“Jangan banyak bicara!” Ucap Alaska, pria itu membuka sabuk celananya. Sungguh, Riane sangat panik.
"AKU TIDAK JUAL DIRI! JANGAN MEMPERKOSAKU!"
Alaska mengacak rambutnya frustasi. "AKU AKAN MENIKAHIMU! KAMU REWEL SEKALI!" Ucapnya kencang.
"AKU GAK MAU MENIKAH!"
Alaska mendesak lalu berjalan mendekati Riane namun wanita itu mundur. "Harusnya kamu bersyukur karena banyak wanita yang ingin dinikahiku."
"Aku gak murahan seperti mereka!"
"Aku kaya, kalau kamu jadi istriku, aku akan penuhi semua kebutuhan mu."
Riane tertawa kecil. "Kamu pikir gampang menikah sama orang rendahan seperti ku, gimana keluargamu menerima sampah di rumahmu?"
"Keluargaku?"
Riane berdiri mensejajarkan. "Menikah tanpa cinta gak bakal buat hidup kamu bahagia, dan jangan paksa seseorang yang baru kamu kenal untuk melakukan hubungan intim!”
"Aku tidak akan menikah tanpa cinta," ucap Alaska. “Tapi aku sungguh menyukaimu dari pandangan pertama.”
"Ya sudah, jangan bicara omong kosong!" ucap Ane, wanita itu berjalan menuju pintu.
"Pintunya di kunci dari luar," ucap Alaska.
"KAMU SENGAJA!" lagi-lagi Ane berteriak pada Alaska.
“Sudah lah, mengobrol di sini saja daripada kamu harus melayani kakek-kakek itu, aku tau kamu risih dan tak suka. Tenang saja, aku tidak akan memperkosamu, burungku ini tidak jorok.”
“Cih,” Riane melihatnya dengan lirih, dia memang sangat pening dan capek atas kerjaannya.
"Sini duduk dekatku, aku tidak akan menidurimu, aku tidak mau meniduri mu tanpa seizin mu walaupun aku bisa membayar harga dirimu."
Ane mendecak lalu duduk di samping Ararka. Pria itu mengangkat kakinya lalu bersandar.
"Capek sama kerjaan mu?"
“Ya begitu lah,” balasnya.
"kamu butuh uang berapa, aku transfer."
Riane menggeleng. "Aku tidak mau menerima uangmu, semiskin apapun aku, aku tidak mau menerima uang dari siapapun apalagi seorang lelaki."
"Cukup teguh pendirian. Kalau kamu terima uangku kamu gak perlu jadi pelacur."
"Bukan pelacur! Aku masih perawan! Aku akan menjaga kehormatan ku untuk suamiku!"
"Memangnya suamimu nanti menjaga keperjakaannya?"
Ane tiba-tiba terdiam. "Aku percaya sama dia."
"Tampaknya aku tau penyebab kamu menolak lelaki sempurna sepertiku."
Riane melihat Alaska dengan heran. "Kamu pasti seneng punya mobil mewah, rumah mewah."
"Kamu mau?" tanya pria itu melayani sikap polos gadis 19 tahun.
"Enggak, aku cuma mau bahagia dengan caraku sendiri."
"Aku tidak sebahagia yang kamu pikir. Bahkan kakak ku hampir membunuh adiknya sendiri masalah kekuasaan."
Riane melihatnya tidak percaya. "Aku bahkan merelakan diriku bekerja seperti ini untuk adikku, agar tetap hidup."
"Adikmu?"
Tok..
Tok..
"Alaska!" Panggilan itu membuat Alaska menyernyit.
"JANGAN GANGGU!"
"Ada Nyokap bokap lo! cepet turun!"
"Sialan!"
Alaska melihat Riane. "Kamu tunggu di sini ya!"
***
Alaska, Gavin dan Petro melihat kedatangan Tuan Wijaya beserta rekan bisnisnya untuk minum. Dia melihat tingkah Sang Ayah yang merangkul wanita di club itu, sangat tidak menghargai perasaannya. Alaska berniat menghampirinya, namun ditahan oleh Gavin dan Petro.
"Ayah Lo bakal ngabisin Lo kalo Lo ikut campur."
"Gue gak bisa!"
"Nyokap Lo bilang kalau dia sama Bokap Lo gak pernah saling cinta, jangan Lo ikut campurin urusan mereka."
Alaska mengepalkan tangannya. "Orang tua gua sayang sama anak-anaknya namun tidak dengan pasangannya."
"Ya gitu kalau dijodohin. Lagian, lo kan udah dapet bagian harta dari bokap Lo. “
Setelah mengingat itu, Alaska duduk di bar dan minum sangat banyak, hingga seorang wanita menghampirinya. Wanita cantik itu menemani Alaska minum.
***
Vote dan komennya ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments