Episode 8 - Your 'Imam'

~ Saat Pangeran Salju ingin jadi Imam... ~

Tak ada penasehat paling mengerti kecuali Lily. Setidaknya wanita itu pernah berada di posisi Ave saat ini, walaupun Ave yakin kakaknya tak sekejam Zaid si Mr. Snowy itu. Akhirnya ia curhat pada Lily dan menghasilkan sebuah jawaban yang paling masuk akal.

[Ave: Gue harus gimana, Kak?]

[Lily: Boss lo cakep gak Ve?]

[Ave: Cakep tapi pemarahan, Kak. Gue ngeri]

[Lily: Hindari, jauhi, acuhi!]

[Ave: Kalo dia masih kesal?]

{Lily: Rayu, bujuk, taklukkan!]

[Ave: Kayak lagi di medan perang]

[Lily: Terus lo pikir lo di mana? Taman kanak-kanak?]

[Ave: Maaf, Buuuu! Jangan galak-galak kek Mas Ajie dong!]

[Ave: Love u, My Love-In-law! Bye, I've to work!]

Maka saat Zaid tiba ke kantor, Avelia akan sibuk mengatur dirinya agar 'menghilang' dari ruang kerjanya. Apalagi sekarang Avelia menemukan tempat-tempat untuk menghindar. Ia bisa bersembunyi di ruang fotokopi sambil berpura-pura memfotokopi apa saja, ia bahkan memfotokopi telapak tangan, sebagian wajahnya dan aneka alat tulis ketika kehabisan tulisan yang akan difotokopi. Atau berpura-pura sibuk membuat kopi, mencuci mug dan mengisi stok pantry. Atau melakukan tugas paling menyenangkan di antara seluruh tugas, mengantar sesuatu untuk departemen lain.

Mengantar data, mengambil invoice, mengambil stok dan sebagainya jadi bagian dari pekerjaan yang paling disukai Ave. Terlepas dari tenaganya yang terkuras habis, Ave menikmatinya karena ia bisa mengenal banyak orang. Ave selalu suka berbicara, suka bercanda dan bertemu beragam orang. Itu mengurangi ketegangannya selama bekerja di kantor. Para pria di departemen Ave selalu menjaga jarak dan bersikap kaku, kecuali Hazmi. Tapi Hazmi terlalu sibuk.

Tempat terakhir yang menjadi tempat persembunyiannya adalah ujung lorong lantai 9. Tempat ia dulu bertemu dengan Zaid. Itu tempat paling sepi saat makan siang dan paling menyenangkan untuk tidur siang sejenak sambil memandang kota Jakarta. Hitung-hitung Ave belajar pelan-pelan mengatasi rasa takutnya pada ketinggian dengan berdiri makin dekat di jendela besarnya.

Hari ketiga setelah ia berhasil melakukan semua saran Lily dan duduk di tempat itu, barulah seseorang menepuk bahunya saat tertidur sambil duduk di kursi tunggu menghadap jendela itu lagi.

"Hmmm," dengung Ave tanpa membuka matanya.

Tangan itu kembali menyenggol bahu Ave. Kali ini lebih kuat dan lebih sering. "Hei! Hei!"

"Apaan sih!?"  seru Ave sambil mendongak, menatap emosi pada si pemilik tangan.

Zaid menatapnya tajam.

"Eeeh, Bapak! Maaf, maaf. Tadi Ave kira siapa."

"Kenapa tidur di sini?"

"Hah? Oooh itu... Ave ngantuk. Semalam... " Tak mungkin Ave menceritakan kenyataan yang terjadi padanya semalam. Karena ingin berhemat listrik, ia hampir mati kepanasan dalam apartemen, sebelum akhirnya ia memutuskan menyalakan listrik hanya di bagian kamar.

"Kenapa? Kebanyakan nonton drama?" tebak Zaid. Anehnya ia malah duduk di sebelah Ave.

Ave bergeser sedikit. Hanya beberapa senti, kuduknya sudah merinding. "Ya enggaklah, Pak. Ngantuknya Avelia itu karena sholat tahajud, bukan karena nonton drakor."

Zaid menoleh dengan senyum tertahan sebelum memandang lurus ke jendela. Mengira Zaid sedang membutuhkan waktu sendiri, iapun berdiri, tapi malah mendengar pertanyaan Zaid.

"Gimana setelah kerja? Kamu ngerjain apa aja?" tanya Zaid tanpa menoleh.

"Itu... itu... "

Zaid melirik Ave dengan senyum tipis. "Katanya mau buktiin saya ini pria tulen atau tidak, tapi kok saya lihat kamu menghindar terus?"

"Itu karena... " Ave kehilangan kata-kata. Otaknya kosong saat berusaha mencari alasan.

"Karena kamu pernah nyebut saya monyet?" Akhirnya malah Zaid yang membuka jalan untuk Ave.

Gadis itu menoleh cepat. Senyum manisnya merekah sumringah. "Aduuuuh, Pak! Coba Bapak inget-inget lagi. Emang ada ya Ave bilang gitu? Ave cuma bilang lagi lihat monyet, bukan nyebut Bapak gitu. Bapak sendiri yang ngaku-ngaku. Barusan ini ngaku sendiri lagi kan? Mbok ya ngaku itu jadi pangeran tampan gitu, Pak. Jangan jadi monyet! Kan kasian sama monyetnya, dibanding-bandingin sama Bapak. Face shaming  itu namanya."

Wajah Zaid mulai kelam, buru-buru kedua tangan Ave terangkat. "Sorry, sorry, Bapak cakep. Beneran Ave cuma becanda. Cakepan Bapak kali dari monyet."

"Nah itu kamu bandingin saya lagi."

"Iih, Bapak gitu banget sih! Monyet kan tinggalnya di hutan, di kebon binatang. Bukan kayak Bapak, tinggalnya... di hati Ave dong," ujar Ave dengan nada merayu.

Tawa Zaid tak lagi tertahankan. Meski hanya sebentar. "Kamu ini bisa aja ngerayunya."

Ave tak menjawab, ia malah tergelak. Senang rasanya melihat ada senyum dan tawa muncul di wajah si tuan bermuka dingin ini.

"Sudah makan?"

Ave menggeleng. "Ave gak biasa makan jam segini, Pak. Dulu kerja di restoran, biasa ngelayani paling sibuk itu justru pas waktu makan siang, jadi... " Ave terdiam. Ia baru teringat kalau baru saja menceritakan satu rahasianya. Tubuhnya membeku.

"Kamu pernah kerja di restoran?" ulang Zaid tak percaya dengan tanda tanya. Gadis yang berwajah bak seorang putri ini menjadi pelayan?

Merasa sudah telanjur mengucapkannya, Ave pun meneruskan ceritanya. "Iya, Pak. Dulu, setelah lulus SMA. Daripada gak ada pemasukan, Ave kerja apa aja. Ya jadi tukang cuci piring, waitress, penjual bunga. Jagain balita." Ini memang terjadi, walaupun Ave tak menceritakan kalau ia melakukannya karena ingin mencari pengalaman semata saat kuliah dan bekerja paruh waktu di negeri orang.

"Keluargamu gak ngelarang?"tanya Zaid ingin tahu.

Ave mengenang saat itu. Sepertinya tak ada yang keberatan, jadi ia menggeleng. "Enggak! Mereka malah ngedukung. Kerjaan apa aja yang penting halal dan Ave gak pulang malam."

Dada Zaid tampak turun setelah menghela napas. Rupanya tetap ada aturan dari orangtuanya yang tetap berlaku bagi gadis cantik ini. Tak terbayangkan dalam benaknya, gadis mungil ini pulang sendirian di malam hari di kota yang terkenal dengan tingkat kejahatan cukup tinggi di dunia.

"Bapak kuatir sama Ave ya?" tebak Ave. Tubuhnya bergerak mendekat pada Zaid.

Zaid tak menjawab. Hanya memasang wajah dingin lagi. Senyumnya lenyap dan matanya memandang lurus ke depan. Bibir Ave pun maju melihatnya.

"Pak Zaid kenapa gak makan siang?" tanya Ave berusaha memecahkan keheningan.

"Diet," jawab Zaid singkat, masih tanpa melihat ke Ave.

Orang ini mungkin terbuat dari es batu. Udah diajakin becanda. Udah ngobrol serius bahkan empat rius. Tetap aja gak bergeming. pikir Ave kesal.

Merasa mulai tak betah, Ave bangkit dari kursinya. "Ave tinggal dulu, Pak. Ave mau sholat dhuhur. Bentar lagi jam istirahat selesai."

"Tunggu! Saya juga belum. Sholat di sini saja, saya biasa sholat di sini kok," kata Zaid seraya menunjuk pintu tertutup tak jauh dari mereka berdiri. Pria itu berdiri lalu menoleh pada Ave. "Kamu mau saya imamin?" lanjutnya lagi tanpa berpikir.

Ave melongok mendengar pertanyaan itu. Menutup mulutnya dengan tangan. Ekspresi yang membuat Zaid malah bingung.

"Loh kenapa? Ada yang salah?"

"Bapak gak salah pengen jadi imam Ave?" tanya Ave. Kedua alisnya menyatu, matanya menatap Zaid penuh rasa haru sambil berkedip-kedip dengan kedua tangan ditekan ke dadanya.

Tiga detik berlalu sebelum Zaid mengerti maksud Ave. Kontan ia terbatuk-batuk dengan wajah merah padam sementara tawa Ave berderai melihatnya.

Ooh ternyata pangeran salju juga bisa malu ...

******

Terpopuler

Comments

Aqiyu

Aqiyu

bacanya jadi senyum-senyum sendiri😊😄😁

2022-11-12

1

Cita N

Cita N

demi apa...cerita sebagus ini, kenapa yg baca nya sedikit 🤧

2022-05-14

0

Eka Yunita Noviyanti

Eka Yunita Noviyanti

owh.... so sweeeeetttt

2022-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - The Demon Loan Shark
2 Episode 2 - The Princesses Meeting
3 Episode 3 - Be A Real Cinderella
4 Episode 4 - The Golden Tricks
5 Episode 5 - The Little Cat's Roar
6 Episode 6 - The Cruel Interview
7 Episode 7 - The Snow Prince and Seven Dwarfs
8 Episode 8 - Your 'Imam'
9 Episode 9 - The Deposition
10 Episode 10 - Lie For Dream
11 Episode 11 - Lily, The Friendly Queen
12 Episode 12 - Punishment
13 Episode 13 - Going to Obgyn Clinic
14 Episode 14 - The Real Princess
15 Episode 15 - Song for Laksmana
16 Episode 16 - The Stolen Heart
17 Episode 17 - Do Not Fall For Love
18 Episode 18 - The Witch
19 Episode 19 - The Crown Rules
20 Episode 20 - A Little Chef
21 Episode 21 - Cooking In The Castle
22 Episode 22 - Between Two Knights
23 Episode 23 - Two Devilish Witches
24 Episode 24 - Mesmerized By Her
25 Episode 25 - A Sudden First Kiss
26 Episode 26 - Rejection
27 Episode 27 - The Cold War (Regret)
28 Episode 28 - The Cold War (Miss You)
29 Episode 29 - Panic Attack! The Cold War End
30 Episode 30 - The Beautiful Real Dream
31 Episode 31 - Changing His Face
32 Episode 32 - Family Time
33 Episode 33 - The Reason Why She Said No
34 Episode 34 - When Sun Shines
35 Episode 35 - Love Territorial
36 Episode 36 - Ave's Love Wizard
37 Episode 37 - Fragrance Of Love
38 Episode 38 - Happy Shopping Day
39 Episode 39 - Inside The Darkness
40 Episode 40 - Second (New) Hand Phone
41 Episode 41 - Like Uncle, Like Niece
42 Episode 42 - The Enchanted Star
43 Episode 43 - One Special Night
44 Episode 44 - Alien From The Star
45 Episode 45 - Outrageous Jokes
46 Episode 46 - Sweet Paintball Battle
47 Episode 47 - Meet The Old Friends
48 Episode 48 - The Bad Memories
49 Episode 49 - The Truth
50 Episode 50 - The Evil Yearning
51 Episode 51 - A Crazy Love
52 Episode 52 - Accident
53 Episode 53 - Waiting In Fear
54 Episode 54 - Slave of Love
55 Episode 55 - You're My Google
56 Episode 56 - Tease Me, Don't Lie!
57 Episode 57 - Crazy Jealousy
58 Episode 58 - The Deal
59 Episode 59 - I Only Want You
60 Episode 60 - Two Noisy Guest
61 Episode 61 - Side Story Ajie Lily: Perut Kenyang, Istri Senang
62 Episode 62 - The Best Friends
63 Episode 63 - The Forgotten Birthday
64 Episode 64 - The Best Birthday Gift (1)
65 Episode 65 - The Best Birthday Gift (2)
66 Episode 66 - Whatever It Is
67 Episode 67 - Behind Betrayal
68 Episode 68 - Promise and Dream
69 Episode 69 - A High Risk Plan
70 Episode 70 - A Father and A Lover (1)
71 Episode 71 - A Father and A Lover (2)
72 Episode 72 - Just Another Trip (1)
73 Episode 73 - Just Another Trip (2)
74 Episode 74 - The Hurtful Quarrel (1)
75 Episode 75 - The Hurtful Quarrel (2)
76 Episode 76 - The Most Complicated Decision
77 Episode 77 - Goodbye Without Words
78 Episode 78 - Sad in Silence (1)
79 Episode 79 - Sad in Silence (2)
80 Episode 80 - The New Club
81 Episode 81 - Finding Zaid (1)
82 Episode 82 - Finding Zaid (2)
83 Episode 83 - The Game of Love (1)
84 Episode 84 - The Game of Love (2)
85 Episode 85 - Epilog: Zaid's Heart (My Stupid Love 1)
86 Episode 86 - Epilog: Zaid's Heart (My Stupid Love 2)
87 Episode 87 - Extra Story : Welcome To The Family
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Episode 1 - The Demon Loan Shark
2
Episode 2 - The Princesses Meeting
3
Episode 3 - Be A Real Cinderella
4
Episode 4 - The Golden Tricks
5
Episode 5 - The Little Cat's Roar
6
Episode 6 - The Cruel Interview
7
Episode 7 - The Snow Prince and Seven Dwarfs
8
Episode 8 - Your 'Imam'
9
Episode 9 - The Deposition
10
Episode 10 - Lie For Dream
11
Episode 11 - Lily, The Friendly Queen
12
Episode 12 - Punishment
13
Episode 13 - Going to Obgyn Clinic
14
Episode 14 - The Real Princess
15
Episode 15 - Song for Laksmana
16
Episode 16 - The Stolen Heart
17
Episode 17 - Do Not Fall For Love
18
Episode 18 - The Witch
19
Episode 19 - The Crown Rules
20
Episode 20 - A Little Chef
21
Episode 21 - Cooking In The Castle
22
Episode 22 - Between Two Knights
23
Episode 23 - Two Devilish Witches
24
Episode 24 - Mesmerized By Her
25
Episode 25 - A Sudden First Kiss
26
Episode 26 - Rejection
27
Episode 27 - The Cold War (Regret)
28
Episode 28 - The Cold War (Miss You)
29
Episode 29 - Panic Attack! The Cold War End
30
Episode 30 - The Beautiful Real Dream
31
Episode 31 - Changing His Face
32
Episode 32 - Family Time
33
Episode 33 - The Reason Why She Said No
34
Episode 34 - When Sun Shines
35
Episode 35 - Love Territorial
36
Episode 36 - Ave's Love Wizard
37
Episode 37 - Fragrance Of Love
38
Episode 38 - Happy Shopping Day
39
Episode 39 - Inside The Darkness
40
Episode 40 - Second (New) Hand Phone
41
Episode 41 - Like Uncle, Like Niece
42
Episode 42 - The Enchanted Star
43
Episode 43 - One Special Night
44
Episode 44 - Alien From The Star
45
Episode 45 - Outrageous Jokes
46
Episode 46 - Sweet Paintball Battle
47
Episode 47 - Meet The Old Friends
48
Episode 48 - The Bad Memories
49
Episode 49 - The Truth
50
Episode 50 - The Evil Yearning
51
Episode 51 - A Crazy Love
52
Episode 52 - Accident
53
Episode 53 - Waiting In Fear
54
Episode 54 - Slave of Love
55
Episode 55 - You're My Google
56
Episode 56 - Tease Me, Don't Lie!
57
Episode 57 - Crazy Jealousy
58
Episode 58 - The Deal
59
Episode 59 - I Only Want You
60
Episode 60 - Two Noisy Guest
61
Episode 61 - Side Story Ajie Lily: Perut Kenyang, Istri Senang
62
Episode 62 - The Best Friends
63
Episode 63 - The Forgotten Birthday
64
Episode 64 - The Best Birthday Gift (1)
65
Episode 65 - The Best Birthday Gift (2)
66
Episode 66 - Whatever It Is
67
Episode 67 - Behind Betrayal
68
Episode 68 - Promise and Dream
69
Episode 69 - A High Risk Plan
70
Episode 70 - A Father and A Lover (1)
71
Episode 71 - A Father and A Lover (2)
72
Episode 72 - Just Another Trip (1)
73
Episode 73 - Just Another Trip (2)
74
Episode 74 - The Hurtful Quarrel (1)
75
Episode 75 - The Hurtful Quarrel (2)
76
Episode 76 - The Most Complicated Decision
77
Episode 77 - Goodbye Without Words
78
Episode 78 - Sad in Silence (1)
79
Episode 79 - Sad in Silence (2)
80
Episode 80 - The New Club
81
Episode 81 - Finding Zaid (1)
82
Episode 82 - Finding Zaid (2)
83
Episode 83 - The Game of Love (1)
84
Episode 84 - The Game of Love (2)
85
Episode 85 - Epilog: Zaid's Heart (My Stupid Love 1)
86
Episode 86 - Epilog: Zaid's Heart (My Stupid Love 2)
87
Episode 87 - Extra Story : Welcome To The Family

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!