Terluka

HAPPY READING😘

Setiba nya di ladang Hawa langsung mengambil arit untuk membantu ibu nya membabad rumput. Sedangkan Amal dan Adam berjalan melangkah ke arah Umar yang sedang menaiki pohon jengkol.

'' Woy, awas Lu jatoh lagi, tar bukan tangan Lu lagi yang patah! Bisa-bisa tuh bokong lu pindah kedepan hahaha..'' Amal tertawa meledek sahabat nya yang sedang nangkring di atas pohon.

''Sialan Lu.'' kesal Umar sambil melempar buah jengkol kearah Amal.

Puk

'' Awwh, njiir kepala gw benjol paijo!'' kesal Amal sambil mengusap kepala nya.

Sedangkan Adam dan Umar terkekeh melihat penderitaan Amal.

'' Udah Lu bantuin gw noh kumpulin jengkol nya, lalu masukin ke dalam karung.'' titah Umar

Kemudian Amal dan Adam memunguti buah yang beraroma bau tak sedap itu kedalam karung. Sementara Umar terus memetik dan melempar nya ke bawah, tak jarang dia lempar dengan sengaja mengenai kepala atau badan Amal. Sehingga membuat sang empu meringis menahan kesal. Sedangkan si pelaku hanya tertawa di atas pohon.

Setelah dapat 1 karung jengkol, Umar pun turun ke bawah dengan merosot.

'' Heh Paijo, Lu sengaja ya mau bikin kepala gw benjol hah? Kalau nanti geger otak gimana?'' kesal Amal saat Umar ada di hadapan nya.

'' Selow Bro, lagian kepala Lo kan tebel, geger sedikit mah gak papa hehe'' Umar terkekeh

Pletak

Amal memukul kepala Umar dengan 1 buah jengkol, sampai membuat Umar meringis dan mengusap kepala nya yang sakit.

'' Gimana sakit kan? Itu yang gw rasain tadi.'' seringai Amal

'' Sialan Lo.'' sungut Umar.

Setelah itu mereka ke pondok bambu yang dinamakan saung. Untuk membawa jengkol itu kesana.

Di ladang Ayah nya umar memang banyak pohon buah, seperti jengkol, nangka, salak, kecapi, singkong, kelapa, dan masih banyak lagi. Sehingga setiap berbuah Umar selalu memanjat untuk memanen buah-buahan tersebut untuk di jual, dan sisa nya buat di masak.

'' Sepupu Lo ikut?'' tanya Umar sambil melirik Adam.

'' Iya gabut dia di rumah katanya..'' jawab Amal

'' Yang penting harus kuat ya bang, di hutan mah banyak pamvire.'' terang Umar pada Adam

'' Hah pamvire.'' bingung Adam

Umar mengangguk.

'' Pamvire yang bisa terbang hahaha.'' Adam paham dengan ucapan Umar. Dia menggelengkan kepala nya mendengar candaan sahabat sepupunya itu.

'' Kapan kita nangkep ikan nya?'' tanya Amal

'' Nanti siang, tenang aja obat nya sudah siap. Nanti sekalian kita ngeliwet.'' ucap Umar dan di angguki oleh Amal

Umar dan Amal memang berencana akan menangkap ikan kali, dan mereka biasa melakukan nya jika Umar di ladang. Karena ladang Umar tak jauh dari kali.

Umar meminta Amal dan Adam untuk membantunya mengupas kulit jengkol supaya bisa di jual ke kota.

Sedangkan Hawa dan Putri sedang membantu sang ibu memangkas rumput dan memetik buah cabai untuk di jual juga. Saat Hawa sedang mengarahkan arit nya pada rumput, tiba-tiba tangan nya bablas sehingga arit mengenai kaki Hawa hingga terluka, dan mengeluarkan darah yang lumayan banyak di jempol kaki nya.

'' Ya allah Nak, kamu kenapa gak hati-hati sih?'' ucap ibu dengan khawatir.

'' Awahh ssshh , gak apa-apa Buk, ini luka kecil Kok.'' tenang Hawa.

'' Sudah kamu ke saung gih, obati dulu luka kamu sana! Nanti gak usah kesini lagi, bantuin Putri saja metik cabe sama jagung.'' ujar Ibu

Hawa manut dengan ucapan ibu nya, dia menaruh arit nya di samping sang ibu. Lalu melangkah naik untuk mengobati luka nya.

Ladang itu memang ada dataran menurun nya, dan Hawa sedang di dataran rendah itu memangkas rumput ilalang. Sedangkan saung nya ada di dataran tinggi.

