...🌸🌸...
Namun Lisa tetap lah Lisa yang tak pernah Feminim walau telah berumah tangga dan dianugrahi satu anak laki -laki .
" Jimm ... aku rasanya mau buang angin kalau terus- terusan kamu gombali semacam itu.. !" seru Lisa masih dalam dekapan selang beberapa menit ,Jimin sedikit menegakkan badan melihat kearah Lisa yang terlihat tak bersuara lagi ,pelan tangan besar Jimin menurunkan kepala Lisa pada bantal lalu menarik selimut menutupi tubuh wanita itu .
Setelah itu Jimin melangkah kan kaki menuju balkon kamar ,dalam kesunyian malam Jimin membuka mata seorang diri ,berdiri disebuah pintu balkon kamar yang setengah ia buka . Nampak Jimin menatap jauh kearah depan mencoba mencari jawaban akan firasat nya, dimana akhir -akhir ini Jimin sedang dilanda keresahan yang mencengkram hati dan pikiran nya .
Sebagai kepala rumah tangga, Jimin tidak mau membagi rasa itu kepada Lisa atau pun Leon putra nya,Jimin berpikir biar lah dia saja yang memendam rasa resah itu seorang diri .
.....
Rembulan malam berganti matahari yang menyinari dipagi hari ...
Tok - tok -tok.. sebuah ketukan pelan terdengar dari luar pintu kamar pemuda berkulit putih ,tampan dan gagah bernama Leon .
Setelah beberapa detik menunggu, pintu belum terbuka juga ..
" ISSSZZZT .. ini anak kalau nggak digedor keras selalu susah bangun nya.. " ucap geram Lisa yang sedang membangunkan Leon putra semata wayang nya.
Dengan mengambil ancang - ancang .. 3-2-1...
DOR-DOR-DORRRRR... " LEON BANGUNNNNNNN... !!" Suara teriakan yang begitu mengaung dipagi hari membuat pemuda yang berada didalam kamar membekap telinga menggunakan bantal. Tapi suara itu bukan nya mereda tapi makin menggila ..
" AHHHH... mama ! kenapa musti pakek otot siiiiii bangunin nya ! ?" decak kesal Leon 22 tahun ,dimana pemuda tinggi itu akan meneruskan study nya dibidang bisnis menejemen- di universitas ternama yang ada didalam negri .
Dengan langkah yang terseret- seret.. Leon membuka pintu kamarnya..
" Maaaa.. !!?... Bisa kah .. jangan kencang- kencang bangunin nya ! ?" Keluh sang anak dengan exspresi muka bantal.
" MALU maa..!!" lanjut Leon dengan mata yang masih terpejam.
" Tidak enak kan didengar tetangga..kanan kiri !?" ucapan demi ucapan yang keluar dari bibir pemuda itu membuat Lisa terpatik amarah nya dipagi buta... Nafas Lisa terlihat mulai naik turun , seraya menyimpitkan mata mengarah tajam pada Leon yang masih bersandar malas didaun pintu .
" HAAAAAAPA KAMU BILANG... !!!? MAMA bikin MALUUUU... !!?" Ucap geram Lisa dengan capit yang sudah bertengger ditelinga kanan LEONNN...
" DASAR ANAK NGGAK SOPAN ..!?" omel Lisa menarik telinga Leon sampai dimeja makan .
" AM-AMPUNNN Maaaa.... ! Ampun .. ! Leon minta maaf , Leon salah ucap Ma...!?" suara memohon Leon dengan tangan yang memegang telinga .
Jimin yang melihat akan hal itu hanya bisa menggeleng kan kepala dimana sudah menjadi pendamping santapan dipagi hari nya . Terlihat Jimin telah menyelesaikan sarapan pagi nya ,menghabiskan minuman pada gelas lalu diakhir kegiatan meja makan nya pria itu mengelap bibir dan berdiri..
"Papa berangkat dulu !" seru Jimin dengan mencium kening Lisa lalu mengacak rambut Leon putra nya .Leon mendengus kesal akan tindakan tangan Jimin . "Jangan buat mama mu marah !" bisik Jimin , mulai beranjak pergi .
....
Disuatu desa yang letak nya dibawah lereng pegunungan . Dimana sebagian lahanya dijadikan lahan perkebunan teh hijau .
Terlihat dua remaja yang baru keluar dari masjid, bergegas kembali ketempat tinggal mereka ..
" EH .. Ty' .. kamu katanya akan diangkat anak sama orang kota ya ?" Tanya salah satu remaja bernama Ajeng 19 tahun.
" He-em .. sepertinya begitu Jeng .. !" Jelas Ketty dengan mengangguk .
" Wah enak kamu Ty'.. bakalan jadi orang kaya dong ?!" Seloroh Ajeng yang sedang memetik bunga teh yang tumbuh dekat jalan dan mencium nya.
" Kata ibu Maryam .. orang kota yang akan mengangkat ku sebagai anak adalah orang yang selama ini membiayai pengobatan ku !?" Jelas Ketty .
Disela obrolan antara Ketty dan Ajeng, nampak seorang pemuda nan sholeh menghampiri kedua nya..
" Assalamualaikum .. !" terdengar ucapan salam dari pemuda itu .
Mata Ketty langsung berbinar ketika melihat sosok berpeci dengan mengenakan pakaian takwa didepan nya.
"Wa-wa alaikum sa-lam mas.. !?" jawab Ketty dengan gugup.
" Mas mau ketempat pak kyai ya ?!" tanya Ketty dengan malu. Ketty memang telah lama menaruh rasa kepada anak pak kyai yang bernama Hananta Ibarahim yang selama ini tinggal diMalang.
" Iya Ty' !" jawab Hanan dengan ramah .
"Mas Hanan kapan pulang dari Malang ? apa akan lama disini ?" kali ini Ajeng yang bersuara dengan antusias.
Pemuda sholeh itu kembali tersenyum , lalu sekilas menatap Ketty yang tertunduk malu ,namun suara hentakan kaki yang sedang berlari terdengar dari arah belakang, membuat pemuda 22 tahun itu menoleh..
" KAK ETTYYYY .. !!"
Suara yang lumayan nyaring milik Ameena memanggil remaja berwajah pucat itu .
" Jangan laŕi - lari NUL... !" Ucap datar Ketty kepada gadis bertubuh gemuk didepan nya.
" Loh KOK... NUL sih kak... ?!" Protes Ameena yang masih memakai mukenak bagian atas an-usai sholat magrib .
Hanan yang melihat Ameena yang terengah -engah, mencoba menyapa ..
" Assalamualaikum Meena..?!"
Ameena mengarahkan wajah nya kearah suara lembut Hanan..
" Mas Hanan ?!" suara kaget Ameena .
" Mas KAP-A!? astaghfirullahal adzim .. !?" pekik Ameena dengan segera menundukkan pandangan nya ,saat didepan Hanan.
" Wa'alaikum salam Mas.. !?" lanjut nya dengan sopan.
" Kamu datang - datang merusak suasana !" ucap Ajeng dengan meraih lengan Ameena yang kini berdiri tepat didepan nya.
Ketty tersenyum kaku melihat Hanan yang menggeleng , melihat tingkah pola Ameena dan Ajeng yang jarang bisa akur .
" Mas Hanan mau ke Abi dulu , silahkan dilanjut !?" potong Hanan dengan berlalu.
Ameena yang tadi nya sibuk menanggapi ocehan Ajeng -berhenti ! Seolah berpikir "Mas Hanan bilang' silah kan di lanjut !' apa nya yang mau dilanjut ! kan kita tidak memulai kegiatan apa pun !?" gumam Ameena . Sedang kan Ketty dan kedua teman lain nya menatap jengah pada Ajeng dan Ameena yang masih saling sikut diperjalanan pulang .
Disela langkah mereka bertiga . Ameena terlihat menendang -nendang bebatuan kecil yang ada dijalan .
" Kak.. ! Meena dengar kakak akan pindah, besok lusa kekota ... ?!" tanya Ameena .
" Dari mana kamu tahu Meena , kalau Etty' akan pindah !?" Tanya ketus Ajeng yang berada disamping Ketty.
" Ya tahu lah !" Sahut Ameena , dengan memasang wajah menyebalkan.
" Aduh ini BONCIL kalau ditanya ? jawab nya nggak enak banged... !" Sergah Ajeng mengedarkan mata kekanan kekiri .
"Emang nya makanan yang ada diwarung nya ibu Siti ,kok dibilang 'enak ' !?" Celetuk Ameena dengan mengarahkan mata kearah warung makan sederhana yang letak nya bersebelahan dengan bengkel milik salah satu warga setempat .
..."... ??"...
...🌸🌸...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments