EPSODE 11 Pertemuan Ameena Dan Leon Lim.

.....🌸🌸.....

Rembulan pun kini berganti sang surya yang menampak kan jingga nya.. terdengar suara penguasa pagi ..

"KUK-KURUUUU-YYUKKK.." suara kokokan si jantan.( ayam).

Meena mencoba bangun dari tempat tidur nya.

WOAMM.. mata gadis kecil itu mulai mengerjab..

Kaki kecil nya mulai menapak dilantai yang dingin pada waktu pagi.

" HIH.. dingin nya .. " ucap Ameena dengan merinding.

Meena berlari menuju masjid untuk menunaikan shalat subuh nya,

" Assalamualaikum warahmatullah " ucap salam Ameena dengan kekanan kekiri seraya mengikuti imam.

Meena pun bergegas untuk pulang , karena hari ini ada jadwal munaqosah -menghafal kan surah -surah pendek yang ada di juz amma.

" Ya Allah semoga hari ini hafalan Meena lancar, ammiin." Meena mengusap telapak tangan nya yang ia tadah kan .

Langkah Meena berhenti ketika sampai pada depan gerbang depan panti.

" Kamu siapa ? Dan mau apa.. ?!" Tanya Meena .

Nampak wajah tampan mengarah pada Meena..

Sontak Meena mundur dan menundukkan pandangan nya.

" Maaf .. apa hajad kakak ? kenapa tingkah kakak sangat mencurigakan ?" Ucap Meena .

" Hajat ! ? Memang nya aku mau buang HAJAD Dasar gadis desa. ?!" Sergah pemuda tampan bernama Leon kepada Ameena.

Lalu tanpa menghiraukan keberadaan Meena kecil yang berada di belakang nya, Pemuda itu berlalu begitu saja..

"Astagfirullah hal adzim.. SOMBONGNYAAA !!!" ucap Meena dengan melihat kepergian Leon seraya mengelus dada.

**

Disiang hari ..

Meena sedang bersenda gurau bersama teman sepermainan nya setelah pulang dari sekolah..

Nampak terlihat bawahan berwarna hijau itu terdapat noda lumpur .

" Astaghfirullah hal adzim.. ini bagaimana kalau ibu dan kak Ajeng tahu !?" Gumam Meena yang berada didepan gerbang panti dengan menyincing bawahan seragam milik nya.

Dengan langkah yang mengendap -endap gadis kecil berbadan subur itu mulai akan memasuki rumah lewat pintu samping .

" MAU kemana Buuuu' ?" Tanya Ajeng dengan bersendekap tangan pada Ameena

Ameena membalikkan tubuh gembul nya kearah suara tersebut , terlihat Ajeng yang sedang menunggu dengan senyuman menghawatirkan bagi Ameena.

"EH.. KAK Ajeng.. ! "sahut Ameena dengan cengiran .

" Lagi ngapain kak disini ?? " tanya Ameena dengan berpura- pura .

" Menurut mu ?!" Tanya balik Ajeng dengan tatapan tajam kearah Meena.

" Baik lah aku paham !" pungkas Ameena lalu melangkah kearah kamar milik nya untuk berganti pakaian.

Kali ini Ameena sudah mempersiap kan diri - menerima hukuman yang telah menanti ..

Dengan membawa satu ember dan kayu yang panjang nya kurang dari 1.5 meter dan bagian ujung nya terdapat rumbai -rumbai pelastik.

" Jangan lupa dihitung !?" ucap Ajeng.

" HMM.. ASIAP !" Sahut Meena dengan berlalu.

Sesampainya disebuah tepian sungai diperkebunan teh..

"17, 18,19 -du-a .. !" Konsentrasi Meena buyar ditempat , ketika suara anak-anak dari desa tetangga mengkaget kan hewan- hewan unggas itu.

HAHAHA... suara Tawa ...

"Kasian nya.... ! Makanya jangan kebanyakan makan biar nggak lelet ngehitung nya ! " suara anak -anak itu mengolok.

Meena tak mau terpancing akan ucapan receh dari anak - anak itu.

Meena mulai menghitung kembali bebek-bebek yang sedang mencari makan sekaligus mandi disungai.

"1,2,3,--32,tiga puluh ti-g.. !" hitungan Meena lagi - lagi hilang seketika , akibat ulah anak- anak nakal itu lagi , yang dengan sengaja melempar sebuah batu kearah bebek -bebek Ameena yang berada di sungai.

" CEMPLUNG"

WEK-WEK-WHEK.. suara bebek..berhamburan.

Meena mengepal kan telapak tangan nya lalu berjalan dengan penuh amarah ..

"Kalian sungguh mencari masalah dengan Ku !?" sergah Ameena dengan mendekati anak-anak perempuan yang sedang bersepeda.

Meena mendorong sepeda salah satu anak perempuan .

BRAAKHG.. ..

"HEI apa apa an kamu !? Bisa rusak sepeda ku ini !?" Ucap sang anak , yang melihat sepeda baru nya terjatuh.

" CK ...! Kenapa kamu memikirkan sepeda mu akan rusak yang nyata nya bisa kamu lihat tak ada yang rusak . Kenapa tidak kamu pikirkan aklaq mu yang nyata nya mulai rusak yang tak mampu kamu lihat dengan mata , kalian tak suka melihat kebahagiaan orang lain makan nya kalian bertindak sesuka hati -tanpa mengposisikan diri kalian diposisi aku -bagaimana jika kalian atau saudara kalian yang diperlakukan semacam ini oleh orang lain !" Sergah Ameena dengan tersenyum menyeringai.

Anak-anak perempuan itu marah akan penuturan Meena , seolah hati dan akal mereka telah buntu dan terus mengadu untuk selalu bermusuh .

Dengan sengaja anak A mendorong tubuh gemuk Meena...

"KAMU !!" Sergah Meena dengan bangkit dan mulai menarik rambut si A.

" Kamu kira aku takut walau aku sendiri dan kalian bertiga !" Tantang Meena tak kalah sengit.

Terlihat dari arah jalan besar sebuah mobil berwarna putih yang bertulisnkan LAPARD.

**

Sepasang mata seorang pemuda, melihat suatu peristiwa...

" CK..1 lawan 3 sungguh tak imbang !" Gumam Leon dengan memalingkan pandangan nya ke arah ponsel . Dengan tatapan yang masih mengarah pada gawai - Leon teringat akan sosok yang menegurnya diwaktu subuh...

" Bukan kah itu gadis desa !?" Batin pemuda berwajah tampan berkulit putih dan tak bisa berdekatan dengan hal -hal yang kotor dan jorok.

**

Akan tetapi suara wanita terdengar dengan tiba -tiba..

"Berhenti pak !!!!" ucap Lisa ketika melihat sosok gemuk dengan krudung besar nya sedang beradu mulut.

" Sayang tolong berhenti dulu , aku seperti mengenal gadis itu !?" Tutur Lisa dengan wajah serius.

" Berhenti pak !!" perintah Jimin pada pak supir.

Masih dari arah dalam mobil, sayup - sayup keluarga kecil Jimin mendengar pertengkaran dari para remaja.

" Kamu kenapa sih nggak pergi saja dari sini, sana pergi yang jauh, kalau bisa nggak usah kembali !!?" Ucap sinis salah satu cewek didepan Meena.

" Emang nya kalian siapa ? Artis BUKAN, anak pak Rt BUKAN ,RAKYAT JELATA BUKAN salah lagi ! " Suara Meena terdengar tak kalah garang .

"Kenapa kalian meminta ku pergi dari sini!" lanjut Meena dengan senyuman mengolok.

" KAMU !" sela remaja dengan kesal.

Remaja perempuan kini merampas ember dan kayu dari tangan Meena.

" EH.. apa mau kalian ! SINI ... !!?" Ucap kesal Meena yang sedang mencoba meraih barang yang ia bawa, dari tangan para remaja usil itu,

KELONTANG, SRUK ..ember dan kayu yang telah dibuang oleh remaja usil kearah hilir sungai..

Meena akhir nya meradang , tangan nya mengepal..

" HIHHHHH... aku nggak bisa nahan marah aku lagi ! " sahut geram Meena dengan meng ngikis lengan gamis tanpa sadar , lalu mendorong satu persatu remaja didepan nya.. ..

Dengan cepat ketiga remaja bangkit dan akan membalas Ameena..

Meena yang terpojok mencoba tetap bersiaga, namun kedua lawan telah mengunci kedua lengan nya..

" APA INI ? beraninya main keroyokan !" Ujar Meena memutar otak untuk kabur .

Dari depan remaja C datang dengan senyuman jahat, dan mempersiap kan telapak tangan nya untuk mendarat dipipi Ameena yang begitu gembul.

" Perasaan ku kok nggak enak ya..! kayak nya aku akan babak belur , kalau begini cerita nya !!" Batin Meena beradu ..

" Kamu takut!" Tanya remaja C.

" Kalau kamu takut , aku akan melepas kan mu ,asal kamu mau menurut pada ku ?!" Suara remaja itu dengan tersenyum licik.

Meena paham maksud remaja usil itu..

" NGGAKK - AKAN!!!!" Tolak Ameena dengan mode penekanan..

.....🌸🌸.....

Episodes
1 PROLOG.
2 EPISODE 1 Tomy Tampanan .
3 EPISODE 2 Sebuah Janji .
4 EPISODE 3 Pertemuan Lisa .
5 EPISODE 4 Janji Jimin .
6 EPISODE 5 Pertemuan Hanan dan Ameena.
7 EPISODE 6 Di Panti.
8 EPISODE 7 Timbul Rasa Iri Dalam Hati Ameena.
9 EPISODE 8 Atstiqoh Billah.
10 EPISODE 9 Diruang Operasi.
11 EPISODE 10 Romantis Me . Seorang Jimin Lim .
12 EPSODE 11 Pertemuan Ameena Dan Leon Lim.
13 EPISODE 12 Kedatangan Jimin Dan Lisa.
14 EPISODE 13 Keluarga Baru Ameena .
15 EPOSODE 14 Penolakan .
16 EPISODE 15 Sekolah Baru.
17 EPISODE 16 Membela Diri.
18 EPISODE 17 Merenggut Yang Terkasih .
19 EPISODE 18
20 EPISODE 19
21 EPISODE 20
22 EPISODE 21
23 EPISIDE 22
24 EPISODE 23
25 EPISODE 24
26 EPISODE 25
27 EPISODE 26
28 EPISODE 27
29 EPISODE 28
30 EPISODE 29
31 EPISODE 30
32 EPISODE 31
33 EPISODE 32
34 EPISODE 33
35 EPISODE 34
36 EPISODE 35
37 EPISODE 36
38 EPOSODE 37
39 EPISODE 38
40 EPISODE 39
41 EPISODE 40
42 EPISODE 41
43 EPISODE 42
44 EPISODE 43
45 EPISODE 44
46 EPISODE 45
47 EPISODE 46
48 EPISODE 47
49 EPISODE 48
50 EPISODE 49
51 EPISODE 50
52 EPISODE 51
53 EPISODE 52
54 EPISODE 53
55 EPISODE 54
56 EPISODE 55
57 EPOSODE 56
58 EPISODE 57
59 EPISODE 58
60 EPISODE 59
61 EPISODE 60
62 EPISODE 61
63 EPISODE 62
64 EPISODE 63
65 EPOSODE 64
66 EPISODE 65
67 EPISODE 66
68 EPISODE 67
69 EPISODE 68
70 EPISODE 69
71 EPISODE 70
72 EPISODE 71
73 EPISODE 72
74 EPISODE 73
75 EPISODE 74 KENAPA.
76 EPISODE 75 RASA TAK BERSYUKUR KU.
77 EPISODE 76 BERKELAHI.
78 EPISODE 77 AJARI KU SHOLAT
79 EPISODE 78 TAKHIAT TERAKHIR
80 EPISODE 79 AKHIR TARI.
81 EPISODE 80 AKU DAN KENANGAN.
82 EPISODE 81 ZAKIA PUTRI AMEENA.
83 EPISODE 82 MENUANG RASA RINDU.
84 EPISODE 83 AZIZAH.
85 EPOSODE 84 MERABA DALAM RASA .
86 EPISODE 85 BUAH KALUNG.
87 EPISODE 86
88 EPISODE 87
89 EPISODE 88
90 EPISIDE 89
91 Episode 90
92 EPISODE 91
93 EPOSODE 92
94 EPISODE 93 Rencana Pertunangan Ketty Dan Tomy.
95 EPISODE 94 Akal Bulus Seorang Pria .
96 EPISODE 95 Aksara Dalam Sebuah Kitab.
97 EPISODE 96
98 EPISODE 97
99 EPISODE 98 Akar Kata.
100 EPISODE 99
101 EPISODE 100
102 EPISODE 101
103 EPISODE 102
104 EPISODE 103
105 EPISODE 104
106 EPISODE 105
107 EPISODE 106
108 EPISIDE 107
Episodes

Updated 108 Episodes

1
PROLOG.
2
EPISODE 1 Tomy Tampanan .
3
EPISODE 2 Sebuah Janji .
4
EPISODE 3 Pertemuan Lisa .
5
EPISODE 4 Janji Jimin .
6
EPISODE 5 Pertemuan Hanan dan Ameena.
7
EPISODE 6 Di Panti.
8
EPISODE 7 Timbul Rasa Iri Dalam Hati Ameena.
9
EPISODE 8 Atstiqoh Billah.
10
EPISODE 9 Diruang Operasi.
11
EPISODE 10 Romantis Me . Seorang Jimin Lim .
12
EPSODE 11 Pertemuan Ameena Dan Leon Lim.
13
EPISODE 12 Kedatangan Jimin Dan Lisa.
14
EPISODE 13 Keluarga Baru Ameena .
15
EPOSODE 14 Penolakan .
16
EPISODE 15 Sekolah Baru.
17
EPISODE 16 Membela Diri.
18
EPISODE 17 Merenggut Yang Terkasih .
19
EPISODE 18
20
EPISODE 19
21
EPISODE 20
22
EPISODE 21
23
EPISIDE 22
24
EPISODE 23
25
EPISODE 24
26
EPISODE 25
27
EPISODE 26
28
EPISODE 27
29
EPISODE 28
30
EPISODE 29
31
EPISODE 30
32
EPISODE 31
33
EPISODE 32
34
EPISODE 33
35
EPISODE 34
36
EPISODE 35
37
EPISODE 36
38
EPOSODE 37
39
EPISODE 38
40
EPISODE 39
41
EPISODE 40
42
EPISODE 41
43
EPISODE 42
44
EPISODE 43
45
EPISODE 44
46
EPISODE 45
47
EPISODE 46
48
EPISODE 47
49
EPISODE 48
50
EPISODE 49
51
EPISODE 50
52
EPISODE 51
53
EPISODE 52
54
EPISODE 53
55
EPISODE 54
56
EPISODE 55
57
EPOSODE 56
58
EPISODE 57
59
EPISODE 58
60
EPISODE 59
61
EPISODE 60
62
EPISODE 61
63
EPISODE 62
64
EPISODE 63
65
EPOSODE 64
66
EPISODE 65
67
EPISODE 66
68
EPISODE 67
69
EPISODE 68
70
EPISODE 69
71
EPISODE 70
72
EPISODE 71
73
EPISODE 72
74
EPISODE 73
75
EPISODE 74 KENAPA.
76
EPISODE 75 RASA TAK BERSYUKUR KU.
77
EPISODE 76 BERKELAHI.
78
EPISODE 77 AJARI KU SHOLAT
79
EPISODE 78 TAKHIAT TERAKHIR
80
EPISODE 79 AKHIR TARI.
81
EPISODE 80 AKU DAN KENANGAN.
82
EPISODE 81 ZAKIA PUTRI AMEENA.
83
EPISODE 82 MENUANG RASA RINDU.
84
EPISODE 83 AZIZAH.
85
EPOSODE 84 MERABA DALAM RASA .
86
EPISODE 85 BUAH KALUNG.
87
EPISODE 86
88
EPISODE 87
89
EPISODE 88
90
EPISIDE 89
91
Episode 90
92
EPISODE 91
93
EPOSODE 92
94
EPISODE 93 Rencana Pertunangan Ketty Dan Tomy.
95
EPISODE 94 Akal Bulus Seorang Pria .
96
EPISODE 95 Aksara Dalam Sebuah Kitab.
97
EPISODE 96
98
EPISODE 97
99
EPISODE 98 Akar Kata.
100
EPISODE 99
101
EPISODE 100
102
EPISODE 101
103
EPISODE 102
104
EPISODE 103
105
EPISODE 104
106
EPISODE 105
107
EPISODE 106
108
EPISIDE 107

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!