.....🌸🌸.....
Diluar kamar...
Ameena kecil bersandar didinding dengan tatapan tertunduk ,karena Armand tak mengizin kan gadis kecil itu masuk .
Saat ini telinga Ameena sayup - sayup mendengar pembicaraan dokter kepada orang tua angkat Ketty.
Dengan polos nya Ameena melangkah pelan ,hendak memasuki kamar yang berukuran 3× 4 itu.
Ameena berdiri tepat dipinggir pintu dan menatap pada remaja yang kini terlihat makin memucat ,lalu netra Ameena bergeser pada ibu Mike yang terlihat cemas akan keadaan Etty/ Ketty.
Ameena tersenyum ketika melihat perhatian Mike pada Ketty yang tak berubah ..
"Beruntungnya kakak.. ! disaat kakak terkulai lemas ada seorang ibu yang begitu mencemaskan keadaan mu , dan kakak juga beruntung ada seorang ayah yang begitu memperjuangkan kesehatan mu !!" Gumam Ameena mengusap air mata .
Ameena membalikkan tubuh gemuk nya lalu bersandar lagi didinding dengan pikiran sederhana nya..
" Ya Allah ... apa Meena bisa memberi kan sedikit dari bagian yang ada pada tubuh ini untuk saudari Meena ? " batin gadis kecil bertanya pada sang pemilik diri.
" Jika bisa - Meena mau ya Allah!?" Sambung batin Ameena.
Ameena berjalan dengan pelan kearah beberapa orang dewasa yang ada didepan nya dan mengucap kan pasword andalan nya..
" BISMILLAH " Ucap Ameena seraya memain kan ujung khimar agar mengalih kan rasa gugup yang kini menyerang nya.
Ditengah pembicaraan serius orang dewasa itu , Ameena bersuara..
"Mma-af ! A-Apa saya bisa ? pak dokter -jadi pendonor ?. " suara gadis kecil itu nampak terbatah - batah dalam niat nya .
Dokter , Armand -Mike dan juga Ibu Maryam terkejut tak percaya dengan ungkapan Ameena kecil.
" Saya sehat pak dokter , saya gemuk ! pasti tulang belulang saya cocok untuk kakak..!?" Lanjut nya dengan polos.
Ibu Maryam melangkah kearah Ameena yang berdiri seorang diri didepan para orang dewasa ..
" Nak.. apa kamu yakin..!? kamu masih kecil , kamu belum tahu betapa sakit nya operasi itu!?" ucap khawatir Maryam kepada Ameena
" Bukan kah ' Sebaik-baik nya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain', ibu ... !? " tiba -tiba Ameena berkata .
Ucapan gadis kecil itu bagaikan tamparan pelan bagi orang -orang dewasa yang ada diruangan ..
Setelah melewati pertimbangan berat dari pihak ibu Maryam..Ameena pun akhir nya diizin kan oleh sang ibu untuk menjadi pendonor untuk Ketty. Dan menjalani serangakaian pemeriksaan dan test kesehatan kepada Ameena , ternyata tulang belakang Ameena lah yang cocok untuk Ketty..
Karena tak ingin menunda lebih lama operasi pun akan dilaksanakan sesegera mungkin.
.....
Dihari berikut nya , dirumah sakit terbesar di ibu kota .. Ameena berada diruang observasi menunggu hari esok , dimana dirinya akan menyerahkan sebagian kecil dari tubuh nya yang Isyaa Allah mampu menolong kelangsungan hidup sang kakak , tentunya atas izin Allah yang maha pemberi keselamatan dan kesehatan.
Dengan memakai pakaian pasien rumah sakit berwarna hijau muda Ameena melangkah keluar , ingin melihat keadaan Ketty dari kaca kecil yang ada dipintu kamar rawat yang letak nya tak jauh dari kamar gadis itu.
Meena tersenyum getir saat melihat begitu perhatian nya orang tua angkat Ketty..
" Ya Allah Meena berdoa , semoga kelak Ameena mendapatkan keluarga yang menyayangi Ameena -!" Doa gadis kecil dalam batin ,masih melihat kasih sayang orang tua angkat yang begitu tulus dan ikhlas .
" Meena juga ingin ya Allah -!? " secuil kejujuran seorang anak kecil yang mendambakan kasih sayang orang tua dan keluarga.
Saat batin gadis kecil itu bersua, ..
" Meenaaaa ..!?" Suara sang ibu memanggil nya dengan lembut.
"Sedang apa kamu nakk...?" Tanya sayang ibu paruh baya .
" Meena hanya ingin melihat kakak !?" Elak nya..
Maryam tersenyum ketika melihat perhatian tulus Ameena kepada Ketty begitu besar .
"Ayo nak kita kembali keruangan mu.!!?" Ajak ibu Maryam.
"Baik ibu "
**
Didalam kamar rawat Ameena.. .
"Ibuuu.. " lirih Meena memanggil wanita paruh baya yang kini sedang melamun.
" Iya Sayang !" Jawab sang ibu .
" Kenapa ibu melamun ? Apa ibu memikirkan kakak ?!" Tanya Meena .
" Ibu memang sedang memikirkan keadaan putri - putri ibu !?" Jelas jujur Ibu Maryam .
Ameena pun hati nya menghangat, ketika mendengar perkataan sang ibu ,"Alhamdulillah .. mungkin saat ini Meena belum mendapat kasih sayang seperti yang kakak dapat kan , tapi Meena patut bersyukur masih memiliki ibu yang selalu memikirkan anak - anak nya.!" Batin hati Ameena
Setelah kedua nya terdiam ..
"Meena.. apa kamu ikhlas nak ?" Tanya Ibu Maryam lagi memastikan.
Ameena tersenyum ..
" In sya allah ... LILLA HITA'ALA Meena ikhlas ibu...!" Jawab Meena dengan penuh keyakinan.
Mata tua itu menatap lekat pada mata Ameena yang begitu jernih.
" Kamu tahu Meena apa yang akan terjadi nanti nya pasca melakukan pendonoran ini pada mu nak..?!" Tanya Ibu Maryam , seolah ada ketidak rela an hati seorang ibu , akan sebuah keputusan yang telah diambil gadis kecil itu.
Ameena menggelengkan kepalanya..
"Meena tidak tau ibu !?" Jawab Ameena dengan tersenyum sembari duduk di tempat tidur rumah sakit mengayun -ayun kedua kaki nya .
" Yang Meena tau .. Meena ingin menolong -hanya itu !?" Jelas nya.
"Allah telah menjanjikan pahala yang besar pada siapa saja yang berbuat kebaikan ,dan janji Allah nyata dan kekal " tutur gadis kecil itu.
Tatapan nanar sang ibu kini tak terbendung lagi dan akhirnya tatapan nanar itu kini berubah sebuah isakan .
" Meena.. hikss... " ucap sendu ibu Maryam memeluk erat tubuh gemuk didepan nya .
............
Adzan subuh berkumandang disebuah masjid , Seruan untuk seluruh umat muslim dikala langit masih gelap .
Disebuah ruangan ..
Dokter pun telah bersiap diruangan operasi beserta ketty ,
**
Sedang kan diruang lain...
Terdengar suara gadis sedang bertilawah dengan merdu.. , ibu Maryam hatinya seolah tenang mendengar lantunan ayat -ayat Allah yang sedang dibaca Ameena dari Al-qur'an pemberian seorang pemuda yang selalu ia bawa .
"Ayo nak !!?" Suara ibu Maryam .
"Izinka Meena sholat subuh terlebih dulu ibu..!?" Pinta Meena... dan dianggukan oleh ibu Maryam
**
Sekian menit berlalu..
Diruang operasi...
Lampu diatas pintu ruangan operasi menyala merah menandakan operasi akan berlangsung...
Tiga orang dewasa sedang menunggu dengan harap - harap cemas akan hasil operasi -diluar ruangan bedah.
Ameena kecil naik diatas meja operasi yang begitu dingin dan aroma khas obat - obatan itu menyeruak dihidung Ameena yang awam , Ameena menduduk kan tubuh gemuk nya lalu mengenadahkan kedua telapak tangan dan wajah menunduk berdoa memohon keridhoan sang ilahi.
Sang dokter menatap kagum kearah Ameena ! Terdengar gadis kecil itu mengucapkan kata Bismillah dan diikuti kalimat tauhid.. lalu Ameena mengusap kedua telapak tangan kearah wajah .
Sang dokter tersenyum lalu bertanya ?
" Nama mu Ameena kan ? " suara sang dokter dengan senyum tampan .
Ameena menatap sang dokter , lalu mengangguk dengan tersenyum kecil.
Ameena kecil tertungkup sembari menatap kearah ketty yang telah tak sadar kan diri disebrang sana, lalu selang beberapa menit berikutnya Ameena pun ikut tak sadarkan diri.
Sekitar 5 jam berlalu..
.....🌸🌸......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments