Minggu Pagi Lisa dikejutkan dengan seorang kurir yang mengetuk pintu rumahnya.
“ia tunggu”, teriak Lisa sambil membuka pintu.
“ini Lisa?, saya disuruh mengantarkan bucket bunga ini”, sodor kurir tersebut.
“maaf sebelumnya. Saya tidak pesen”, timpal Lisa.
“saya Cuma disuruh mengantar, ini pemberian seseorang untuk mbak, terima saja”, ujar kurir tersebut.
“dari siapa ini?”, tanya Lisa kepada kurir.
“saya juga tidak tau, Cuma orang itu nitip disampaikan pesannya”, jawab kurir itu.
“emang apa pesannya”, tanya Lisa dengan penasaran.
“katanya: persiapkan diri untuk ke jakarta”, jawab kurir sambil meninggalkan Lisa.
Lisa langsung tertuju pada satu nama. PAK RIO. Lisa langsung mengambil handphone nya dan memulai mengetik pesan.
“maaf pak, apakah bapak yang mengirimkan Lisa bucket bunga pagi ini?”, tulis Lisa mengirim pesan ke ponsel Rio.
Dan ternyata.....
Sampai Sore pun tidak ada balasan pesan.
.......
Ditempat lain di kediaman Rio terdengar suara bel pertanda ada orang yang sedang mengetuk pintu.
Rio pun melihatnya dari layar CCTV. Ia binggung ketika melihat gadis yang familiar pernah ia lihat.
“Apa itu Lisa? Tapi masa’ gara-gara aku nggak bales pesannya ia kesini”, khayal Rio.
Dilihatnya lagi lebih teliti ternyata gadis itu adalah Tina mahasiswinya yang baru saja namanya termasuk kedalam rombongan yang ikut di ajang debat tingkat Nasional.
Turun lah Rio dari lantai 2 rumahnya menuju lantai 1 untuk membukakan pintu.
Dibuka lah pintu oleh Rio, “ia ada urusan apa sampai-sampai sore kesini?”, Tanya Rio.
“maaf pak, Tina membawa sesuatu”, balas Tina sambil menyodorkan sebuah buku.
“buku?”, Tanya lagi Rio sambil melihat Buku itu.
“ini buku bapak, bapak buru-buru saat di kampus sehingga buku itu terjauh. Tina sudah berusaha mengejar bapak tapi Tina tidak bisa mengejar”, jelas Tina ke Rio.
“Astaga…. Jadi kamu yang menemukannya. Bapak sangat tertolong. Kamu tau? Buku ini merupakan buku catatan pekerjaan bapak yang sangat penting. Untung kamu yang menemukannya, bapak sangat berterima kasih, bagaiman cara nya bapak bisa berterimakasih?”, jawab Rio dengan panjang lebar.
“ia pak, Tina ikut senang kalau bisa membantu bapak, bapak nggak usah berterimakasih tapi cukup dengan telepon”, balas Tina dengan tersenyum memalingkan wajahnya.
“telepon? Bapak nggak paham”, Tanya Rio.
“telepon Tina malem ini”, jawab singkat Tina sambil menunduk. Beberapa saat mendadak Tina kembali berbicara, “bukan apa-apa pak, maaf Tina salah ngomong”, ujar Tina sambil membalikan badannya membuang muka langsung masuk ke dalam mobil karena malu. Mukanya memerah.
lalu tanpa banyak bicara Langsung Tina menginjak Gas mobil tanpa menoleh lagi ke Rio.
Rio terdiam membeku sambil matanya melihat mobil Tina yang telah beranjak pergi.
“ha?”, gumam Rio dengan singkat.
……
Malam pun tiba, Lisa memberanikan diri untuk menelpon Rio karena pesan yang ia kirim dari pagi tidak kunjung dibalas. Lisa menelpon bermaksud untuk memastikan bunga itu memang dari Rio atau tidak,
Dengan perasaan deg-deg an karena ini baru pertama kali ia memiliki inisiatif menelpon dosen diluar kepentingan kampus.
Cukup lama ia menatap layar handphone dan akhirnya ia memberanikan diri menekan tombol telpon. Reflek Lisa Memejam tidak berani menatap layar ponsel.
Tak lama kemudian…..
-SEDANG BERADA PADA PANGGILAN LAIN-
Menyadari itu Lisa Langsung menutup panggil telpon dan sedikit merasa lega karena saat mencoba menelpon Rio, Lisa juga ada rasa takut dan malu.
“aahhhh untung nggak nyambung”, lega dalam hati Lisa
……
Di lain tempat…
“Halo, Tina….”, sapa Rio melalui telpon yang ternyata Rio sedang menelpon Tina sehingga saat Lisa menelpon Rio sedang berada di panggilan lain.
“i….. iya pak”, jawab Tina dengan kikuk tidak menyangka Rio yang menelpon nya.
“Tina lagi Sibuk?”, Tanya Rio.
“i… iya…. Eeehhh enggak, enggak pak”, jawab Tina dengan terbata.
“ia maaf bapak menelpon malam-malam gini, tadi Tina minta bapak menelpon memang ada apa?”, Tanya Rio lagi.
“Tina cuma mau ngobrol dengan bapak lebih lama”, balas Tina.
“ooohhh. Apa ada yang ingin Tina tanyakan? Apa ini Tentang debat nanti ya?”, tebak Rio.
“bukan pak”, ujar Lisa.
“Jadi ampa yang ingin kamu bicarakan?”, timpal Rio.
“Tina… menyukai bapak. Tina mencintai bapak. Yang Tina katakan saat di ruangan bapak bukan bercanda”, ungkap Tina.
“mmm Tina…”, balas singkat Rio karena tidak tau mau membalas apa.
“apakah bapak mau menerima cinta Tina?”, Tanya Lisa dengan serius.
Rio masih tetap diam tidak menjawab
“Tina betul-betul menyukai bapak. Tina bisa buktikan, Tina bisa lakuin apa pun yang bapak minta biar bapak menerima Tina”, Ucap Tina.
“Kamu serius mau menuruti apa yang pak minta?, Tanya Rio
.
.
.
BERSAMBUNG……
🤫😱😱
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
Tiara Nurhalimah
next
2022-03-29
21
Dea Sandora
kok gitu minnn Rio 😡
2022-03-29
21