Hutan Mati

Whush..

Qin Fan muncul dikamar penginapan, lalu dia membuka pintu kamar dan keluar dari kamar, kemudian Qin Fan menuruni anak tangga ke lantai dasar, dilantai dasar, sudah ada tetua Jian, Yuyu, Jiyi Chua dan Gi Gi yang menunggunya.

"Salam tetua kedua,"

"Salam saudari semua," ucap Qin Fan menangkupkan tangannya dengan hormat.

"Salam tetua pelindung," balas tetua Jian.

"Salam saudara Qin," balas keempat gadis cantik itu.

"Tetua pelindung, dimana tetua pertama dan tetua keempat?" tanya tetua Jian yang tidak melihat Gao Zhe dan Ceng Zheng.

"Maaf karena tidak mengatakan pada tetua kedua, Gao Zhe dan Ceng Zheng sudah lebih dulu pergi," jawab Qin Fan bohong.

"Sudah pergi lebih dulu? maksud tetua?" tanya tetua Jian mengerutkan keningnya.

"Benar tetua kedua, Gao Zhe dan Ceng Zheng sudah lebih dulu pergi, tapi mereka pergi bukan ke Utara, aku meminta mereka mencari satu sumber daya untuk pelatihan Gao Zhe," jawab Qin Fan dengan alasan konyol.

Tetua Jian tahu jika Qin Fan berbohong, hanya saja tetua juga tahu tidak ada niat jahat, sehingga dia tidak lagi bertanya.

Setelah sarapan, mereka keluar dari penginapan dan pergi ke gerbang utara, sesampainya mereka digerbang dan keluar gerbang hingga 500 meter, keenamnya melayang di udara dan melesat kearah utara.

Seminggu kemudian.

Setelah melakukan perjalanan selama seminggu, Qin Fan dan rombongan sampai disebuah hutan, hutan itu adalah hutan mati, yang mana hutan mati adalah tempat hewan buas dengan kekuatan yang sangat mengerikan.

"Ini adalah hutan mati," ucap tetua Jian.

"Hutan mati? kenapa dinamakan hutan mati?" tanya Qin Fan.

"Hutan mati ini sebenarnya bukan hutan mati, karena sebelum berganti nama menjadi hutan mati, hutan ini bernama hutan para dewa, tapi semenjak hutan ini dihuni oleh hewan buas, hutan para dewa ini menjadi rawan untuk dimasuki," jawab tetua Jian.

"Rawan? kenapa menjadi rawan tetua?" tanya Qin Fan yang semakin penasaran.

"Semenjak hewan buas menjadikan hutan mati sebagai tempat tinggal mereka, banyak yang mati dihutan ini, bahkan Patriak pernah terluka para disini," jawab tetua Jian menjelaskan.

"Apa sekuat itu penghuni hutan mati?" tanya Qin Fan yang semakin tertarik dengan hutan mati.

"Benar tetua pelindung, hewan buas yang menghuni hutan mati memiliki Qi iblis, hal itulah yang membuat mereka sangat kuat," jawab tetua Jian lagi.

"Qi iblis? sepertinya ada sesuatu dihutan mati ini, bagaimana bisa hewan buas memiliki Qi iblis?" ucap Qin Fan berspekulasi.

"Benar tetua pelindung, tapi tidak ada yang berani memecahkan misteri itu, sebelumnya sudah banyak dewa yang masuk kedalam untuk memecahkan misteri itu, tapi tidak ada yang pernah keluar lagi," balas tetua Jian.

"Lalu jalan mana yang akan kita ambil?" tanya Qin Fan.

"Kita harus melewati jalur timur! karena jalan satu satunya hanya ke timur," jawab tetua Jian.

"Kenapa ke timur? bagaimana dengan barat?" tanya nya lagi.

tetua Jian menggeleng kepala, lalu dia berkata.

"Justru jalur barat lebih berbahaya tetua, karena disana lah hewan buas tingkat tinggi berada," jawab tetua Jian menggeleng kepala.

Qin Fan terdiam, dia diam bukan karena sudah malas bertanya, tapi dia sedang memikirkan rencana, setelah cukup lama diam, Qin Fan berkata.

"Tetua Jian dan saudari Yuyu, saudari Jiyi, saudari Chua Chua dan saudari Gi Gi pergilah lebih dulu! aku akan menyusul bersama Gao Zhe dan Ceng Zheng," ucap Qin Fan setelah diam cukup lama.

