanlah denganku, Ane."

Ane menggeleng. "Hentikan aksi gilamu itu!"

Ararka memberi sringaian miring. "Semakin kamu menolakku, akan semakin gila aksiku."

Gavin cukup menggelengkan kepala melihat Ararka yang begitu terlihat posesif pada Ane. Tanpa malu lelalaki itu mencium pipi ane beberapa kali.

Petro melihat tingkah Ararka yang semakin menjadi-jadi. "Aura wanita itu kuat, dia bisa membuat semua orang jatuh cinta."

Gavin mendecak. "Kalah satu langkah, setelah ini aku yang akan menghampirinya."

"Ingat! Kalian bertarung untuk meniduri dan meninggalnya jangan sampai kalian sama-sama jatuh cinta sama wanita itu."

Gavin membetulkan kemejanya. "Aku yang akan menang."

Petro meneguk minumannya. "Tampaknya Ararka mulai bermain dengan hati, lihat saja ciuman pertamanya itu, membuat dia tergiur bahkan menciuminya terus."

Gavin menghampiri Ararka di sofa membuat pria itu menatapnya tidak suka.

"Kau tau cara memperlakukan perempuan agar tidak risih?"

Gavin duduk di sebelah Ane kemudian wanita itu menyicikan minuman. Tidak tahu lagi harus apa, tapi dua orang ini sangat mengganggunya apalagi Ararka.

"Kamu boleh menciumnya?" tanya Gavin.

Ararka melotot dan merangkul Ane ke pelukannya. "Dia punyaku!"

***

Vote dan komennya ya supaya cepat berlanjut.

Riane kiara salsabila

Ararka Permana Wijaya

Gavin Hadeo Pratama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!