Melamar

HAPPY READING😘

Adam duduk di kursi bersama Amal dan Bibi nya, dia berencana mengutarakan niat nya pada mereka. Adam terlihat gugup saat Amal dan Bibi nya menatap Adam dengan pandangan heran. Adam menarik napas nya dengan dalam lalu menghembuskan nya secara perlahan.

Kemudian ia pun bercerita dan menyampaikan maksud nya untuk meminang Hawa. Terlihat raut wajah terkejut dari 2 orang di hadapan nya itu, Bik Sri menolak keinginan Adam awal nya, tapi setelah di jelaskan tentang keadaan Syifa pada Bibik nya. Bik Sri nampak berpikir kemudian membuang napas nya dengan kasar.

Bik Sri bukan nya tak suka jika Adam menyukai Hawa, hanya saja dia tidak mau membuat gadis itu yang sudah di anggap nya sebagai anak, merasakan sakit hati. Apalagi Adam meminta nya untuk tidak memberitahukan pada Hawa dan keluarga nya kalau Adam sudah menikah.

'' Tapi Nak, bagaimana nanti kalau Hawa sakit hati?'' cemas Bik Sri

'' Bibik tenang saja, aku akan memberitahu Hawa saat di kota nanti Bik, dan pasti Hawa juga akan mengerti keadaan nya! Lagian ini juga kan atas izin Syifa.'' jelas Adam

Wanita yang berumur 40 tahun itu pun tak bisa menolak permintaan Adam, dia mengangguk pasrah walaupun hatinya begitu cemas akan perasaan Hawa dan keluarga nya saat tahu jika Adam sudah mempunyai istri.

Setelah berbicara dan minta izin pada Bibik nya, Adam kemudian menelpon Syifa dan memberitahu keinginan serta tujuan nya untuk menikahi Hawa. Syifa dan keluarga nya setuju tanpa harus babibu memberi syarat pada Adam.

Sedangkan di sana Syifa sedang termenung di atas kasur, hatinya sakit saat Adam bilang akan menikahi seorang gadis di desa sepupunya itu. Bohong jika saat ini hati Syifa baik-baik saja, bahkan ibarat bangunan yang kokoh, sekarang hati Syifa mulai roboh dan hancur. Wanita mana yang rela di madu, wanita mana yang rela berbagi suami dengan wanita lain, wanita mana yang rela berbagi ranjang dengan madunya.

Jika Syifa ingin egois dia ingin sekali mengatakan jika hati nya sangat sakit dan terluka, Syifa sadar jika dirinya tak sempurna untuk Adam. Tapi karena Syifa juga Adam menikahi wanita itu. Syifa memeluk lutut nya menyembunyikan kepala nya di dalam lutut itu, mendekap tubuh dan hati yang hancur dan terluka.

Jika Syifa bisa mengeluh, kenapa tuhan tak adil pada nya? Dia begitu mencintai Adam tapi ternyata hati Adam tak pernah meyimpan nama nya, Syifa sakit jika harus membayangkan bagaimana nanti Adam memperlakukan wanita itu di malam pertama nya. Membayang kan nya saja sudah membuat Syifa hancur dan terluka, tapi walau bagaimana pun Syifa harus ikhlas dan tabah atas segala ketentuan illahi.

Ummi masuk dan melihat anak perempuan nya sedang menangis pilu, dia tahu jika saat ini Syifa sedang rapuh dan terluka. Hati ibu mana yang tak sedih melihat dan mendengar isakan pilu anak nya yang begitu menyayat hati. Ummi membawa Syifa dalam pelukan nya, mencoba menyalurkan kehangatan nya sebagai ibu pada putrinya itu.

Syifa merasa nyaman dengan dekapan hangat ibu nya, dia merasa jika dekapan ini lah yang membuat nya selalu merasa tenang dan nyaman setiap waktu. Syifa memeluk dan mendekap tubuh wanita paruh baya itu dengan erat, seakan itu adalah pelukan terakhir nya. Syifa takut jika esok dia tidak akan bisa memeluk dan merasakan dekapan wanita yang sudah melahirkan nya ke dunia ini.

'' Nak, anak Ummi, ikhlaskan Nak, semua sudah ketentuan sang pencipta! Ummi tahu jika saat ini Syifa sakit dan terluka hati nya, Ummi bisa merasakan itu sebagai ibu, tapi ingat! Allah tidak akan memberikan cobaan pada hamba nya di luar batas kemampuan kita.'' jelas Ummi menenangkan Syifa.

'' Sakit Ummi Sakit, Syifa tahu jika selama ini Mas Adam tak pernah mencintai Syifa, walaupun perlakuan nya pada Syifa begitu lembut dan tak pernah kasar Ummi. Tapi apa gk boleh Syifa egois Ummi, jika Syifa ingin memiliki hati suami Syifa?''

'' Tidak Nak, kamu berhak atas hati dan tubuh suami kamu! Tapi nama nya hati tidak bisa di paksakan bukan? Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan Allah lah yang menentukan kemana hati Adam akan berlabuh. Sebab, sekuat apapun kita mencoba dan berusaha, jika Allah tak berkehendak maka kita bisa apa Sayang? Minta lah pada Allah agar hatimu di kuatkan ya? Kamu tahu Nak, Ummi begitu sangat beruntung memiliki Putri secantik dirimu! Bukan hanya cantik luar saja, tapi dalam nya lebih cantik.'' jelas Ummi sambil mengusap air mata Syifa.

'' Kamu tahu Nak, tak semua wanita bisa seperti kamu? Tak semua wanita mampu ada di posisi kamu? Membiarkan dan mengizinkan Suaminya untuk menikah lagi. Tidak semua wanita mau untuk di madu, mereka gak akan sanggup! Tapi kamu, kamu malah mengizinkan suami kamu menikah kembali dan itu balasan nya syurga Sayang Ummi. Masyaallah Ummi saja belum tentu bisa berada di posisi kamu Nak? Ummi berharap madu kamu mau menerima kamu dan keadaan nya nanti. Ingat satu hal Syifa, jangan menyakiti sesama perempuan ya?'' nasihat Ummi

Syifa mengangguk kemudian meletakan kepala nya yang mulai pusing di pangkuan sang ibu.

🍀🍀🍀🍀

Malam ini Adam, Bik Sri dan Amal sudah berada di kediaman Hawa. Dan Adam mengutarakan niat baik nya untuk meminang Hawa menjadi sitrinya. Awalnya semua terkejut tak percaya, apalagi Hawa, di tak menyangka jika Adam datang melamar nya. Padahal mereka baru kenal selama 1 minggu saja.

Ada rasa senang dalam hati Hawa saat Adam meminang nya, tapi ada rasa ragu juga di hatinya pada Adam. Sebab perkenalan mereka yang begitu singkat. Tapi Adam begitu meyakinkan Hawa dan keluarganya kalau dia benar-benar serius pada Hawa.

'' Bagaimana Nak? Apa kamu terima lamaran nya Nak Adam?'' tanya Sang Ayah

Hawa menatap Adam yang menatap nya dengan wajah tegang. Kemudian dia melihat Kakak nya mengangguk lalu beralih ke Ayah dan Ibu nya, dimana mereka lah yang membesarkan dan mendidik Hawa dengan penuh kasih dan sayang.

'' Hawa....... Hawa terserah pada Ayah saja, sebab Hawa yakin keputusan Ayah yang terbaik! Walaupun ini adalah hidup Hawa, tapi Ayah adalah cinta pertama Hawa. Dan Hawa akan menerima keputusan Ayah apapun itu?'' jawab nya dengan kepala menunduk.

Ibu mengusap tangan Hawa dengan lembut.

Dan terlihat Ayah menarik napas nya dalam, dia tidak mau membuat putrinya menderita atas keputusan nya. Tapi dia melihat Adam adalah pria yang baik, walaupun baru beberapa Hari dia mengenal Adam, tapi Ayah tahu jika Pria itu adalah Pria yang baik.

'' Baiklah jika Hawa menyerahkan keputusan ini pada Ayah! Ayah melihat Adam adalah Pria yang baik, walaupun baru beberapa hari Ayah mengenal nya, tapi Ayah yakin jika Adam pantas menjadi pendamping mu? Bissmillah, Nak Adam Alfahri, Ayah selaku orang tua Hawa menerima dengan terbuka lamaran kamu.'' ucap Ayah dengan tegas.

Semua tersenyum dan bernapas lega dan bahagia. Adam merasa dada nya bagaikan di siram air es yang begitu sejuk, dia senang saat lamaran nya di terima oleh keluarga Hawa, dia menatap wajah Hawa yang menunduk malu membuat nya begitu gemas dan ingin segera menghalal kan nya.

Bersambung....

JANGAN LUPA YA JEJAK KALIAN BUAT OTHOR TAMBAH SEMANGAT💪💪😙

Terpopuler

Comments

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

Hawa dan Adam dari jaman sebelum Masehi tetap pasangan serasi

2022-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 Senyuman Yang Indah
2 Berkenalan
3 Terluka
4 Visual
5 Tom And Jerry
6 Mengantar Hawa
7 Melamar
8 SAH
9 Malam Yang Indah
10 Kenyataan Pahit
11 Ceraikan Aku
12 Mencoba Berdamai
13 Permintaan Syifa
14 Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15 Masak Untuk Maduku
16 Membagi Waktu Dengan Adil
17 Kepulangan Syifa
18 Hinaan keluarga Syifa.
19 Rapuh
20 Kemarahan Ummi
21 Sakit
22 Surprise
23 Kemungkinan
24 Kado Terindah
25 Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26 Ayah Sakit
27 Kesedihan
28 Aku Bukan Pelakor
29 Ketemu
30 Kuatkan Aku Ya Allah
31 Kepergian Hawa
32 Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33 Kebohongan Nisa
34 Saran Nisa
35 Keputusan Hawa
36 Melepas Kerinduan
37 Tetangga Baru
38 Kedatangan Syifa
39 Syifa Ikut
40 Teman Lama Hawa
41 Mengungkap Status
42 Mengaji Bersama
43 Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44 Kedatangan Bi Rahma
45 Aku Hanya Korban
46 Wanita Shalihah
47 Kedatangan keluraga Hawa
48 Mengatakan Kejujuran
49 Menagih Janji
50 Hadiah Spesial Umar
51 Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52 Kepergian Syifa
53 Kembali Berulah
54 Kritis
55 Nasihat Abi dan Laporan Adam
56 Penangkapan Bi Rahma
57 Terungkap
58 Sebuah Mimpi
59 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60 Menjenguk Bi Rahma
61 Fov Adam (pertemuan pertama)
62 Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63 Mail dan Mei Mei
64 Cewek Kodok
65 Saran Ummi
66 Mimpi Buruk
67 Kabar Duka
68 Ujian Kembali
69 Kembali Kehilangan
70 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71 Hanya Tinggal Kenangan
72 Calon Apa
73 Tak Laku Embe Pun Jadi
74 Siapa Orang Itu
75 Raisya
76 Perubahan
77 Sakit Bang
78 Pura Pura tak Tahu
79 Lagi Lagi Bohong
80 Kekesalan Ikbal
81 Terbongkar
82 Tak Menerima Penghianatan Kedua
83 Pop Adam
84 Membuka Lembaran Baru
85 Melahirkan
86 Muhammad Alwi
87 Kedatangan Adam dan Raisya
88 Kedatangan Ummi dan Abi
89 Hati Seluas Lautan
90 Alwi Sakit
91 Pov Raisya
92 Pov Adam
93 Pov Adam ( 2 )
94 Perhatian Kecil
95 Bertemu Masa Lalu
96 Perang Dingin
97 Bersaing secara sehat
98 Yang Ngutang Lebih Galak
99 Ungkapan Cinta Ikbal
100 Pendapat Ibu dan Nisa
101 Teringat Syifa
102 Keduluan
103 Di Terima
104 Lagi Lagi Mimpi Itu
105 Kalian Cocok
106 Hari Bahagia
107 Malam Yang di Nanti
108 Kecelakaan
109 Tak Sanggup
110 Rapuh
111 Mereka Datang dalam Mimpi
112 Menjenguk Raisya
113 Mencoba Bunuh Diri
114 Rencana Melamar
115 Tanda Keseriusan ku
116 Cemburu
117 Lamaran Umar
118 Ibu Ibu Ghibah
119 Alas daun pisang
120 Pingsan
121 Kebahgiaan yang lengkap
122 Laddu dan Lassi
123 Lebih manja
124 Kebetulan
125 Suka dari Lama
126 Pertama Kali nya
127 Memantau
128 Mulai Waspada
129 Obsesi Bukan Cinta
130 Belajar Istiqomah
131 Pertanyaan Semprul Umar
132 Hari bahagian Nisa dan Umar
133 Malam Bahagia U&N
134 Petuah
135 Harus Kembali Bertemu
136 Bertemu Yusuf
137 Tolakan keras Hawa
138 Pov Yusuf
139 Pov Yusuf 2
140 Pov Yusuf Terakhir
141 Niat Mulia Hawa
142 Keras Kepala
143 Kantor Polisi
144 Romantis nya Ikbal
145 Kebahagiaan yg tertunda
146 Kedatangan Yusuf
147 Berdamai
148 Mencabut Laporan
149 Siapa Korban Itu
150 Pencuri
151 Bumil Cemburu
152 Seperti Tak Makan 1 bulan
153 Kena Mental Vivi
154 Kedatangan Raisya
155 Hidayah
156 Akhir Kebahagiaan Hawa
157 Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Senyuman Yang Indah
2
Berkenalan
3
Terluka
4
Visual
5
Tom And Jerry
6
Mengantar Hawa
7
Melamar
8
SAH
9
Malam Yang Indah
10
Kenyataan Pahit
11
Ceraikan Aku
12
Mencoba Berdamai
13
Permintaan Syifa
14
Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15
Masak Untuk Maduku
16
Membagi Waktu Dengan Adil
17
Kepulangan Syifa
18
Hinaan keluarga Syifa.
19
Rapuh
20
Kemarahan Ummi
21
Sakit
22
Surprise
23
Kemungkinan
24
Kado Terindah
25
Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26
Ayah Sakit
27
Kesedihan
28
Aku Bukan Pelakor
29
Ketemu
30
Kuatkan Aku Ya Allah
31
Kepergian Hawa
32
Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33
Kebohongan Nisa
34
Saran Nisa
35
Keputusan Hawa
36
Melepas Kerinduan
37
Tetangga Baru
38
Kedatangan Syifa
39
Syifa Ikut
40
Teman Lama Hawa
41
Mengungkap Status
42
Mengaji Bersama
43
Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44
Kedatangan Bi Rahma
45
Aku Hanya Korban
46
Wanita Shalihah
47
Kedatangan keluraga Hawa
48
Mengatakan Kejujuran
49
Menagih Janji
50
Hadiah Spesial Umar
51
Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52
Kepergian Syifa
53
Kembali Berulah
54
Kritis
55
Nasihat Abi dan Laporan Adam
56
Penangkapan Bi Rahma
57
Terungkap
58
Sebuah Mimpi
59
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60
Menjenguk Bi Rahma
61
Fov Adam (pertemuan pertama)
62
Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63
Mail dan Mei Mei
64
Cewek Kodok
65
Saran Ummi
66
Mimpi Buruk
67
Kabar Duka
68
Ujian Kembali
69
Kembali Kehilangan
70
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71
Hanya Tinggal Kenangan
72
Calon Apa
73
Tak Laku Embe Pun Jadi
74
Siapa Orang Itu
75
Raisya
76
Perubahan
77
Sakit Bang
78
Pura Pura tak Tahu
79
Lagi Lagi Bohong
80
Kekesalan Ikbal
81
Terbongkar
82
Tak Menerima Penghianatan Kedua
83
Pop Adam
84
Membuka Lembaran Baru
85
Melahirkan
86
Muhammad Alwi
87
Kedatangan Adam dan Raisya
88
Kedatangan Ummi dan Abi
89
Hati Seluas Lautan
90
Alwi Sakit
91
Pov Raisya
92
Pov Adam
93
Pov Adam ( 2 )
94
Perhatian Kecil
95
Bertemu Masa Lalu
96
Perang Dingin
97
Bersaing secara sehat
98
Yang Ngutang Lebih Galak
99
Ungkapan Cinta Ikbal
100
Pendapat Ibu dan Nisa
101
Teringat Syifa
102
Keduluan
103
Di Terima
104
Lagi Lagi Mimpi Itu
105
Kalian Cocok
106
Hari Bahagia
107
Malam Yang di Nanti
108
Kecelakaan
109
Tak Sanggup
110
Rapuh
111
Mereka Datang dalam Mimpi
112
Menjenguk Raisya
113
Mencoba Bunuh Diri
114
Rencana Melamar
115
Tanda Keseriusan ku
116
Cemburu
117
Lamaran Umar
118
Ibu Ibu Ghibah
119
Alas daun pisang
120
Pingsan
121
Kebahgiaan yang lengkap
122
Laddu dan Lassi
123
Lebih manja
124
Kebetulan
125
Suka dari Lama
126
Pertama Kali nya
127
Memantau
128
Mulai Waspada
129
Obsesi Bukan Cinta
130
Belajar Istiqomah
131
Pertanyaan Semprul Umar
132
Hari bahagian Nisa dan Umar
133
Malam Bahagia U&N
134
Petuah
135
Harus Kembali Bertemu
136
Bertemu Yusuf
137
Tolakan keras Hawa
138
Pov Yusuf
139
Pov Yusuf 2
140
Pov Yusuf Terakhir
141
Niat Mulia Hawa
142
Keras Kepala
143
Kantor Polisi
144
Romantis nya Ikbal
145
Kebahagiaan yg tertunda
146
Kedatangan Yusuf
147
Berdamai
148
Mencabut Laporan
149
Siapa Korban Itu
150
Pencuri
151
Bumil Cemburu
152
Seperti Tak Makan 1 bulan
153
Kena Mental Vivi
154
Kedatangan Raisya
155
Hidayah
156
Akhir Kebahagiaan Hawa
157
Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!