"Maksud tetua?" tanya tetua Jian bingung.

"Gao Zhe dan Ceng Zheng mengatakan jika mereka mencari sumber daya itu dihutan mati ini, kau khawatir mereka terluka, bagaimana pun juga keduanya adalah murid ku, aku ingin memastikan keduanya baik baik saja," jawab Qin Fan membuat alasan.

"Tapi tetua pelindung, hutan mati sangat berbahaya," ucap tetua Jian ragu.

"Justru karena berbahaya, aku tidak mungkin membiarkan kedua murid ku dalam keadaan bahaya, tetua Jian tenang saja, kami segera menyusul," balas Qin Fan yang ingin memuluskan rencananya.

"Baiklah, tetua berhati hati lah! karena hutan mati sangat berbahaya," balas tetua Jian yang tidak ingin berdebat lagi.

"Tetua Jian?" panggil Qin Fan, lalu dia berikan pada tetua Jian, Yuyu, Jiyi, Chua Chua dan Gi Gi masing masing satu buah cincin penyimpanan, yang isinya masing masing 20 butir pil semesta bintang 2 tingkat tinggi.

"Gunakan hadiah kecil dari ku ini untuk tingkatkan kekuatan tetua dan lainnya!" ucap lanjut Qin Fan, lalu dia memberikan cincin cincin penyimpanan itu.

"Terima kasih tetua pelindung," jawab tetua Jian tanpa memeriksa isinya.

"Terima kasih saudara Qin," ucap keempat gadis cantik itu.

Yuyu, Jiyi dan Chua Chua sudah tahu jika pemberian Qin Fan itu sangat berguna buat mereka, karena sebelumnya Qin Fan juga pernah memberikan buah buah abadi yang sudah berevolusi.

"Baiklah, berhati hati kalian, kami segera menyusul," balas Qin Fan tersenyum, lalu dia melesat masuk ke hutan mati.

Tetua Jian menggeleng kepala ketika Qin Fan melesat masuk kedalam, tetua Jian berpikir jika Qin Fan sudah tidak waras, jika para dewa takut masuk kedalam hutan mati, Qin Fan justru berbalik, dia sangat ingin masuk kedalam.

"Baiklah, kita lanjutkan perjalanan! semoga tetua pelindung dan yang lainnya cepat menyusul kita," ucap tetua Jian, lalu kelimanya melesat kearah timur, dimana jalur itu adalah jalur aman.

Qin Fan saat ini sudah semakin dekat dengan wilayah luar hutan mati, tidak berapa lama, Qin Fan sampai diwilayah luar, perlahan dia melayang masuk kedalam.

Baru juga masuk, Qin Fan sudah dihadang oleh 10 ekor elang hitam, kekuatan ke 10 elang hitam itu setar dengan kultivator semesta 2 bintang 6, sehingga sangat mudah bagi Qin Fan meledakkan mereka menjadi kabut darah.

Setelah membunuh ke 10 elang hitam, Qin Fan semakin masuk kedalam, semakin kedalam, Qi iblis semakin kuat yang Qin Fan rasakan, Qin Fan yakin jika yang menjadi penguasa hutan mati adalah bangsa iblis, hal itulah yang membuatnya ingin melihat langsung, sekaligus memecahkan misteri yang tersembunyi dihutan mati.

2 jam kemudian.

Qin Fan kembali dihadang oleh kawanan kelelawar, kawanan kelelawar itu berjumlah berkisar seribu ekor, hal itu membuat Qin Fan kebingungan, biasanya kelelawar hanya keluar pada siang hari, tapi kelelawar dihutan mati, siang hari pun mereka keluar.

Whush.. Whush.. Whush..

Ribuan kelelawar itu berubah wujud menjadi manusia.

"Dewa keparat, berani sekali kamu memasuki hutan mati," ucap salah satu kelelawar yang sudah berubah wujud, dia berubah wujud menjadi seorang pria paruh baya, kekuatan nya setara dengan kultivator semesta 3 bintang 5, dan dia juga yang memiliki kekuatan paling tinggi.

"Memangnya kenapa jika aku memasuki hutan mati? ada yang salah?" tanya Qin Fan pura pura tidak tahu.

"Benar dewa bodoh, dengan memasuki hutan iblis, maka kamu juga mencari kematian," balas pria paruh baya.

"Benarkah? lalu dimana kematian itu? aku tidak melihatnya," balas Qin Fan dengan mengitari pandangannya, dia berpura pura sedang mencari kematian itu.

"Banyak bacot, tangkap dia!" perintah pria paruh baya.

Ribuan kelelawar yang sudah berubah wujud pun bergerak menyerang Qin Fan.

"Hanya sekumpulan semut tapi mencoba menangkap ku, kalian hanya bermimpi untuk bisa menyentuhku," ucap Qin Fan yang melihat ribuan kelelawar bergerak kearahnya

"Tapak Bayangan,"

Seru Qin Fan, lalu dia melepaskan serangan tapak bayangan.

Whush.. Whush.. Whush..

Boom Boom Boom..

Ledakan beruntun terjadi disaat tapak bayangan menghantam ribuan kelelawar, lalu merubah mereka menjadi kabut darah.

"Tapak Bayangan,"

Qin Fan kembali membuat tapak bayangan dan melepaskannya kearah kelelawar, hanya dengan dua kali melepaskan serangan, ribuan kelelawar itu tidak ada yang tersisa, semua meledak menjadi kabut darah, bahkan pria paruh baya yang memimpin juga tidak Qin Fan lepaskan.

"Dasar sampah tidak berguna," ucap Qin Fan setelah membantai ribuan kelelawar.

Qin Fan lalu melanjutkan perjalanan nya kedalam hutan mati, menjelang sore, kembali Qin Fan dihadang, dan yang menghadang Qin Fan kali ini adalah harimau bersayap emas.

"Berani juga kamu dewa bodoh," ucap harimau bersayap emas menatap tajam Qin Fan, kekuatan harimau bersayap emas itu setara dengan kultivator semesta 3 bintang 9.

"Jika aku tidak berani, kenapa aku berada disini harimau jelek? apa kamu sebodoh itu?" balas Qin Fan mengejek.

"Kurang ajar, akan ku robek mulut mu itu dewa sialan," balas harimau bersayap emas, lalu dia mengibaskan sayapnya.

Ketika harimau bersayap emas mengibaskan sayap, seketika gelombang angin ekstrim melesat dengan ektrim kearah Qin Fan.

Qin Fan yang melihat gelombang angin ektrim pun melepaskan pukulan api kekacauan.

Whush..

Boom Boom Boom..

********

Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!

Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.

Terima Kasih....

Terpopuler

Comments

Ryan Sutardjo

Ryan Sutardjo

carilah sesuatu yg bisa meningkatkan Kultivasimu Qin Fan....
dg masuk ke hutan mati maka kemungkinan di wilayah itu banyak sumber daya yg mungkin bisa digunakan menaikkan kulticasi

2024-04-22

0

Mas Bos

Mas Bos

kristal jiwanya kok ga di kumpulin
kan lumayan jumlahnya ribuan

2024-03-20

0

Entis Sutisna

Entis Sutisna

Mantaaap...sikaaat fan'er habiskan...lanjuuutkan Thor...💪💪

2024-03-03

2

lihat semua
Episodes
1 Sampai Di Alam Cahaya
2 Ujian Menjadi Murid Sekte
3 Ujian Menjadi Murid Sekte 2
4 Ujian Menjadi Murid Sekte 3
5 Ujian Selesai
6 Menjadi Murid Luar
7 Di Aula Pertemuan
8 Menjadi Pelindung Sekte
9 Menantang Murid Dalam
10 Terobosan Ketiga Alkemis
11 Menuju Tempat Bertarung
12 Qin Fan vs Yuan Ji
13 Masalah Selesai
14 Mendapat & Menjalankan Misi
15 Qin Fan Merasa Puas
16 Bersama Qin Qiang
17 Hutan Mati
18 Hutan Mati 2
19 Terluka Parah
20 Bertemu Kakak Kedua (Lin Chen)
21 Di Klan Lin
22 Pertemuan Guru & Murid
23 Mempelajari Jurus Petir Transparan
24 Obrolan Ala Emak Emak
25 Meninggalkan Klan Lin
26 Sedikit Masalah
27 Informasi Klan Diserang & Strategi Qin Fan
28 Persiapan Sebelum Perang
29 Perang Di Mulai
30 Musnahnya Pasukan Sekte Pedang Tunggal
31 Pertarungan Maha Dahsyat
32 Kedatangan Keempat Kakak Seperguruan
33 Berdirinya Klan Qin
34 Rencana Pemberontakan Pangeran Liu Wuji
35 Pintar Pak Tua
36 Menyerang Pemberontak
37 Memusnahkan Pemberontak
38 Gejolak Di Wilayah Barat
39 Chun Yang & Chai Shan
40 Membangun Pasukan Baru
41 Tiba Di Pusat Wilayah Barat
42 Mendapat Pasukan Baru
43 Menjadi Komandan Pasukan Khusus
44 Di Penjarakan & Inti Petir Abadi
45 Melarikan Diri
46 Kesempatan Dalam Kesempitan
47 Zhuge Liang vs Patriak Miao
48 Bertarunglah Sampai Mati! Aku Pergi Dulu
49 Kekacauan Di Wilayah Selatan
50 Saatnya Mencoba Kekuatan Baru
51 Zhuge Liang Melarikan Diri
52 Sembuhnya Zhuge Liang
53 Mendapat Undangan Kaisar Liu Bei
54 Berbelanja
55 Melanjutkan Perjalanan
56 Qin Fan vs Long Jiang
57 Qin Fan vs Long Jiang 2
58 Keterkejutan Empat Gadis Cantik
59 Tiba Di Istana Kekaisaran Liu
60 Membongkar Pengkhianatan Liu Wuji
61 Di Jebak Kaisar Liu Bei
62 Qin Fan vs Zhuge Liang
63 Kematian Zhuge Liang & Melamar Yuyu
64 Wanita Memang Merepotkan
65 Ending Season 2
66 Prolog Season 3
67 Pengumuman
68 Pengumuman
69 Pengumuman
70 Pengumuman
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Sampai Di Alam Cahaya
2
Ujian Menjadi Murid Sekte
3
Ujian Menjadi Murid Sekte 2
4
Ujian Menjadi Murid Sekte 3
5
Ujian Selesai
6
Menjadi Murid Luar
7
Di Aula Pertemuan
8
Menjadi Pelindung Sekte
9
Menantang Murid Dalam
10
Terobosan Ketiga Alkemis
11
Menuju Tempat Bertarung
12
Qin Fan vs Yuan Ji
13
Masalah Selesai
14
Mendapat & Menjalankan Misi
15
Qin Fan Merasa Puas
16
Bersama Qin Qiang
17
Hutan Mati
18
Hutan Mati 2
19
Terluka Parah
20
Bertemu Kakak Kedua (Lin Chen)
21
Di Klan Lin
22
Pertemuan Guru & Murid
23
Mempelajari Jurus Petir Transparan
24
Obrolan Ala Emak Emak
25
Meninggalkan Klan Lin
26
Sedikit Masalah
27
Informasi Klan Diserang & Strategi Qin Fan
28
Persiapan Sebelum Perang
29
Perang Di Mulai
30
Musnahnya Pasukan Sekte Pedang Tunggal
31
Pertarungan Maha Dahsyat
32
Kedatangan Keempat Kakak Seperguruan
33
Berdirinya Klan Qin
34
Rencana Pemberontakan Pangeran Liu Wuji
35
Pintar Pak Tua
36
Menyerang Pemberontak
37
Memusnahkan Pemberontak
38
Gejolak Di Wilayah Barat
39
Chun Yang & Chai Shan
40
Membangun Pasukan Baru
41
Tiba Di Pusat Wilayah Barat
42
Mendapat Pasukan Baru
43
Menjadi Komandan Pasukan Khusus
44
Di Penjarakan & Inti Petir Abadi
45
Melarikan Diri
46
Kesempatan Dalam Kesempitan
47
Zhuge Liang vs Patriak Miao
48
Bertarunglah Sampai Mati! Aku Pergi Dulu
49
Kekacauan Di Wilayah Selatan
50
Saatnya Mencoba Kekuatan Baru
51
Zhuge Liang Melarikan Diri
52
Sembuhnya Zhuge Liang
53
Mendapat Undangan Kaisar Liu Bei
54
Berbelanja
55
Melanjutkan Perjalanan
56
Qin Fan vs Long Jiang
57
Qin Fan vs Long Jiang 2
58
Keterkejutan Empat Gadis Cantik
59
Tiba Di Istana Kekaisaran Liu
60
Membongkar Pengkhianatan Liu Wuji
61
Di Jebak Kaisar Liu Bei
62
Qin Fan vs Zhuge Liang
63
Kematian Zhuge Liang & Melamar Yuyu
64
Wanita Memang Merepotkan
65
Ending Season 2
66
Prolog Season 3
67
Pengumuman
68
Pengumuman
69
Pengumuman
70
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!