Whush..
Pria sepuh membuat gerangan tangan dengan satu tangan, karena tangan satunya lagi memegang Qin Fan yang ada diatas punggungnya, lalu muncul sebuah ruang hampa didepan, pria sepuh itu kemudian masuk kedalam.
Whush..
Hanya hitungan menit, pria sepuh yang membawa Qin Fan, muncul didepan sebuah goa, lalu dia masuk kedalam goa yang cukup besar itu, sesampainya didalam, pria sepuh menurunkan Qin Fan diatas sebuah batu lebar.
Qin Fan kemudian dibuat dalam posisi duduk, lalu pria sepuh memasukkan satu butir pil kedalam mulut Qin Fan dan membantunya menyerap pil itu, tidak beberapa lama, tangan Qin Fan yang hancur itu perlahan tumbuh kembali.
Ternyata oh ternyata, pil yang dimasukkan pria sepuh tadi adalah pil regenerasi, sehingga dalam hitungan menit, tangan Qin Fan kembali tumbuh seperti semula, lalu dia kembali memasukkan 2 butir pil kedalam mulut Qin Fan dan membantunya menyerap lagi.
Lima menit kemudian.
"Ukhuk ukhuk," Qin Fan memuntahkan darah hitam dari mulutnya, pria sepuh menyeka darah hitam dimulut Qin Fan, setelah membersihkan mulut Qin Fan, pria sepuh kembali memasukkan pil kedalam mulut Qin Fan.
Pria sepuh terus melakukan hal yang sama, hingga Qin Fan tidak lagi memuntahkan darah hitam, merasa tidak ada lagi darah hitam yang menggenangi tubuh Qin Fan, dia membaringkan Qin Fan diatas batu besar itu.
"Dasar bocah bodoh," ucap pria sepuh setelah membaringkan Qin Fan, tapi tiba tiba matanya menangkap sesuatu ditubuh Qin Fan, sesuatu yang ditangkap mata pria sepuh adalah sesuatu yang sangat dia kenal.
"Bukannya itu armor emas yang hanya bisa dibuat guru? kenapa armor emas itu ada pada tubuh pemuda ini?" pria sepuh terkejut dengan armor emas yang sudah hancur ditubuh Qin Fan itu.
Ternyata oh ternyata.
Ternyata Qin Fan dapat melawan musuh yang memiliki basis kultivasi 3 tahap diatas Qin Fan, dikarenakan ada armor emas dipasangi oleh dewa kuno Yo Ko disaat Qin Fan dibawa ke alam cahaya dan dalam keadaan pingsan, sehingga Qin Fan tidak tahu jika ada armor yang melindungi tubuhnya.
Dan karena armor yang melindungi tubuhnya, Qin Fan dapat menghadapi lawan yang memiliki basis kultivasi diatas 3 tahap, atau 3 bintang, tapi sayangnya armor emas itu sudah hancur berkeping keping karena serangan tetua tingkat tinggi klan Sing tadi.
Jadi saat ini Qin Fan tidak memiliki pelindung tubuh lagi, jika dia bertarung lagi, bahkan bertarung dengan lawan yang setara saja Qin Fan sudah kesusahan seperti sebelumnya, apalagi lawan yang berada satu tingkat diatasnya, sudah pasti Qin Fan akan keok.
"Siapa kamu sebenarnya anak muda? ada hubungan apa kamu dengan guru?" ucap pria sepuh yang bertanya tanpa Qin Fan dengar.
"Siapa pun kamu, aku akan tahu nanti, yang penting sekarang adalah kamu siuman dulu," gumamnya lanjut, lalu dia keluar goa meninggalkan Qin Fan.
******
Waktu terus berlalu.
Tak terasa 10 hari sudah waktu telah terlewati, saat ini tetua Jian dan rombongan sudah sampai didepan sebuah kota, setelah mendapat pemeriksaan dan membayar pajak masuk kota, tetua Jian dan rombongan masuk kedalam.
Tidak jauh masuk kedalam kota, tetua Jian dan rombongan menemukan sebuah rumah makan, lalu mereka masuk kedalam, tetua Jian ingin memanjakan lidah mereka dengan makanan enak, sebab sudah lama tidak merasakan makanan enak.
"Mau pesan apa tetua? nona nona?" tanya pelayan ramah, setelah tetua Jian dan rombongan mengambil tempat dipojok ruangan.
"Bawakan saja kami makanan enak, nona!" balas tetua Jian yang juga ramah.
"Baik tetua, mohon tunggu sebentar!" balas pelayan, lalu dia kembali kedapur.
Meskipun mereka sudah berada jauh dari hutan mati, wajah Yuyu, Jiyi, Chua Chua, dan Gi Gi masih seperti biasa, keempat gadis cantik itu masih tidak bisa menyembunyikan kekhawatiran mereka terhadap Qin Fan.
"Tetua Jian, kenapa saudara Qin masih belum menyusul kita?" tanya Gi Gi khawatir.
"Tenanglah murid Gi Gi! tetua pelindung dan lainnya akan segera menyusul kita, mungkin saat ini mereka sudah dalam perjalanan kesini," balas tetua Jian yang mencoba menghibur.
"Tapi tetua Jian, aku mendapat firasat buruk," balas Yuyu yang memang dari seminggu terakhir, dia terus mendapat firasat buruk.
"Tidak akan terjadi apa apa murid Yuyu, percayalah! tetua pelindung dan lainnya akan baik baik saja, kita tunggu mereka seminggu disini! jika mereka masih belum sampai, kita lanjutkan perjalanan!" balas tetua Jian yang terus menghibur, padahal dia sendiri juga sangat khawatir.
"Maaf menunggu lama," pelayan tadi kembali bersama beberapa pelayan lainnya, lalu meletakkan pesanan diatas meja.
"Tidak apa apa nona, kami juga tidak sedang terburu buru," balas tetua Jian yang tetap ramah.
Setelah para pelayan meletakkan makanan, tetua Jian dan rombongan mulai makan, sejenak mereka melupakan Qin Fan, makanan yang ada diatas meja menggugah selera mereka, jadi untuk sementara Qin Fan sabar sabar dulu ya!😁😁😁
*******
Ditempat lain.
Lebih tepatnya dihutan mati, atau di aula pertemuan klan Sing.
"Tetua agung, aku serahkan klan padamu, awasi setiap murid dan setiap wilayah hutan mati hingga aku kembali! jika ada dewa yang berani masuk, bunuh ditempat!" ucap Patriak Sing dengan tegas.
"Maaf Patriak, Patriak mau kemana? kenapa harus menyerahkan klan padaku?" tanya tetua agung bingung.
"Aku akan keluar dari mencari pelaku yang telah membunuh adik ku, aku sendiri tidak pernah menyentuhnya, tapi ada dewa yang berani membunuh adik ku, aku akan mencari dewa itu dan membalaskan kematian adik," jawab Patriak Sing dengan niat membunuh yang sangat kuat.
"Baik Patriak, aku siap menjalankan perintah Patriak," jawab tetua agung dengan tubuh bergidik, dia sangat hafal dengan watak Patriak Sing, sehingga tetua agung tidak ingin berdebat.
Setelah berpamitan, Patriak Sing merubah wajah dan tubuhnya menjadi lebih muda dari sebelumnya, jika sebelumnya seperti seorang pria paruh baya, maka sekarang seperti seorang pemuda berusia 25-26 tahun, selesai merubah wajah dan tubuh, Patriak Sing keluar dari hutan mati.
Dia dapat mencium aura yang di tinggalkan Qin Fan ditempat pertarungan, sehingga dia sangat hafal dengan aura yang ditinggalkan Qin Fan itu, hal itulah yang membuat Patriak Sing berpikir jika Qin Fan yang membunuh adiknya, yang tidak lain adalah tetua pertama atau Yushin.
*******
Lebih tepatnya didalam goa.
Perlahan Qin Fan menggerakkan kelopak matanya, lalu dia membuka kedua matanya, setelah dapat melihat dengan jelas, Qin Fan menoleh pada tangan kanannya.
Sebelum pingsan, Qin Fan sadar dan sempat melihat tangan kanannya hancur, sehingga begitu sadar, yang dilihat lebih dulu adalah tangan kanannya.
"Kamu sudah sadar bocah bodoh?" pria sepuh mengejutkan Qin Fan yang masih fokus menatap tangan kanannya.
"Terima kasih sudah menolong ku senior," balas Qin Fan lemah.
"Tidak usah dipikirkan! beristrahat lah! jika kamu sudah pulih, kita mengobrol, ada hal yang ingin aku tanyakan padaku," balas pria sepuh tersenyum.
"Bisakah senior membangunkan ku? aku ingin duduk," pinta Qin Fan dengan suara yang sangat lemah.
Pria sepuh menganggukkan kepala, lalu dia mengangkat tubuh Qin Fan dan membuatnya dalam posisi duduk, Qin Fan yang sudah berposisi duduk, dia mengeluarkan 2 butir pil penyembuhan dan 2 butir pil pengumpul Qi.
Qin Fan kemudian menelan keempat butir pil itu dan menyerapnya, tidak berapa lama, Qin Fan selesai menyerap, kini luka dalam Qin Fan sudah sembuh total, hanya saj kekuatan nya baru 56%, meski hanya 55%, tapi itu sudah cukup bagi Qin Fan untuk bergerak bebas.
"Siapa namamu bocah bodoh?" pria sepuh yang sangat penasaran dengan identitas Qin Fan, dia tidak bisa untuk menahan pertanyaan lagi.
"Perkenalkan nama junior Qin Fan, senior," ucap Qin Fan ramah dan menangkupkan tangannya dengan hormat.
"Qin Fan? nama yang bagus," ucap pria sepuh mengangguk.
"Maaf senior! jika junior boleh tahu, siapa nama senior?" tanya balik Qin Fan.
"Hem.. namaku Lin Chen," jawab pria sepuh menyebutkan namanya, yang tidak lain adalah Lin Chen.
"Lin Chen?" tanya Qin Fan memastikan jika dia tidak salah dengan, disaat bertanya, mata Qin Fan juga melotot hampir melompat keluar.
"Benar bocah bodoh, namaku Lin Chen, apa ada yang salah?" jawab dan tanya Lin Chen, dia masih saja memanggil Qin Fan bocah bodoh.
Buuuk..
"Qin Fan memberi hormat kepada kakak kedua" Qin Fan menjatuhkan diri dan berlutut didepan Lin Chen.
*******
Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!
Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.
Terima Kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Harman Loke
pada akhirnya Qin Fan bertemu dengan kakak ke dua
2024-11-13
0
Galang
tolol
2024-05-01
1
Ryan Sutardjo
mintalah bantuan pada kakak seperguruannya, supaya bisa menaikan kultivasi biar bisa menghadapi musuh2nys
2024-04-22
0