Hinaan keluarga Syifa.

HAPPY READING😘

1 bulan sudah pernikah Hawa dan Adam. Dan 1 bulan sudah, Hawa menjalani rumah tangga dengan berpoligami. 1 bulan juga Hawa tinggal bersama dengan madunya. Dan selama 1 bulan itu, Hawa dan Syifa akur bak Kaka dan Adik. Tak seperti kebanyakan orang, yang di poligami. Jika mereka akan pisah rumah dan tak akur, tapi Hawa dan Syifa malah sebaliknya.

Adam begitu beruntung, karena Hawa dan Syifa mau akur, dan membagi kasih sayang 1 sama lain. Mereka tak pernah bertengkar. Malah mereka sangat kompak.

Seperti kemarin, saat hari libur. Adam mengajak Hawa dan Syifa jalan jalan dan mereka sangat akrab. Bahkan Adam malah seperti tak di anggap. Terkadang Hawa dan Syifa juga sering jalan ke supermarket hanya untuk belanja kebutuhan rumah.

Malam ini Hawa, Adam dan Syifa di undang makan malam oleh Ummi kerumah nya. Mereka mengadakan acara makan malam bersama, sebab keluarga dari Ummi nya datang dari luar kota. Dan Ummi meminta Syifa agar Hawa juga ikut serta, sebab Ummi sudah menganggap Hawa sebagai anak sendiri.

Hawa sudah rapih dengan setelan gamis berwarna coksu. Adam menatap istrinya dengan kagum, bahkan mata nya tak berkedip sama sekali.

'' Subhanallah, istri Abang cantik sekali.'' puji Adam

Hawa menunduk, dan tersenyum malu.

'' Apaan sih Bang, jangan gombal. Adek, gak mempan!'' jawab Hawa dengan mencubit pelan pinggang Adam.

'' Abang serius sayang? Kamu memang sangat cantik! Abang beruntung, karena mempunyai bidadari secantik kamu?'' ucap Adam sambil menarik pinggang Hawa kedalam pelulan nya.

Tok tok tok.

'' Hawa, Mas Adam. Apa kalian sudah siap?'' ucap Syifa dari pintu luar.

Hawa melepas pelukan Adam, dan berjalan kearah pintu.

Ceklek

'' Sudah Mbak.'' jawab Hawa.

Syifa tersenyum saat melihat Hawa yang begitu cantik, dengan gamis dan khimar syar'i, yang membalut tubuh dan wajah cantik nya.

'' Yuk, kita sudah di tunggu Ummi!'' ajak Syifa.

Hawa mengangguk. Lalu mereka turun kebawah menuju mobil di halaman depan. Tak lama Adam muncul dengan wajah cemberut. Membuat Syifa dan Hawa heran, dan saling memandang satu sama lain.

'' Abang kenapa? Kok muka nya di tekuk begitu?'' tanya Hawa.

'' Abang tuh punya 2 istri, tapi serasa kayak gak punya sama sekali. Abang malah di cuekin dan di tinggal!'' dengus Adam pura pura ngambek.

Brak

Adam masuk lebih dulu kedalam mobil, di susul dengan Syifa di depan dan Hawa di belakang. Mereka berdua terkekeh geli melihat Suami mereka yang sedang merajuk.

'' Mas, jangan ngambek gitu dong! Aku sama Hawa lupa tadi hehe.... Maaf ya!'' ujar Syifa sambil terkekeh.

'' Iya Bang, maaf. Lagian kan Abang sudah gede?'' timpal Hawa.

'' Tau ah, Abang ngambek sama kalian! Masa Suami sendiri di lupain?'' kesal Adam

Syifa dan Hawa terkekeh melihat suami mereka ngambek, karena di abaikan.

'Ya allah, aku berharap bisa merasakan seperti ini terus. Aku ingin terus tertawa seperti ini Ya allah.' batin Syifa.

Perjalanan menuju rumah Ummi membutuhkan waktu hanya 20 menit, dan kini mereka pun sudah sampai. Setelah memakirkan mobil nya. Mereka bertiga pun turun dan melangakah masuk kedalam rumah.

Ummi dan Abi menyambut mereka dengan hangat. Setelah itu, Syifa menyalami Bibi dan Paman nya yang ada di sana. Di ikuti Adam dan Hawa. Namun saat Hawa ingin mencium tangan Bibi nya Syifa, tiba tiba tangan nya di hempaskan.

Hawa menatap bingung pada Wanita di hadapan nya, yang kira kira berusia 35 tahun. Begitu pun dengan semua orang yang ada di sana, semua kaget dengan tindakan yang di lakukan wanita yang bernama Rahma tersebut.

'' Rahma, kamu apa apaan sih?'' tanya Ummi pada adiknya tersebut.

'' Apaan sih Mba, emang aku ngapain? Lagian ya, kenapa Mba ngundang madunya Syifa kesini?'' tanya Bi Rahma

Hawa mencoba nenahan sesak di dada nya.

'' Rahma, jaga bicaramu! Hawa itu, sudah Mba anggap anak sendiri!'' ujar Ummi

'' Oh, jadi nama nya Hawa? Tapi sayang ya, akhlak nya tak sebagus nama nya? Mau saja menggoda suami orang! Atau karena dia tahu, kalau Syifa lagi sakit keras. Mangkannya dia menggoda Adam, dan rela di jadikan istri kedua?'' sarkas Bi Rahma.

Hawa tak bisa membendung air mata nya, hatinya sakit saat di tuduh merebut suami orang. Hatinya bagaikan di hujani beribu ribu pedang, saat Bi Rahma mengatakan hal tersebut.

'' Maaf Tante, saya tidak pernah merebut Bang Adam dari Mba Syifa! Semua tuduhan Tante salah.'' jawab Hawa.

''Heh pelakor, mana ada maling mau ngaku? Kalau ngaku, maka penjara penuh!''

Adam tak bisa membiarkan Hawa di tuduh dan di sudutkan seperti itu, oleh keluarga Syifa. Dia maju ke hadapan Bi Rahma.

'' Dengar ya Bi, saya menikahi Hawa, karena saya mencintai nya! Dan Hawa sama sekali tak tahu, jika saya sudah menikah dengan Syifa? Jadi Bibi jaga ucapan Bibi!'' geram Adam

'' Hahaha.... Kamu belain jal*ng ini Dam? Wow menakjubkan!'' cibir Bi Rahma sambil menepuk tangan.

Prok prok prok

'' Cukup Bi, Hawa tak seperti yang Bibi bayangkan?'' ujar Syifa membela Hawa.

'' Kamu juga belain pelakor ini Fa?'' tanya Bi Rahma tak percaya.

'' Sebab Hawa, adalah wanita baik baik!'' bela Syifa.

Hawa melihat ke arah madunya, dia tak menyangka jika Syifa akan membela nya, di hadapan keluarga Bibi nya. Hatinya terharu melihat Syifa membela dirinya, di hadapan Bi Rahma.

'' Kalau dia wanita baik baik, kenapa dia merebut suami orang?''

'' CUKUP! Hawa tak merebut saya dari Syifa. Tapi saya yang menikahi Hawa, karena saya mencintai nya!'' geram Adam, menaikan nada bicara nya.

Adam tak terima jika istrinya terus menerus di pojokan, dan di hina oleh orang lain. Apalagi saat ini Adam melihat Hawa sudah menagis.

'' Maaf, tolong jangan bertengkar! Saya pamit dulu, maaf Ummi, Hawa tak bisa gabung. Assalamua'laikum!'' Hawa berlari ke luar rumah.

Kemudian Adam mengejar Hawa.

Hawa terus berlari keluar rumah dengan perasaan terluka, dia tak menyangka jika keluarga dari madunya, tak menyukai keberadaan Hawa. Hatinya sakit, bukan karena tak di anggap. Tapi dia sakit karena di tuduh menjadi perebut suami orang. Padahal Hawa tak pernah tahu jika Adam telah menikah.

Tiba tiba hujan turun dengan deras, seakan tahu jika hati Hawa saat ini sedang rapuh.

'' Kenapa ya allah, kenapa istri kedua selalu di cap sebagai pelakor? Aku tak pernah mau berada di posisi ini ya rabb! Apa, istri kedua itu begitu hina? Sampai aku di sebut jal*ng! Aku tak pernah menginginkan posisi ini ya rabb...''

Hawa terjatuh ke aspal, wajah nya menengadah ke atas langit. Membiarkan air hujan membasahi wajah cantik nya. Air mata nya mengalir deras, sederas air hujan yang membasahi tubuh nya saat ini.

Bersambung....

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA BUAT OTHOR😘

Terpopuler

Comments

Nana

Nana

😢😢

2022-05-16

0

Tihajar

Tihajar

mbak Gabriela jngn nuduh hawa dong kt wanita semua akan mrsakan sakit yg sama

2022-05-03

1

Gabriela Agustina

Gabriela Agustina

Terima ajalah Hawa, yg namanya istri kedua emang pelakor. Kalo ga mau d cap pelakor, y lepasin aja suami org.

2022-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 Senyuman Yang Indah
2 Berkenalan
3 Terluka
4 Visual
5 Tom And Jerry
6 Mengantar Hawa
7 Melamar
8 SAH
9 Malam Yang Indah
10 Kenyataan Pahit
11 Ceraikan Aku
12 Mencoba Berdamai
13 Permintaan Syifa
14 Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15 Masak Untuk Maduku
16 Membagi Waktu Dengan Adil
17 Kepulangan Syifa
18 Hinaan keluarga Syifa.
19 Rapuh
20 Kemarahan Ummi
21 Sakit
22 Surprise
23 Kemungkinan
24 Kado Terindah
25 Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26 Ayah Sakit
27 Kesedihan
28 Aku Bukan Pelakor
29 Ketemu
30 Kuatkan Aku Ya Allah
31 Kepergian Hawa
32 Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33 Kebohongan Nisa
34 Saran Nisa
35 Keputusan Hawa
36 Melepas Kerinduan
37 Tetangga Baru
38 Kedatangan Syifa
39 Syifa Ikut
40 Teman Lama Hawa
41 Mengungkap Status
42 Mengaji Bersama
43 Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44 Kedatangan Bi Rahma
45 Aku Hanya Korban
46 Wanita Shalihah
47 Kedatangan keluraga Hawa
48 Mengatakan Kejujuran
49 Menagih Janji
50 Hadiah Spesial Umar
51 Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52 Kepergian Syifa
53 Kembali Berulah
54 Kritis
55 Nasihat Abi dan Laporan Adam
56 Penangkapan Bi Rahma
57 Terungkap
58 Sebuah Mimpi
59 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60 Menjenguk Bi Rahma
61 Fov Adam (pertemuan pertama)
62 Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63 Mail dan Mei Mei
64 Cewek Kodok
65 Saran Ummi
66 Mimpi Buruk
67 Kabar Duka
68 Ujian Kembali
69 Kembali Kehilangan
70 Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71 Hanya Tinggal Kenangan
72 Calon Apa
73 Tak Laku Embe Pun Jadi
74 Siapa Orang Itu
75 Raisya
76 Perubahan
77 Sakit Bang
78 Pura Pura tak Tahu
79 Lagi Lagi Bohong
80 Kekesalan Ikbal
81 Terbongkar
82 Tak Menerima Penghianatan Kedua
83 Pop Adam
84 Membuka Lembaran Baru
85 Melahirkan
86 Muhammad Alwi
87 Kedatangan Adam dan Raisya
88 Kedatangan Ummi dan Abi
89 Hati Seluas Lautan
90 Alwi Sakit
91 Pov Raisya
92 Pov Adam
93 Pov Adam ( 2 )
94 Perhatian Kecil
95 Bertemu Masa Lalu
96 Perang Dingin
97 Bersaing secara sehat
98 Yang Ngutang Lebih Galak
99 Ungkapan Cinta Ikbal
100 Pendapat Ibu dan Nisa
101 Teringat Syifa
102 Keduluan
103 Di Terima
104 Lagi Lagi Mimpi Itu
105 Kalian Cocok
106 Hari Bahagia
107 Malam Yang di Nanti
108 Kecelakaan
109 Tak Sanggup
110 Rapuh
111 Mereka Datang dalam Mimpi
112 Menjenguk Raisya
113 Mencoba Bunuh Diri
114 Rencana Melamar
115 Tanda Keseriusan ku
116 Cemburu
117 Lamaran Umar
118 Ibu Ibu Ghibah
119 Alas daun pisang
120 Pingsan
121 Kebahgiaan yang lengkap
122 Laddu dan Lassi
123 Lebih manja
124 Kebetulan
125 Suka dari Lama
126 Pertama Kali nya
127 Memantau
128 Mulai Waspada
129 Obsesi Bukan Cinta
130 Belajar Istiqomah
131 Pertanyaan Semprul Umar
132 Hari bahagian Nisa dan Umar
133 Malam Bahagia U&N
134 Petuah
135 Harus Kembali Bertemu
136 Bertemu Yusuf
137 Tolakan keras Hawa
138 Pov Yusuf
139 Pov Yusuf 2
140 Pov Yusuf Terakhir
141 Niat Mulia Hawa
142 Keras Kepala
143 Kantor Polisi
144 Romantis nya Ikbal
145 Kebahagiaan yg tertunda
146 Kedatangan Yusuf
147 Berdamai
148 Mencabut Laporan
149 Siapa Korban Itu
150 Pencuri
151 Bumil Cemburu
152 Seperti Tak Makan 1 bulan
153 Kena Mental Vivi
154 Kedatangan Raisya
155 Hidayah
156 Akhir Kebahagiaan Hawa
157 Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Senyuman Yang Indah
2
Berkenalan
3
Terluka
4
Visual
5
Tom And Jerry
6
Mengantar Hawa
7
Melamar
8
SAH
9
Malam Yang Indah
10
Kenyataan Pahit
11
Ceraikan Aku
12
Mencoba Berdamai
13
Permintaan Syifa
14
Ingin Merasakan Menjadi Ibu
15
Masak Untuk Maduku
16
Membagi Waktu Dengan Adil
17
Kepulangan Syifa
18
Hinaan keluarga Syifa.
19
Rapuh
20
Kemarahan Ummi
21
Sakit
22
Surprise
23
Kemungkinan
24
Kado Terindah
25
Kebahagiaan Dan Ketidaksempurnaan
26
Ayah Sakit
27
Kesedihan
28
Aku Bukan Pelakor
29
Ketemu
30
Kuatkan Aku Ya Allah
31
Kepergian Hawa
32
Hanya Jadi Alat Pencetak Anak
33
Kebohongan Nisa
34
Saran Nisa
35
Keputusan Hawa
36
Melepas Kerinduan
37
Tetangga Baru
38
Kedatangan Syifa
39
Syifa Ikut
40
Teman Lama Hawa
41
Mengungkap Status
42
Mengaji Bersama
43
Tak Akan Sempurna Di Mata Manusia
44
Kedatangan Bi Rahma
45
Aku Hanya Korban
46
Wanita Shalihah
47
Kedatangan keluraga Hawa
48
Mengatakan Kejujuran
49
Menagih Janji
50
Hadiah Spesial Umar
51
Mendidik Anak dalam Ajaran Islam
52
Kepergian Syifa
53
Kembali Berulah
54
Kritis
55
Nasihat Abi dan Laporan Adam
56
Penangkapan Bi Rahma
57
Terungkap
58
Sebuah Mimpi
59
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohon Nya
60
Menjenguk Bi Rahma
61
Fov Adam (pertemuan pertama)
62
Pov Adam ( Keputusan yg Sulit)
63
Mail dan Mei Mei
64
Cewek Kodok
65
Saran Ummi
66
Mimpi Buruk
67
Kabar Duka
68
Ujian Kembali
69
Kembali Kehilangan
70
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
71
Hanya Tinggal Kenangan
72
Calon Apa
73
Tak Laku Embe Pun Jadi
74
Siapa Orang Itu
75
Raisya
76
Perubahan
77
Sakit Bang
78
Pura Pura tak Tahu
79
Lagi Lagi Bohong
80
Kekesalan Ikbal
81
Terbongkar
82
Tak Menerima Penghianatan Kedua
83
Pop Adam
84
Membuka Lembaran Baru
85
Melahirkan
86
Muhammad Alwi
87
Kedatangan Adam dan Raisya
88
Kedatangan Ummi dan Abi
89
Hati Seluas Lautan
90
Alwi Sakit
91
Pov Raisya
92
Pov Adam
93
Pov Adam ( 2 )
94
Perhatian Kecil
95
Bertemu Masa Lalu
96
Perang Dingin
97
Bersaing secara sehat
98
Yang Ngutang Lebih Galak
99
Ungkapan Cinta Ikbal
100
Pendapat Ibu dan Nisa
101
Teringat Syifa
102
Keduluan
103
Di Terima
104
Lagi Lagi Mimpi Itu
105
Kalian Cocok
106
Hari Bahagia
107
Malam Yang di Nanti
108
Kecelakaan
109
Tak Sanggup
110
Rapuh
111
Mereka Datang dalam Mimpi
112
Menjenguk Raisya
113
Mencoba Bunuh Diri
114
Rencana Melamar
115
Tanda Keseriusan ku
116
Cemburu
117
Lamaran Umar
118
Ibu Ibu Ghibah
119
Alas daun pisang
120
Pingsan
121
Kebahgiaan yang lengkap
122
Laddu dan Lassi
123
Lebih manja
124
Kebetulan
125
Suka dari Lama
126
Pertama Kali nya
127
Memantau
128
Mulai Waspada
129
Obsesi Bukan Cinta
130
Belajar Istiqomah
131
Pertanyaan Semprul Umar
132
Hari bahagian Nisa dan Umar
133
Malam Bahagia U&N
134
Petuah
135
Harus Kembali Bertemu
136
Bertemu Yusuf
137
Tolakan keras Hawa
138
Pov Yusuf
139
Pov Yusuf 2
140
Pov Yusuf Terakhir
141
Niat Mulia Hawa
142
Keras Kepala
143
Kantor Polisi
144
Romantis nya Ikbal
145
Kebahagiaan yg tertunda
146
Kedatangan Yusuf
147
Berdamai
148
Mencabut Laporan
149
Siapa Korban Itu
150
Pencuri
151
Bumil Cemburu
152
Seperti Tak Makan 1 bulan
153
Kena Mental Vivi
154
Kedatangan Raisya
155
Hidayah
156
Akhir Kebahagiaan Hawa
157
Promosi Bab ISTRI TAK DI INGINKAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!