Malam Yang Indah

HAPPY READING😘

Warning21++ Harap bijak ya

Mobil yang di kendarai Adam dan Hawa sudah sampai di rumah mewah bergaya modern minimalis itu. Adam melihat Hawa tertidur dengan pulas di samping nya. Dia menatap ciptaan Allah yang begitu sempurna di depan matanya saat ini, darahnya kembali berdesir saat mata nya menatap bibir mungil semerah cery di hadapan nya.

Adam mengusap pipi mulus Hawa dengan tangan nya, tersenyum bahagia karena sudah menjadikan Hawa milik nya seutuh nya. Tapi seketika senyum itu luntur, dari wajah tampan Adam. Berganti dengan raut kecemasan saat Hawa mengetahui kebenaran nya.

Eeeuuh

Hawa menggeliat, saat merasakan usapan lembut di pipi nya. Mata nya mengerjap berkali-kali, untuk menetralkan pandangan mata. Hawa terperanjat kaget, saat melihat wajah tampan Adam di hadapan nya saat ini.

'' B-bang.'' gugup nya, dengan detak jantung yang begitu cepat.

'' Kita turun yuk.'' ajak Adam

Hawa begitu kagum pada bangunan indah dan megah di hadapan nya, dia menatap kagum pada rumah minimalis tapi sangat lah mewah.

Subhanallah, apa ini rumah Bang Adam? Dan aku akan tinggal disini?

'' Bang, apa ini rumah kamu?'' tanya Hawa

'' Iya sayang, ini rumah kita.'' Jawab Adam sambil menggandeng tangan Hawa, untuk masuk kedalam rumah.

'' Selamat datang Tuan, Nona.'' sapa wanita paruh baya

'' Kenalkan Sayang, dia adalah Bik Surti. Dia art di rumah ini. Kalau kamu butuh apa-apa, kamu minta aja sama Bik Surti.'' jelas Adam

'' Hallo Bik, perkenalkan saya Hawa.'' ucap nya sambil mengulurkan tangan.

Bik Surti nampak ragu, tapi kemudian menjabat tangan Nona nya, setelah melihat Adam mengangguk.

'' Ayo sayang, kita istirahat. Kamu pasti cape kan?'' ucap Adam sambil menggandeng tangan Hawa memasuki kamar, di sebelah kamar nya dan Syifa.

Hawa memandangi setiap sudut kamar itu dengan kagum. Seumur-umur, dia tidak pernah merasakan punya kamar semegah dan seluas itu. Saat matanya sedang asik menatap setiap sudut kamar. Tiba-tiba, Hawa merasakan sesuatu melingkar di perut nya.

Jantung nya berdebar keras, saat Adam menaruh wajah nya di pundak Hawa. Hembusan napas nya bahkan terdengar jelas di telinga Hawa, walaupun Hawa memakai jilbab.

Dia sangat gugup dengan posisi seperti itu.

'' Sayang, kamu mandi gih sana? Pasti gerah kan?'' ucap Adam.

Hawa mengangguk, kemudian berjalan ke arah kamar mandi. Lalu menyenderkan badan nya di dinding kamar mandi, sedangkan tangan nya memegang dada nya. Detak jantung nya masih berdegup kencang, bahkan sangat kencang.

Setelah selesai mandi, Hawa sangat bingung. Pasalnya dia tak membawa handuk dan baju ganti ke kamar mandi tadi. Mau tak mau, akhirnya dia meminta Adam mengambil kan handuk untuk nya.

'' Bang, Bang.'' panggil Hawa dengan membuka sedikit pintu kamar mandi.

Adam yang sedang berain Hp, seketika menengok pada asal suara.

'' Apa sayang?''

'' Tolong ambilkan handuk Bang, Hawa lupa tadi.'' pinta nya dengan nada malu.

Adam tersenyum dan menggelengkan kepala nya heran. Kemudian beranjak kearah lemari, dan memberikan handuk itu pada Hawa. Dan Hawa mengulurkan tangan nya, untuk menerima handuk dari suaminya .

Setelah memakai handuk, Hawa sangat bimbang untuk keluar dari kamar mandi. Dia malu jika hanya memakai handuk saja, walaupun menutupi bagian atas sampai setengah paha nya. Tapi tetap saja Hawa malu, apalagi Adam pasti akan melihat nya.

Selama ini Hawa tak pernah menampakan aurat nya pada sembarang orang. Hanya keluarga nya saja yeng melihat aurat Hawa, dan itupun hanya rambut saja.

'' Sayang kamu kok lama? Kamu gak apa-apa kan?'' tanya Adam sambil mengetuk pintu kamar mandi.

Hawa terperanjat kaget, dia bingung, apakah harus keluar atau tidak.

'' A-aku baik-baik saja Bang.'' jawab nya

'' Yasudah, kamu keluar ya. Soalnya aku mau mandi juga.''

Hawa dengan terpaksa keluar dari kamar mandi, membuka pintu itu dengan sangat perlahan. Dia sangat gugup, bahkan jantung nya kembali berdegup kencang. Hawa melihat Adam berdiri mematung di depan kamar mandi, dia tak berani menatap wajah Suaminya itu. Hawa berjalan setengah berlari menuju koper nya yang ada di kasur. Lalu mengambil baju ganti nya.

Glek

Adam menelan ludah nya dengan susah payah, ketika melihat istrinya hanya memakai handuk, dan hanya menutupi bagian dada sampai setengah paha nya. Darah nya berdesir, saat melihat tubuh indah Hawa. Kemudian Adam segera masuk ke kamar mandi, karena badanya sudah sangat lengket.

Setelah selesai, Adam membuka pintu kamar mandi dan mendapati Hawa sedang bersiap untuk tidur. Adam pun menyusul sang istri ke kasur. Dan membaringkan tubuh nya di samping istri cantik nya. Bahkan mata Adam terus menatap Hawa tanpa berkedip, bagaimana tidak. Saat ini Hawa tidak memakai jilbab, dan rambut hitam panjang nya tergerai sangat indah.

'' Kamu cantik banget sayang?'' puji Adam sambil mengusap rambut Hawa.

Hawa yang di puji, seketika malu dan pipinya merona merah. Dia sengaja tidak memakai jilbab, sebab Hawa pikir karena Adam adalah suaminya, dan dia berhak melihat nya.

'' Sayang, apa boleh Abang meminta hak Abang?'' tanya Adam

Hawa mengangguk malu.

'' Boleh Bang, walau gimana pun Hawa sudah sepenuhnya milik Abang? Jadi gak ada alasan Hawa untuk melarang.'' jawab nya dengan malu.

Kemudian Adam membacakan do'a di kepala Hawa. Lalu penyatuan 2 manusia pun terjadi malam itu. Tangan mereka saling berpaut satu sama lain. Hawa menjerit, dan air mata nya mengalir saat merasakan sesuatu memaksa menerbos kedalam tubuh nya.

Kamar itu pun penuh dengan suara indah yang mendayu dari kedua insan yang sedang melakukan sunah nabi. Mereka telelap saat jam menunjukan pukul 2 pagi.

Hawa mengerjapkan mata nya, ketika mendengar adzan subuh dari masjid yang tak terlalu jauh. Dia bangun dengan keadaan seluruh badan yang pegal pegal akibat olahraga semalam.

Sshhh

Hawa meringis saat menurunkan kaki nya dari kasur, dia merasa tak sanggup untuk berjalan. Tapi Hawa memaksa kan nya, karena harus menunaikan Shalat subuh. Adam yang melihat Hawa meringis karena ulah nya, segera bangkit dan menggendong istrinya ke kamar mandi.

Setelah itu mendudukan Hawa di closet. Sementara dia mengisi air bathub dengan air hangat, agar Hawa sedikit membaik.

'' Maaf ya sayang, Abang sudah bikin kamu sakit.'' ucap Adam sambil mengecup kening Hawa

'' Gak papa Bang, kan itu sudah hak Abang.'' jawab Hawa sambil tersenyum manis.

'' Yasudah kamu mandi ya, Abang keluar dulu. Atau kamu mau bareng?'' goda Adam

Hawa mencubit pinggang Adam dengan gemas.

'' Nggak Bang, Hawa bisa sendiri.'' tolak nya dengan wajah yang sudah memerah malu.

Adam mengelus rambut Hawa, lalu mengecup pucuk kepala nya. Kemudian melangkah keluar dari kamar mandi. Dan Hawa segera menenggelamkan seluruh badan nya di dalam bathub.

Bersambung.....

JANGAN LUPA KASIH JEJAK KALIAN YA BUAT OTHOR😘

Terpopuler

Comments

Triani

Triani

duhhh...gimana kalo besoknya ketemu sama istri pertama...ngeriii juga...kasihan Syifa , jangan di serumah kan dong....🙄

2023-01-03

0

M.azril maulana

M.azril maulana

MP nya kurang detail 🤭🙏🙏🙏

2022-09-12

0

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

ikut bahagia melihat Adam dan Hawa menjadi pasangan suami istri.

2022-05-06

0

lihat semua
Episodes
1 Senyuman Yang Indah
2 Berkenalan
3 Terluka
4 Visual
5 Tom And Jerry
6 Mengantar Hawa
7 Melamar
8 SAH
9 Malam Yang Indah
10 Kenyataan Pahit
11 Ceraikan Aku
12 Mencoba Berdamai
13 Permintaan Syifa
14 Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15 Masak Untuk Maduku
16 Membagi Waktu Dengan Adil
17 Kepulangan Syifa
18 Hinaan keluarga Syifa.
19 Rapuh
20 Kemarahan Ummi
21 Sakit
22 Surprise
23 Kemungkinan
24 Kado Terindah
25 Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26 Ayah Sakit
27 Kesedihan
28 Aku Bukan Pelakor
29 Ketemu
30 Kuatkan Aku Ya Allah
31 Kepergian Hawa
32 Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33 Kebohongan Nisa
34 Saran Nisa
35 Keputusan Hawa
36 Melepas Kerinduan
37 Tetangga Baru
38 Kedatangan Syifa
39 Syifa Ikut
40 Teman Lama Hawa
41 Mengungkap Status
42 Mengaji Bersama
43 Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44 Kedatangan Bi Rahma
45 Aku Hanya Korban
46 Wanita Shalihah
47 Kedatangan keluraga Hawa
48 Mengatakan Kejujuran
49 Menagih Janji
50 Hadiah Spesial Umar
51 Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52 Kepergian Syifa
53 Kembali Berulah
54 Kritis
55 Nasihat Abi dan Laporan Adam
56 Penangkapan Bi Rahma
57 Terungkap
58 Sebuah Mimpi
59 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60 Menjenguk Bi Rahma
61 Fov Adam (pertemuan pertama)
62 Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63 Mail dan Mei Mei
64 Cewek Kodok
65 Saran Ummi
66 Mimpi Buruk
67 Kabar Duka
68 Ujian Kembali
69 Kembali Kehilangan
70 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71 Hanya Tinggal Kenangan
72 Calon Apa
73 Tak Laku Embe Pun Jadi
74 Siapa Orang Itu
75 Raisya
76 Perubahan
77 Sakit Bang
78 Pura Pura tak Tahu
79 Lagi Lagi Bohong
80 Kekesalan Ikbal
81 Terbongkar
82 Tak Menerima Penghianatan Kedua
83 Pop Adam
84 Membuka Lembaran Baru
85 Melahirkan
86 Muhammad Alwi
87 Kedatangan Adam dan Raisya
88 Kedatangan Ummi dan Abi
89 Hati Seluas Lautan
90 Alwi Sakit
91 Pov Raisya
92 Pov Adam
93 Pov Adam ( 2 )
94 Perhatian Kecil
95 Bertemu Masa Lalu
96 Perang Dingin
97 Bersaing secara sehat
98 Yang Ngutang Lebih Galak
99 Ungkapan Cinta Ikbal
100 Pendapat Ibu dan Nisa
101 Teringat Syifa
102 Keduluan
103 Di Terima
104 Lagi Lagi Mimpi Itu
105 Kalian Cocok
106 Hari Bahagia
107 Malam Yang di Nanti
108 Kecelakaan
109 Tak Sanggup
110 Rapuh
111 Mereka Datang dalam Mimpi
112 Menjenguk Raisya
113 Mencoba Bunuh Diri
114 Rencana Melamar
115 Tanda Keseriusan ku
116 Cemburu
117 Lamaran Umar
118 Ibu Ibu Ghibah
119 Alas daun pisang
120 Pingsan
121 Kebahgiaan yang lengkap
122 Laddu dan Lassi
123 Lebih manja
124 Kebetulan
125 Suka dari Lama
126 Pertama Kali nya
127 Memantau
128 Mulai Waspada
129 Obsesi Bukan Cinta
130 Belajar Istiqomah
131 Pertanyaan Semprul Umar
132 Hari bahagian Nisa dan Umar
133 Malam Bahagia U&N
134 Petuah
135 Harus Kembali Bertemu
136 Bertemu Yusuf
137 Tolakan keras Hawa
138 Pov Yusuf
139 Pov Yusuf 2
140 Pov Yusuf Terakhir
141 Niat Mulia Hawa
142 Keras Kepala
143 Kantor Polisi
144 Romantis nya Ikbal
145 Kebahagiaan yg tertunda
146 Kedatangan Yusuf
147 Berdamai
148 Mencabut Laporan
149 Siapa Korban Itu
150 Pencuri
151 Bumil Cemburu
152 Seperti Tak Makan 1 bulan
153 Kena Mental Vivi
154 Kedatangan Raisya
155 Hidayah
156 Akhir Kebahagiaan Hawa
157 Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Senyuman Yang Indah
2
Berkenalan
3
Terluka
4
Visual
5
Tom And Jerry
6
Mengantar Hawa
7
Melamar
8
SAH
9
Malam Yang Indah
10
Kenyataan Pahit
11
Ceraikan Aku
12
Mencoba Berdamai
13
Permintaan Syifa
14
Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15
Masak Untuk Maduku
16
Membagi Waktu Dengan Adil
17
Kepulangan Syifa
18
Hinaan keluarga Syifa.
19
Rapuh
20
Kemarahan Ummi
21
Sakit
22
Surprise
23
Kemungkinan
24
Kado Terindah
25
Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26
Ayah Sakit
27
Kesedihan
28
Aku Bukan Pelakor
29
Ketemu
30
Kuatkan Aku Ya Allah
31
Kepergian Hawa
32
Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33
Kebohongan Nisa
34
Saran Nisa
35
Keputusan Hawa
36
Melepas Kerinduan
37
Tetangga Baru
38
Kedatangan Syifa
39
Syifa Ikut
40
Teman Lama Hawa
41
Mengungkap Status
42
Mengaji Bersama
43
Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44
Kedatangan Bi Rahma
45
Aku Hanya Korban
46
Wanita Shalihah
47
Kedatangan keluraga Hawa
48
Mengatakan Kejujuran
49
Menagih Janji
50
Hadiah Spesial Umar
51
Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52
Kepergian Syifa
53
Kembali Berulah
54
Kritis
55
Nasihat Abi dan Laporan Adam
56
Penangkapan Bi Rahma
57
Terungkap
58
Sebuah Mimpi
59
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60
Menjenguk Bi Rahma
61
Fov Adam (pertemuan pertama)
62
Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63
Mail dan Mei Mei
64
Cewek Kodok
65
Saran Ummi
66
Mimpi Buruk
67
Kabar Duka
68
Ujian Kembali
69
Kembali Kehilangan
70
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71
Hanya Tinggal Kenangan
72
Calon Apa
73
Tak Laku Embe Pun Jadi
74
Siapa Orang Itu
75
Raisya
76
Perubahan
77
Sakit Bang
78
Pura Pura tak Tahu
79
Lagi Lagi Bohong
80
Kekesalan Ikbal
81
Terbongkar
82
Tak Menerima Penghianatan Kedua
83
Pop Adam
84
Membuka Lembaran Baru
85
Melahirkan
86
Muhammad Alwi
87
Kedatangan Adam dan Raisya
88
Kedatangan Ummi dan Abi
89
Hati Seluas Lautan
90
Alwi Sakit
91
Pov Raisya
92
Pov Adam
93
Pov Adam ( 2 )
94
Perhatian Kecil
95
Bertemu Masa Lalu
96
Perang Dingin
97
Bersaing secara sehat
98
Yang Ngutang Lebih Galak
99
Ungkapan Cinta Ikbal
100
Pendapat Ibu dan Nisa
101
Teringat Syifa
102
Keduluan
103
Di Terima
104
Lagi Lagi Mimpi Itu
105
Kalian Cocok
106
Hari Bahagia
107
Malam Yang di Nanti
108
Kecelakaan
109
Tak Sanggup
110
Rapuh
111
Mereka Datang dalam Mimpi
112
Menjenguk Raisya
113
Mencoba Bunuh Diri
114
Rencana Melamar
115
Tanda Keseriusan ku
116
Cemburu
117
Lamaran Umar
118
Ibu Ibu Ghibah
119
Alas daun pisang
120
Pingsan
121
Kebahgiaan yang lengkap
122
Laddu dan Lassi
123
Lebih manja
124
Kebetulan
125
Suka dari Lama
126
Pertama Kali nya
127
Memantau
128
Mulai Waspada
129
Obsesi Bukan Cinta
130
Belajar Istiqomah
131
Pertanyaan Semprul Umar
132
Hari bahagian Nisa dan Umar
133
Malam Bahagia U&N
134
Petuah
135
Harus Kembali Bertemu
136
Bertemu Yusuf
137
Tolakan keras Hawa
138
Pov Yusuf
139
Pov Yusuf 2
140
Pov Yusuf Terakhir
141
Niat Mulia Hawa
142
Keras Kepala
143
Kantor Polisi
144
Romantis nya Ikbal
145
Kebahagiaan yg tertunda
146
Kedatangan Yusuf
147
Berdamai
148
Mencabut Laporan
149
Siapa Korban Itu
150
Pencuri
151
Bumil Cemburu
152
Seperti Tak Makan 1 bulan
153
Kena Mental Vivi
154
Kedatangan Raisya
155
Hidayah
156
Akhir Kebahagiaan Hawa
157
Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!