Dave melajukan mobilnya menuju rumah sakit dimana Gerald sahabatnya bekerja. Setelah memarkirkan kendaraannya,Dave melangkah riang seraya memainkan gantung kunci di tangannya. Berjalan di lobby rumah sakit,kemudian masuk lift dengan beberapa orang yang juga hendak naik kelantai atas.
Aura kebahagiaan terpancar di wajah lelaki gagah itu. Keluar dari dalam lift dengan langkah ringan ia langsung menuju ruangan Gerald. Disambut oleh dua perawat cantik yang tersenyum manis padanya.
" Siang cantik,dokter Ge ada ?". tanya Dave dengan tatapan menggoda. Tampak dua wanita itu tersipu dengan sapaan gombal raja kadal.
" Ada mas,eh pak" jawab salah satu wanita itu dengan grogi.
" Mas juga boleh,boleh banget malah. Apalagi yang manggil mas ,cantik gini". sahutan Dave dengan senyum memabukkan yang membuat dua wanita di hadapannya senyum salah tingkah. Belum lagi kerlingan mata menggoda Dave pada dua wanita itu. Ah ,siapa yang tahan dengan pesona sang buaya. Sekali mengap masuk semua ke dalam mulut manisnya.
" Ah mas,bisa aja. Oh ya dokter Gerald nya di dalam. Kebetulan pasien sudah habis hari ini."
" Oke makasih cantik,saya masuk dulu ya". pamit Dave masih dengan senyum super menawannya.
Berlaku meninggalkan dua wanita cantik itu,dan saat di depan pintu ruangan Gerald. Ternyata sahabatnya itu sudah berdiri diambang pintu dengan tubuh bersandar di gawang pintu
" Ckckck, dasar kadal Lo. Gak bisa liat cewek bening dikit. Mulut berbisa Lo langsung aja nyembur". celetuk Gerald yang di sambut tawa renyah Dave yang kini berdiri di hadapannya.
" Mau ngapain Lo jam segini kesini. Gue masih ada praktek ". Dave mengangkat tangannya dan melihat jam mahal yang melingkar di pergelangan tangan.
" Waktunya istirahat kita makan di luar,gue yang traktir". ucap Dave seraya menarik turunkan alisnya dengan senyum mengembang.
Gerald menatap penuh selidik pada Dave yang tak biasanya tak ada angin tak ada hujan apalagi badai, tiba-tiba mengajaknya lunch di luar .
" Udah,gue lagi happy. Simpan tampang penasaran Lo. Sekarang Lo copot jas putih Lo". ujar Dave sambil mendorong pelan Gerald masuk ruangannya.
Gerald masuk keruangan diikuti Dave yang langsung menjatuhkan diri di kursi yang berada di depan meja kerja Gerald. Sementara sahabatnya membuka jas putihnya dan menyampirkan di senderan kursi.
" Menang lotre Lo,seneng bener ?".
" Lebih dari lotre man,gue ketemu cewek yang gue ceritain ke Lo kemarin ."
Gerald yang mendengar jawaban Dave ikut duduk diseberang meja berhadapan dengan Dave. " Serius,terus gimana ?". tanya Gerald dalam mode kepo.
" Gue kehilangan jejak ". berita yang membuat Gerald memutar bola mata jengah.
" Terus alasan Lo happy banget tuh apa ?". tanya Gerald seraya menggelengkan kepala tak mengerti isi kepala sahabatnya.
" Ya...,berarti tuh cewek ada di kota ini, kemungkinan gue ketemu dia tuh terbuka lebar".
" Whatever,mending sekarang ayo kalo mau makan. Laper gue,habis istirahat gue masih ada kerjaan. Buru !". ajak Gerald sambil berdiri dari duduknya. Menggulung kemeja lengan panjangnya sebatas siku dan berlalu diikuti Dave di belakangnya.
" Menurut Lo,gue mesti gimana ,kalo ketemu tuh cewek lagi ?". Tanya Dave yang kini berjalan sejajar dengan Gerald.
Gerald mengernyit heran,sang buaya bingung bersikap di hadapan cewek. What happen ?.
" Lo gak jatuh cinta kan sama tuh cewek ?". selidik Gerald yang disambut gelak tawa Dave.
" Gue ?, jatuh cinta ?. Gak pernah ada dalam sejarah hidup gue yang namanya jatuh cinta. Jatuh cinta makanan apaan ?".
" Gue pegang omongan Lo,kalo suatu saat Lo jatuh cinta . Gue orang pertama yang bakal ngetawain Lo ".
" Gak akan". kekeh Dave yang terlalu percaya diri bahwa ia tak kan pernah terjatuh pada rasa bernama cinta.
Gerald tersenyum sinis. Ia yakin apa yang terjadi sekarang dalam hidup Dave akan membawa sebuah perubahan dalam diri sang Casanova. Tak pernah Gerald melihat sahabatnya itu begitu penasaran dengan teman wanitanya. Tapi kini nyatanya lelaki yang selalu percaya diri tak kan pernah jatuh cinta. Tak bisa melupakan sosok wanita yang bahkan tak ia ketahui identitasnya.
" Jangan terlalu percaya diri dulu bro" ucap Gerald seraya menepuk pundak Dave. Dave tersenyum miring menanggapi ucapan Gerald.
" Sorry gue bukan Lo Ge". ujar Dave yang di sambut tawa hambar Gerald.
Dave dan Gerald dua lelaki dewasa yang memiliki dua kepribadian yang berbeda. Dave yang bebas ,membentengi diri untuk tidak terjebak oleh sebuah rasa cinta. Gerald lelaki melankolis yang romantis. Lelaki setia yang bahkan ketika wanita idamannya memilih untuk pergi dari dirinya ia masih bertahan pada cinta yang sama. Susah move on kata orang.
Kesamaan mereka berdua adalah sulit membuka hati untuk wanita. Tapi dengan alasan yang pasti berbeda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments