" Kak aku ke toilet dulu " pamit Vea yang hanya di angguki oleh Aksara. Vea berjalan meninggalkan kakak nya yang kini sudah di sibukkan dengan ponsel di tangannya.
Selesai dari dalam toilet,dengan santai Vea hendak kembali menghampiri kakaknya. Namun baru beberapa langkah dari dalam toilet , tangannya di cekal seseorang. Seketika Vea menoleh, mendapati wajah tampan yang menatapnya tajam.
" Hufffh,kamu ?, ada apa ?" tanya Vea saat melihat Dave yang mencekal lengan nya.
" Kamu ngapain di sini sama Aksara ,?'' tanya Dave dingin. Vea mengernyit,kemudian tersenyum miring. Sepertinya lelaki di hadapannya belum tahu siapa dirinya.
" Makan,gak mungkin dong karaokean ". canda Vea dengan senyuman. Dave mendengus kesal.
" Kenapa harus sama Aksara ?" .
" Pengen aja,emang kenapa ?" tanya Vea cuek.
" Katanya kamu mau ngasih aku kesempatan, kenapa kamu malah jalan sama laki-laki lain ?".
" Cuma kesempatan kan ?, toh kita belum ada hubungan. Gak ada masalah kan ?".tanya Vea santai dengan tangan bersedekap di dada setelah terlepas dari genggaman Dave.
" Tapi Aksa udah punya istri Ve, kenapa harus dia ?"
" Aku udah tau, udahlah kamu gak usah posesif gitu. Wanita kamu juga kan banyak dimana-mana". cuek Vea,entah kenapa ia merasa senang mengganggu lelaki di hadapannya. Ia tak ingin memberi tahu siapa Aksara sebenarnya. Ia sedang menikmati kecemburuan seorang Dave. Meski terasa aneh baginya.
" Ve.." lirih Dave seraya meraih tangan Vea. " I know, i'm badboy. Tapi aku serius ingin memulai dengan kamu. Tanpa ada wanita lain lagi. Dan aku harap juga tak ada lelaki lain lagi. "lirih Dave penuh harap.
" Oke,kita sedang berproses,so nikmati dulu proses nya. Aku balik ke depan dulu. " ucap Vea seraya menarik tangan dari genggaman Dave. Dave hanya bisa pasrah melihat Vea menjauh dan kembali duduk dengan Aksara.
" Lama amat kamu,gak sakit perut kan ?" tanya Aksara khawatir.
" Gak kok,balik yuk kak !, udah molor nih jam istirahat aku".
Aksa memanggil waiters dan membayar makan siang mereka. Berjalan beriringan sampai dengan tempat parkir.
" Siang pak Aksa !" tiba-tiba Dave menghampiri mereka dan dengan senyum terpaksa ia menyapa Aksara dan mengulurkan tangan. Aksa menyipitkan mata,mencoba mengenali lelaki seumuran dengannya.
" Oh pak Dave,selamat siang ;" balas Aksa seraya menerima uluran tangan Dave.
" Apa kabar ?, makan siang di sini juga ?" lanjut Aksa dengan senyum lebarnya.
" Baik,iya kebetulan makan siang di sini. " jawab Dave sambil melirik Vea yang tampak acuh tak acuh.
" Maaf pak Aksa,saya mau minta ijin untuk mengantar Vea kembali ke kantor,bisa ?" tanya Dave sopan. Aksara mengerutkan dahi.
" Anda kenal dengan Vea ?".
" Kebetulan temen dekat saya" sahut Dave membuat Vea melotot. Aksara menatap sekilas adiknya dengan senyum tertahan.
" Oh ya ?, silahkan Anda yang mengantar kembali ke kantor,kebetulan saya juga ada meeting sejam lagi." ucap Aksa yang mendapatkan pelototan sang adik.
" Terima kasih, Pak Aksa ''.
" Ya sama-sama" sambung Aksara yang langsung beralih menatap Vea.
" Kamu pulang sama temen deket kamu ya,aku langsung ke kantor. Baik- baik kamu, hati-hati jangan macem-macem". Aksa memperingatkan Vea yang tersenyum kecut. Saat tangan Aksa hendak mengelus kepala Vea,dengan cepat Dave meraih tangan Aksa dan mengajaknya berjabat tangan.
" Kalau begitu,kita dulu Pak Aksa " ucap Dave yang di sahut anggukan oleh Aksara yang sedang menahan tawanya.
Ia paham,sang adik belum memberi tahu siapa dirinya. Dan ia hanya mengikuti saja permainan sang adik. Melihat Vea yang di gandeng lelaki yang pernah kerja sama dengannya. Aksa tersenyum sambil menggeleng pelan.
" Lelaki posesif,semoga kamu gak salah pilih dek " gumam Dave yang melihat adiknya pergi sebelum sempat berpamitan karena keburu Dave menyeret langkahnya.
Sementara itu Vea milih diam selama perjalanan. Berkali-kali Dave menghembuskan nafas berat. Menyadari wanita di sampingnya dalam mode kesal.
" Kesel banget,gak balik sama dia " ketus Dave. Vea hanya melirik kemudian melengos sebal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments