Keesokan harinya.
Setelah mendengar burung burung bernyanyi ria menyambut terbitnya matahari, Qin Fan membuka mata dan menghentikan kultivasi nya, lalu dia keluar kamar, Qin Fan ingin melakukan pemanasan dengan menggerakkan tubuhnya.
Tapi ketika dia membuka pintu kamar, Qin Fan melihat ada 25 pemuda yang berjalan mendekati kediamannya, kedua puluh lima pemuda itu murid luar, dan salah satunya adalah Yuan Fu, sang murid luar nomor satu.
"Aku dengar ada murid baru yang datang kemarin, dan aku dengar jika tetua keempat yang mengantarnya, apa aku benar?" tanya Yuan Fu dengan tatapan meremehkan.
"Benar senior, aku murid baru itu, dan namaku Qin Fan," jawab Qin Fan ramah, karena dia adalah murid baru, sehingga Qin Fan memanggil Yuan Fu sebagai senior.
"Qin Fan," nama yang bagus," balas Yuan Fu memuji.
"Aku Yuan Fu, murid luar nomor satu, aku datang kesini karena ingin menjelaskan padamu tentang aturan yang ada, pertama, setiap kali bertemu dengan ku, kamu harus berlutut tiga kali padaku! kedua, kamu merangkak masuk melewati kedua kakiku! dan yang ketiga, kamu harus menjilati sepatuku dengan lidahmu sampai bersih," ucap Yuan Fu menjelaskan aturan yang sangat konyol itu.
Qin Fan yang mendengar aturan konyol itu mengerutkan keningnya, ternyata yang dikatakan Gao Zhe memang benar, yang kuat menindas yang lemah, tapi hal itu tidak berlaku pada Qin Fan.
"Maaf senior! sepertinya senior kesurupan, aturan macam apa seperti itu? jangan berpikir aku murid baru, lantas senior semua bisa menindas ku, maaf! aku tidak semudah itu untuk ditindas," balas Qin Fan datar.
"Oh.. punya nyali juga kamu rupanya, bagus! aku suka nyali mu itu, tapi bernyali besar saja tidak cukup," balas Yuan Fu tersenyum, dia berpikir dapat menindas Qin Fan seperti yang biasa dia lakukan pada setiap murid baru.
"Maaf senior! jika senior hanya datang untuk hal yang tidak penting seperti ini, silahkan senior kembali, jangan memaksaku mengusir senior dengan kasar," balas Qin Fan dengan menekan kata katanya.
"Apa kamu mengusir ku? Hahaha.. silahkan saja jika kamu bisa bocah!" balas Yuan Fu menantang.
"Baiklah jika senior memaksa, dengan senang hati aku akan mengusir senior dari sini," balas Qin Fan tersenyum, entah kenapa Qin Fan percaya diri dapat mengusir Yuan Li dan yang lainnya, Qin Fan kemudian membuat gerakan tangan.
"Tapak Bayangan,"
Seru Qin Fan, lalu muncul puluhan tapak yang terbentuk dari energi biru, setelah puluhan tapak terbentuk, Qin Fan menyuntikkan 75% Qi nya kedalam puluhan tapak itu.
Whush.. Whush.. Whush..
puluhan tapak melesat kearah Guan Fu dan ke 24 murid luar lainnya, disaat Qin Fan mengayunkan tangan kearah mereka.
"Serangan lemah," ucap Yuan Fu disisi sebrang, Yuan Fu berpikir jika tapak bayangan yang dilepaskan Qin Fan itu serangan kaleng kaleng.
"Formasi Benteng,"
Seru Yuan Fu, lalu dia membuat gerakan tangan, kemudian muncul sebuah perisai transparan berbentuk tembok dan melindungi dirinya dan ke 24 murid lainnya.
Boom Boom Boom..
Ledakan beruntun terjadi, disaat puluhan tapak yang dilepaskan Qin Fan, melesat dan beradu dengan formasi benteng yang diciptakan Yuan Fu.
Whush.. Whush.. Whush..
Yuan Fu dan ke 24 murid yang datang bersamanya itu terpental puluhan meter kebelakang, bahkan mereka terpental hingga keluar dari halaman kediaman Qin Fan.
Ledakan itu juga membuat semua murid luar penasaran, pasalnya, ledakan terjadi di kediaman murid baru, semua murid luar sudah tadi jika ada murid baru, dan suara ledakan itu berasal dari kediaman murid baru itu, yang tidak lain adalah Qin Fan.
"Apa hanya seperti ini kekuatan murid luar? lemah," Seru Qin Fan menggunakan Qi, sehingga suaranya menggema di seluruh kediaman murid luar.
"Aaaarrg,"
Yuan Fu berteriak marah, baru kali ini ada murid luar yang mempermalukan nya, apalagi murid baru.
"Tunggu pembalasan ku!" teriak Yuan Fu dari jauh, lalu dia pergi dengan perasaan kesal dan juga dongkol.
"Dasar lemah," balas Qin Fan yang kembali menggunakan Qi, ejekan Qin Fan itu membuat Yuan Fu semakin dongkol, dia terus mengumpat dan berjanji akan membalas rasa malu itu berkali kali lipat.
"Tunggu sebentar! bukannya kekuatan fisikku menurun? kenapa aku bisa mengalahkan Yuan Fu yang memiliki kultivasi satu bintang diatas ku dengan muda?" gumam Qin Fan yang baru sadar, Qin Fan baru sadar jika dia dan Yuan Fu memiliki perbedaan kultivasi satu tahap.
"Hahaha... akhirnya aku mendapatkan kembali kekuatan fisikku," ucap lanjut Qin Fan tertawa lepas.
"Keluar lah! jangan seperti pengecut yang hanya bisa bersembunyi!" ucapnya lagi, Qin Fan merasakan ada banyak aura yang bersembunyi disekitarnya.
Whush.. Whush.. Whush..
500 murid luar keluar dari tempat persembunyian mereka dan muncul didepan Qin Fan, Qin Fan mengitari pandangannya kearah 500 murid itu dengan kebingungan.
"Maafkan kami saudara! tadi kami tidak sengaja mendengar ledakan dari sini, jadi kami penasaran dan ingin melihat siapa yang bertarung," ucap Gi Gi mewakili ke 499 murid lainnya, tidak lupa dia menangkupkan tangannya dengan hormat.
"Benar saudara, jika kehadiran kami tidak menyenangkan bagi saudara, kami mohon pamit," timpal Piong dengan ramah.
"Tapi harap saudara berhati hati! Yuan Fu tidak akan melepaskan saudara begitu saja, dia memiliki kakak di murid dalam, murid inti dan juga murid elite, aku rasa saat ini Yuan Fu sudah melaporkan pada ketiga kakaknya itu," ucap lanjut Gi Gi, entah kenapa dia peduli pada Qin Fan.
Usia Gi Gi sudah lebih dari 500 tahun, hanya saja penampilan nya masih seperti gadis 26-27 tahun, hal itu dikarenakan dia sudah berada di tahap semesta, setiap dewa yang sudah menerobos tahap semesta, maka raut wajah mereka berubah semakin muda.
"Terima kasih nona, aku akan berhati hati," balas Qin Fan ramah.
"Tidak perlu berterima kasih saudara! kita sama sama murid luar, jadi sudah selayaknya kita saling mengingatkan, dan jika aku boleh tahu, siapa nama saudara?" balas Gi Gi yang ingin tahu nama Qin Fan.
"Perkenalkan! namaku Qin Fan," jawab Qin Fan mengenalkan nama.
"Aku Gi Gi, ini saudara Piong, ini saudara Hu dan ini saudari Yi," balas Gi Gi memperkenalkan namanya dan juga kelompoknya.
"Salam saudara semua," ucap Qin Fan menangkupkan tangannya pada ketiga lainnya.
"Salam saudara Qin," balas ketiganya.
"Baiklah saudara, kami pamit," ucap Gi Gi pamit.
"Baik saudari, jika ada yang saudari dan lainnya butuhkan, silahkan datang kesini! aku dengan senang hati menyambut kalian," balas Qin Fan tersenyum.
Gi Gi dan lainnya pun membubarkan diri, setelah mereka pergi, Qin Fan juga masuk kedalam dan menunggu Gao Zhe, hari ini dia akan pergi ke aula pertemuan untuk mengambil lencana klan.
Tidak berselang lama, Gao Zhe datang ke kediamannya, lalu keduanya pergi ke aula pertemuan.
"Kenapa lama sekali?" ucap Qin Fan kesal.
"Maafkan aku guru! Tadi aku mendapatkan tugas dari Patriak, tapi sebelum melakukan tugas itu, aku mengatakan pada Patriak jika akan mengantar guru lebih dulu ke aula pertemuan," jawab Gao Zhe menjelaskan alasannya.
"Tugas? tugas apa yang diberikan Patriak?" tanya Qin Fan.
"Patriak memberi perintah untuk mengawal nona muda ke kota," jawab Gao Zhe.
Qin Fan tersenyum dan menggeleng kepala, menurutnya, itu adalah hal konyol.
"Kenapa harus dikawal? bukannya nona muda juga memiliki kultivasi yang tinggi?" tanya Qin Fan heran.
"Perlu guru ketahui, ada banyak murid klan Xin yang selalu menggoda nona muda, bahkan tuan muda klan Xin sendiri kadang melecehkan nona muda, hanya saja Patriak masih menahan diri, jika tidak, entah Sekte Pedang Surgawi atau klan Xin yang sudah hilang dari peta alam cahaya," jawab Gao Zhe menjelaskan.
"Klan Xin? sekuat apa klan Xin? kenapa Sekte sebesar dan sekuat ini takut pada sebuah klan? bukankah hal itu konyol?" tanya Qin Fan semakin keheranan, setahunya, tidak ada satupun klan yang berani menyinggung sebuah sekte, tapi berbalik dengan alam cahaya, sebuah sekte besar takut pada sebuah klan.
"Tidak semudah itu guru, klan Xin adalah satu dari empat klan besar dan juga kuat, kekuatan klan Xin seimbang dengan sekte, hal itulah yang menjadi pertimbangan Patriak," jawab Gao Zhe lagi.
"Klan Xin adalah satu dari empat klan besar dan kuat, apakah salah satu klan lagi adalah klan Lin?" tanya Qin Fan lagi, dia ingat jika gurunya pernah mengatakan jika dewa pertama dan murid pertamanya bernama Lin Tian, murid kedua Lin Chen, murid ketiga Lin Feng dan murid keempat Lin Dong.
"Benar guru, dari mana guru tahu?" jawab dan tanya Gao Zhe penuh selidik.
"karena kamu adalah murid ku satu satunya, maka aku berharap kamu menyimpan rahasia ini!" sebelum menjawab, Qin Fan ingin muridnya itu menyimpan rahasianya.
"Aku bersumpah akan tutup mulut guru," jawab cepat Gao Zhe.
"Lin Tian, Lin Chen, Lin Feng dan Lin Dong adalah kakak seperguruan ku, dan yang membawaku ke alam cahaya ini adalah guru, kalian menyebut guru dengan sebutan dewa kuno Yo Ko," ucap Qin Fan membuka indentitas nya.
Seketika Gao Zhe berhenti melayang, dia mematung diatas udara itu setelah mendengar jawaban gurunya.
"Jadi, jadi guru adalah murid dewa kuno Yo Ko? dewa kuno Yo Ko adalah kakek seperguruan ku?" ucap Gao Zhe dengan tubuh gemetar, dia gemetar bukan karena ketakutan, tapi karena terkejut dan terlalu gembira.
"Hemm," hanya itu yang keluar dari mulut Qin Fan.
"Aku ingin suatu saat kamu membawa ku ke klan Lin, aku ingin bertemu dengan keempat kakak seperguruan ku itu," ucap lanjut Qin Fan tersenyum.
"Baik guru, aku akan dengan senang hati akan mengantarkan guru kesana," jawab cepat Gao Zhe dengan semangat.
"Ingat! hanya kamu yang tahu, jika sampai ada tahu selain kamu, aku akan menghukum mu," ucap Qin Fan menekan kata katanya.
"Aku tidak berani guru," balas cepat Gao Zhe.
"Baiklah, ayo kita ke aula pertemuan!" balas Qin Fan lagi.
Sepasang guru dan murid berbeda usia puluhan juta tahun itu pun melanjutkan perjalanan mereka ke aula pertemuan.
Tidak lama kemudian, keduanya sampai didepan aula pertemuan, lalu mereka masuk kedalam.
"Qin Fan memberi hormat pada Patriak," ucap Qin Fan berlutut, sementara Gao Zhe hanya menundukkan kepalanya saja.
"Sudahlah Fan'er! tidak usah terlalu formal seperti itu! aku tidak suka jika ada yang berlutut di depanku," ucap Tian Tie menolak.
"Baik Patriak," balas Qin Fan, lalu dia bangkit.
"Ini lencana yang aku janjikan, mulai sekarang, kamu menggunakan lencana itu!" ucap Tian Tie sambil melempar sebuah lencana berwarna emas dengan gambar naga pada Qin Fan, selain bergambarkan naga, ada juga dua garis hitam ditengah tengah, yang artinya posisi tertinggi kedua setelah Patrick.
Para tetua sekte yang melihat lencana emas itupun terkejut, mereka tahu lencana apa yang diberikan Tian Tie itu, itu adalah lencana khusus yang hanya bisa dipegang oleh para pelindung klan.
Status pelindung klan sendiri hanya berada satu tingkat dibawah Patriak, yang artinya setara dengan tetua agung, tapi Tian Tie memberikan lencana pelindung klan begitu saja pada Qin Fan.
*******
Tinggalkan Like dan Komentar nya ya kak!!!
Dikasih Hadiah dan Vote juga lebih bagus.
Terima Kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Harman Loke
seeeeemaaaaaaaaaangaaaaaaaaattt teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuusssssss Qin Fan
2024-11-13
0
Driyanto Kriswan
Woo diberi lencana kepercayaan dan tanggungjawab setinggi itu?
2024-09-08
2
Galang
dongol ini ko dia beberkan jati dirinya-ga seru banget ini cerita sampah ini , taekkk
2024-05-01
1