Kemarahan Ummi

Happy Reading😘

Hawa mengerjapkan mata nya, mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam mata nya.

Eeuugghh

Hawa melenguh, saat merasakan kepalanya berdenyut kembali. Dia mencoba untuk bangun tapi kepala nya begitu sakit. Hawa merasakan tubuh nya di tahan, dan ternyata itu adalah tangan Suaminya.

'' Abang.'' lirih Hawa.

'' Jangan bangun dulu Dek, kamu masih lemas!'' ucap Adam.

Hawa kembali terbaring, dia meminum wedang jahe yang di berikan oleh Adam. Kini badan nya bersandar pada dada bidang Suaminya. Namun selimut yang menutupi tubuh polosnya, malah meluncur dari tubuh Hawa. Hawa kaget, saat mendapati tubuh nya polos.

Dia langsung menarik selimut kembali, untuk menutup bagian tubuh yang terekspos.

''Bang, kenapa Hawa tidak memakai baju?'' tanya nya pada Adam, dengan rona merah di wajah nya.

'' Kamu tadi pingsan di kamar mandi dek, maaf ya, Abang belum sempat pakaikan Adek baju!'' jelas Adam sambil mengecup kening Hawa.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀

'' Bi, Bibi harusnya gak bicara kayak tadi sama Hawa?'' ucap Syifa.

'' Kenapa sih Fa, kamu selalu belain dia? Dia itu pelakor Fa, dia sudah merebut suami kamu?'' jelas Bi Rahma.

'' Bibi, kalau gak tahu kepribadian Hawa, jangan mengcap dia seperti itu Bi. Bibi sadar gak, kalau Bi Rahma itu sudah menyakiti hati Hawa?'' kesal Syifa.

'' Bibi gak perduli Fa! Kenyataan nya kan, dia itu pelakor? Dia menjual tubuh nya agar di nikahi oleh Adam!''

Plak

Semua orang tercengang, saat melihat Ummi menampar Adiknya.

'' Jaga ucapan kamu Rahma! Mba ngundang kamu kesini, bukan untuk menghina orang lain? Kamu jika tidak mengenal Hawa, jangan main tuduh seenak lidah mu saja!'' geram Ummi.

Abi mengusap punggung istrinya, semua orang di buat kaget oleh tindakan Ummi. Sebab Ummi terkenal kalem, dan tak pernah main tangan sama sekali. Tapi kali ini, Ummi tak bisa mentoleransi omongan Adiknya, yang sudah memfitnah Hawa.

'' M-mbak nampar aku?'' tanya Rahma tak percaya.

'' Kenapa? Mau Mba tampar lagi kamu hah?''

'' Dengar ya Rahma, jika kamu tak mengenal orang itu. Maka jangan pernah kamu menuduh nya, tanpa mengetahui kebenaran nya!'' sambung Ummi.

'' Mba kenapa belain dia? Oooh, atau jangan jangan.... Dia pakai pelet, sampai Mbak dan Syifa membela wanita jal*ng itu iya?'' ucap Bi Rahma.

Plak

Untuk kedua kali nya Ummi menampar wajah Adik nya, sampai Bi Rahma meringis sakit. Dia tidak pernah di tampar oleh Kakak nya selama ini, tapi gara gara membela Hawa. Ummi menampar Adik nya tersebut.

'' Jangan kamu tebar fitnah kembali Rahma, Hawa wanita baik baik! Kamu pikir Hawa tahu, jika Adam sudah beristri hah? Sekali lagi kamu fitnah Hawa, maka Mbak tidak akan segan segan menampar wajah kamu lagi!'' teriak Ummi.

'' Mi, sabar. Ingat jangan terbawa emosi!'' jelas Abi.

'' Gak bisa Bi, dia ini harus di kasih pelajaran! Supaya mulut nya tidak menyakiti hati orang lain lagi.'' tukas Ummi

'' Aku kecewa sama Mba! Mbak rela nampar aku cuma gara gara pelakor itu?'' kesal Bi Rahma.

'' Kamu pantas Mbak tampar, supaya mulut kamu itu bisa di jaga!''

Bi Rahma langsung pergi tanpa mengucap salam. Dia berlari ke arah mobil, di susul anak dan suami nya.

'' Papa kenapa gak belain Mama?'' kesal nya pada Suami nya.

'' Papa gak mau bela Mama, sebab Mama memang salah! Mama tahu? Papa sangat malu pada Mbak mu, karena Papa gagal mendidikmu!''

'' Mama harusnya jangan seperti itu, kita kan belum mengenal wanita tadi Ma?'' ujar Shila anak Bi Rahma.

'' Kalian sama saja, malah membela pelakor itu?'' kesal Bi Rahma.

Shila dan Papah nya hanya menggelengkan kepalanya, mereka bingung dengan sifat wanita di hadapan nya itu.

'' Ummi, seharusnya Ummi jangan menampar Rahma tadi!'' ujar Abi.

'' Bagaimana Ummi tak menampar nya Bi? Dia sudah keterlaluan!''

'' Ummi, Abi, Syifa jadi khawatir dengan keadaan Hawa! Syifa merasa tak enak dengan nya!'' ucap Syifa dengan nada menyesal.

'' Kamu benar Nak, Ummi juga merasa begitu!''

'' Kalau gitu, kita kerumah Adam sekarang. Kita minta maaf atas kejadian barusan!'' usul Abi.

Syifa dan Ummi mengangguk, kemudian berjalan ke arah mobil. Dan melaju menuju rumah Adam, untuk melihat keadaan Hawa.

🍀🍀🍀🍀

Setelah memakai bajunya di bantu oleh Adam. Kini Hawa sedang memakan bubur, di suapi oleh suami nya. Suhu badan Hawa juga naik. Mungkin karena kelamaan di bawah guyuran hujan, dan air Shower. Setelah 8 suap masuk ke perut nya. Hawa menggeleng.

''Sudah Bang, aku sudah kenyang.'' tolak Hawa saat Adam menyuapinya kembali.

'' Tapi sayang, ini masih banyak!'' Namun Hawa menggeleng.

Adam pun tak mau memaksa, kemudian menaruh mangkuk itu di meja. Dan memberikan obat penurun panas pada Hawa. Setelah meminum obat, Hawa segera membaringkan badan nya di ranjang. Dengan Adam di sisi nya, sambil mengelus rambut hitam Hawa.

Maafkan Abang dek, kamu jadi sakit seperti ini karena Abang! Semua salah Abang. Abang pantas di hukum sama kamu Dek, tapi kenapa kamu tak mau menghukum Abang? Abang rela, jika kamu pukuli Abang sekalipun. Asal Abang, tak melihat kamu sakit seperti sekarang.

Bersambung......

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA BUAT OTHOR😙

Terpopuler

Comments

Nana

Nana

vote utk kakak 😍

2022-05-16

1

sarinah najwa

sarinah najwa

heran deh .. kenapa gak ada satu pun yang bilang kalau Adam menikah itu atas keinginan Syifa, biar rahma gak seenaknya bilang jalang🙄 kesel deh😤😤😤😤😤

2022-05-11

3

Anah

Anah

di tunggu lanjutannya thor semangka 🤗

2022-04-20

1

lihat semua
Episodes
1 Senyuman Yang Indah
2 Berkenalan
3 Terluka
4 Visual
5 Tom And Jerry
6 Mengantar Hawa
7 Melamar
8 SAH
9 Malam Yang Indah
10 Kenyataan Pahit
11 Ceraikan Aku
12 Mencoba Berdamai
13 Permintaan Syifa
14 Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15 Masak Untuk Maduku
16 Membagi Waktu Dengan Adil
17 Kepulangan Syifa
18 Hinaan keluarga Syifa.
19 Rapuh
20 Kemarahan Ummi
21 Sakit
22 Surprise
23 Kemungkinan
24 Kado Terindah
25 Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26 Ayah Sakit
27 Kesedihan
28 Aku Bukan Pelakor
29 Ketemu
30 Kuatkan Aku Ya Allah
31 Kepergian Hawa
32 Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33 Kebohongan Nisa
34 Saran Nisa
35 Keputusan Hawa
36 Melepas Kerinduan
37 Tetangga Baru
38 Kedatangan Syifa
39 Syifa Ikut
40 Teman Lama Hawa
41 Mengungkap Status
42 Mengaji Bersama
43 Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44 Kedatangan Bi Rahma
45 Aku Hanya Korban
46 Wanita Shalihah
47 Kedatangan keluraga Hawa
48 Mengatakan Kejujuran
49 Menagih Janji
50 Hadiah Spesial Umar
51 Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52 Kepergian Syifa
53 Kembali Berulah
54 Kritis
55 Nasihat Abi dan Laporan Adam
56 Penangkapan Bi Rahma
57 Terungkap
58 Sebuah Mimpi
59 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60 Menjenguk Bi Rahma
61 Fov Adam (pertemuan pertama)
62 Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63 Mail dan Mei Mei
64 Cewek Kodok
65 Saran Ummi
66 Mimpi Buruk
67 Kabar Duka
68 Ujian Kembali
69 Kembali Kehilangan
70 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71 Hanya Tinggal Kenangan
72 Calon Apa
73 Tak Laku Embe Pun Jadi
74 Siapa Orang Itu
75 Raisya
76 Perubahan
77 Sakit Bang
78 Pura Pura tak Tahu
79 Lagi Lagi Bohong
80 Kekesalan Ikbal
81 Terbongkar
82 Tak Menerima Penghianatan Kedua
83 Pop Adam
84 Membuka Lembaran Baru
85 Melahirkan
86 Muhammad Alwi
87 Kedatangan Adam dan Raisya
88 Kedatangan Ummi dan Abi
89 Hati Seluas Lautan
90 Alwi Sakit
91 Pov Raisya
92 Pov Adam
93 Pov Adam ( 2 )
94 Perhatian Kecil
95 Bertemu Masa Lalu
96 Perang Dingin
97 Bersaing secara sehat
98 Yang Ngutang Lebih Galak
99 Ungkapan Cinta Ikbal
100 Pendapat Ibu dan Nisa
101 Teringat Syifa
102 Keduluan
103 Di Terima
104 Lagi Lagi Mimpi Itu
105 Kalian Cocok
106 Hari Bahagia
107 Malam Yang di Nanti
108 Kecelakaan
109 Tak Sanggup
110 Rapuh
111 Mereka Datang dalam Mimpi
112 Menjenguk Raisya
113 Mencoba Bunuh Diri
114 Rencana Melamar
115 Tanda Keseriusan ku
116 Cemburu
117 Lamaran Umar
118 Ibu Ibu Ghibah
119 Alas daun pisang
120 Pingsan
121 Kebahgiaan yang lengkap
122 Laddu dan Lassi
123 Lebih manja
124 Kebetulan
125 Suka dari Lama
126 Pertama Kali nya
127 Memantau
128 Mulai Waspada
129 Obsesi Bukan Cinta
130 Belajar Istiqomah
131 Pertanyaan Semprul Umar
132 Hari bahagian Nisa dan Umar
133 Malam Bahagia U&N
134 Petuah
135 Harus Kembali Bertemu
136 Bertemu Yusuf
137 Tolakan keras Hawa
138 Pov Yusuf
139 Pov Yusuf 2
140 Pov Yusuf Terakhir
141 Niat Mulia Hawa
142 Keras Kepala
143 Kantor Polisi
144 Romantis nya Ikbal
145 Kebahagiaan yg tertunda
146 Kedatangan Yusuf
147 Berdamai
148 Mencabut Laporan
149 Siapa Korban Itu
150 Pencuri
151 Bumil Cemburu
152 Seperti Tak Makan 1 bulan
153 Kena Mental Vivi
154 Kedatangan Raisya
155 Hidayah
156 Akhir Kebahagiaan Hawa
157 Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Senyuman Yang Indah
2
Berkenalan
3
Terluka
4
Visual
5
Tom And Jerry
6
Mengantar Hawa
7
Melamar
8
SAH
9
Malam Yang Indah
10
Kenyataan Pahit
11
Ceraikan Aku
12
Mencoba Berdamai
13
Permintaan Syifa
14
Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15
Masak Untuk Maduku
16
Membagi Waktu Dengan Adil
17
Kepulangan Syifa
18
Hinaan keluarga Syifa.
19
Rapuh
20
Kemarahan Ummi
21
Sakit
22
Surprise
23
Kemungkinan
24
Kado Terindah
25
Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26
Ayah Sakit
27
Kesedihan
28
Aku Bukan Pelakor
29
Ketemu
30
Kuatkan Aku Ya Allah
31
Kepergian Hawa
32
Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33
Kebohongan Nisa
34
Saran Nisa
35
Keputusan Hawa
36
Melepas Kerinduan
37
Tetangga Baru
38
Kedatangan Syifa
39
Syifa Ikut
40
Teman Lama Hawa
41
Mengungkap Status
42
Mengaji Bersama
43
Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44
Kedatangan Bi Rahma
45
Aku Hanya Korban
46
Wanita Shalihah
47
Kedatangan keluraga Hawa
48
Mengatakan Kejujuran
49
Menagih Janji
50
Hadiah Spesial Umar
51
Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52
Kepergian Syifa
53
Kembali Berulah
54
Kritis
55
Nasihat Abi dan Laporan Adam
56
Penangkapan Bi Rahma
57
Terungkap
58
Sebuah Mimpi
59
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60
Menjenguk Bi Rahma
61
Fov Adam (pertemuan pertama)
62
Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63
Mail dan Mei Mei
64
Cewek Kodok
65
Saran Ummi
66
Mimpi Buruk
67
Kabar Duka
68
Ujian Kembali
69
Kembali Kehilangan
70
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71
Hanya Tinggal Kenangan
72
Calon Apa
73
Tak Laku Embe Pun Jadi
74
Siapa Orang Itu
75
Raisya
76
Perubahan
77
Sakit Bang
78
Pura Pura tak Tahu
79
Lagi Lagi Bohong
80
Kekesalan Ikbal
81
Terbongkar
82
Tak Menerima Penghianatan Kedua
83
Pop Adam
84
Membuka Lembaran Baru
85
Melahirkan
86
Muhammad Alwi
87
Kedatangan Adam dan Raisya
88
Kedatangan Ummi dan Abi
89
Hati Seluas Lautan
90
Alwi Sakit
91
Pov Raisya
92
Pov Adam
93
Pov Adam ( 2 )
94
Perhatian Kecil
95
Bertemu Masa Lalu
96
Perang Dingin
97
Bersaing secara sehat
98
Yang Ngutang Lebih Galak
99
Ungkapan Cinta Ikbal
100
Pendapat Ibu dan Nisa
101
Teringat Syifa
102
Keduluan
103
Di Terima
104
Lagi Lagi Mimpi Itu
105
Kalian Cocok
106
Hari Bahagia
107
Malam Yang di Nanti
108
Kecelakaan
109
Tak Sanggup
110
Rapuh
111
Mereka Datang dalam Mimpi
112
Menjenguk Raisya
113
Mencoba Bunuh Diri
114
Rencana Melamar
115
Tanda Keseriusan ku
116
Cemburu
117
Lamaran Umar
118
Ibu Ibu Ghibah
119
Alas daun pisang
120
Pingsan
121
Kebahgiaan yang lengkap
122
Laddu dan Lassi
123
Lebih manja
124
Kebetulan
125
Suka dari Lama
126
Pertama Kali nya
127
Memantau
128
Mulai Waspada
129
Obsesi Bukan Cinta
130
Belajar Istiqomah
131
Pertanyaan Semprul Umar
132
Hari bahagian Nisa dan Umar
133
Malam Bahagia U&N
134
Petuah
135
Harus Kembali Bertemu
136
Bertemu Yusuf
137
Tolakan keras Hawa
138
Pov Yusuf
139
Pov Yusuf 2
140
Pov Yusuf Terakhir
141
Niat Mulia Hawa
142
Keras Kepala
143
Kantor Polisi
144
Romantis nya Ikbal
145
Kebahagiaan yg tertunda
146
Kedatangan Yusuf
147
Berdamai
148
Mencabut Laporan
149
Siapa Korban Itu
150
Pencuri
151
Bumil Cemburu
152
Seperti Tak Makan 1 bulan
153
Kena Mental Vivi
154
Kedatangan Raisya
155
Hidayah
156
Akhir Kebahagiaan Hawa
157
Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!