Lagi

" Ve,Lo temenin gue hari ini ya. Gue ada janji ketemu orang.'' pinta Zee pada Vea yang sedang sibuk di balik laptop miliknya.

" Emang mau ketemu siapa ?" tanya Vea tanpa mengalihkan pandangan dari layar laptop.

" Ketemu orang yang bakal ngedesain apartemen baru gue". jawab Zee yang kini duduk di pinggir meja kerja Vea.

Vea menutup laptop,membuka kacamata yang ia gunakan saat bekerja dan memasukkannya ke dalam tempat kacamata.

" Jadi Lo pindah apartemen ?" tanya Vea sambil menatap Zee.

" Jadi dong,temenin ya. Hari ini Lo gak usah ikut anak-anak ke hotel tempat acara. Gue udah ngarahin Risty kok, dia pasti bisa handle." bujuk Zee.

" Ya udah,jam berapa ?"

" Jam makan siang,Lo dandan yang cantik. Kata temen gue desain interior nya ganteng. " ujar Zee sambil senyum-senyum dengan tatapan menerawang.

" Ckk,dasar otak Lo cowok mulu. Tuh pacar Lo mau di kemanain ?"

" Aduh Ve,hari gini gitu lho,pacar boleh banyak yang penting suami satu ". jawab Zee dengan gaya centilnya. Vea hanya menggeleng kemudian pergi berlalu meninggalkan sahabatnya.

" Eh Lo mau kemana ?" sergah Zee saat melihat sahabatnya hendak keluar ruangan.

" Ngeliat anak-anak. Udah beres belum persiapannya. soalnya kemaren ada dikit kendala. Klien minta bunga asli,gue calling Florist langganan pas gak ada". terang Vea yang berhenti di dekat pintu. Zee yang tadi masih duduk santai langsung bergegas menghampiri Vea.

" Terus gimana,ini klien penting. Kok Lo gak ngomong gue ?" cecar Zee yang tampak tegang .

" Santai dulu non,kemarin pihak florist katanya bakal nyariin dari florist rekanan mereka. Makanya gue mau cek sekarang gimana kesiapannya". jelas Vea. Zee menghela nafas lega.

" Lo emang paling top " puji Zee dengan senyum mengembang seraya merangkul pundak Vea untuk sama-sama keluar ruangan.

" Patut bangga Lo punya asisten kayak gue" sombong Vea.

" Iye,bangga banget gue" jawab Zee. Keduanya meninggal kan ruang kerja dengan diiringi candaan dan sesekali tawa kecil mereka.

🧸🧸🧸

Waktu makan siang tiba juga,dengan menggunakan mobil milik Zee dua wanita itu meluncur ke sebuah restoran yang sebelumnya telah di reservasi oleh Zee. Dengan jalan beriringan dan sesekali terlihat tersenyum lebar dua wanita cantik itu masuk ke dalam restoran dan langsung di sambut pelayan .

Zee mengatakan telah reservasi,hingga mereka langsung di antar kedalam. Ruang VIP,di pilih Zee . Agar pembicaraan soal desain interior yang diinginkan untuk apartemen barunya bisa nyaman.

" Belum dateng Zee orangnya " ucap Vea yang duduk di kursi samping Zee.

" Iya,bagus dong gue yang bikin janji. Jadi dia gak harus nunggu gue. Paling bentar lagi. Pesen minum dulu kali ya". usul Zee yang diangguki Vea. Keduanya memesan minuman masing-masing. Sampai pesanan mereka datang yang di tunggu belum menampakkan batang hidungnya.

Mereka asyik bercerita sampai dua orang lelaki berstelan jas formal masuk ruangan.

" Selamat siang nona maaf membuat anda menunggu". ucap seorang lelaki dengan senyum secerah mentari. Tampak manis senyum yang terkembang di bibir lelaki berpostur tubuh tinggi itu.

Zee dan Vea mendongak bersamaan,sejenak terkesima menatap lelaki berkulit putih di hadapan mereka.

" Ehmm" suara deheman berasal dari lelaki lain yang berdiri disamping lelaki yang tadi menyapa.

" Maaf- maaf,." ucap salah tingkah ketahuan terbengong melihat penampakan lelaki tampan di hadapannya. Zee langsung berdiri diikuti Vea. Zee mengulurkan tangan pada lelaki yang menyapa.

" Saya Zee dan ini asisten saya Vea"

" Saya Marcell dan ini bos saya Dave " ucap Marcell. Zee yang menjabat tangan lelaki bernama Marcell itu otomatis menoleh pada lelaki gagah yang berdiri tegap itu.

Matanya mengerjap mendapati lelaki bernama Dave itu jauh lebih mempesona ketimbang Marcell. Buru-buru tangannya ia lepas dari tangan Marcell dan menyalami Dave yang ternyata sedang terfokus pada Vea yang tertunduk.

Keduanya telah menyadari keberadaan masing-masing. Dave menatap tajam wanita di sebelah kliennya. Saat berjabat dengan Zee ia tak berucap apapun sampai mereka duduk berempat, matanya masih sesekali melirik Vea yang tak berani menatap kearahnya.

Mereka memutuskan untuk makan siang terlebih dahulu sebelum membahas tentang desain interior yang diinginkan Zee. Zee tampak bersemangat mendapati dua pria tampan. Berbeda dengan Vea yang sudah ingin cepat-cepat keluar dari sana.

" Zee,gue ke toilet bentar ya " pamit Vea. Zee mengangguk kemudian berucap " Jangan lama-lama".

" Iya" sahut Vea pendek. Ia pergi meninggalkan meja. Sampai di toilet ia berdiri di hadapan cermin.

" Kenapa mesti ketemu dia lagi sih. Hufffh " lirih Vea. Lalu ia mencuci tangan dan mengeringkannya dengan tisu. Enggan rasanya ia kembali ke meja. Tapi dengan alasan apa ia pergi dari sana.

Dengan langkah malas Vea keluar toilet. Tiba-tiba tangannya di tarik seseorang dan langsung di sudutkan pada tembok. di kungkung lelaki tinggi yang menatapnya dengan tajam.

" Maksud anda melakukan hal seperti ini apa ?" tanya Vea seraya menarik tangan dari genggaman Dave. Matanya tajam melawan tatapan Dave.

" Kenapa kamu dari tadi diem aja,seolah kita gak saling kenal ?". kesal Dave.

" Tuan Dave yang terhormat,memangnya saya harus berlaku seperti apa pada orang yang telah menghina saya ?. Anda pikir anda siapa ?" . ketus Vea .

" Kamu lupa?, saya adalah lelaki yang telah menghangatkan malam kamu". bisik Dave dengan senyum smirk. Vea menarik sudut bibirnya.

" Tapi bagi saya,anda hanya pengecut yang memanfaatkan keadaan orang diambang kesadaran. Mungkin bagi anda semua itu tidak masalah, tapi bagi saya apa yang terjadi malam itu adalah kesalahan terbesar dalam hidup saya". ucap Vea dengan nada getir. Dan tatapan tajamnya pada Dave berubah menjadi tatapan nanar.

Dave tersentak melihat tatapan bola mata penuh luka di hadapannya. Saat Vea mendorong tubuhnya ia hanya bisa bergeser memberi jalan wanita itu. Tatapannya mengikuti langkah Vea yang menjauh sembari menunduk dan ia melihat wanita itu mengusap pipinya sendiri. Vea menangis.

Ada nyeri yang tiba-tiba menusuk hatinya,ia telah memberi luka pada wanita cantik itu. Mungkin benar dia memang pengecut. Tak seharusnya ia melakukan hal itu pada orang yang setengah sadar.

Sampai Vea menghilang dari pandangannya,ia menyusul kembali pada meja mereka. Sepanjang pertemuan tak ada yang terucap dari bibir Vea. Zee dengan penuh semangat menjelaskan keinginannya, Marcell menanggapi antusias. Dave hanya berbicara seperlunya.

Episodes
1 Salah
2 Sesal
3 Dia
4 Dua Lelaki,Dua Cara
5 Harga Diri
6 Amarah
7 Terluka
8 Tentang Hati
9 Lagi
10 Maaf
11 Reuni Rasa
12 Kebodohan Yang Tak Dimengerti
13 Penguntit
14 Awal
15 Cerita Dave
16 Dilema
17 Kesempatan
18 Vea Sebenarnya
19 Ada yang Cemburu
20 Cinta
21 Ternyata
22 Rasa
23 Casanova Bucin
24 Makan Siang
25 Lingkaran Setan
26 Godaan untuk Dave
27 Luluh
28 Apartemen Vea
29 Pagi Yang Menyenangkan
30 Hari Bersamanya
31 Ungkapan Hati
32 Pulang
33 Kembali Bersama
34 Kasmaran
35 Setiap Orang Punya Cerita
36 Cerita Dua Lelaki
37 Zee
38 Perdebatan
39 Club' Malam
40 Naina ???
41 Pagi Yang Menyebalkan
42 Datang Di Waktu Yang Tepat
43 Sama-sama Galau
44 Prasangka
45 Menekan Emosi
46 Gamang
47 Pelukmu
48 Trauma Masa Lalu
49 Dimana Akhirnya ?
50 Rasa Sakit Itu
51 Jika
52 Kecemburuan Dua Lelaki
53 Cemburu Itu Tidak Enak
54 Mulai Meragu
55 Sang Penggoda
56 Sekeping Hati
57 Kejutan Yang Mengejutkan
58 Bukti Cinta
59 Terlalu Sulit
60 Beri Sedikit Waktu
61 Pilu
62 Dinner
63 Kejutan Romantis
64 Keputusan Tepat
65 Luka Hati Fardan
66 Hari Ini Saja
67 Sekeping Rasa Masa Lalu
68 Sad Boy
69 Amarah Dave
70 Pertengkaran
71 Demi Maaf Darimu
72 Akhir Dari Pertengkaran
73 Siang Yang Panas
74 Pesona Alivea
75 Berdamai Dengan Masa Lalu
76 Tak Ada Keraguan
77 Pemuja Rahasia
78 Butuh Waktu
79 Tak Semudah Itu
80 Siang Itu
81 Di Pertunangan Gerald
82 Daren
83 Obsesi Daren
84 Ada Apa ?
85 Cara Kotor
86 Dengan Senyummu
87 Mood Booster
88 Dave Vs Daren
89 Curiga
90 Rencana Daren
91 Obat Lelah
92 Untukmu
93 Rival
94 Renata Memulai Aksinya.
95 Memilih Lawan Yang Salah
96 Kekhawatiran Seorang Kakak
97 Bertemu Mama
98 Makan Malam
99 Berkunjung
100 Pertemuan Dua Lelaki
101 Meminta Restu
102 Restu Yang Bersyarat
103 Partner Baru
104 Jatuh Pada Pesona Dave
105 Mood Booster Siang Bolong
106 Kecewa
107 Karma kah ?
108 Untuk Kita
109 Berjuang untuk Bahagia
110 Jangan Pergi
111 Menurunkan Ego
112 Makan Siang Bersama
113 Acara Dadakan
114 Persiapan
115 Hari Bahagia
116 Karena Cinta
117 Bahagia itu Saat Bersamamu
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Salah
2
Sesal
3
Dia
4
Dua Lelaki,Dua Cara
5
Harga Diri
6
Amarah
7
Terluka
8
Tentang Hati
9
Lagi
10
Maaf
11
Reuni Rasa
12
Kebodohan Yang Tak Dimengerti
13
Penguntit
14
Awal
15
Cerita Dave
16
Dilema
17
Kesempatan
18
Vea Sebenarnya
19
Ada yang Cemburu
20
Cinta
21
Ternyata
22
Rasa
23
Casanova Bucin
24
Makan Siang
25
Lingkaran Setan
26
Godaan untuk Dave
27
Luluh
28
Apartemen Vea
29
Pagi Yang Menyenangkan
30
Hari Bersamanya
31
Ungkapan Hati
32
Pulang
33
Kembali Bersama
34
Kasmaran
35
Setiap Orang Punya Cerita
36
Cerita Dua Lelaki
37
Zee
38
Perdebatan
39
Club' Malam
40
Naina ???
41
Pagi Yang Menyebalkan
42
Datang Di Waktu Yang Tepat
43
Sama-sama Galau
44
Prasangka
45
Menekan Emosi
46
Gamang
47
Pelukmu
48
Trauma Masa Lalu
49
Dimana Akhirnya ?
50
Rasa Sakit Itu
51
Jika
52
Kecemburuan Dua Lelaki
53
Cemburu Itu Tidak Enak
54
Mulai Meragu
55
Sang Penggoda
56
Sekeping Hati
57
Kejutan Yang Mengejutkan
58
Bukti Cinta
59
Terlalu Sulit
60
Beri Sedikit Waktu
61
Pilu
62
Dinner
63
Kejutan Romantis
64
Keputusan Tepat
65
Luka Hati Fardan
66
Hari Ini Saja
67
Sekeping Rasa Masa Lalu
68
Sad Boy
69
Amarah Dave
70
Pertengkaran
71
Demi Maaf Darimu
72
Akhir Dari Pertengkaran
73
Siang Yang Panas
74
Pesona Alivea
75
Berdamai Dengan Masa Lalu
76
Tak Ada Keraguan
77
Pemuja Rahasia
78
Butuh Waktu
79
Tak Semudah Itu
80
Siang Itu
81
Di Pertunangan Gerald
82
Daren
83
Obsesi Daren
84
Ada Apa ?
85
Cara Kotor
86
Dengan Senyummu
87
Mood Booster
88
Dave Vs Daren
89
Curiga
90
Rencana Daren
91
Obat Lelah
92
Untukmu
93
Rival
94
Renata Memulai Aksinya.
95
Memilih Lawan Yang Salah
96
Kekhawatiran Seorang Kakak
97
Bertemu Mama
98
Makan Malam
99
Berkunjung
100
Pertemuan Dua Lelaki
101
Meminta Restu
102
Restu Yang Bersyarat
103
Partner Baru
104
Jatuh Pada Pesona Dave
105
Mood Booster Siang Bolong
106
Kecewa
107
Karma kah ?
108
Untuk Kita
109
Berjuang untuk Bahagia
110
Jangan Pergi
111
Menurunkan Ego
112
Makan Siang Bersama
113
Acara Dadakan
114
Persiapan
115
Hari Bahagia
116
Karena Cinta
117
Bahagia itu Saat Bersamamu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!