Mencoba Berdamai

HAPPY READING😘

Saat ini Hawa, Adam dan kedua orang tua Syifa sedang duduk di kursi tunggu. Wajah mereka begitu tegang. Adam berusaha duduk di samping Hawa, tapi Hawa selalu menjauh. Dia masih marah dan belum bisa menerima kenyataan nya.

Tak lama dokter pun keluar dari UGD.

'' Bagaimana keadaan anak saya dok?'' tanya Ummi dengan cemas.

Terlihat dokter yang di tapsir umur 40 tahun itu, menghela napas nya panjang.

'' Keadaan nya semakin buruk Nyonya. Nona Syifa keadaan nya semakin melemah, bahkan terapi nya selama ini tak berpengaruh.'' jelas dokter itu dengan wajah pasrah.

'' Huhuuuuu Bi, anak kita Bi....'' Ummi menangis sejadi jadinya, memeluk tubuh suaminya dengan erat.

'' Tenang Mi, kita hanya bisa berdo'a saja saat ini.'' jelas Abi dengan suara purau.

Sebenarnya ada apa ini? Mbak Syifa sebenar nya menderita penyakit apa?.

'' Boleh kita masuk Dok?'' tanya Adam

'' Silahkan dokter, tapi tolong agar pasien jangan banyak di tanya dulu.''

Adam mengangguk, lalu melangkah masuk kedalam ruangan. Di susul orang tua Syifa dan Hawa.

Hawa melihat, madunya terbaring lemah dengan selang oksigen, dan infus di tangan nya. Hati Hawa miris melihat keadaan Syifa saat ini. Walaupun dia sakit, tapi Hawa masih mempunyai hati yang tulus. Melihat keadaan Syifa, membuat Hawa prihatin.

Adam duduk di kursi, di sebelah Syifa. Dia menggenggam tangan kurus itu, lalu mengecup nya dengan pelan. Syifa tersenyum saat Adam mengecup tangan nya. Tapi, Syifa juga sadar jika di hati Adam tak ada nama nya.

Syifa melihat Hawa berdiri di pojokan, lalu menggerakan tangan nya, agar Hawa mendekat. Melihat Syifa meminta nya mendekat, Hawa pun terpaksa melangkahkan kaki nya ke arah sepasang suami istri tersebut.

'' Hawa, aku tau kamu sakit dan kecewa.'' lirih Syifa dengan lemah.

'' Sayang, jangan di paksakan ya? Kamu istirahat saja.'' ucap Adam

Adam tak tega melihat Syifa berbicara dengan suara yang begitu lemah. Tapi Syifa menggelengkan kepala nya, mengatakan jika dia tidak papa. Kemudian Syifa meraih tangan Hawa, dan menggenggam nya.

'' Hawa, hati perempuan mana yang tak sakit ketika suami nya menikah kembali? Aku sakit Wa, sangat sakit. Tapi, itu semua juga harus ku tanggung. Sebab aku yang meminta Mas Adam menikah kembali.'' lirih Syifa sejenak menjeda ucapan nya.

'' Wa, sudah 6 bulan terakhir aku meminta Mas Adam untuk menikah kembali, tapi dia selalu menolak nya. Dan setelah dia pergi ke kampung sepupunya, dia bilang bertemu dengan kamu. Dan dia ingin menikahi kamu! Kamu tahu Wa, aku bisa melihat cinta yang begitu besar dan tulus dari mata Mas Adam untuk mu.

Kami menikah, bukan karena cinta. Tapi karena perjodohan. Tapi Mas Adam selalu memperlakukan ku dengan baik, walau ku tahu jika di hati Mas Adam tak pernah ada cinta untuku. Dan sekarang, cinta dan hatinya telah di miliki olehmu Wa.'' jelas Syifa dengan tersenyum

Hawa tak kuasa menahan air mata nya kembali.

'' Sayang, maafkan Mas. Mas selalu berusaha mencintaimu tapi, Mas juga gak mengerti dengan hati Mas.'' sesal Adam

Syifa tersenyum pada Adam dan Hawa.

'' Kamu gak salah Mas, hati memang tak bisa di paksakan.'' ucap Syifa.

'' Lalu kenapa Mbak meminta Bang Adam untuk menikah kembali?'' tanya Hawa sambil mengusap air mata nya.

Syifa tersenyum pada madunya.

'' Kamu lihat aku sekarang Wa? Aku di vonis terkena penyakit kanker rahim stadium akhir. Dan waktuku tak banyak lagi Wa! Aku hanya ingin, Mas Adam ada yang menjaga dan melayani nya, saat aku tak lagi di sisinya uhuk uhuk uhuk..'' jelas Syifa

Mata Hawa melotot tak percaya, dia tak menyangka jika perempuan di hadapan nya itu sedang menderita sakit keras.

'' Maafkan aku Mbak.'' ucap Hawa

'' Kamu tak perlu minta maaf Wa, aku senang karena kamu yang menjadi istri Mas Adam, sekaligus adik madu ku. Aku hanya minta kepadamu Wa, tolong jangan berpisah dari Mas Adam. Dia sangat mencintai kamu!'' pinta Syifa

'' A-aku...'' Hawa terlihat bimbang

'' Anggaplah ini sebagai permintaan terakhirku padamu Wa, aku mohon jangan berpisah. Di sisa waktuku ini, aku mau kita akur sebagai istri Mas Adam. Memang tidak akan mudah, aku tahu itu? Tapi kumohon Wa, aku ingin kita tidak menyakiti dan dendam satu sama lain. Aku ingin kita sebagai Adik dan Kakak.'' pinta Syifa.

Hawa menangis tersedu sedu. Dia tak menyangka jika Syifa begitu baik, dan begitu kuat. Hatinya begitu suci seperti kertas. Hawa memeluk tubuh kurus itu, dan Syifa mengusap kepala Hawa dengan senyum manis nya.

'' Kenapa Mbak begitu mulia, jika aku ada di posisi Mbak, aku pasti tak akan sanggup.'' lirih Hawa

'' Allah itu maha adil Wa, dia mengirim hati Mas Adam padamu. Karena Allah yakin, jika kamu mampu menjadi bidadari syurga untuk Mas Adam.'' ucap nya

Hawa semakin terisak dengan ucapan Syifa. Kemudian Adam berdiri dan memeluk Hawa.

'' Maafkan Abang Dek, jika Abang tak jujur padamu.'' sesal Adam.

'' Berjanjilah Mbak, Mbak akan sehat. Aku akan membantu Mbak sebagai adik.'' ucap Hawa

Ummi yang mendengar ucapan Hawa, segera menghambur memeluk Hawa. Dia terharu karena Hawa mau menerima kenyataan yang begitu pahit.

'' Terima kasih Nak, dan maafkan kami.'' ujar Ummi

'' Aku memang sakit Mi, tapi benar kata Mbak Syifa. Allah itu maha adil, dan aku yakin jika semua sudah di atur oleh Allah.'' jelas Hawa

'' Masyaallah, Ummi bahagia Nak. Ummi mau kamu anggap ummi sebagai ibu kamu juga?'' Hawa menatap Adam, lalu menganggukan kepala nya.

Suasana di sana terasa penuh haru, semua sudah lega karena Hawa mau memaafkan Adam dan Syifa. Dan Hawa mau menerima keadaaan Syifa.

Aku memang sakit, tapi melihat keteguhan dan kemuliaan hati Mbak Syifa, menyadarkan aku jika hidup ini tak sepenuh nya sesuai apa yang kita mau. Aku sangat kagum padanya, dia mau menerimaku sebagai adik madunya! Padahal aku tahu hatinya pun pasti sakit. Tapi melihat keadaan nya sekarang membuatku tak tega, dia harus mengorbankan cinta nya untuk di bagi dengan wanita lain, yaitu diriku. Jika Mbak Syifa saja bisa menerimaku dengan lapang dada dan ikhlas, maka aku pun harus begitu. Aku tak mau menyakitinya di saat terakhir nya.

Adam mengantar Hawa untuk pulang kerumah, karena hari sudah larut malam. Dia gak mau jika Hawa sampai kecapean. Mereka pun pamit pada Ummi dan Abi.

'' Bang, nanti setelah mengantar aku. Abang balik lagi saja kerumah sakit, kasihan Mbak Syifa!'' ucap Hawa

'' Gapapa Dek, tadi kan kata Ummi. Biar Ummi dan Abi yang menjaga nya.'' jawab Adam sambil mengecup tangan Hawa.

Dan mobil pun pergi meninggalkan rumah sakit.

'' Aku tak mengerti, kenapa Abang tak bisa mencintai Mbak Syifa? Padahal dia wanita yang begitu mulia?'' heran Hawa

''Aku juga gak tahu Dek? Aku sudah berusaha selama 1 tahun ini, tapi hati tak bisa memaksa.'' jawab Adam.

Bersambung....

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA😘

Terpopuler

Comments

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

berdamai itu indah

2022-05-19

0

Siti Zen

Siti Zen

huaaaaaaa othor bikin mewekkk😭😭😭

2022-04-18

1

Anah

Anah

lanjut thor alur ceritanya keren 👍 nyesek

2022-04-17

1

lihat semua
Episodes
1 Senyuman Yang Indah
2 Berkenalan
3 Terluka
4 Visual
5 Tom And Jerry
6 Mengantar Hawa
7 Melamar
8 SAH
9 Malam Yang Indah
10 Kenyataan Pahit
11 Ceraikan Aku
12 Mencoba Berdamai
13 Permintaan Syifa
14 Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15 Masak Untuk Maduku
16 Membagi Waktu Dengan Adil
17 Kepulangan Syifa
18 Hinaan keluarga Syifa.
19 Rapuh
20 Kemarahan Ummi
21 Sakit
22 Surprise
23 Kemungkinan
24 Kado Terindah
25 Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26 Ayah Sakit
27 Kesedihan
28 Aku Bukan Pelakor
29 Ketemu
30 Kuatkan Aku Ya Allah
31 Kepergian Hawa
32 Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33 Kebohongan Nisa
34 Saran Nisa
35 Keputusan Hawa
36 Melepas Kerinduan
37 Tetangga Baru
38 Kedatangan Syifa
39 Syifa Ikut
40 Teman Lama Hawa
41 Mengungkap Status
42 Mengaji Bersama
43 Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44 Kedatangan Bi Rahma
45 Aku Hanya Korban
46 Wanita Shalihah
47 Kedatangan keluraga Hawa
48 Mengatakan Kejujuran
49 Menagih Janji
50 Hadiah Spesial Umar
51 Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52 Kepergian Syifa
53 Kembali Berulah
54 Kritis
55 Nasihat Abi dan Laporan Adam
56 Penangkapan Bi Rahma
57 Terungkap
58 Sebuah Mimpi
59 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60 Menjenguk Bi Rahma
61 Fov Adam (pertemuan pertama)
62 Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63 Mail dan Mei Mei
64 Cewek Kodok
65 Saran Ummi
66 Mimpi Buruk
67 Kabar Duka
68 Ujian Kembali
69 Kembali Kehilangan
70 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71 Hanya Tinggal Kenangan
72 Calon Apa
73 Tak Laku Embe Pun Jadi
74 Siapa Orang Itu
75 Raisya
76 Perubahan
77 Sakit Bang
78 Pura Pura tak Tahu
79 Lagi Lagi Bohong
80 Kekesalan Ikbal
81 Terbongkar
82 Tak Menerima Penghianatan Kedua
83 Pop Adam
84 Membuka Lembaran Baru
85 Melahirkan
86 Muhammad Alwi
87 Kedatangan Adam dan Raisya
88 Kedatangan Ummi dan Abi
89 Hati Seluas Lautan
90 Alwi Sakit
91 Pov Raisya
92 Pov Adam
93 Pov Adam ( 2 )
94 Perhatian Kecil
95 Bertemu Masa Lalu
96 Perang Dingin
97 Bersaing secara sehat
98 Yang Ngutang Lebih Galak
99 Ungkapan Cinta Ikbal
100 Pendapat Ibu dan Nisa
101 Teringat Syifa
102 Keduluan
103 Di Terima
104 Lagi Lagi Mimpi Itu
105 Kalian Cocok
106 Hari Bahagia
107 Malam Yang di Nanti
108 Kecelakaan
109 Tak Sanggup
110 Rapuh
111 Mereka Datang dalam Mimpi
112 Menjenguk Raisya
113 Mencoba Bunuh Diri
114 Rencana Melamar
115 Tanda Keseriusan ku
116 Cemburu
117 Lamaran Umar
118 Ibu Ibu Ghibah
119 Alas daun pisang
120 Pingsan
121 Kebahgiaan yang lengkap
122 Laddu dan Lassi
123 Lebih manja
124 Kebetulan
125 Suka dari Lama
126 Pertama Kali nya
127 Memantau
128 Mulai Waspada
129 Obsesi Bukan Cinta
130 Belajar Istiqomah
131 Pertanyaan Semprul Umar
132 Hari bahagian Nisa dan Umar
133 Malam Bahagia U&N
134 Petuah
135 Harus Kembali Bertemu
136 Bertemu Yusuf
137 Tolakan keras Hawa
138 Pov Yusuf
139 Pov Yusuf 2
140 Pov Yusuf Terakhir
141 Niat Mulia Hawa
142 Keras Kepala
143 Kantor Polisi
144 Romantis nya Ikbal
145 Kebahagiaan yg tertunda
146 Kedatangan Yusuf
147 Berdamai
148 Mencabut Laporan
149 Siapa Korban Itu
150 Pencuri
151 Bumil Cemburu
152 Seperti Tak Makan 1 bulan
153 Kena Mental Vivi
154 Kedatangan Raisya
155 Hidayah
156 Akhir Kebahagiaan Hawa
157 Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Senyuman Yang Indah
2
Berkenalan
3
Terluka
4
Visual
5
Tom And Jerry
6
Mengantar Hawa
7
Melamar
8
SAH
9
Malam Yang Indah
10
Kenyataan Pahit
11
Ceraikan Aku
12
Mencoba Berdamai
13
Permintaan Syifa
14
Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15
Masak Untuk Maduku
16
Membagi Waktu Dengan Adil
17
Kepulangan Syifa
18
Hinaan keluarga Syifa.
19
Rapuh
20
Kemarahan Ummi
21
Sakit
22
Surprise
23
Kemungkinan
24
Kado Terindah
25
Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26
Ayah Sakit
27
Kesedihan
28
Aku Bukan Pelakor
29
Ketemu
30
Kuatkan Aku Ya Allah
31
Kepergian Hawa
32
Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33
Kebohongan Nisa
34
Saran Nisa
35
Keputusan Hawa
36
Melepas Kerinduan
37
Tetangga Baru
38
Kedatangan Syifa
39
Syifa Ikut
40
Teman Lama Hawa
41
Mengungkap Status
42
Mengaji Bersama
43
Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44
Kedatangan Bi Rahma
45
Aku Hanya Korban
46
Wanita Shalihah
47
Kedatangan keluraga Hawa
48
Mengatakan Kejujuran
49
Menagih Janji
50
Hadiah Spesial Umar
51
Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52
Kepergian Syifa
53
Kembali Berulah
54
Kritis
55
Nasihat Abi dan Laporan Adam
56
Penangkapan Bi Rahma
57
Terungkap
58
Sebuah Mimpi
59
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60
Menjenguk Bi Rahma
61
Fov Adam (pertemuan pertama)
62
Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63
Mail dan Mei Mei
64
Cewek Kodok
65
Saran Ummi
66
Mimpi Buruk
67
Kabar Duka
68
Ujian Kembali
69
Kembali Kehilangan
70
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71
Hanya Tinggal Kenangan
72
Calon Apa
73
Tak Laku Embe Pun Jadi
74
Siapa Orang Itu
75
Raisya
76
Perubahan
77
Sakit Bang
78
Pura Pura tak Tahu
79
Lagi Lagi Bohong
80
Kekesalan Ikbal
81
Terbongkar
82
Tak Menerima Penghianatan Kedua
83
Pop Adam
84
Membuka Lembaran Baru
85
Melahirkan
86
Muhammad Alwi
87
Kedatangan Adam dan Raisya
88
Kedatangan Ummi dan Abi
89
Hati Seluas Lautan
90
Alwi Sakit
91
Pov Raisya
92
Pov Adam
93
Pov Adam ( 2 )
94
Perhatian Kecil
95
Bertemu Masa Lalu
96
Perang Dingin
97
Bersaing secara sehat
98
Yang Ngutang Lebih Galak
99
Ungkapan Cinta Ikbal
100
Pendapat Ibu dan Nisa
101
Teringat Syifa
102
Keduluan
103
Di Terima
104
Lagi Lagi Mimpi Itu
105
Kalian Cocok
106
Hari Bahagia
107
Malam Yang di Nanti
108
Kecelakaan
109
Tak Sanggup
110
Rapuh
111
Mereka Datang dalam Mimpi
112
Menjenguk Raisya
113
Mencoba Bunuh Diri
114
Rencana Melamar
115
Tanda Keseriusan ku
116
Cemburu
117
Lamaran Umar
118
Ibu Ibu Ghibah
119
Alas daun pisang
120
Pingsan
121
Kebahgiaan yang lengkap
122
Laddu dan Lassi
123
Lebih manja
124
Kebetulan
125
Suka dari Lama
126
Pertama Kali nya
127
Memantau
128
Mulai Waspada
129
Obsesi Bukan Cinta
130
Belajar Istiqomah
131
Pertanyaan Semprul Umar
132
Hari bahagian Nisa dan Umar
133
Malam Bahagia U&N
134
Petuah
135
Harus Kembali Bertemu
136
Bertemu Yusuf
137
Tolakan keras Hawa
138
Pov Yusuf
139
Pov Yusuf 2
140
Pov Yusuf Terakhir
141
Niat Mulia Hawa
142
Keras Kepala
143
Kantor Polisi
144
Romantis nya Ikbal
145
Kebahagiaan yg tertunda
146
Kedatangan Yusuf
147
Berdamai
148
Mencabut Laporan
149
Siapa Korban Itu
150
Pencuri
151
Bumil Cemburu
152
Seperti Tak Makan 1 bulan
153
Kena Mental Vivi
154
Kedatangan Raisya
155
Hidayah
156
Akhir Kebahagiaan Hawa
157
Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!