Ujian Selesai

"Sangat membosankan, kenapa tidak ada ujian yang lebih ekstrim atau yang lain? ujian macam apa seperti ini?" gumam Qin Fan kesal.

Entah kenapa Qin Fan berpikir jika metode ujian yang diberikan Sekte Pedang Surgawi itu sangat membosankan, sebab dari lantai satu sampai lantai lima hanya ditekan oleh gravitasi, dia merasa itu sangat tidak bermanfaat.

"Sebaiknya setelah aku bisa bangkit dan duduk, aku serap energi alam yang tebal ini untuk meningkatkan kekuatan ku, aku sudah melewatkan energi alam di lantai dua dan lantai tiga," gumam lanjut Qin Fan.

Qin Fan merasa dia akan segera mengalami peningkatan kekuatan setelah menyerap energi alam dilantai pertama, dia ingin menyerap dilantai dua dan tiga juga, tapi karena ada Ceng Zheng dilantai kedua dan Gao Zhe dilantai ketiga, niatnya itu pun terlupakan.

Seminggu kemudian.

Setelah tengkurap selama seminggu, Qin Fan berhasil menggerakkan tangan dan kaki nya, lalu dia bangkit dan mengambil sikap lotus, kemudian Qin Fan menyerap energi alam yang kepekatan nya lebih pekat dari lantai dua dan tiga.

Tiga minggu kemudian.

Boom..

Terdengar suara teredam sekali dari dalam tubuh Qin Fan, menandakan Qin Fan menerobos ke tahap semesta 1 bintang 3.

Meski sudah menerobos ke bintang 3, Qin Fan terus menyerap energi alam dan membiarkan tubuhnya terbiasa dengan tekanan gravitasi yang semakin hari semakin berkurang itu.

Dua minggu kemudian.

"Selamat anak muda, akhirnya kamu berhasil menerobos ke bintang 3 tahap semesta 1," sebuah suara menggema dilantai empat, lalu muncul seorang pemuda lagi.

"Salam Tetua," ucap Qin Fan ramah memberi hormat, dia sudah tahu jika pengujinya itu adalah tetua Sekte yang menyamar, jadi Qin Fan tidak lagi memanggil senior.

"Ujian dilantai empat ini adalah racun, jika kamu menelan racun ini dan mampu bertahan selama 2 hari, maka kamu bisa melanjutkan ujian di lantai lima," ucap penguji, lalu dia mengeluarkan sebotol racun dan memberikan pada Qin Fan.

"Baik tetua, murid akan melakukan yang terbaik," balas Qin Fan ramah.

"Kamu belum menjadi murid Sekte Pedang Surgawi, jadi jangan menyebut dirimu murid! camkan itu!" balas tetua ketus.

Qin Fan yang mendengar balasan dari penguji, dia tidak mengambil pusing atau tersinggung, karena memang yang dikatakan penguji memang benar, Qin Fan belum lulus menjadi murid Sekte, jadi belum layak menyebut murid.

"Baik tetua, maafkan aku!" balas Qin Fan yang tetap ramah.

"Hem," hanya itu yang keluar dari mulut penguji.

Qin Fan lalu duduk dan membuka tutup botol, kemudian dia meminum semua racun yang terdapat didalam botol, awalnya dia berpikir jika tidak ada yang mengawasinya, sehingga dia bisa menelan pil penyembuhan untuk menetralisir racun itu, tapi siapa sangka, harapan Qin Fan itu salah.

Setelah menelan sebotol racun, Qin Fan menggunakan teknik tubuh dewa naga untuk mengontrol racun, dia tahu salah satu kelebihan teknik tubuh dewa naga adalah mengontrol racun, sehingga racun tidak dapat menyebar ke meridian dan pembuluh darah.

Selesai mengaktifkan teknik tubuh dewa naga, Qin Fan kembali menutup mata dan menyerap sisa sisa energi alam yang ada dilantai empat, dia tidak menghiraukan penguji yang masih memantaunya.

Dua hari kemudian.

Setelah menelan racun mengaktifkan teknik tubuh dewa naga selama dua hari, Qin Fan terlihat baik baik saja, bahkan tidak terlihat ada gejala seperti murid murid yang meminum racun itu.

Meskipun lulus menjadi murid Sekte Pedang Surgawi, setiap murid yang meminum racun ujian itu akan memuntahkan darah hitam, ada juga yang pingsan, namun penguji itu melihat Qin Fan tidak mengalami gejala sepeti yang dialami para murid.

"Ini aneh, kenapa bocah itu tidak terpengaruh sedikit pun dengan racun itu?" gumam penguji keheranan.

"Bagaimana tetua? apa aku sudah lulus dilantai empat ini?" tanya Qin Fan membuyarkan lamunan penguji.

"Selamat anak muda, kamu berhasil melewati ujian dilantai empat, sekarang lanjutkan ujian mu, dan maaf atas sikap ku tadi!" balas penguji yang sudah sadar dari lamunannya.

"Terima kasih tetua," jawab Qin Fan senang, Qin Fan senang karena penguji sudah ramah padanya.

Setelah mengucapkan selamat, penguji menghilang dari hadapan Qin Fan, sementara Qin Fan yang melihat pengujinya sudah menghilang, dia langsung memuntahkan racun yang ditelannya, kemudian dia menelan pil penyembuhan untuk menghilangkan sisa sisa racun yang ada.

"Racun seperti ini mana bisa membuat ku terluka? Hehehe..," ucap Qin Fan terkekeh.

"Baiklah, ayo selesaikan ujian terakhir," ucap lanjut Qin Fan, lalu dia naik ke tangga menuju lantai lima atau lantai terakhir.

Braaak..

Qin Fan membuka pintu lantai lima, lalu dia melangkahkan kakinya masuk kedalam, tapi sudah lima langkah kedalam tapi dia tidak merasakan apa apa, ketika dia melangkah yang ke 10 langkah.

Tiba tiba dia merasakan jiwanya diserang, Qin Fan merasakan ada suatu serangan jiwa yang mencoba menekan kekuatan jiwanya.

"Jadi ini yang dimaksud Gao Zhe? baiklah, mari kita lihat, kamu atau aku yang lemah," gumam Qin Fan tersenyum jahat, dia ingin menyerang balik kekuatan jiwa pengujinya.

Qin Fan kemudian meningkatkan kekuatan jiwanya dan menyerang balik kekuatan jiwa penguji, sang penguji yang kekuatan jiwanya diserang pun meningkatkan serangannya lagi, tapi sekuat apapun dia berusaha, penguji tidak bisa menekan balik jiwa Qin Fan.

Penguji bahkan sampai berkeringat dan gemetar karena tidak kuat menahan serangan jiwa yang dilancarkan Qin Fan, serangan jiwa yang dilancarkan Qin Fan tidak main main, dia ingin mengetahui seberapa kuat kekuatan jiwa pengujinya.

"Cukup!"

Sebuah suara berseru dilantai lima, lalu muncul seorang pria paruh baya yang Qin Fan kenal.

"Patriak," Qin Fan menaruhkan diri dan berlutut setelah dia melihat siapa yang menjadi pengujinya.

Tian Tie tidak langsung menjawab, dia masih berusaha menyembuhkan jiwanya yang sempat goyah, serangan yang dilepaskan Qin Fan tadi membuat jiwa Tian Tie sedikit melemah, sehingga membuat Tian Tie merasa kelelahan.

"Bangunlah Fan'er! kamu tidak salah dalam hal ini, justru aku bangga karena kamu mampu menyerang balik, kamu orang pertama yang bisa membuat jiwaku tertekan," balas Tian Tie setelah kekuatan jiwanya kembali sembuh, yah meskipun belum sepenuhnya.

"Terima kasih Patriak," jawab Qin Fan senang, dia senang karena Tian Tie memaklumi hal itu dan tidak menyalahkan dirinya.

"Kamu sudah lulus ujian menjadi murid, setelah keluar dari sini, pergilah ke aula pertemuan dan ambil lencana murid klan, karena kekuatan mu baru di bintang 2 tahap semesta 1, kamu hanya bisa menjadi murid luar," ucap Tian Tie menjelaskan posisi Qin Fan sebagai murid luar.

"Baik Patriak, itu sudah lebih dari cukup, dengan menjadi murid Sekte Pedang Surgawi, aku sudah merasa beruntung," jawab Qin Fan serius.

Tujuan Qin Fan memang ingin menjadi murid sekte dan berlatih di sekte hingga dia memiliki kekuatan yang cukup untuk berpetualangan, dengan kekuatan yang dia miliki saat ini, sangat rentan dibunuh jika berada diluar sekte, sehingga Qin Fan ingin tetap berada di Sekte hingga kekuatan nya meningkat, setidaknya hingga dia menerobos ke tahap semesta 3.

Ngomong ngomong, jika dia mencapai tahap semesta 3, Qin Fan membutuhkan waktu berapa lama ya? bahkan author saja tidak tahu😁😁😁.

"Sekarang keluarlah! guru dan murid mu sudah menunggu diluar," ucap Tian Tie, dia sudah tahu jika Ceng Zheng sebagai guru Qin Fan, sementara Gao Zhe sebagai muridnya.

"Emm itu.." Qin Fan tidak tahu harus berkata apa, menjadikan seorang tetua Sekte sebagai murid? hanya Qin Fan yang bisa melakukan itu.

"Hahaha.. jika aku juga seorang Alkemis, aku juga akan berguru padamu Fan'er, sekarang keluarlah! jangan buat guru dan murid mu cemas," ucap Tian Tie tertawa lepas, dia merasa lucu dengan wajah kebingungan yang ditunjukkan Qin Fan.

"Baik patriak," balas Qin Fan, lalu dia keluar dari lantai lima, dimana pintu keluar berada di dinding bagian kanan lantai.

Sesampainya di pintu, Qin Fan memegang gagang pintu dan membukanya, lalu dia melangkah keluar.

"Fan'er?" ucap Ceng Zheng memanggil.

"Guru?" ucap Gao Zhe memanggil.

"Melihat guru dan juga muridnya berada diluar, Qin Fan jadi bingung, dia bingung harus menyapa siapa lebih dulu.

Melihat Qin Fan yang berdiri dalam kebingungan, Gao Zhe berjalan mendekat.

"Apa aku bilang, guru pasti menaklukkan lantai empat dan lima," ucap Gao Zhe setelah berada didepan Qin Fan dengan percaya diri.

"Berapa lama aku didalam?" tanya Qin Fan tanpa basa basi, dia tidak tahu sudah berapa lama berada didalam menara 5 lantai.

"Waktu di menara 5 lantai 10 kali lebih cepat dari luar menara, satu hari luar menara sama dengan 10 hari dalam menara, jadi kamu berada didalam selama 16 hari, hitungan diluar menara 5 lantai," Ceng Zheng dari belakang yang menjawab sambil berjalan mendekat.

"16 hari? apa selama itu?" ucap Qin Fan tidak percaya, dia pikir jika dia berada di dalam menara 5 lantai tidak sampai sehari, pasalnya, didalam menara 5 lantai tidak ada malam, adanya hanya siang saja.

"Dasar bodoh," ucap Ceng Zheng memukul kepala Qin Fan.

"Apa yang tetua pertama lakukan?" ucap Gao Zhe kesal, bagaimana bisa dia tidak kesal, gurunya dipukuli didepannya.

"Hehehe.. apa tetua keempat lupa? guru tetua keempat adalah murid ku, jadi aku berhak memukul kepalanya," balas Ceng Zheng terkekeh.

Melihat guru dan muridnya adu mulut, Qin Fan berjalan turun mengikuti anak tangga dan meninggalkan keduanya, dia merasa jika guru dan muridnya itu seperti anak kecil.

"Tunggu guru! aku akan mengantar guru ke kamar guru" seru Gao Zhe dari atas, lalu dia juga menuruni anak tangga dan menyusul Qin Fan.

Qin Fan tidak menghiraukan seruan Gao Zhe dan terus menuruni anak tangga, sesampainya dibawah, Gao Zhe juga sampai, lalu dia menuntun Qin Fan ke kamar murid luar, dimana murid luar tinggal di antara dua bukit kembar.

******

Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!

Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.

Terima Kasih...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***