Lisa pun mendongak kan muka nya ke atas, ia terkejut ternyata yang di tabraknya itu Pak Rio!!
Rio pun tetap berdiri tidak menolong Lisa yang terjatuh, terlihat Rio hanya terdiam, mata nya tertuju pada lembaran foto-foto Lisa dan Ziko yang berserakan di lantai karena berhamburan saat Lisa menabraknya tadi.
Lisa pun akhirnya menyadari tatapan mata Rio itu yang mengarah pada foto-foto itu. Kemudian, Lisa pun buru-buru mengambil foto-foto yang berserakan di lantai tersebut kemudian langsung berdiri, “maaf pak, ini tidak seperti yang bapak lihat”, ucap Lisa dengan panik.
Rio hanya diam saja dengan tatapan mata yang kosong seolah tidak percaya apa yang baru saja ia lihat.
“Pak.... Lisa... Lisa nggak seperti itu”, ucap Lisa sekali lagi.
Rio tetap tidak menjawab, lalu Rio pun perlahan-lahan berjalan melewati Lisa, terlihat langkah kaki Rio begitu pelan, Rio tidak seperti biasa yang begitu gagah langkah kakinya.
Lisa hanya diam dan sesekali mengusap air matanya, orang-orang pun masih memandanginya dengan tatapan yang tidak mengenakannya.
Lisa berjalan cepat meninggalkan kerumunan orang-orang di sekitarnya, bahkan ia tidak masuk kelas dan langsung pergi meninggalkan kampus sedangkan Ziko tidak mengetahui kejadian di kampus hari ini karena Ziko tidak masuk kampus hari ini dikarenakan ia sedang menemani Nenek nya berobat.
...............
Di Rumah Sakit.
Ziko dan Nenek nya sedang menunggu di kursi antri rumah sakit. Hari ini merupakan jadwal rutin Ziko menemani Neneknya melakukan terapi stroke karena Nenek Ziko selama dua tahun terakhir ini tengah mengidap stroke.
Handphone Ziko pun berbunyi menandakan ada pesan yang masuk, Ziko pun langsung membuka isi pesan tersebut, dan alangkah terkejutnya Ziko ketika mendapati pesan dari Glen, “ini bener foto kamu dengan Lisa?”, tanya singkat Glen dengan menyertakan Foto Lisa dengan Dirinya.
Ziko pun seperti kebakaran jenggot melihat foto itu yang siapapun meliatnya pasti akan salah sangka, Ziko pun tidak membalas pesan dari Glen melainkan langsung bergegas menelpon nya, “halo”, ucap Ziko.
“iya halo, kamu lagi dimana?”, tanya Glen.
“aku lagi di rumah sakit nemenin nenek. kamu dapet dari mana itu?”, cecar Ziko.
“wah parah pokoknya hari ini, mana pas banget lagi kamu hari ini”, balas Glen.
“parah apanya? Foto itu dari mana?” ujar Ziko.
“gue dapet foto kalian dari mading kampus, di tempel disana, entah siapa yang nempel tapi pokonya pas pagi-pagi gue kesana tu foto dah ada”. Balas Glen.
“what?? Siapa yang berani-berani nya nempel itu”, ucap Rio dengan nada yang meninggi.
“entah. Jadi apa bener itu kamu dan Lisa?”, tanya Glen.
“iya itu memang aku dengan Lisa tapi kami nggak ngapa-ngapain”, balas Ziko meyakinkan Glen.
“iya.. iya... kalau aku sih percaya sama mu tapi temen-temen di kampus pada heboh pagi ini”, ujar Glen.
“Lisa? Bagaimana dengan Lisa?”, Tanya Ziko.
“Lisa hari ini nggak masuk kelas, tadi itu dia dateng tapi dia nggak masuk kelas, nggak tau dia kemana”, ucap Glen.
Mendengar perkataan dari Glen membuat Ziko langsung memikirkan Lisa dan langsung mematikan telpon.
"hallo... halloo.. Ziko kamu dengerkan" Glen kembali berbicara namun sesaat kemudian ia baru
menyadari bahwa Ziko telah mematikan telpon.
Setelah bertelponan dengan Glen, Ziko langsung mencoba menelpon Lisa, "ayo Lisa angkat.....", gumam Ziko dalam hati.
Telah 3 kali Ziko menelpon tapi tetap saja Lisa tidak mengangkat telpon dari nya membuat Ziko sangat khawatir.
"kamu kenapa Ziko", tanya nenek Ziko yang melihat cucu nya itu begitu sibuk dengan telponnya dari tadi.
"nggak ada apa-apa nek, Cuma ada masalah di kampus", jawab Ziko.
"masalah apa?", tanya nenek Ziko lagi.
"nggak apa-apa nek", balas Ziko sambil menyimpan handphone nya.
Ziko pun menahan rasa cemas nya kepada Lisa setidaknya sampai urusannya dengan nenek nya selesai.
.........
Di ruangan Wakil Dekan II di lantai 3
Terlihat, Rio sedang termenung di kursi putarnya, tidak percaya dengan keributan pagi ini di papan mading kampus, ,asih teringat jelas foto Ziko dan Lisa diingatan Rio, semakin keras ia tidak ingin mengingatnya, maka semakin banyak juga memori foto itu masuk ke pikrannya.
Handphone Rio pun bergetar, Rio tidak menyadari bahwa ada panggilan yang tak terjawab oleh nya, di lihat nya lah handphone nya dan ternyata itu panggilan telpon dari Pak Dekan.
Rio pun bergegas menelpon balik, "selamat siang pak, maaf saya baru pegang handphone, tadi kenapa bapak menelpon saya?", ucap Rio.
"ia siang, kamu ke ruangan saya sekarang, saya tunggu", balas Pak Santoso yang merupakan Dekan.
"baik pak", ujar Rio.
Rio pun kemudian berjalan menaiki tangga menuju ruangan dekan dan langsung masuk ke dalam ruangan, "ia pak, kenapa bapak mencari saya", ucap Rio langsung bertanya kepada Pak Santoso tanpa basa-basi.
"apa ini? Saya mau minta penjelasan dari kamu", ujar Pak Santoso dengan nada yang meninggi sambil menunjukan lembar demi lembar foto Ziko dengan Lisa kepada Rio.
Belum sempat Rio menjawab, Pak Santoso kembali berujar, "saya dengar kamu berada di sana dan mengetahui kejadian itu tapi kamu tidak melakukan tindakan apa-apa, saya dengar juga kamu bahkan sampai sekarang tidak memanggil mahasiswa yang bersangkutan, kenapa kamu diam saja Pak Rio?", ujar Pak Santoso dengan nada yang naik satu oktaf.
"maaf pak, bukan saya diam saja. Saya hanya belum sempat memanggil mereka karena saya ada urusan lain. Besok saya akan memanggil mahasiswa yagn bersangkutan", jawab Rio memberi alasan padahal ia daritadi hanya melamun tak memiliki urusan lain.
"ya sudah, saya minta tolong kamu untuk menyelesaikan masalah ini karena kamu adalah satu-satunya orang selain mahasiswa yang melihat secara langsung, saya tidak menyerahkan penyelesaian ini pada staff lain karena saya ingin masalah ini menyebar, cukup hanya kamu dan mahasiswa lain saja yang tau", ucap Pak dekan itu.
"baiklah pak, kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, saya pergi dulu", ucap Rio sambil meninggal kan Dekan.
Rio berjalan dengan cepat menuruni tangga, kemudian ia menuju parkiran dan langsung masuk menuju mobil, Rio terlihat sangat buru-buru, Ardi yang melihat Rio berlari terburu langsungmerubah posisinya dari tetidur menjadi duduk, belum sempat Ardi membukakan pintu, Rio telah membuka pintu Ardi terlebih dulu.
Ardi kaget melihat Rio yang langsung membuka pintu Sopir bukan pintu penumpang, “kamu turun”, ucap Rio singkat.
“ha? Baik pak”, jawab Ardi sambil langsung turun dari mobil yang kemudian Rio langsung masuk ke kursi kemudi.
Beberapa detik kemudian Rio langsung menutup pintu dan menyalakan mobil, melihat mobil yang mau berjalan membuat Ardi binggung, Rio pun menurunkan kaca mobil, “ini kamu pulang naik taksi saja”, ujar Rio sambil memberikan uang.
Rio langsung memutarkan mobilnya meninggal kan Ardi yang masih terbengong-bengong.
...........................
Di kampus..
Kejadian pagi ini menjadi perbincagan hampir seluruh mahasiswa, wajar kira nya karena yang menjadi sorotan dalam kasus ini adalah seorang ketua angkatan yang merupakan mahasiswa yang sangat di kenal di kampusnya, terlebih lagi image positif dari Ziko membuat semua orang terkejut.
Suasana kelas pun berubah menjadi tempat rumpi para mahasiswa yang masih hangat-hangatnya membahas kejadian pagi tadi. Kecuali Glen yang hanya diam tidak ikut-ikutan sebab Glen dan Ziko merupakan teman akrab, Glen tak beromentar apapun walau dia dengan sangat jelas mendenga obrolah mahasiswa yang tepat duduk berada di belakangnya:
"Lisa nggak nyangka ya ternyata cewek ganjen"
"Iya, aku juga nggak nyangka"
"bener tuh pasti yang duluan si cewek, kalau Ziko sih nggak mungkin kek gitu"
"pasti...."
Obrolan-obrolan membuat Glen Geram ingin rasanya ia melabrak mulut orang-orang rumpi itu namun ia tetap menahan diri...
Namun...... sesaat kemudian terdengar gebrakan suara meja, "hey lu lu pada ngapain sih ngurusin hidup orang, ambil kaca sono liat diri sendiri kek udah bener aja", teriak Tina sambil mengebrak meja mereka.
"serah-serah gue dong, mulut-mulut gue, siapa lu ngatur-ngatur gue!!", sahut salah satu mahasiswi yang tak terima dengan Tina yang menggebrak meja mereka.
Melihat keributan di depan matanya membuat Glen yang sedari tadi diam langsung berdiri dan memisahkan mereka, untunglah ada Glen yang sigap melerai mereka sehingga keributan tidak berlanjut.
………………….
Di sebuah taman...
Taman yang jarang orang lain ketahui yang berada cukup jauh dari pusat kota, taman yang merupakan tempat favorit Lisa untuk menenangkan diri.
Lisa hanya duduk sambil menatap awan.. ia hanyaseharian duduk di sana sambil menghirup udara segar menenangkan diri..
Lisa menghiraukan segala bunyi handphone nya terutama sudah kesekian kali nya terlihat Ziko menelpon namun Lisa tetap tidak bergeming sedikitpun.
Namun, akhirnya Lisa pun memutuskan mengangkat telpon dari Ziko setelah tak terhitung sudah Ziko menelpon nya berulang-ulang, “iya hallo...”, ucap Lisa.
“haaa... akhirnya... hallo.... kamu dimana Lisa?”, tanya Ziko.
“a... aku di kampus”, balas Lisa.
“tidak usah bohong, aku tau kamu hari ini tidak masuk kampus, kamu dimana sekarang”, tanya Ziko.
“hmmmm, nggak apa-apa aku Cuma lagi pengen sendiri aja”, jawab Lisa.
“nggak Lisa..... pokoknya aku jemput sekarang, kamu dimana? Kasih tau aku”, ucap Ziko.
“kamu nggak akan tau ini dimana, aku juga lagi santai kok disini, tenang aja, dah dulu ya....”, balas Lisa sambil mematikan telpon..
Lisa meletakan kembali HP nya ke dalam Tas kemudian kembali memejamkan mata nya sambil menyandarkan bahunya di kursi taman itu sampai tak terasa sudah hampir setengah jam ia memejamkan mata nya, namun Lisa pun terbangun karena kembali suara handphone nya itu berdering,
“iya, hallo...”, jawab Lisa yang masih terpejam.
“aku sudah sampai”, ucap nya
“Sudah lah Ziko aku kan sudah bilang, aku lagi pengen sendirian!!, lagian kamu juga tidak akan tau tempat ini!!”, ucap Lisa membalas dengan sedikit kesal.
“aku sudah di belakang mu, tidak usah teriak”, balas nya.
Mendengar perkataan itu Lisa pun membuka matanya sambil langsung menoleh kebelakang , dan alangkah terkejutnya Lisa ternyata sekarang ia memang telah berada di belakangnya!! Dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata itu bukan Ziko melainkan Rio!!
Lisa terkejut, tidak percaya dan mata nya langsung tertuju melihat handphone nya yang masih terhubung di telpon, dan benar saja terulis nama SI ANEH!! pada layar handphone nya itu yang merupakan nama pemberian nya kepada RIO!!
.
.
.
BERSAMBUNG....
#terimakasih telah membaca 🤗#
#tunggu di chapter berikutnya ya#
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments