HAPPY READING😘
Hari ini Syifa sudah boleh pulang dari rumah sakit, dia duduk di kursi roda dengan di dorong ummi. Adam membantu istri pertama nya itu, untuk menaiki mobil nya. Setelah itu mobil pun melaju keluar dari area rumah sakit, menuju rumah.
Sedangkan Hawa, saat ini sedang menata makanan di meja. Dia masak banyak siang ini, karena menyambut kepulangan Syifa dari rumah sakit. Hari ini Hawa memasak cumi asam manis, tumis kangkung saus tiram, udang krispy, sambal pete dan juga ikan bakar. Itu semua dia masak untuk makan siang.
'' Wah Non, Bibi kok jadi ngiler ya!'' ucap Bik Surti
'' Bibik Mau? Ambil saja Bik, gapapa!'' jawab Hawa tulus.
Bik Surti menggeleng dengan cepat.
''Tidak Non, Bibi terakhiran saja!''
Tak lama terdengar bunyi klakson, dan deru mesin mobil. Hawa segera melangkah ke ruang depan untuk menyambut madunya. Tapi sebelum itu, dia menarik napas nya terlebih dahulu.
Bissmillah, hidup baruku akan segera di mulai. Aku harus kuat.
Setelah membuka pintu, Hawa segera menyalami tangan Adam dengan takzim, lalu Adam mencium kening Hawa.
'' Selamat datang Mba!'' ucap Hawa dengan senyum manis nya.
'' Terimakasih Hawa.'' balas Syifa dengan tersenyum.
Mereka melangkah ke meja makan, dan menatap makanan yang begitu mengugah selera. Bahkan Adam sampai mengelap liur nya.
'' Dek, ini kamu yang masak? Banyak banget!'' tanya Adam.
'' Hehe, aku sengaja masak banyak, buat menyambut kepulangan Mba Syifa. Semoga Abang dan yang lain suka ya? Lagipun, aku gak sendiri kok, ini di bantu juga sama Bik Surti.'' jelas Hawa.
Semua duduk di tempat nya masing masing. Hawa segera mengisi piring kosong, dan mengambilkan makanan untuk suaminya. Setelah dia bertanya pada Syifa, apakah Hawa atau dia yang melayani Adam. Tapi Syifa menolak nya, dia membiarkan Hawa yang melakukan itu.
Ummi dan Abi sangat senang dan bahgia, melihat ke akraban Syifa dan madunya. Tak banyak yang bisa akur seperti mereka saat ini.
Semua makan dengan takzim, tanpa ada obrolan apapun. Semua pokus pada makanan nya, yang begitu menggoyang di lidah mereka. Hawa memang pandai memasak, sebab sang Ibu selalu mengajarinya memasak sewaktu Hawa di kampung.
Setelah selesai makan, Hawa membereskan piring kotor di bantu Bik Surti. Padahal Bi Surti sudah melarang nya, tapi Hawa kekeuh untuk membantu nya. Sedangkan Syifa, di antar oleh ummi dan Abi nya ke kamar. Sebab dia harus banyak istirahat.
Setelah membantu Bik Surti, Hawa melangkah ke atas menuju kamar nya. Dia melihat Adam sedang berdiri di jendela, dengan tatapan kosong. Kemudian Hawa memeluk tubuh kekar itu dari belakang, dan berhasil membuat sang empu terlonjak kaget.
'' Sayang, kamu ngagetin Abang ih!'' kaget Adam.
'' Ya lagian Abang, kenapa malah ngelamun? Awas loh, nanti di cium jin.''
'' Iya, jin nya itu kamu!'' ujar Adam sambil memencet hidung Hawa.
'' Abang mikirin apa sih?'' tanya Hawa, sambil menyenderkan kepala nya di dada Adam.
'' Abang cuma kepikiran, soal penyakit Syifa.'' jawab nya.
'' Kita berdo'a saja Bang, supaya Allah memberikan kesembuhan untuk Mbak Syifa!''
'' Aamiin.''
'' Sayang, mandi yuk!'' ajak Adam.
'' Yasudah, Abang mandi gih.''
'' Tapi, Abang mau nya sama kamu! Rassul saja sering mandi dengan istrinya, Aisyah!'' ujar Adam
Hawa tersenyum, lalu mengangguk setuju. Terlihat jelas raut bahagia dari wajah Adam. Kemudian mereka pun mandi bareng, dengan olah raga di bawah guyuran air Shower. Hawa tak bisa menolak ajakan suaminya, sebab itu adalah dosa.
Setelah selesai dengan ritual di siang hari. Mereka pun melaksanakan Shalat dzuhur berjama'ah.
Sedangkan di sebelah kamar Hawa, Syifa sedang tidur dengan di usap oleh ummi nya.
'' Ummi, apa Syifa sanggup ya tinggal bersama Hawa?''
'' Kenapa ragu Nak?'' heran Ummi.
'' Bukan begitu Ummi, Syifa hanya merasa, apa Syifa sanggup jika harus melihat bagaimana Mas Adam mencintai Hawa? Entah kenapa Ummi, hati Syifa berdenyut nyeri, saat melihat tatapan cinta dari mata Mas Adam buat Hawa? Ummi, tatapan itu begitu beda dengan, saat Mas Adam menatap Syifa!'' ucap Syifa dengan wajah sendu.
Bahkan air mata nya kembali menetes.
'' Nak, ingatlah! Kamu yang meminta Adam untuk menikah kembali, jadi kamu harus kuat dan terima semua resiko nya. Ummi yakin, jika Hawa adalah gadis yang baik! Kamu bisa lihat kan, bagaimana perdulinya dia, saat kamu berada di rumah sakit? Tidak semua bisa melakukan itu Nak. Ummi juga sangat yakin, jika Hawa juga sangat sakit, sama seperti kamu. Tapi, Hawa mencoba mengikhlaskan dan menerima keadaan! Itu lah yang Ummi lihat darinya? Jadi, kamu juga harus kuat seperti Hawa.'' jelas Ummi
Syifa menghapus air mata nya, menatap wanita paruh baya di depan nya. Dimana wanita itulah, yang sudah melahirkan Syifa kedunia ini.
'' Terimakasih Ummi, sudah mau menasihati Syifa!''
'' Sama sama Sayang, yasudah, sekarang kamu istirahat ya!'' Syifa mengangguk.
Lalu Ummi keluar dari kamar Syifa, setelah mencium kening putri nya.
Bersambung......
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA BUAT OTHOR😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
M.azril maulana
saya sangat suka karakter orang tua Syifa,yg biasa di novel lain itu karakter nya selalu merecoki rumah tangga anaknya/memanas manasi,,,tp ini mereka karakter nya 👍👍👍
2022-09-12
0
Tihajar
sakit dua duanya
2022-05-03
1
🌼 Nie-tha 🌼
lanjut
2022-04-24
1