Amal melihat Hawa dari kejauhan berjalan dengan tertatih, dia merasa heran

'' Mar, Adek Lu kenapa tuh? Kok jalan nya pincang? Kayak nya luka deh kaki nya?'' tanya Amal

Adam dan Umar menegok ke arah Hawa bersamaan, raut wajah Adam terlihat khawatir melihat gadis cantik berhijab itu jalan dengan pincang.

'' Kaki kamu kenapa Dek?'' tanya Umar saat Hawa sudah sampai di saung.

'' Kena arit Kak.'' jawab Hawa

'' Itu luka nya harus segera di obati, kalau nggak bisa infeksi.'' ujar Adam lalu melangkah ke arah kaki Hawa yang luka.

'' Biar saya obati ya?'' tawar Adam

Dia begitu khawatir saat melihat luka di kaki jempol Hawa terus mengeluarkan darah.

'' Eh ehm gak usah Kak, biar Hawa saja.'' tolak Hawa.

'' Gak apa-apa Wa, Adam kan seorang dokter jadi biar dia bantu kamu.'' ujar Amal

Umar menyerahkan obat merah pada Adam, dan Adam menyiram luka Hawa dengan air bersih, untuk menghindari infeksi.

'' Awahh sshhh.'' ringis Hawa menahan perih pada kaki nya.

Hawa bahkan tak sadar jika sedari tadi tangan nya memegang lengan kokoh Adam, dia memejamkan mata nya sambil mengigit bibir bawah nya saat luka itu di tetesi obat merah.

Ya allah kenapa dia begitu cantik, dan saat dia menggigit bibir nya kenapa aku jadi ingin....

Adam menggelengkan kepala nya dengan pelan.

Karena tak ada perban akhirnya luka Hawa di perban menggunakan kain lap yang bersih. Hawa masih memejamkan mata nya menahan perih yang sangat berdenyut di jari jempol nya.

Dan Adam membiarkan saja Hawa meremas lengan kokoh nya, tanpa mau melepaskan tangan nya dari tubuh nya.

Kenapa dengan hatiku ya, kenapa rasanya senang sekali bisa dekat dengan Hawa! Apalagi jantung ini, kenapa berdebar hebat saat dekat dengan dirinya? Apa memang iya aku sudah jatuh cinta pada nya?.

''Ekhm, Wa, itu mau sampai kapan kamu pegangin lengan Adam?'' goda Amal

Hawa sontak membuka mata nya, menatap tangan nya yang sedang memegang lengan kokoh Adam. Kemudian dia segera menarik tangan nya dari lengan Adam. Bahkan pipi nya sudah merona malu dengan tindakan yang tak di sengaja nya itu.

'' Maaf Kak, Hawa tidak sengaja.'' ucap Hawa dengan malu

'' Tidak apa-apa, lama juga gak apa-apa kok.'' jawab Adam dengan senyum manis nya.

Masya allah Kak Adam sangat tampan jika tersenyum begitu.

Hawa terpesona melihat wajah Adam yang di depan mata nya, apalagi ketika Adam tersenyum membuat ketampanan nya bertambah.

'' Awas Dek, tar naksir lagi hahaha.'' goda Umar

'' Apaan sih Kak.'' rengut Hawa sambil menimpuk badan Umar dengan jengkol.

Umar memang sering sekali menggoda Adik perempuan nya itu, dia senang jika selalu membuat Hawa kesal. Tapi walau begitu, mereka saling menyayangi bahkan Umar selalu menjaga Hawa dengan siaga.

'' Kakak tadi gak jatoh.'' tanya Hawa

'' Hah jatoh.'' bingung Umar

Hawa mengangguk.

'' Iya, kan Kak Umar habis panjat pohon jengkol! Kali aja jatoh gitu.'' celetuk Hawa

Umar melotot mendengar ucapan Hawa.

'' Hawaaaaa... Kamu do'a in Kakak jatuh.'' ucap nya dengan kesal

'' Hehe nggak do'a in Kak, hanya saja kan siapa tahu gitu hehe.'' balas Hawa

'' Hawaaaaa..'' kesal Umar

Adam dan Amal tertawa mendengar Adik dan Kaka itu berantem.

Ternyata dia lucu juga wkwkwk. batin Adam

Bersambung.....

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA BUAT OTHOR😉

Terpopuler

Comments

Lisa Aulia

Lisa Aulia

lanjut..

2022-10-01

0

Maminya Nathania Bortum

Maminya Nathania Bortum

mantab thor

2022-04-19

2

sella surya amanda

sella surya amanda

lanjut kak

2022-04-14

4

lihat semua
Episodes
1 Senyuman Yang Indah
2 Berkenalan
3 Terluka
4 Visual
5 Tom And Jerry
6 Mengantar Hawa
7 Melamar
8 SAH
9 Malam Yang Indah
10 Kenyataan Pahit
11 Ceraikan Aku
12 Mencoba Berdamai
13 Permintaan Syifa
14 Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15 Masak Untuk Maduku
16 Membagi Waktu Dengan Adil
17 Kepulangan Syifa
18 Hinaan keluarga Syifa.
19 Rapuh
20 Kemarahan Ummi
21 Sakit
22 Surprise
23 Kemungkinan
24 Kado Terindah
25 Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26 Ayah Sakit
27 Kesedihan
28 Aku Bukan Pelakor
29 Ketemu
30 Kuatkan Aku Ya Allah
31 Kepergian Hawa
32 Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33 Kebohongan Nisa
34 Saran Nisa
35 Keputusan Hawa
36 Melepas Kerinduan
37 Tetangga Baru
38 Kedatangan Syifa
39 Syifa Ikut
40 Teman Lama Hawa
41 Mengungkap Status
42 Mengaji Bersama
43 Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44 Kedatangan Bi Rahma
45 Aku Hanya Korban
46 Wanita Shalihah
47 Kedatangan keluraga Hawa
48 Mengatakan Kejujuran
49 Menagih Janji
50 Hadiah Spesial Umar
51 Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52 Kepergian Syifa
53 Kembali Berulah
54 Kritis
55 Nasihat Abi dan Laporan Adam
56 Penangkapan Bi Rahma
57 Terungkap
58 Sebuah Mimpi
59 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60 Menjenguk Bi Rahma
61 Fov Adam (pertemuan pertama)
62 Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63 Mail dan Mei Mei
64 Cewek Kodok
65 Saran Ummi
66 Mimpi Buruk
67 Kabar Duka
68 Ujian Kembali
69 Kembali Kehilangan
70 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71 Hanya Tinggal Kenangan
72 Calon Apa
73 Tak Laku Embe Pun Jadi
74 Siapa Orang Itu
75 Raisya
76 Perubahan
77 Sakit Bang
78 Pura Pura tak Tahu
79 Lagi Lagi Bohong
80 Kekesalan Ikbal
81 Terbongkar
82 Tak Menerima Penghianatan Kedua
83 Pop Adam
84 Membuka Lembaran Baru
85 Melahirkan
86 Muhammad Alwi
87 Kedatangan Adam dan Raisya
88 Kedatangan Ummi dan Abi
89 Hati Seluas Lautan
90 Alwi Sakit
91 Pov Raisya
92 Pov Adam
93 Pov Adam ( 2 )
94 Perhatian Kecil
95 Bertemu Masa Lalu
96 Perang Dingin
97 Bersaing secara sehat
98 Yang Ngutang Lebih Galak
99 Ungkapan Cinta Ikbal
100 Pendapat Ibu dan Nisa
101 Teringat Syifa
102 Keduluan
103 Di Terima
104 Lagi Lagi Mimpi Itu
105 Kalian Cocok
106 Hari Bahagia
107 Malam Yang di Nanti
108 Kecelakaan
109 Tak Sanggup
110 Rapuh
111 Mereka Datang dalam Mimpi
112 Menjenguk Raisya
113 Mencoba Bunuh Diri
114 Rencana Melamar
115 Tanda Keseriusan ku
116 Cemburu
117 Lamaran Umar
118 Ibu Ibu Ghibah
119 Alas daun pisang
120 Pingsan
121 Kebahgiaan yang lengkap
122 Laddu dan Lassi
123 Lebih manja
124 Kebetulan
125 Suka dari Lama
126 Pertama Kali nya
127 Memantau
128 Mulai Waspada
129 Obsesi Bukan Cinta
130 Belajar Istiqomah
131 Pertanyaan Semprul Umar
132 Hari bahagian Nisa dan Umar
133 Malam Bahagia U&N
134 Petuah
135 Harus Kembali Bertemu
136 Bertemu Yusuf
137 Tolakan keras Hawa
138 Pov Yusuf
139 Pov Yusuf 2
140 Pov Yusuf Terakhir
141 Niat Mulia Hawa
142 Keras Kepala
143 Kantor Polisi
144 Romantis nya Ikbal
145 Kebahagiaan yg tertunda
146 Kedatangan Yusuf
147 Berdamai
148 Mencabut Laporan
149 Siapa Korban Itu
150 Pencuri
151 Bumil Cemburu
152 Seperti Tak Makan 1 bulan
153 Kena Mental Vivi
154 Kedatangan Raisya
155 Hidayah
156 Akhir Kebahagiaan Hawa
157 Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Senyuman Yang Indah
2
Berkenalan
3
Terluka
4
Visual
5
Tom And Jerry
6
Mengantar Hawa
7
Melamar
8
SAH
9
Malam Yang Indah
10
Kenyataan Pahit
11
Ceraikan Aku
12
Mencoba Berdamai
13
Permintaan Syifa
14
Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15
Masak Untuk Maduku
16
Membagi Waktu Dengan Adil
17
Kepulangan Syifa
18
Hinaan keluarga Syifa.
19
Rapuh
20
Kemarahan Ummi
21
Sakit
22
Surprise
23
Kemungkinan
24
Kado Terindah
25
Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26
Ayah Sakit
27
Kesedihan
28
Aku Bukan Pelakor
29
Ketemu
30
Kuatkan Aku Ya Allah
31
Kepergian Hawa
32
Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33
Kebohongan Nisa
34
Saran Nisa
35
Keputusan Hawa
36
Melepas Kerinduan
37
Tetangga Baru
38
Kedatangan Syifa
39
Syifa Ikut
40
Teman Lama Hawa
41
Mengungkap Status
42
Mengaji Bersama
43
Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44
Kedatangan Bi Rahma
45
Aku Hanya Korban
46
Wanita Shalihah
47
Kedatangan keluraga Hawa
48
Mengatakan Kejujuran
49
Menagih Janji
50
Hadiah Spesial Umar
51
Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52
Kepergian Syifa
53
Kembali Berulah
54
Kritis
55
Nasihat Abi dan Laporan Adam
56
Penangkapan Bi Rahma
57
Terungkap
58
Sebuah Mimpi
59
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60
Menjenguk Bi Rahma
61
Fov Adam (pertemuan pertama)
62
Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63
Mail dan Mei Mei
64
Cewek Kodok
65
Saran Ummi
66
Mimpi Buruk
67
Kabar Duka
68
Ujian Kembali
69
Kembali Kehilangan
70
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71
Hanya Tinggal Kenangan
72
Calon Apa
73
Tak Laku Embe Pun Jadi
74
Siapa Orang Itu
75
Raisya
76
Perubahan
77
Sakit Bang
78
Pura Pura tak Tahu
79
Lagi Lagi Bohong
80
Kekesalan Ikbal
81
Terbongkar
82
Tak Menerima Penghianatan Kedua
83
Pop Adam
84
Membuka Lembaran Baru
85
Melahirkan
86
Muhammad Alwi
87
Kedatangan Adam dan Raisya
88
Kedatangan Ummi dan Abi
89
Hati Seluas Lautan
90
Alwi Sakit
91
Pov Raisya
92
Pov Adam
93
Pov Adam ( 2 )
94
Perhatian Kecil
95
Bertemu Masa Lalu
96
Perang Dingin
97
Bersaing secara sehat
98
Yang Ngutang Lebih Galak
99
Ungkapan Cinta Ikbal
100
Pendapat Ibu dan Nisa
101
Teringat Syifa
102
Keduluan
103
Di Terima
104
Lagi Lagi Mimpi Itu
105
Kalian Cocok
106
Hari Bahagia
107
Malam Yang di Nanti
108
Kecelakaan
109
Tak Sanggup
110
Rapuh
111
Mereka Datang dalam Mimpi
112
Menjenguk Raisya
113
Mencoba Bunuh Diri
114
Rencana Melamar
115
Tanda Keseriusan ku
116
Cemburu
117
Lamaran Umar
118
Ibu Ibu Ghibah
119
Alas daun pisang
120
Pingsan
121
Kebahgiaan yang lengkap
122
Laddu dan Lassi
123
Lebih manja
124
Kebetulan
125
Suka dari Lama
126
Pertama Kali nya
127
Memantau
128
Mulai Waspada
129
Obsesi Bukan Cinta
130
Belajar Istiqomah
131
Pertanyaan Semprul Umar
132
Hari bahagian Nisa dan Umar
133
Malam Bahagia U&N
134
Petuah
135
Harus Kembali Bertemu
136
Bertemu Yusuf
137
Tolakan keras Hawa
138
Pov Yusuf
139
Pov Yusuf 2
140
Pov Yusuf Terakhir
141
Niat Mulia Hawa
142
Keras Kepala
143
Kantor Polisi
144
Romantis nya Ikbal
145
Kebahagiaan yg tertunda
146
Kedatangan Yusuf
147
Berdamai
148
Mencabut Laporan
149
Siapa Korban Itu
150
Pencuri
151
Bumil Cemburu
152
Seperti Tak Makan 1 bulan
153
Kena Mental Vivi
154
Kedatangan Raisya
155
Hidayah
156
Akhir Kebahagiaan Hawa
157
Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!