HADIAH

"berikutnya kelompok terakhir, kelompok 15 untuk menyampaikan jawabannya, silahkan pada yang mewakili 3 menit di mulai dari sekarang", ujar pemandu debat mempersilahkan.

Lisa pun berdiri mengambil MIC untuk menjawab: "terimakasih untuk kesempatannya, untuk menjawab pertanyaan ini kita harus mendikotomikan terlebih dahulu antara peranan mahasiswa dengan industri four point zero. Seperti kita tahu peranan mahasiswa itu ialah sebagai agent of change dan sebagai agent of control, sedangkan industri four point zero merupakan upaya transformasi menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online dan lini produksi di industri, di mana semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama. Jadi jika dewan juri bertanya apa peranan kami sebagai mahasiswa?, maka kami akan menjawab, kami mahasiswa akan melakuan kontrol terhadap setiap kebijakan pemerintah baik kontrol dalam bentuk kritik di media sosial, media cetak, media online bahkan bila perlu melakukann aksi turun kejalan jika memang pemerintah melakukan kebijakan yang salah, kemudian terhadap kebijakan yang salah kami sebagai mahasiswa akan memberikan masukan ide melalui kajian-kajian mendalam di kampus dengan melibatkan organisasi badan eksekutif mahasiswa.Lalu kami juga akan melaksanakan peranan kami yang kedua sebagai agent of change yaitu dengan melakukan perubahan yang mendukung program pemerintah, jadi dewan juri kami tidak akan hanya berbicara saja tapi kami juga akan melakukan tindakan nyata supaya industri four point zero di Indonesia terlaksana. Contohnya nyata sekarang kami mahasiswa ikut terlibat pada industri four point zero, banyak hal seperti perbelanjaan online, peningkatan penggunaan e-money dan lain sebagainya. Oleh karena itu pada kesempatan terakhir ini kelompok kami mengucapkan kami siap!! untuk mengontrol dan siap untuk membantu tercapainaya revolusi industri four point zero di Indonesia, terimakasih" ucap Lisa dengan tegas.

Semua penonton pun bertepuk tangan mendengar jawaban yang membuat semua penonton takjub tak terkecuali dewan juri yang menganggukan kepalanya seolah berkata setuju dengan jawaban dan penyampaian yang disampaikan oleh Lisa.

Dikejauhan nampak Rio pun berdiri dan bertepuk tangan, Lisa pun menyadari dan melihat ke arah Rio. Mereka berdua saling berbalas senyum.

Tina yang menyadari bahwa Rio dan Lisa sedang saling memandang mendadak merasa cemburu.

Tepukan penonton itu diikuti oleh pemandu debat yang pamit dan mengakhiri serangkaian acara debat seru pada malam itu. "bagus sekali, dengan berakhirnya pemaparan dari kelompok 15 tadi, maka berakhir pula ajang debat kita malam ini, saya Leonardo Agustino pamit undur diri dan mengucapkan terimakasih, sampai berjumpa lagi di tahun depan!!....

Suara gemuruh orang-orang yang berada di gedung malam itu menutup serangkaian perjuangan para peserta dan mereka semua bisa tertidur dengan pulas malam ini karena telah menyelesaikan perdebatan yang panas itu.

………………..

Keesokan hari nya saat berada di Loby Hotel.

“ayo cepat Glen lari kami telah menunggumu dari tadi!!”, teriak Lisa.

“iya iya iya, cerewet sekali”, balas Glen.

“sudah… sudah, yang penting sekarang kita langsung saja pergi nya, kamu juga darimana saja Glen?”, ujar Rio sambil memarahi Glen.

“maaf pas saya tadi bangunnya kesiangan”, ucap Glen meminta maaf.

“ya sudah, kalian mau kemana hari ini?, bapak kasih kalian waktu hari ini sebelum kita pulang besok, pak akan menuruti kemauan kalian, sebagai hadiah karena kalian sudah tampil luar biasa semalam”, ujar Rio.

“yeeey ayo kita beli oleh-oleh untuk dinda”, jawab Glen kegirangan.

“Glen.. Glen… yang kamu ingat Cuma pacar doang, orang tua elu nggak dibeliin apa?”, guyon Tina.

“hahaha masa muda memang menyenangkan, ayo kita langsung pergi, mobilnya telah menunggu di depan.”, ajak Rio menuju taxi online yang telah ia pesan.

Akhirnya setelah sempat terjebak kemacetan, Rio dan mahasiswanya telah sampai di pusat perbelanjaan barang-barang dan makanan khas Ibu Kota.

Beragam barang banyak sekali mereka beli, Rio pun hanya berjalan mengikuti mereka tanpa membeli apapun, hal ini pun disadari oleh Lisa. Lisa pun memikirkan mau membelikan apa untuk dosennya itu.

Lisa tidak tahu harus memberikan apa ke dosennya itu. Belum selesai Lisa berpikir, terdengar suara Tina yang berbicara kepada Rio, “Pak, ini untuk bapak”, sodor Tina yang memberikan Rio kotak yang berisi jam tangan.

“apa ini? Untuk apa?”, balas Rio.

“ini jam tangan yang Tina belikan untuk bapak sebagai ucapan terimakasih dari Tina karena bapak telah mengajak kami belanja hari ini.”, jawab Tina.

Lisa hanya melihat dan mendengar pembicaraan mereka sambil berbicara dalam hati nya, “kenapa sakit sekali rasanya, kenapa aku tiba-tiba marah sekali melihat mereka berdua?, apa aku cem…. Aaaaaah mikirin apa aku ini, mana mungkin aku cemburu”, gumam Lisa dalam benaknya.

……

Setelah hampir 3 jam mereka berbelanja akhirnya mereka pun pulang, selama di perjalanan di dalammobil semua Nampak happy kecuali Lisa yang hanya diam tidak berbicara apapun.

Rio pun memperhatikan dan menyadari tingkah Lisa itu namun Rio hanya diam tidak melakukan apapun.

Tiba di hotel Lisa langsung bergegas menuju kamarnya tanpa berbicara apa-apa. Melihat sikap nya itu, Glen dan Tina hanya terdiam, terheran tidak menyadari kenapa tiba-tiba Lisa bersikap seperti itu.

“Lah kenapa tuh anak?”, Tanya Glen ke Tina .

“mana aku tau, mungkin dia lelah”, balas Tina.

…….

Tina hanya rebahan di Kasur tanpa melakukan apapun, ia Nampak lesu. “ada apa denganku hari ini? Kenapa hatiku merasa tidak nyaman saat melihat Tina memberikan Pak Rio hadiah?”,

Lisa menutup muka nya, kemudian mengusap wajahnya, juga rambutnya tak lolos dari tangannya yang bergerak-gerak tak karuan.

Handphone Lisa pun berbunyi karena ada pesan yang masuk, “aku sekarang di depan, buka pintu nya”, tulis pesan singkat itu yang ternyata dari RIO!!

“ha? Yang bener aja dia kesini?”, ucap Lisa terkejut kemudian langsung berdiri.

Lisa pun langsung menghadap cermin dan langsung mengambil Sisir merapikan rambutnya sambil menyeprotkan minyak wangi.

Lisa bergegas menuju pintu dan membukanya.

Dan benar saja Rio sekarang berada di hadapannya!!.

Lisa mendadak merasa berdebar jantungnya.

“ia pak, ada apa?” Tanya Lisa kepada Rio.

Rio pun tidak menjawab namun malah langsung telapak tangannya berada di dahi Lisa.

Lisa pun terdiam terkejut sambil berbicara dalam hatinya, “kenapa aku deg-deg an? Aaaahhhh!!”, teriak Lisa dalam hatinya.

“hmmmm, tidak panas, syukurlah tidak panas, pak kira kamu sedang sakit”, ucap Rio sambil menyentuh dahi Lisa.

Lisa masih membisu tidak menjawab.

Kemudian Rio kembali berbicara, “ini untukmu”, sodor Rio memberikan Lisa sesuatu.

“apa ini apa?”, Lisa menjawab.

“pakailah sweater ini, bapak belikan ini supaya kamu tidak masuk angin, bapak pikir kamu sedang tidak enak badan hari ini.”, ujar Rio.

Lisa hanya terdiam tidak menjawab.

“jangan sakit itu perintah dari bapak”, ucap Rio yang kemudian langsung pergi.

Lisa membeku, mematung sambil tangannya memegang dadanya yang berdegup kencang.

Dalam hati nya ia berkata, “terimakasih telah mengobati perasaan ku hari ini :)”…..

.

.

.

BERSAMBUNG

terimakasih telah membaca 🤗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!