Penguntit

Jika ia bisa melupakan seorang Vea seperti yang Vea minta. Jika semudah itu melupakan wanita itu. Dave pun ingin melakukannya. Namun entah kenapa melupakan wanita itu ia sepertinya tak bisa. Hari-hari nya seperti tak lagi memiliki warna. Hanya tentang Vea yang terus menggelayut di banyaknya.

Jiwa petualang penakluk wanita di dirinya seperti meredup. Tak ada keinginan menghabiskan malamnya berada dalam dekapan seorang wanita. Hatinya hanya menginginkan Vea. Di luar kendali nalarnya saat hati yang mulai menggeliatkan rasa samar yang membuat jantungnya berdebar.

Dan rasa rindu ingin melihat wajah itu meski dari jauh,membuat Dave layaknya penguntit. Sudah tiga hari ia selalu menunggu di Vea keluar apartemen. Ia akan mengikuti Vea sampai tempat kerja baru dia bisa mulai harinya tanpa kegelisahan.

Jangan pikir Vea tak tahu kelakuan mobil hitam mengkilap yang mengikuti dirinya,ia tahu hanya belum tahu siapa pemiliknya. Pagi itu Vea sengaja tak langsung pergi. Ia berjalan keluar area apartemen untuk mencari tahu apakah mobil itu ada di sana. Dan benar,di depan swalayan yang tak terlalu jauh dari apartemen ia melihat mobil itu telah terparkir.

" Pak " panggil Vea pada satpam yang sedang bertugas pagi itu.

" Ya mbak ada apa ?" tanya pak Satpam sembari mendekati Vea.

" Saya mau minta tolong, bapak buysa ke depan sini sebentar ". ajak Vea sambil melangkah diikuti pak satpam.

" Kenapa mbak ?".

" Bapak lihat mobil hitam itu ?" ucap Vea seraya menunjuk di tempat yang sedikit terhalangi sehingga tidak terlihat langsung dari dalam mobil.

" Ya mbak saya lihat".

" Sudah tiga hari saya diikuti mobil itu,tolong bapak berjaga di sini,saya mau menghampiri mobil itu. Kalau saya terdesak bapak tolong saya" . pinta Vea yang merasa terancam oleh mobil hitam yang selalu mengikuti.

" Baik mbak,atau perlu saya temani ke sana ?" tawar pak satpam.

" Gak perlu psk,tolong Bapak awasi saja". ucap Vea sambil berjalan menuju mobil yang terparkir.

" Ya sudah, hati-hati mbak ". Vea berbalik menatap pak satpam,tersenyum tipis kemudian mengangguk kecil. Dengan sedikit rasa was-was ia melangkah pasti menghampiri mobil itu.

Tok tok tok

Vea mengetuk pintu mobil,Dave yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya tak menyadari Vea yang sudah berada di samping mobilnya. Sedikit terperanjat Dave melihat wajah Vea yang sedang menunduk , mencoba melihat siapa di dalam mobil.

Perlahan Dave membuka pintu mobil. Berusaha menampilkan senyum di bibirnya.

" Hay morning " ucap Dave seraya keluar dari dalam mobil. Vea mendengus mendapati lelaki itu di sana.

" Kamu lagi, maksud nya apa ?. Jangan pikir aku tidak tau selama tiga hari ini kamu ngikutin aku. " kesal Vea seraya melipat kedua tangannya di dada. Tatapan tajamnya menghujam Dave yang salah tingkah. Ia memegang tengkuknya sendiri ,bingung menjawab pertanyaan Vea. Ia pun tak tahu atas dasar apa ia membuang waktunya setiap pagi untuk mengikuti wanita itu.

" Aku.... Aku cuma mau mastiin kamu baik-baik aja ". jawab Dave terbata,membuat Vea mengernyit.

" Satu-satunya orang yang bikin aku ngerasa gak baik-baik aja itu kamu. Jadi selama kamu gak ganggu aku, aku baik-baik aja gak usah khawatir. ". ucap pedas Vea,Dave meraih tangan Vea yang langsung di kibaskan oleh Vea. Dave yang tadi reflek menggenggam tangan Vea melepaskan nya saat mendapat tatapan tajam wanita itu.

" Aku bener-bener minta maaf Ve" ucap Dave dengan dua bola mata mereka saling bertatapan. Tak ada raut wajah sombong yang menyodorkan cek padanya yang ada raut wajah memelas lelaki itu. Ia tahu ada ketulusan lewat manik hitam yang menatapnya dalam.

" Oke,semua sudah terlanjur terjadi, aku maafin. Tapi bukan berarti aku lupa kelakuan kamu yang sudah merendahkan aku". ucap Vea tajam.

" Maaf karena aku sudah menganggap kamu sama seperti wanita yang biasa aku temui. " ujar Dave,ia mati kutu menghadapi wanita di hadapannya.

" Dave " suara panggilan wanita dari arah doing mereka membuat keduanya menoleh. Renata berdiri di sana dengan kantong plastik di tangannya.

" Eh,Ren ". ucap Dave,Renata memindai Vea dengan tatapan menyelidik. Vea menatap acuh pada wanita yang tempo hari di lihatnya bercumbu dengan Dave di lift.

" Ya udah,gak usah ngikutin aku lagi,tuh urus cewek kamu ". ucap Vea setengah berbisik kemudian berlalu.

" Eh tunggu,bukan Ve ". Dave tergagap ingin menjelaskan. Vea keburu pergi sambil mengangkat bahu tanda tidak perduli.

" Dia siapa ,wanita kamu ?" tanya Renata yang sudah berdiri di samping Dave. Dengan mata yang tertuju pada Vea yang sudah sampai di tempat pak satpam berdiri. Wanita itu tampak berbincang sejenak kemudian menyalami pak satpam setelah merogoh tasnya.

" Dia wanita spesial ". ucap Dave yang juga masih terpaku menatap Vea. Sampai Vea menghilang dari pandangannya. Renata tersenyum kecut mendengar jawaban Dave.

Ia paham sekarang kenapa malam itu Dave meninggalkannya. Meski sekilas ia ingat wanita itu yang memergoki dirinya dan Dave yang sedang bercumbu.

" Ya udah Ren,aku pergi dulu " pamit Dave saat melihat mobil Vea keluar dari area apartemen. Tanpa menunggu jawaban Renata ia masuk ke dalam mobil.

Melaju pelan keluar area parkir. Mengikuti mobil Vea yang menembus padatnya kaku lintas di pagi hari. Hari ini ia masih ingin mengikuti wanita itu. Menenangkan hatinya sendiri yang selalu saja bergemuruh ketika mengingat wanita cantik yang terlalu sulit untuk ia rengkuh.

Vea menghela nafas berat menyadari mobil Hitam milik Dave yang mengikutinya. Entah apa mau lelaki itu. Dimana lelaki penuh percaya diri dan sombong yang mendatangi dirinya dengan selembar cek ?. Yang kini ia lihat adalah lelaki menyebalkan yang mengemis maaf darinya. Tapi hatinya terus bertanya apa maksud lelaki itu padanya ?. Terlalu aneh perubahan sikap Dave.

Sampai di kantor Vea turun setelah memarkirkan mobil . Ia melihat kearah jalan,Dave membuka kaca mobilnya sedikit. Memperlihatkan senyumnya kemudian melambai dan pergi. Vea hanya bisa menggelengkan kepala kemudian masuk kantornya.

" Vea,tunggu " panggilan seseorang membuat Vea menghentikan langkah dan melihat kebelakang. Nena dengan senyum lebarnya berjalan kearah dirinya .

" Lo Na,ada apa ?" tanya Vea heran dengan kedatangan sahabatnya pagi-pagi di sana .

" Kangen " ucap Nena seraya memeluk Vea dari samping.

" Halah, lebay. Gimana udah kelar kerjaan ?" tanya Vea setelah Nena melepas pelukannya.

" Udah dong,makanya gue balik. Gue kesini juga ada perlu juga sih". sambung Nena.

" Apaan ?"

" Butik gue mau bikin acara ,party kecil- kecilan buat ngerayain kesuksesan event kita kemarin. Gue mau Lo sama Zee yang handle acara".

" Oke,masuk yuk kita obrolin secara profesional ". ajak Vea dengan senyum. Nena tergelak,meraih lengan Vea dan keduanya masuk ke ruangan Vea. Membahas acara untuk butik Nena.

Episodes
1 Salah
2 Sesal
3 Dia
4 Dua Lelaki,Dua Cara
5 Harga Diri
6 Amarah
7 Terluka
8 Tentang Hati
9 Lagi
10 Maaf
11 Reuni Rasa
12 Kebodohan Yang Tak Dimengerti
13 Penguntit
14 Awal
15 Cerita Dave
16 Dilema
17 Kesempatan
18 Vea Sebenarnya
19 Ada yang Cemburu
20 Cinta
21 Ternyata
22 Rasa
23 Casanova Bucin
24 Makan Siang
25 Lingkaran Setan
26 Godaan untuk Dave
27 Luluh
28 Apartemen Vea
29 Pagi Yang Menyenangkan
30 Hari Bersamanya
31 Ungkapan Hati
32 Pulang
33 Kembali Bersama
34 Kasmaran
35 Setiap Orang Punya Cerita
36 Cerita Dua Lelaki
37 Zee
38 Perdebatan
39 Club' Malam
40 Naina ???
41 Pagi Yang Menyebalkan
42 Datang Di Waktu Yang Tepat
43 Sama-sama Galau
44 Prasangka
45 Menekan Emosi
46 Gamang
47 Pelukmu
48 Trauma Masa Lalu
49 Dimana Akhirnya ?
50 Rasa Sakit Itu
51 Jika
52 Kecemburuan Dua Lelaki
53 Cemburu Itu Tidak Enak
54 Mulai Meragu
55 Sang Penggoda
56 Sekeping Hati
57 Kejutan Yang Mengejutkan
58 Bukti Cinta
59 Terlalu Sulit
60 Beri Sedikit Waktu
61 Pilu
62 Dinner
63 Kejutan Romantis
64 Keputusan Tepat
65 Luka Hati Fardan
66 Hari Ini Saja
67 Sekeping Rasa Masa Lalu
68 Sad Boy
69 Amarah Dave
70 Pertengkaran
71 Demi Maaf Darimu
72 Akhir Dari Pertengkaran
73 Siang Yang Panas
74 Pesona Alivea
75 Berdamai Dengan Masa Lalu
76 Tak Ada Keraguan
77 Pemuja Rahasia
78 Butuh Waktu
79 Tak Semudah Itu
80 Siang Itu
81 Di Pertunangan Gerald
82 Daren
83 Obsesi Daren
84 Ada Apa ?
85 Cara Kotor
86 Dengan Senyummu
87 Mood Booster
88 Dave Vs Daren
89 Curiga
90 Rencana Daren
91 Obat Lelah
92 Untukmu
93 Rival
94 Renata Memulai Aksinya.
95 Memilih Lawan Yang Salah
96 Kekhawatiran Seorang Kakak
97 Bertemu Mama
98 Makan Malam
99 Berkunjung
100 Pertemuan Dua Lelaki
101 Meminta Restu
102 Restu Yang Bersyarat
103 Partner Baru
104 Jatuh Pada Pesona Dave
105 Mood Booster Siang Bolong
106 Kecewa
107 Karma kah ?
108 Untuk Kita
109 Berjuang untuk Bahagia
110 Jangan Pergi
111 Menurunkan Ego
112 Makan Siang Bersama
113 Acara Dadakan
114 Persiapan
115 Hari Bahagia
116 Karena Cinta
117 Bahagia itu Saat Bersamamu
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Salah
2
Sesal
3
Dia
4
Dua Lelaki,Dua Cara
5
Harga Diri
6
Amarah
7
Terluka
8
Tentang Hati
9
Lagi
10
Maaf
11
Reuni Rasa
12
Kebodohan Yang Tak Dimengerti
13
Penguntit
14
Awal
15
Cerita Dave
16
Dilema
17
Kesempatan
18
Vea Sebenarnya
19
Ada yang Cemburu
20
Cinta
21
Ternyata
22
Rasa
23
Casanova Bucin
24
Makan Siang
25
Lingkaran Setan
26
Godaan untuk Dave
27
Luluh
28
Apartemen Vea
29
Pagi Yang Menyenangkan
30
Hari Bersamanya
31
Ungkapan Hati
32
Pulang
33
Kembali Bersama
34
Kasmaran
35
Setiap Orang Punya Cerita
36
Cerita Dua Lelaki
37
Zee
38
Perdebatan
39
Club' Malam
40
Naina ???
41
Pagi Yang Menyebalkan
42
Datang Di Waktu Yang Tepat
43
Sama-sama Galau
44
Prasangka
45
Menekan Emosi
46
Gamang
47
Pelukmu
48
Trauma Masa Lalu
49
Dimana Akhirnya ?
50
Rasa Sakit Itu
51
Jika
52
Kecemburuan Dua Lelaki
53
Cemburu Itu Tidak Enak
54
Mulai Meragu
55
Sang Penggoda
56
Sekeping Hati
57
Kejutan Yang Mengejutkan
58
Bukti Cinta
59
Terlalu Sulit
60
Beri Sedikit Waktu
61
Pilu
62
Dinner
63
Kejutan Romantis
64
Keputusan Tepat
65
Luka Hati Fardan
66
Hari Ini Saja
67
Sekeping Rasa Masa Lalu
68
Sad Boy
69
Amarah Dave
70
Pertengkaran
71
Demi Maaf Darimu
72
Akhir Dari Pertengkaran
73
Siang Yang Panas
74
Pesona Alivea
75
Berdamai Dengan Masa Lalu
76
Tak Ada Keraguan
77
Pemuja Rahasia
78
Butuh Waktu
79
Tak Semudah Itu
80
Siang Itu
81
Di Pertunangan Gerald
82
Daren
83
Obsesi Daren
84
Ada Apa ?
85
Cara Kotor
86
Dengan Senyummu
87
Mood Booster
88
Dave Vs Daren
89
Curiga
90
Rencana Daren
91
Obat Lelah
92
Untukmu
93
Rival
94
Renata Memulai Aksinya.
95
Memilih Lawan Yang Salah
96
Kekhawatiran Seorang Kakak
97
Bertemu Mama
98
Makan Malam
99
Berkunjung
100
Pertemuan Dua Lelaki
101
Meminta Restu
102
Restu Yang Bersyarat
103
Partner Baru
104
Jatuh Pada Pesona Dave
105
Mood Booster Siang Bolong
106
Kecewa
107
Karma kah ?
108
Untuk Kita
109
Berjuang untuk Bahagia
110
Jangan Pergi
111
Menurunkan Ego
112
Makan Siang Bersama
113
Acara Dadakan
114
Persiapan
115
Hari Bahagia
116
Karena Cinta
117
Bahagia itu Saat Bersamamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!