OBAT

Jam 6 pagi Lisa telah sibuk di dapur, tak seperti biasanya pagi-pagi buta Lisa sudah di dapur untuk masak, sampai membuat ibu nya heran karena tidak pernah melihat anak gadisnya itu masak, karena yang mereka tau Lisa tidak bisa masak.

Ibu Lisa pun mendekat dan berkata, "Dek, adek kesambet apa pagi ini? Sampai masak gini, apa ibu nggak salah lihat?", ucap Ibu Lisa terheran-heran yang melihat Lisa di dapur.

"ibu nggak salah lihat kok, Adek kan memang rajin", balas Lisa sambil melihat buku resep.

"kamu mau masak apa?", tanya ibu nya.

"Adek masak Sup", jawab Lisa.

"sup? Untuk siapa? Orang rumah kan nggak suka sup." Tanya Ibu nya.

Lisa pun langsung kagok mendengar perkataan ibunya karena memang dirumah nya tidak pernah masak sup karena Papa Lisa tidak menyukai Sup.

Lisa masih belum menjawab, lalu ibu nya kembali berkata, "untuk kita atau untuk doi", ucap Ibu Lisa menggoda Lisa.

"iihhhh... ibu... apaan sih... orang untuk jenguk orang sakit", balas Lisa.

"ia deh percaya ibu apalagi sampai di bela-belain anak gadis ibu masak, ibu aja kalau sakit adek nggak masakin malah beli", ujar Ibu Lisa kembali menggoda anaknya itu.

"ibu............", teriak Lisa dengan malu.

"ya udah sini ibu bantuin masak", ucap Ibu Lisa.

"stop, ibu nggak boleh lewat, pagi ini dapur wilayahnya adek, ibu santai-santai saja. Percaya dengan adek, masakan adek pasti enak" jawab Lisa dengan percaya diri.

"oke deh siap, tapi ibu nggak tanggung jawab", balas Ibu Lisa karena ia masih mengingat betul saat terakhir Lisa memasakan Nasi Goreng rasanya begitu aneh. Namun melihat semangat Lisa ibu nya hanya tersenyum sendiri....

Setelah bergelut di dapur dari pagi akhirnya Lisa sudah selesai semuanya dan tinggal menunggu jemputan dari Ardi yang merupakan sopir Rio.

Lisa pun mengecek ponselnya dan ternyata telah ada DM masuk, "neng, abang jenmput sekarang ya", tulis pesan yang masuk ke DM Lisa.

"oh iya bang, Lisa udah siap", balas Lisa ke Ardi.

Lisa telah bersiap dan minta jemput Ardi jam setengah 10 karena Lisa dari pagi memasak masakan sendiri yang ia buat untuk Rio.

Setengah Jam kemudian akhirnya Ardi datang, "neng, saya sudah di depan rumah", tulis pesan Ardi ke Lisa.

Membaca pesan tersebut langsung membuat Lisa bergegas membukakan pintu.

"ayo bang kita berangkat sekarang" ujar Lisa sambil menenteng makanan bawaannya.

"siap neng... banyak bener bawaannya", ucap Ardi.

"ia bang sesekali bawain untuk yang sakit", balas Lisa.

"untuk saya nggak ada neng?", tanya Ardi.

"boleh tapi abang sakit dulu ya", jawab Lisa sambil bercanda dan mereka pun tertawa bersama....

.........

Sementara itu di kampus...

"jadi... yang tidak masuk har ini hanya Lisa ya?", ujar dosen pengganti Rio sementara yang masih tidak masuk mengajar.

"iya pak Lisa belum masuk, tapi tadi saya sempat ketemu Lisa saat di lampu merah naik mobil, entah mau pergi kemana", jawab Ziko yang merupakan ketua angkatanyang kebetulan pagi tadi melihat Lisa di lampu merah, ketika itu pintu kaca mobil terbuka setengah sehingga wajah Lisa pun terlihat.

"oh ya? Hmmm ya sudah tapi tetap saja bapak buat disini Lisa tidak hadir tanpa keterangan", ujar dosen itu.

Kemudian Glen pun nyeletuk, "mungkin Lisa janjian dengan Pak Rio hahaha", sahut Glen sambil bercanda.

"sudah cukup bercandanya, mari kita lanjutkan pelajaran kita hari ini", ucap dosen pengganti itu.

Tina pun yang ikut mendengar perkataan barusan malah menjadi serius "dan... kenapa juga ya Lisa nggak masuk?, apa jangan-jangan memang benar dia janjian dengan Pak Rio?", gumam Tina dalam hati...

"hmmm... ya, ah nggak lah, orang sakit kok janjian, kenapa aku mikirnya ngaco gini", Tina berbicara sendiri dalam hatinya.

.................

Kembali lagi bersama Lisa dan Ardi..

Mereka sekarang masih di perjalanan, dan Lisa pun membuka obrolan, "bang, Pak Rio memang sakit apa?", tanya Lisa.

"saya juga tidak sempat nanya ke tuan, tapi tuan memang sering seperti ini", Jawab Ardi.

"maksud abang, Pak Rio memiliki penyakit kambuhan?", ucap Lisa.

Ardi pun diam tidak menjawab, namun dalam hati ia berkata, "penyakit tuan bukanlah fisik tapi hati nya".

"bang? Kok nggak dijawab?", ujar Lisa.

"oke kita sudah sampai", balas Ardi tanpa menjawab pertanyaan Lisa.

Ardi pun memarkirkan mobil di dalam garasi. Lisa pun keluar dari mobil, ketika ia melihat rumah Pak Rio, Lisa pun kagum dengan kemegahan rumah Pak Rio, Rumah dengan 2 lantai itu begitu besar dengan halaman yang luas membuat Lisa takjub, "wah bagus sekali rumahnya", gumam Lisa dalam hati.

"ayo neng kita masuk", ucap Ardi.

Ardi pun masuk membuka pintu dengan kunci yang ia punya karena Ardi merupakan orang kepercayaan Rio jadi dia juga dipercayai oleh Rio untuk memegang kunci rumah.

Ardi pun mengetuk kamar Rio, "Tuan... permisi tuan", panggil Ardi sambil mengetuk pintu.

"itu kamu Ardi? Iya kenapa", jawab Rio.

"ini tuan... neng Lisa mau jengguk dia sekarang lagi dengan saya", balas Ardi.

Mendengar perkataan Ardi, Rio langsung terkejut, ia pun langsung melihat ke arah monitor cctv melalui ponselnya dan ternyata memang benar. Rio betul betul shock, kok bisa-bisanya Lisa sudah di depan kamarnya.

Sontak Rio langsung melihat ke sekeliling kamar, dia langsung binggung mau melakukan apa karena kamar Rio sangat kacau... Rio pun langsung bergegas merapikan kamarnya dan membasuh muka, gosok gigi dan membasahkan rambutnya.

Sudah 10 menit lebih Ardi dan Lisa menunggu di depan pintu. Ardi dan Lisa pun saling bertatapan, mereka heran kenapa Rio tak kunjung membukakan pintu.

"tuan??? Tuan??", panggil Ardi.

Akhirnya setelah 15 menit lebih menunggu barulah terdengar suara Rio, "iya, silahkan masuk, buka saja pintu nya tidak di kunci", jawab Rio.

Ketika Ardi dan Lisa masuk terlihat Rio sedang duduk di Sofa sambil membaca koran dengan penampilan Rio yang rapi dan kondisi kamar yang tertata rapih..

"selamat pagi pak", sapa Lisa.

"ya, pagi", jawab Rio dengan bergaya sok cool sambil tetap membaca koran tanpa melihat ke arah Lisa dan Ardi.

Ardi yang melihat kondisi Rio kemarin dan saat ini jadi terkejut. Kemarin ia melihat kondisi Rio begitu lusuh, lemas dan berantakan, baik berantakan secara penampilan maupun kamar yang acak-acakan, namun sekarang ia melihat penampilan Rio yang rapi dan kondisi kamar yang tertata rapi. Sontak Ardi pun langsung menggaruk kepalanya merasa binggung dengan apa yang ia lihat.

Lisa pun memulai pembicaraan, "pak, Lisa dengar bapak tidak mengajar karena sedang tidak enak badan jadi Lisa kesini mengantarkan bapak makanan", ucap Lisa.

"Tidak usah repot-repot", jawab Rio dengan santai sambil tetap matanya tertuju pada koran.

"nggak pak, selama ini Lisa sakit atau pun kesusahan bapak selalu bantu Lisa, kali ini gantian Lisa membalas kebaikan bapak, ini Lisa bawakan bapak sup buatan Lisa sendiri.", ujar Lisa.

Mendengar perkataan Lisa, Rio langsung berhenti melihat koran dan merubah pandangannya ke arah Lisa, "terimakasih", balas Rio singkat sambil menatap Lisa dengan tersenyum.

Ardi yang melihat tatapan Rio pada Lisa pun berucap dalam hati, "aku tidak pernah melihat tuan menatap perempuan seperti ini sebelumnya, kecuali 8 tahun yang lalu, itu sudah lama sekali. Mungkinkah?....." Gumam Ardi dalam hati.

"jangan berdiri saja, silahkan duduk", ucap Rio menawarkan Lisa untuk duduk di sofa.

"terimakasih pak, bagaimana keadaan bapak? Bapak sakit apa?, tanya Lisa sambil pindah ke sofa.

"baik-baik saja", balas Rio singkat.

"kalau bapak baik-baik saja kenapa bapak tidak masuk mengajar?", ujar Lisa.

"saya tidak mau menerima pertanyaan dari orang yang sama seperti saya.", ucap Rio.

"maksud bapak?", Lisa kembali bertanya.

"ya, maksud bapak kamu menanyakan kenapa bapak tidak masuk sedangkan sendiri kamu sekarang juga tidak masuk kampus", jawab Rio sambil tertawa.

"hehehe", balas Lisa sambil menunduk.

"saya hanya bercanda jangan terlalu serius karena kita sedang tidak kuliah, oh iya kenapa kamu bisa bersama ardi?", tanya Rio.

"itu karena Lisa yang mengirim pesan ke bang Ardi, karena Lisa Khawatir dengan bapak.", jawab Lisa.

Mendengar perkataan Lisa itu membuat Rio terdiam. Mendadak suasana terasa sepi.

Ardi pun berbicara meriuhkan suasana, "ayo makan-makan katanya si neng tadi buatin sup sendiri, abang nggak sabar makan masakan si neng", ucap Ardi.

Kemudian Lisa pun mengeluarkan makan yang telah ia simpan di dalam tupperware, Lisa telah menyiapkan 4 tupperware karena ia membuatkan 1 Porsi sup untuk ardi dan 3 porsi sup untuk Rio makan pagi, siang dan malam.

"kamu tidak makan?", tanya Rio yang melihat Lisa tidak makan.

"nggak pak, Lisa kan yang masak jadi sup nya masih ada di rumah, itu memang Lisa bawa untuk bapak", jawab Lisa.

"baiklah kalau begitu bapak makan dulu ya", ujar Rio.

Rio dan Ardi pun memakan sup buatan Lisa secara bersamaan, dan.......... berapa detik kemudian Rio dan Ardi saling melihat satu sama lain...

.......................

Di rumah Lisa...

"tumben kamu masak sup?", tanya Papa Lisa kepada Istrinya.

"itu bukan aku mas, itu masakan adek", jawab Ibu Lisa.

"ha? Apa aku tidak salah dengar?" ucap Papa Lisa terkejut.

"ya udah, aku makan duluan ya", lanjut perkataan Papa Lisa.

Satu sendok sup pun masuk ke dalam mulut nya, dan..... Papa Lisa pun terbatuk-batuk, "arrrghhhh ini sup rasa apa? Rasanya aneh sekali, sayang nggak usah makan cukup aku saja", ujar Papa Lisa sambil langsung meminum air banyak-banyak.

Mendengar perkataan suaminya itu, ibu Lisa langsung berkata dalam hati, "ya ampun Lisa.......", gumam ibu Lisa sambil menepuk dahinya.....

....................

Di rumah Rio....

"gimana pak masakan Lisa, Lisa masak sendiri dari pagi, ya ini memang baru pertama kali sih Lisa masak sup", ucap Lisa sambil malu-malu.

Rio pun terdiam dan terbata-bata berkata, "eee... enak kok, iya kan Ardi", ujar Rio sambil melotot ke arah Ardi.

"i... iya... enak banget neng, abang nggak percaya kalau neng bilang ini baru pertama kali buat", balas Ardi.

Mendengar perkataan Rio dan Ardi, Lisa menjadi sangat senang, "benarkah? Padahal baru pertama kali Lisa masak itu pun Lisa sendiri hanya modal liat resep di google. syukurlah kalau sup buatan Lisa enak, kalau begitu besok Lisa akan buatkan lagi.", balas Lisa dengan senyum bahagia karena masakannya di puji.

Rio dan Ardi pun terdiam dan saling melihat satu sama lain untuk kedua kalinya, kemudian Rio dan Ardi pun kompak berteriak, "TIDAKKKKKKK!!!!".

Lisa pun hanya bengong melihat mereka, dan sesaat kemudian pun Lisa tertawa karena melihat tingkah Rio dan Ardi...

Melihat Lisa tertawa, Rio pun bertanya, "Kamu kenapa tertawa?", tanya Rio.

"nggak apa-apa pak, Lisa hanya senang saja melihat bapak bisa teriak lagi berarti bapak sudah semangat tidak lesu lagi." Jawab Lisa sambil matanya berkaca-kaca merasa bahagia dan lega melihat diri Rio sudah tidak lemas lagi.

Mendengar jawaban dari Lisa membuat Rio terdiam kemudian ia berpikir, "oh iya, kenapa..... kenapa sejak kedatangan Lisa entah kenapa aku tadi langsung semangat", pikir Rio dalam hati sambil mengingat tingkah nya pagi ini yang langsung membersihkan diri dan merapikan kamarnya ketika tahu ada Lisa mengunjunginya.

Ardi pun juga terlihat lega melihat kondisi Rio sekarang yang sangat berbeda jauh sebelum kedatangan Lisa hari ini.

Dan siang hari itu pun di lalui oleh Rio, Ardi dan Lisa dengan bercerita bersama sampai saatnya Lisa izin berpamitan untuk pulang.

"Pak Lisa pamit langsung mau pulang, soalnya Lisa sudah janji ke Ibu Lisa untuk nemenin belanja", ujar Lisa berpamitan kepada Rio.

"terimakasih", jawab Rio singkat dengan dingin.

Rio pun kembali ke kepribadian nya yang ramai dan di satu sisi juga bisa berubah juga menjadi dingin dan cuek.

"Ardi, kamu antar Lisa sekarang dan Lisa kamu tidak boleh membantah cukup diam saja biarkan Ardi mengantarkan mu sampai ke depan rumah", perintah Rio.

Lisa pun hanya tersenyum, "akhirnya SI ANEH kembali lagi, dasar orang yang memiliki ke pribadian aneh", ucap Lisa tersenyum dalam hati.....

Akhrinya Lisa pun pulang dengan diantarkan oleh Ardi.

Dan Kedatangan Lisa hari ini pun seperti obat yang menyembuhkan luka di hati Rio....

.

.

BERSAMBUNG......

#terimakasih telah membaca.

Semangat untuk kalian semua yang besok mau berpuasa ☺😊😇

mimin akan mengisi waktu berpuasa teman-teman semua dengan update terus tiap hari.

selamat menikmati 😉#

Terpopuler

Comments

Dian Mayasari

Dian Mayasari

Lanjut

2022-04-03

18

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!