Vea hari ini ada janji temu dengan klien yang memakai jasanya. Vea terhitung karyawan Zee yang memiliki sebuah EO . Pertemanan mereka sudah terjalin semenjak kuliah. Dan hari ini ia mewakili Zee untuk bertemu seorang klien yang akan menggunakan jasa mereka untuk acara ulang tahun .
Dering hp Vea terdengar setelah ia duduk hampir satu jam di sebuah restoran. Menunggu klien yang datangnya ngaret. Vea menatap layar hp,nama Zee tertera di sana.
" Halo " sapa Vea malas.
" Lo masih di restoran Ve ?" tanya Zee di seberang sana.
" Ya iyalah kan gue belum ketemu sama orangnya. Tau nih orang lama banget gak dateng-dateng." kesal Vea.
"Hehehe...." suara Zee yang malah cengengesan gak jelas di sana .
" Sorry Ve,gue salah lihat tanggal. Mereka ngajak ketemunya besok " lanjut Zee pelan.
Vea mendengus kesal,setelah hampir satu jam menunggu dan ternyata zonk,gila.
" Anjirr Lo ye,gue ampe lumutan nungguin di sini dan Lo salah kasih info,astaga ...". umpat Vea dengan nada tertahan. Kalau ia tak sadar di depan umum ,mungkin ia akan memaki keras sahabatnya itu .
" Hehehe... ya sorry namanya juga lupa,lupa kan gak inget".
" Tau gue juga kalo lupa gak inget. Udah ah gue matiin" . Dan Tut... Vea mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.
Vea memasukkan handphone kedalam tasnya dengan mulut yang masih komat-kamit memaki Zee. Lalu ia bergegas ke kasir dan membayar minuman yang tadi di pesannya.
Saat ia membalik tubuhnya hendak pergi dari tempat kasir tiba-tiba tubuhnya di tabrak seseorang yang baru saja masuk restoran.
" Sorry " ucap lelaki jangkung yang belum Vea lihat wajahnya. Yang terlihat di hadapan Vea sebentuk dada bidang lelaki yang berdiri tegap di hadapannya.
" Gak apa-apa" sahut Vea seraya mengangkat wajah. Sejenak ia terperangah,sesosok wajah tampan yang membuatnya menelan ludah.
" Oh my God" lirih Vea yang buru-buru mengalihkan pandangan.
" Are you ok ?" tanya lelaki yang sepertinya menelisik wajah Vea.
" Iya,aku gak apa-apa. Permisi". ucap Vea gugup tanpa berani menatap wajah lelaki yang tak lain adalah Dave. Ia buru-buru pergi dari sana. Ingin segera menghilang dari hadapan lelaki itu.
'' Kenapa mesti ketemu dia sih ?" ucap Vea lirih ." Semoga dia gak inget gue". tambahnya.
Tapi harapannya tak sesuai kenyataan,baru beberapa langkah Vea pergi,Dave memanggilnya.
" Eh,tunggu "
" Mampus gue" lirih Vea seraya melambatkan langkah.
" Sayang " suara seorang wanita yang mendekati Dave dan bergelayut manja di lengan Dave mengalihkan sejenak perhatiannya. Vea menoleh sekilas,seorang wanita cantik nan seksi.
'' My God gue ONS sama cowok orang. Mampus gue bisa di jambak gue kalo ketahuan'' lirihnya kemudian mempercepat langkah. Segera menghilang di balik pintu restoran.
Sementara Dave yang sudah bisa mengingat siapa wanita yang baru ditabraknya segera melepas tangan yang menggelayut di lengannya.
" Kenapa ?" tanya wanita itu bingung saat tiba-tiba Dave melepas tangannya.
" Lain kali aja ya kita kencannya,aku ada urusan buru-buru " ujar Dave dengan mata yang terus menatap arah pintu yang terbuat dari kaca itu.
Tak menunggu jawaban wanita itu ia bergegas keluar restoran. Menoleh kanan kiri berharap wanita yang ia cari masih terlihat. Tapi sepertinya ia harus menerima kenyataan wanita itu telah pergi.
" Siaal " maki Dave kesal pada dirinya sendiri yang tadi sempat melupakan wajah wanita itu. Ternyata dalam keadaan sadar wanita itu terlihat jauh lebih cantik.
Dave berjalan kearah parkir berharap ia menemukan di sana. Namun tak ada tanda-tanda. Bahkan seandainya wanita itu membawa mobil Dave tak tahu mana mobilnya.
Dengan tampang kecutnya Dave memilih pergi dari sana. Berharap bisa menemukannya. Setelah tahu wanita yang menghabiskan malam bersamanya masih virgin ia merasa telah memanfaatkan keadaan. Bagaimanapun malam itu ia dalam keadaan sadar. Namun nyatanya saat ia tahu gadis yang bersamanya masih virgin ia tak berhenti.
Dan hari ini saat ia ingin melampiaskan semua kegundahan hatinya. Dengan membuat janji kencan dengan salah satu wanita yang sering menemaninya. Justru ia harus di pertemukan dengan wanita yang tiba-tiba mengusik ketenangan hatinya.
Dave tersenyum sendiri seraya terus melajukan mobilnya. Ia mengingat raut wajah gugup wanita cantik yang di tabrakannya. Ia yakin bahwa wanita itu mengingatnya.
" Lucu" gumamnya lirih dengan senyum yang masih terkembang di bibirnya. Ia bertekad akan menemukan wanita yang telah mengusik hatinya.
Dave lelaki bebas yang tak percaya cinta. Dan tak pernah ingin terikat dengan sebuah komitmen apapun. Namun semenjak ia menghabiskan malam dengan Vea ada sisi hatinya yang tak bisa melupakan wanita itu. Entah itu rasa bersalah atau rasa ingin memiliki. Yang pasti sang Casanova tak lagi terlalu tertarik dengan wanita manapun. Hatinya seakan tertuju pada satu wanita yang bahkan tak ia tahu namanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments