Kenyataan Pahit

HAPPY READING😘

'' Sayang, Abang berangkat kerumah sakit dulu ya? Kamu disini aja ya. Kalau butuh apa-apa bilang sama Bibik.'' pesan Adam saat mereka sedang di meja makan.

'' Iya Bang.'' jawab Hawa

Setelah selesai makan, Adam berangkat ke rumah sakit. Dan Hawa mengantarkan Adam sampai ke teras depan. Kemudian mencium tangan suami nya dengan takzim.

Adam berangkat setelah mengecup kening sang istri.

Setelah mengantar Adam, kini Hawa berjalan masuk ke dapur. Dia bingung harus melakukan apa. Sebab biasanya jam segini dia keladang untuk membantu orang tua nya.

'' Bik, Hawa bantu beresin rumah ya?'' ucap nya pada Bik Surti yang sedang mencuci piring.

'' Nggak usah Non, Bibik sendiri saja. Lebih baik Non istirahat saja.'' tolak Bik Surti.

Dia merasa tak enak, jika Hawa membantunya membereskan rumah. Tapi Hawa ngotot ingin membantu, sehingga mau tak mau Bik Surti pun pasrah. Dan saat Hawa sedang menyapu lantai, tiba tiba bel rumah berbunyi.

'' Biar Hawa saja Bik, Bibik di sini saja.''

Hawa melangkah ke depan, dan membuka pintu utama. Hawa menatap bingung 3 orang di hadapan nya saat ini, dia melihat wanita muda yang memakai khimar dan sepasang suami istri paruh baya.

'' Assalamau'alaikum.'' ucap wanita paruh baya di hadapan Hawa.

'' Wa'alaikumssalam. Maaf mau cari siapa ya?'' tanya Hawa dengan bingung.

'' Kami keluarga Adam, apa Adam ada di dalam?''

'' Maaf Buk, Bang Adam sudah berangkat kerumah sakit. Oh maaf silahkan masuk.''

Mereka bertiga masuk, dan duduk di ruang keluarga. Hawa berjalan ke dapur untuk membuat minuman.

'' Siapa Non?'' tanya Bik Surti

'' Tidak tahu Bik? Katanya keluarga Bang Adam Bik, mereka berjumlah 3 orang.'' jelas Hawa.

'' Yasudah biar Bibik saja, Non kedepan saja temani mereka.'' ucap Bibi

Hawa mengangguk, lalu kembali keruang tamu dan duduk di hadapan mereka.

'' Apa kamu istri nya Adam?'' tanya perempuan yang sejak tadi diam.

'' Iya, perkenalkan Saya Hawa.'' ucap Hawa sambil menangkup kan tangan di depan dada.

'' Kamu sangat cantik sayang.'' ucap wanita paruh baya, yang memakai pakaian longgar.

'' Terima kasih Tante.'' ujar Hawa

'' Panggil saja saya ummi. Seperti Adam memanggil saya.'' Hawa mengangguk ragu

''Perkenalkan, nama Ummi, Ummi Humairah. Dan ini Suami Ummi, nama nya Abi Ahmad. Dan ini adalah putri kami, nama nya Syifa.'' ucap Ummi

Hawa mengangguk. Lalu Bik Surti datamg membawa minuman dan beberapa kue.

'' I-ini Mi-minum nya Nona Syi-Syifa.'' ucap Bik Surti sambil meletakan teh dia atas meja.

Hawa terlihat heran melihat tingkah Bik Surti, dia terlihat sangat gugup saat bertemu 3 orang di hadapan Hawa. Hawa merasa ada yang Bik Surti sembunyikan, karena dari raut wajah nya. Hawa bisa melihat kegugupan itu.

Kenapa Bik Surti terlihat gugup seperti itu?

Syifa melihat Hawa dengan iri, sebagai perempuan dan sebagai seorang istri. Pastilah ada rasa iri di dalam hati nya saat ini, melihat Hawa yang begitu cantik dan sehat.

Mungkin ini yang membuat Mas Adam menikahi Hawa. Sesuai dengan nama nya sangat cantik. Aku berharap kamu bisa adil Mas pada ku dan Hawa, walaupun hati ini begitu sakit saat melihat maduku di hadapan ku saat ini. Tapi apalah dayaku, semua juga atas keinginan ku. Jadi aku harus menerima nya.

Hawa merasa tak nyaman saat melihat Syifa, terus memperhatikan nya sedari tadi. Ada rasa bingung dalam hatinya, kenapa Syifa terus menatapnya.

'' Kami akan di sini sampai Adam pulang, apa boleh Nak? Soalnya ada yang mau kami bicarakan.'' tanya Ummi

'' Tidak papa U-Ummi, kalian kan keluarga Bang Adam. Jadi tidak papa.'' jawab Hawa

Kemudian Ummi dan Abi beranjak ke kamar untuk istirahat. Sementara Hawa kembali membantu Bik Surti membereskan rumah.

Jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Hawa sedang duduk di ruang tamu menunggu Adam pulang. Dan selang beberapa menit, terdengar deru mesin mobil di luar. Hawa segera membuka pintu dan mencium tangan Adam, kemudian Adam mencium kening Hawa dengan lembut.

Mereka tak menyadari jika ada sepasang mata yang menatap mereka dengan tatapan sedih, dengan air mata yang mengembun, di balik tembok.

'' Nak, ikhlaskan yah? Kamu harus ikhlas, dan berdamai.'' ucap Ummi menguatkan Syifa

Syifa mengangguk lalu menghapus air mata nya.

'' Bang, ada keluarga Abang datang.'' ujar Hawa

'' Siapa sayang?'' tanya Adam

'' Ummi, Abi dan Kak Syifa.'' jelas Hawa

Degh

Adam berhenti berjalan, dia merasakan tubuh nya membeku mendengar ucapan Hawa barusan. Dia tak menyangka jika Syifa dan keluarga nya akan datang secepat itu.

''U-Ummi, Abi, Sy-Syifa'' ucap Adam saat Ummi, Abi dan Syifa menghampiri nya.

Adam segera mencium kedua tangan di hadapan nya. Wajah nya terlihat gugup dan tegang, saat medapati 3 orang itu di hadapan nya.

Bang Adam kenapa sangat gugup ya? Wajah nya juga sangat tegang? Sebenar nya ada apa ini? Kenapa Bang Adam dan Bik Surti terlihat gugup saat kedatangan mereka.

Hawa merasa ada yang di sembunyikan suaminya itu. Tapi dia merasa tak enak jika harus menanyakan nya pada suaminya. Kemudian Ummi dan Abi mengajak Adam dan Hawa untuk makan malam.

Saat makan Malam, Syifa dan Hawa secara serempak mengambil nasi dan lauk pauk dan di serahkan pada Adam. Semua menatap satu sama lain, Lalu ummi memegang tangan Syifa, dan menggelengkan kepala nya dengan lemah.

'' Maafkan Syifa ya Nak Hawa. Dia reflek saja tadi.'' ucap ummi

Hawa mengangguk, tapi hatinya merasa ada yang janggal atas sikap Syifa barusan. Membuat nya makan dengan perasaan tak tenang dan penasaran.

Setelah makan malam selesai, Adam permisi ke kamar untuk mandi. Sedangkan Hawa membantu Bik Surti membereskan meja makan. Saat sudah selesai, Hawa berniat ke kamar untuk menyusul suaminya. Tapi, saat dia melewati ruang tv, Hawa mendengar ada orang yang sedang mengobrol.

'' Ya tapi Ummi, kan bisa nanti saja.''

'' Nak, kamu tetap harus mengatakan nya pada Hawa, siapa Syifa? Kamu gak bisa menyembunyikan nya terus menerus. Suatu hari nanti Hawa akan tahu.'' ucap suara yang di tapsir itu adalah Ummi.

Degh

Apa maksud perkataan ummi? Siapa Kaka Syifa sebenar nya? Ada hubungan apa dengan Bang Adam?

'' Ummi, Syifa gak papa kok, kalau Mas Adam belum mau mengenalkan Syifa pada Hawa.'' ucap Syifa

Ada apa ini sebenar nya? Kenapa mendadak perasaan ku tak enak.

'' Dam, jika memang kamu belum siap memberitahu Hawa, jika Syifa adalah istri pertama kamu. Maka Abi dan Ummi tak bisa memaksa.'' ujar Abi

Degh

Badan Hawa seketika membeku, dia sangat syok mendengar ucapan pria paruh baya itu. Dunia nya seakan hancur dan runtuh saat itu. Air mata nya mengalir tanpa bisa di cegah, hatinya sakit sangat sakit. Dia merasa bagai di hujani dengan 1000 anak panah.

Istri pertama? Apa maksudnya ini? Apa aku istri kedua? Tapi kenapa? Kenapa Bang Adam melakukan ini padaku? Apa dia tak memikirkan perasaan Kak Syifa? Jadi..... Kak Syifa, dia, dia...

Hawa bangun dengan susah payah, lalu melangkah ke ruang tv dengan air mata yang mengalir deras. Dengan hati yang hancur lebur. Pernikahan nya bahkan belum genap 3 hari, tapi dia sudah mendapatkan sakit yang begitu dalam.

'' Apa benar Bang, yang di katakan Abi? Kalau Kak Syifa adalah istri pertama mu?'' ucap Syifa di ambang pintu

Degh

Adam menengok ke arah pintu, dia sangat terkejut melihat Hawa berdiri di depan pintu dengan wajah di penuhi air mata. Adam mendekat pada nya, dan berusaha memeluk nya. Tapi Hawa mendorong tubuh nya dengan kuat. Tubuh Hawa bahkan merosot kelantai, dia seperti tak bertenaga untuk berdiri. Hawa merasa tubuhnya tak memiliki tulang sama sekali.

Tangis nya pecah, dan begitu pilu di dengar oleh telinga. Dia menangis dan berontak saat Adam ingin memeluk nya, tapi Adam pantang menyerah. Pada akhir nya Hawa menangis di pelukan Adam. Dia pikir pelukan itu akan menjadi hangat untuk selama nya, dia pikir kalau tubuh suaminya hanya akan dimiliki Hawa seorang. Tapi ternyata salah, Hawa salah besar.

''Jawab Bang? Apa itu benar?'' ucap Hawa dengan purau

Bersambung.....

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA BUAT OTHOR😘

Terpopuler

Comments

sri mindaryati

sri mindaryati

hemmm...laki2

2022-12-16

0

M.azril maulana

M.azril maulana

harusnya Adam jujur sedari awal melamar,, kenapa sampai ingin menikahi hawa?dan bagaimana kondisi nya Syifa? jadi mungkin hawa dan keluarga juga siap lahir batin

2022-09-12

0

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

Sifa bikin salting Hawa saja

2022-05-06

2

lihat semua
Episodes
1 Senyuman Yang Indah
2 Berkenalan
3 Terluka
4 Visual
5 Tom And Jerry
6 Mengantar Hawa
7 Melamar
8 SAH
9 Malam Yang Indah
10 Kenyataan Pahit
11 Ceraikan Aku
12 Mencoba Berdamai
13 Permintaan Syifa
14 Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15 Masak Untuk Maduku
16 Membagi Waktu Dengan Adil
17 Kepulangan Syifa
18 Hinaan keluarga Syifa.
19 Rapuh
20 Kemarahan Ummi
21 Sakit
22 Surprise
23 Kemungkinan
24 Kado Terindah
25 Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26 Ayah Sakit
27 Kesedihan
28 Aku Bukan Pelakor
29 Ketemu
30 Kuatkan Aku Ya Allah
31 Kepergian Hawa
32 Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33 Kebohongan Nisa
34 Saran Nisa
35 Keputusan Hawa
36 Melepas Kerinduan
37 Tetangga Baru
38 Kedatangan Syifa
39 Syifa Ikut
40 Teman Lama Hawa
41 Mengungkap Status
42 Mengaji Bersama
43 Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44 Kedatangan Bi Rahma
45 Aku Hanya Korban
46 Wanita Shalihah
47 Kedatangan keluraga Hawa
48 Mengatakan Kejujuran
49 Menagih Janji
50 Hadiah Spesial Umar
51 Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52 Kepergian Syifa
53 Kembali Berulah
54 Kritis
55 Nasihat Abi dan Laporan Adam
56 Penangkapan Bi Rahma
57 Terungkap
58 Sebuah Mimpi
59 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60 Menjenguk Bi Rahma
61 Fov Adam (pertemuan pertama)
62 Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63 Mail dan Mei Mei
64 Cewek Kodok
65 Saran Ummi
66 Mimpi Buruk
67 Kabar Duka
68 Ujian Kembali
69 Kembali Kehilangan
70 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71 Hanya Tinggal Kenangan
72 Calon Apa
73 Tak Laku Embe Pun Jadi
74 Siapa Orang Itu
75 Raisya
76 Perubahan
77 Sakit Bang
78 Pura Pura tak Tahu
79 Lagi Lagi Bohong
80 Kekesalan Ikbal
81 Terbongkar
82 Tak Menerima Penghianatan Kedua
83 Pop Adam
84 Membuka Lembaran Baru
85 Melahirkan
86 Muhammad Alwi
87 Kedatangan Adam dan Raisya
88 Kedatangan Ummi dan Abi
89 Hati Seluas Lautan
90 Alwi Sakit
91 Pov Raisya
92 Pov Adam
93 Pov Adam ( 2 )
94 Perhatian Kecil
95 Bertemu Masa Lalu
96 Perang Dingin
97 Bersaing secara sehat
98 Yang Ngutang Lebih Galak
99 Ungkapan Cinta Ikbal
100 Pendapat Ibu dan Nisa
101 Teringat Syifa
102 Keduluan
103 Di Terima
104 Lagi Lagi Mimpi Itu
105 Kalian Cocok
106 Hari Bahagia
107 Malam Yang di Nanti
108 Kecelakaan
109 Tak Sanggup
110 Rapuh
111 Mereka Datang dalam Mimpi
112 Menjenguk Raisya
113 Mencoba Bunuh Diri
114 Rencana Melamar
115 Tanda Keseriusan ku
116 Cemburu
117 Lamaran Umar
118 Ibu Ibu Ghibah
119 Alas daun pisang
120 Pingsan
121 Kebahgiaan yang lengkap
122 Laddu dan Lassi
123 Lebih manja
124 Kebetulan
125 Suka dari Lama
126 Pertama Kali nya
127 Memantau
128 Mulai Waspada
129 Obsesi Bukan Cinta
130 Belajar Istiqomah
131 Pertanyaan Semprul Umar
132 Hari bahagian Nisa dan Umar
133 Malam Bahagia U&N
134 Petuah
135 Harus Kembali Bertemu
136 Bertemu Yusuf
137 Tolakan keras Hawa
138 Pov Yusuf
139 Pov Yusuf 2
140 Pov Yusuf Terakhir
141 Niat Mulia Hawa
142 Keras Kepala
143 Kantor Polisi
144 Romantis nya Ikbal
145 Kebahagiaan yg tertunda
146 Kedatangan Yusuf
147 Berdamai
148 Mencabut Laporan
149 Siapa Korban Itu
150 Pencuri
151 Bumil Cemburu
152 Seperti Tak Makan 1 bulan
153 Kena Mental Vivi
154 Kedatangan Raisya
155 Hidayah
156 Akhir Kebahagiaan Hawa
157 Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Senyuman Yang Indah
2
Berkenalan
3
Terluka
4
Visual
5
Tom And Jerry
6
Mengantar Hawa
7
Melamar
8
SAH
9
Malam Yang Indah
10
Kenyataan Pahit
11
Ceraikan Aku
12
Mencoba Berdamai
13
Permintaan Syifa
14
Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15
Masak Untuk Maduku
16
Membagi Waktu Dengan Adil
17
Kepulangan Syifa
18
Hinaan keluarga Syifa.
19
Rapuh
20
Kemarahan Ummi
21
Sakit
22
Surprise
23
Kemungkinan
24
Kado Terindah
25
Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26
Ayah Sakit
27
Kesedihan
28
Aku Bukan Pelakor
29
Ketemu
30
Kuatkan Aku Ya Allah
31
Kepergian Hawa
32
Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33
Kebohongan Nisa
34
Saran Nisa
35
Keputusan Hawa
36
Melepas Kerinduan
37
Tetangga Baru
38
Kedatangan Syifa
39
Syifa Ikut
40
Teman Lama Hawa
41
Mengungkap Status
42
Mengaji Bersama
43
Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44
Kedatangan Bi Rahma
45
Aku Hanya Korban
46
Wanita Shalihah
47
Kedatangan keluraga Hawa
48
Mengatakan Kejujuran
49
Menagih Janji
50
Hadiah Spesial Umar
51
Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52
Kepergian Syifa
53
Kembali Berulah
54
Kritis
55
Nasihat Abi dan Laporan Adam
56
Penangkapan Bi Rahma
57
Terungkap
58
Sebuah Mimpi
59
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60
Menjenguk Bi Rahma
61
Fov Adam (pertemuan pertama)
62
Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63
Mail dan Mei Mei
64
Cewek Kodok
65
Saran Ummi
66
Mimpi Buruk
67
Kabar Duka
68
Ujian Kembali
69
Kembali Kehilangan
70
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71
Hanya Tinggal Kenangan
72
Calon Apa
73
Tak Laku Embe Pun Jadi
74
Siapa Orang Itu
75
Raisya
76
Perubahan
77
Sakit Bang
78
Pura Pura tak Tahu
79
Lagi Lagi Bohong
80
Kekesalan Ikbal
81
Terbongkar
82
Tak Menerima Penghianatan Kedua
83
Pop Adam
84
Membuka Lembaran Baru
85
Melahirkan
86
Muhammad Alwi
87
Kedatangan Adam dan Raisya
88
Kedatangan Ummi dan Abi
89
Hati Seluas Lautan
90
Alwi Sakit
91
Pov Raisya
92
Pov Adam
93
Pov Adam ( 2 )
94
Perhatian Kecil
95
Bertemu Masa Lalu
96
Perang Dingin
97
Bersaing secara sehat
98
Yang Ngutang Lebih Galak
99
Ungkapan Cinta Ikbal
100
Pendapat Ibu dan Nisa
101
Teringat Syifa
102
Keduluan
103
Di Terima
104
Lagi Lagi Mimpi Itu
105
Kalian Cocok
106
Hari Bahagia
107
Malam Yang di Nanti
108
Kecelakaan
109
Tak Sanggup
110
Rapuh
111
Mereka Datang dalam Mimpi
112
Menjenguk Raisya
113
Mencoba Bunuh Diri
114
Rencana Melamar
115
Tanda Keseriusan ku
116
Cemburu
117
Lamaran Umar
118
Ibu Ibu Ghibah
119
Alas daun pisang
120
Pingsan
121
Kebahgiaan yang lengkap
122
Laddu dan Lassi
123
Lebih manja
124
Kebetulan
125
Suka dari Lama
126
Pertama Kali nya
127
Memantau
128
Mulai Waspada
129
Obsesi Bukan Cinta
130
Belajar Istiqomah
131
Pertanyaan Semprul Umar
132
Hari bahagian Nisa dan Umar
133
Malam Bahagia U&N
134
Petuah
135
Harus Kembali Bertemu
136
Bertemu Yusuf
137
Tolakan keras Hawa
138
Pov Yusuf
139
Pov Yusuf 2
140
Pov Yusuf Terakhir
141
Niat Mulia Hawa
142
Keras Kepala
143
Kantor Polisi
144
Romantis nya Ikbal
145
Kebahagiaan yg tertunda
146
Kedatangan Yusuf
147
Berdamai
148
Mencabut Laporan
149
Siapa Korban Itu
150
Pencuri
151
Bumil Cemburu
152
Seperti Tak Makan 1 bulan
153
Kena Mental Vivi
154
Kedatangan Raisya
155
Hidayah
156
Akhir Kebahagiaan Hawa
157
Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!