Hutan Mati 2

Whush.. Whush..

Qin Fan dan harimau bersayap emas sama sama terpental kebelakang, tapi keduanya segera menyeimbangkan tubuh mereka, lalu kembali melesat satu sama lain dan kembali bertarung.

Boom Boom Boom..

Ledakan demi ledakan terus bersahutan dihutan mati, Qin Fan dan harimau bersayap emas terus melepaskan serangan, Qin Fan melepaskan serangan tapak, harimau bersayap emas mengibaskan sayapnya.

Boom Boom Boom..

Ledakan kembali terjadi dan menggema dihutan mati, hutan mati yang tadinya lebat, seketika berubah menjadi tandus, bahkan banyak kawah kecil yang tercipta dibawah mereka.

Whush..

Harimau bersayap emas berubah wujud menjadi manusia, dia berubah wujud menjadi pria paruh baya, dia juga menatap tajam Qin Fan dengan niat membunuh yang sangat kuat.

"Benar juga kamu dewa," ucap harimau bersayap emas yang sudah berubah menjadi pria paruh baya.

"Terima kasih atas pujiannya harimau jelek," balas Qin Fan yang tetap menyebutnya harimau jelek.

"Jangan besar kepala dewa bodoh! karena aku hanya main main saja sedari tadi?" balas pria paruh baya.

"Kamu hanya bermain main? aku pikir serangan yang kamu lepaskan tadi itu lalat yang hinggap ditangan ku," balas Qin Fan yang semakin mengejek.

Pria paruh yang terus diejek pun semakin naik pitam, sedari tadi Qin Fan terus mengejeknya.

"Bajingan kamu dewa, kamu makin besar kepala, rasakan Tapak Emas ku!" seru pria paruh yang sudah sangat marah.

"Tapak Emas,"

Seru pria paruh baya, lalu dia membuat gerakan yang cukup sulit dilihat, kemudian muncul sebuah telapak tangan harimau dengan ukuran yang cukup besar.

Whush..

Tapak emas melesat kearah Qin Fan, begitu pria sepuh mengayunkan tangannya.

Disisi Sebrang.

"Tapak Naga Api,"

Seru Qin Fan, lalu dia juga membuat gerakan tangan, kemudian muncul cahaya biru kehitaman dari telapak tangannya.

Whush..

Cahaya biru kehitaman terdiri kedepan, lalu membentuk sebuah tapak yang diselimuti oleh api abadi.

Whush..

Tapak naga api juga melesat dengan cepat kearah pria sepuh, begitu Qin Fan mengayunkan tangannya.

Booooomm Booooomm

Ledakan besar terjadi disaat tapak emas dan tapak naga api beradu, beradunya dua serangan itu juga mengguncang hutan mati, gelombang angin ekstrim melesat kemana mana, lalu menerbangkan apa saja yang dia lewati.

Ledakan besar itu bukan hanya mengguncang hutan mati, tapi juga sampai diluar hutan mati, sehingga guncangan itu juga dapat dirasakan oleh tetua Jian dan rombongan, tapi tetua Jian dan rombongan tidak menghiraukan guncangan itu, mereka terus melesat kearah timur untuk menghindari hutan mati.

Whush.. Whush..

Qin Fan dan pria paruh baya kembali terpental, kali ini keduanya terpental puluhan meter kebelakang, lalu menabrak tanah dengan keras.

Boom Boom..

Ledakan Kemabli terdengar, disaat tubuh keduanya menabrak tanah dengan keras, lalu mengubahnya menjadi kawah, meski begitu, Qin Fan dan pria paruh baya belum juga terluka, sehingga keduanya kembali bangkit dan melesat satu sama lain lagi, dan terjadilah pertarungan selanjutnya.

Boom Boom Boom..

Ledakan demi ledakan terus menggema dan mengguncang hutan mati, hanya hitungan menit, sudah puluhan serangan yang keduanya lepaskan, namun belum juga ada tanda tanda akan berakhir pertarungan itu.

"Tapak Dewa," Seru Qin Fan.

Qin Fan kembali membuat tapak, tapi tapak ini adalah tapak dewa, Qin Fan kemudian kembali melakukan gerangan tangan, setelah cahaya berkumpul di kedua telapak tangan, Qin Fan mendorong cahaya itu kedalam, lalu cahaya berubah menjadi tapak yang sangat besar.

Whush..

Tapak dewa melesat dengan ektrim, setiap tanah yang dilewati tapak dewa, tanah itu bergaris seperti sebuah paritan.

Disisi Sebrang.

"Cakar Harimau Emas," Seru pria paruh baya.

Pria paruh baya kembali membuat gerakan tangan, lalu muncul sebuah telapak tangan harimau berwarna emas.

Whush..

Cakar Harimau Emas melesat kearah Qin Fan dengan kecepatan yang tidak jalan ektrim.

Booooomm Booooomm Booooomm..

Ledakan yang lebih besar lagi terjadi, ledakan itu juga membuat hutan mati semakin terguncang, kawah besar dan kecil semakin banyak yang tercipta, banyak penghuni hutan mati yang ketar ketir, mereka tahu jika guncangan itu karena pertarungan tingkat tinggi.

Tapi tidak dengan para hewan buas yang memiliki kekuatan semesta 3 sampai semesta 4, justru mereka sangat murka, mereka murka karena hutan mati dibuat terguncang karena pertarungan mereka.

"Cepat periksa siapa yang bertarung! jika yang bertarung adalah sesama kita, tangkap mereka! tapi jika ada dewa yang membuat kekacauan, bunuh ditempat!" perintah salah satu pria paruh baya dengan sorot mata yang tajam, kekuatan pria paruh baya itu setara dengan kultivator semesta 5 bintang 7 pancen oye, yang tidak lain adalah Patriak klan Sing.

"Baik Patriak!" jawab 5 pria paruh baya, yang tidak lain adalah tetua tingkat tinggi, kekuatan kelimanya setara dengan kultivator semesta 4 bintang 7 pancen oye.

Setelah mendapat perintah, kelima tetua itu keluar dan pergi ke tempat terjadinya pertarungan dengan perasaan kesal dan juga dongkol.

******

Ditempat pertarungan.

Whush.. Whush..

Qin Fan dan pria paruh baya kembali sama sama terpental, kali ini keduanya terpental dengan kecepatan tinggi, lalu sekali lagi menabrak tanah dengan keras, lalu kembali membuat kawah yang lebih besar dan lebih dalam lagi.

Walaupun berulang kali terpental karena beradunya serangan, Qin Fan dan pria paruh baya belum juga menunjukkan adanya luka dalam, sehingga keduanya kembali melayang di udara dan saling serang lagi.

"Petir Angin," seru Qin Fan, kali ini dia sudah menggunakan jurus petir api.

Qin Fan kemudian melentangkan kedua tangannya, lalu menyerap energi langit dan bumi, energi langit dan bumi pun terserap dan berputar putar di telapak tangan Qin Fan.

Qin Fan kemudian menyatukan kedua telapak tangannya, begitu kedua telapak tangan Qin Fan menyatu, untuk pertama kalinya, terjadi fenomena aneh di wilayah selatan alam cahaya, dimana gumpalan gumpalan awan hitam memenuhi wilayah selatan alam cahaya.

Selain gumpalan gumpalan awan hitam, banyak juga badai tornado yang diselimuti oleh petir berwarna emas, atau petir surgawi.

Whush.. Whush.. Whush..

Satu persatu dari 3 badai tornado petir angin itu melesat kearah pria sepuh, begitu Qin Fan mengayunkan kedua tangannya kedepan, lalu menggulung apa saja yang dilewati.

Disisi Sebrang.

"Tapak Dewa Iblis," Seru pria paruh baya.

Pria paruh baya juga menyerap Qi iblis dengan sangat banyak, lalu Qi iblis berkumpul dan berputar putar dikedua telapak tangannya.

Whush..

Pria paruh baya mendorong Qi iblis kedepan, lalu berubah menjadi seekor harimau berwarna hitam, harimau berwarna hitam itu memiliki sorot mata yang sangat tajam.

"Goooaaarr,"

"Goooaaarr,"

Sang harimau hitam mengaum keras, suaranya menggema dihutan mati.

Whush..

Harimau hitam melesat kearah Qin Fan setelah mengaum, ketika dia melesat, harimau hitam itu juga menggulung apa saja yang dilewatinya.

Booooomm Booooomm Booooomm..

Ledakan yang lebih besar lagi terjadi dihutan mati, sekali lagi gelombang angin yang jauh lebih ektrim melesat ke sembarangan arah, beradunya dua kekuatan itu juga membuat pepohonan dan bukit bukit kecil dalam radius 5 kilo meter tersapu bersih.

Hutan mati kembali terjadi goncangan yang jauh lebih dahsyat, sehingga membuat penghuni hutan mati yang memiliki kekuatan rendah semakin ketar ketir.

Disaat yang lainnya ketar ketir, Patriak Sing justru semakin murka, tatapannya semakin tajam, dia bahkan menggenggam tangan kursi yang terbuat dari kayu itu hingga hancur.

"Bajingan mana yang membuat ulah diwilayah ku?" Teriak Patriak Sing dengan murka.

Whush..

Karena terlalu marah dan tidak sabar untuk meremukkan tulang tulang yang mengacaukan hutan mati, Patriak Sing melesat keluar dari aula pertemuan, dia melesat keluar dengan kemarahan yang memuncak.

******

Ditempat terjadinya pertarungan.

Whush.. Whush..

Sekali lagi Qin Fan dan pria paruh baya sama sama terpental, kecepatan terpental mereka bahkan mengalahkan kecepatan peluru yang ditembakkan dari senjata sniper, lalu sekali lagi menabrak tanah dengan keras.

Boom Boom..

Tubuh Qin Fan dan pria paruh baya kembali menabrak tanah dan membuat kawah yang jauh lebih besar lagi.

"Ukhuk ukhuk,"

"Ukhuk ukhuk,"

Qin Fan dan pria paruh baya sama sama memuntahkan seteguk darah dari mulut mereka, keduanya sama sama mengalami luka dalam, tapi luka dalam yang mereka alami tidak parah, sehingga masih bisa melanjutkan pertarungan mereka.

"Dewa sialan itu ternyata sangat kuat," ucap pria paruh baya yang masih menyeka darah dari mulut nya.

"Aku terlalu ceroboh," ucap Qin Fan disisi lain.

*****

Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!

Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.

Terima Kasih...

Terpopuler

Comments

Ryan Sutardjo

Ryan Sutardjo

terlalu lama pertarungannya...trus apakah mampu mehadapi Patriack yg kultivasinya jauh diatas Qin Fan

2024-04-22

0

Galang

Galang

bukan ceroboh tp km tolol n dungu seperti yg bikin ini cerita,,

2024-05-01

0

Yaser Levi

Yaser Levi

ya ampun Qin fan..mau cari metong lu yaaakkk

2024-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Sampai Di Alam Cahaya
2 Ujian Menjadi Murid Sekte
3 Ujian Menjadi Murid Sekte 2
4 Ujian Menjadi Murid Sekte 3
5 Ujian Selesai
6 Menjadi Murid Luar
7 Di Aula Pertemuan
8 Menjadi Pelindung Sekte
9 Menantang Murid Dalam
10 Terobosan Ketiga Alkemis
11 Menuju Tempat Bertarung
12 Qin Fan vs Yuan Ji
13 Masalah Selesai
14 Mendapat & Menjalankan Misi
15 Qin Fan Merasa Puas
16 Bersama Qin Qiang
17 Hutan Mati
18 Hutan Mati 2
19 Terluka Parah
20 Bertemu Kakak Kedua (Lin Chen)
21 Di Klan Lin
22 Pertemuan Guru & Murid
23 Mempelajari Jurus Petir Transparan
24 Obrolan Ala Emak Emak
25 Meninggalkan Klan Lin
26 Sedikit Masalah
27 Informasi Klan Diserang & Strategi Qin Fan
28 Persiapan Sebelum Perang
29 Perang Di Mulai
30 Musnahnya Pasukan Sekte Pedang Tunggal
31 Pertarungan Maha Dahsyat
32 Kedatangan Keempat Kakak Seperguruan
33 Berdirinya Klan Qin
34 Rencana Pemberontakan Pangeran Liu Wuji
35 Pintar Pak Tua
36 Menyerang Pemberontak
37 Memusnahkan Pemberontak
38 Gejolak Di Wilayah Barat
39 Chun Yang & Chai Shan
40 Membangun Pasukan Baru
41 Tiba Di Pusat Wilayah Barat
42 Mendapat Pasukan Baru
43 Menjadi Komandan Pasukan Khusus
44 Di Penjarakan & Inti Petir Abadi
45 Melarikan Diri
46 Kesempatan Dalam Kesempitan
47 Zhuge Liang vs Patriak Miao
48 Bertarunglah Sampai Mati! Aku Pergi Dulu
49 Kekacauan Di Wilayah Selatan
50 Saatnya Mencoba Kekuatan Baru
51 Zhuge Liang Melarikan Diri
52 Sembuhnya Zhuge Liang
53 Mendapat Undangan Kaisar Liu Bei
54 Berbelanja
55 Melanjutkan Perjalanan
56 Qin Fan vs Long Jiang
57 Qin Fan vs Long Jiang 2
58 Keterkejutan Empat Gadis Cantik
59 Tiba Di Istana Kekaisaran Liu
60 Membongkar Pengkhianatan Liu Wuji
61 Di Jebak Kaisar Liu Bei
62 Qin Fan vs Zhuge Liang
63 Kematian Zhuge Liang & Melamar Yuyu
64 Wanita Memang Merepotkan
65 Ending Season 2
66 Prolog Season 3
67 Pengumuman
68 Pengumuman
69 Pengumuman
70 Pengumuman
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Sampai Di Alam Cahaya
2
Ujian Menjadi Murid Sekte
3
Ujian Menjadi Murid Sekte 2
4
Ujian Menjadi Murid Sekte 3
5
Ujian Selesai
6
Menjadi Murid Luar
7
Di Aula Pertemuan
8
Menjadi Pelindung Sekte
9
Menantang Murid Dalam
10
Terobosan Ketiga Alkemis
11
Menuju Tempat Bertarung
12
Qin Fan vs Yuan Ji
13
Masalah Selesai
14
Mendapat & Menjalankan Misi
15
Qin Fan Merasa Puas
16
Bersama Qin Qiang
17
Hutan Mati
18
Hutan Mati 2
19
Terluka Parah
20
Bertemu Kakak Kedua (Lin Chen)
21
Di Klan Lin
22
Pertemuan Guru & Murid
23
Mempelajari Jurus Petir Transparan
24
Obrolan Ala Emak Emak
25
Meninggalkan Klan Lin
26
Sedikit Masalah
27
Informasi Klan Diserang & Strategi Qin Fan
28
Persiapan Sebelum Perang
29
Perang Di Mulai
30
Musnahnya Pasukan Sekte Pedang Tunggal
31
Pertarungan Maha Dahsyat
32
Kedatangan Keempat Kakak Seperguruan
33
Berdirinya Klan Qin
34
Rencana Pemberontakan Pangeran Liu Wuji
35
Pintar Pak Tua
36
Menyerang Pemberontak
37
Memusnahkan Pemberontak
38
Gejolak Di Wilayah Barat
39
Chun Yang & Chai Shan
40
Membangun Pasukan Baru
41
Tiba Di Pusat Wilayah Barat
42
Mendapat Pasukan Baru
43
Menjadi Komandan Pasukan Khusus
44
Di Penjarakan & Inti Petir Abadi
45
Melarikan Diri
46
Kesempatan Dalam Kesempitan
47
Zhuge Liang vs Patriak Miao
48
Bertarunglah Sampai Mati! Aku Pergi Dulu
49
Kekacauan Di Wilayah Selatan
50
Saatnya Mencoba Kekuatan Baru
51
Zhuge Liang Melarikan Diri
52
Sembuhnya Zhuge Liang
53
Mendapat Undangan Kaisar Liu Bei
54
Berbelanja
55
Melanjutkan Perjalanan
56
Qin Fan vs Long Jiang
57
Qin Fan vs Long Jiang 2
58
Keterkejutan Empat Gadis Cantik
59
Tiba Di Istana Kekaisaran Liu
60
Membongkar Pengkhianatan Liu Wuji
61
Di Jebak Kaisar Liu Bei
62
Qin Fan vs Zhuge Liang
63
Kematian Zhuge Liang & Melamar Yuyu
64
Wanita Memang Merepotkan
65
Ending Season 2
66
Prolog Season 3
67
Pengumuman
68
Pengumuman
69
Pengumuman
70
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!