“Lisa... kalau kamu butuh apa-apa atau kalau ada yang mengganggu mu jangan sungkan untuk memberitahu ku”, ucap Ziko menatap mata Lisa dengan tatapan yang serius sambil tangan kanan nya perlahan memegang tangan kiri Lisa!!...
Lisa pun terhenyak melihat tatapan mata Ziko yang nampak begitu tulus dan serius dengan tangan kanan Rio yang masih memegang tangan kiri Lisa yang sedang duduk berhadapan dengannya.
Mereka saling menatap, sesaat kemudian pelayanan datang menghampiri mereka, Lisa yang menyadari kedatangan pelayan tersebut langsug melepas tangan nya dari tangan Ziko.
“maaf menunggu, ini pesanan meja nomor 5”, ujar pelayan tersebut sambil meletakan pesanan makanan di atas meja yang lalu langsung pergi kembali.
Suasana di meja nomor 5 itu mendadak menjadi canggung, Lisa langsung mengambil hanpdhone nya dan pura-pura melihat pemberitahuan yang masuk, sementara itu Ziko pun masih canggung dengan suasana mereka saat itu tapi Ziko memberanikan diri memulai obrolan, “wah makanan nya bau nya enak sekali, ayo Lisa kita janggan di anggurin”, ujar Ziko.
“iya ya bener enak makannya kalau masih hangat”, balas Lisa.
Mereka pun akhirnya menyantap makanan yang telah dihidangkan di meja tersebut dengan perlahan.... sementara itu di tempat lain, Rio terlihat sedang menelpon, “halo.. kamu dimana Ardi?”, ujar Rio.
“saya lagi di steam mobil pak, lagi nyuci mobil”, jawab Ardi.
“masih lama tidak? Nanti kalau sudah selesai, kamu ke rumah saya, kita langsung pergi ke restoran saya ada janji dengan teman saya”, ucap Rio.
“siap pak”, balas Ardi..
Setengah jam kemudian, Ardi pun tiba dan tanpa berbasa-basi Rio masuk kedala mobil lalu berangkat. “kita mau kemana pak?”, tanya Ardi.
“kita ke resotran deket simpang 3 lampu merah”, jawab Rio.
“ooh yang baru buka itu ya? “, ucap Ardi.
“ia, teman ku ini mendadak ngasih tau nya”, balas Rio.
Rio dan Ardi pun akhirnya sampai. Sesampainnya di depan restoran, Rio pun menelpon temannya itu, “kamu dimana Aurel? Aku sudah sampai”, tanya Rio.
“aku di sebelah sini, di sebelah kanan mu”, ucap Aurel.
Rio pun menoleh mencari-cari keberadaan Aurel, lalu nampak di kejuahan terlihat Aurel yang sedang melambai-lambaik tangannya ke arah Rio. Rio pun melihatnya dan langssung menghampiri. “kamu sudah lama disini?”, tanya Rio.
“lumayan”, jawab Aurel singkat.
“tapi kan yang salah kamu karena mendadak nelpon, untung juga aku lagi nggak ada kerjaan lain”. Ucap Rio.
“heehe iya maaf deh soalnya hari ini aku juga mendadak ditunjuk gantiin untuk men-supervisor mahasiswa kami yang KKN di disini, jadi aku itu inget kalau kamu tinggal di kota ini, jadi... ya gitu deh haha”, jelas Aurel kepada Rio.
“haha kamu ini dari dulu nggak pernah berubah”, balas Rio.
“hari ini aku yang traktir deh”, ucap Aurel.
“oke, tapi aku makannya banyak loh”, jawab Rio dengan bercanda.
Rio dan Aurel pun tertawa dan bercanda dan tak sengaja Lisa yang mendengar canda tawa mereka menoleh dan benar saja, Lisa kaget karena ternyata pak Rio juga sedang berada di Restoran yang sama!!
“apa yang aku lihat? Itu kan Pak Rio, dia sedang dengan siapa? Pacarnya? Tapi rasanya aku pernah melihat perempuan itu, tapi... dimana??”, gumam Lisa dalam hati.
“Lisa? Kamu kenapa?”, tanya Ziko yang membuat Lisa terkejut.
“enggak... enggak ada kok”, jawab Lisa sambi mengambi air putih dan meminumnya.
Lisa hanya terdiam dan entah kenapa merasa risih mendengar canda tawa Rio dengan perempuan lain yang membuat entah kenapa menjadi tidak selera untuk melanjutkan makannya.
Ziko memperhatikan Lisa yang berhenti makan lantas bertanya, “Lisa kenapa? Apa makanannya tidak enak?”, tanya Ziko.
Lisa tidak menjawab sehingga membuat Ziko binggung, telah 20 menit berlalu Lisa masih terlihat diam membuuat Ziko kembali bertanya, “kamu kenapa? Apa aku buat salah?”, ucap Ziko.
“aku pulang duluan”, ujar Lisa sambil berdiri dan meninggalkan Ziko.
Ziko pun bergegas menuju kasir untuk membayar dan langsung mengejar Lisa, “Tunggu...”, teriak Rio sambil mengejar Lisa yang menarik perhatian pengujung lain tak terkecuali Rio dan Aurel tapi Rio dan Aurel tidak sempat melihat muka Lisa maupun Ziko karena mereka berjalan dengan sangat cepat.
“kenapa mereka? Berantem? Putus? Hadehhh bikin ribut aja”, ucap Aurel.
Rio yang melihat kejadian itu tidak berkomentar ataupun menanggapi perkataan Aurel.
“tunggu... Lisa....”, Ziko mengejar Lisa dan akhirnya berhasil menyusulnya.
Ziko pun langsung memegang tangan Lisa sehingga laju Lisa terhenti, “Lisa kamu kenapa? Aku buat salah? Maaf kalau aku buat salah hari ini”, ujar Ziko pada Lisa.
“enggak, kamu nggak salah Ziko”, jawab Lisa.
“kalau aku tidak saah jadi kenapa kamu begini?”, tanya Ziko.
“aku hanya lelah, mau pulang saja.”, balas Lisa.
“baiklah, aku antar sekarang”, ajak Ziko.
“terimakasih, tapi..... aku pulang sendiri saja”, ucap Lisa.
“nggak Lisa! Nggak bisa! Kamu pergi dengan ku jadi pulang juga harus denganku!”, balas Ziko dengan suara tegas.
Lisa pun hanya diam dan melepaskan genggaman tangan Ziko dan langsung berjalan menuju mobil Ziko.
Ziko pun bergegas membuka duluan pintu mobil untuk Lisa. Selama di perjaanan Lisa hanya diam tidak berbicara sepatah kata apa pun. Ziko pun tidak tau harus melakukan apa untuk memperbaiki keadaan.
“Pak Rio kamu sudah punya pacar ya?”, ucap Lisa berbicara dalam hatinya.
................
Di restoran..
“Rio boleh aku bertanya”, tanya Aurel.
“ya, tentu, tanya saja, kalau kamu boeh kok bertanya” balas Rio dengan tersenyum.
“kamu juga tidak berubah tetap seperti dulu”, ucap Aurel sambil teringat jawaban yang sama yang ia terima saat bertanya pada Rio dulu saat mereka sama-sama kuliah di Australia.
“kali ini kamu harus jawab ya.. pertanyaan lima tahun yang lalu aku tanya, tapi dulu tidak kamu jawab”, ucap Aurel.
Rio pun terdiam, ia pun masih mengingat jelas pertanyaan itu.
“kamu dulu pernah berkata kamu menyukai wanita seperti dia, wanita seperti dia itu siapa? dan wanita yang bagaimana?”, tanya Aurel..
"hmmmm, memang benar kamu dari dulu tidak berubah, sama hal nya seperti pertanyaan ini, dulu dan sekarang tetap sama", balas Rio sambil tersenyum dan menundukan kepalanya, lalu Rio kembali berbicara, "hmmm dia itu orangnya suka ngambekan, juga cerewet apalagi kalau lihat kamar ku berantakan maka habislah aku hahaha, tapi..... dia itu terkadang bisa menjadi sangat dewasa, dia itu orang yang mengerti aku, tapi mungkin aku yang tak mengerti dia hehe, dan... hmmmm ya.... dia ya dia", ucap Rio sambil senyum sendiri karena seketika ia mengenang kebersamaannya dengan wanita itu.
Aurel pun hanya memandang Rio yang nampak bahagia ketika menceritakan sosok perempuan yang pernah ia cintai itu, Aurel pun bergumam dalam hati nya sambil memandang Rio, "ia Rio, dari dulu aku selalu ingin melihat cintamu, senyum mu.... dan hari ini aku telah melihat itu semua , cinta dan senyum mu tapi....... semua bukan untuk ku", Aurel berbicara dengan batinnya sendiri.
"Sekarang dimana perempuan itu Rio?", tanya Aurel kepada Rio.
"dia ada disana, tempat yang mungkin tidak bisa ku temui sekarang", balas Rio sambil matanya berkaca-kaca.
Melihat raut muka Rio membuat Aurel tidak mau lagi bertanya lebih jauh, Aurel langsung mengalihkan pembicaraan, "eeeh ngomong-ngomong yuk kita makan dulu, aku laper banget nih", ujar Aurel.
Mendengar perkataan Aurel membuat Rio tersenyum kecil dan berkata, "terimakasih", ucap Rio.
"hmmm terimkasih untuk apa", balas Aurel sambil mengambil makanan.
"terimakasih saja sudah menjadi temanku", ujar Rio.
Aurel pun terdiam, "apa aku di mata mu hanya bisa jadi teman? Tidak kah aku bisa menjadi lebih dari itu? Apakah wanita itu tidak bisa kugantikan?", ucap Aurel dalam hatinya.
Lalu, Aurel pun membalas ucapan Rio itu, "iya dong kita kan best friend hehe", ucap Aurel membalas perkataan Rio itu.
........................
Di mobil Ziko...
Ziko dan Lisa tidak berbicara satu sama lain hingga akhirnya mereka sampai di depan pagar rumah Lisa.
Lisa pun hendak membuka pintu mobil untuk segera turun, namun belum sempat Lisa membuka pintu mobil, Ziko menahan tangan Lisadan menarik Lisa, tetapi tidak di sangka tarikan dari Ziko terlalu kuat sehingga Lisa pun terpental dan kepala mereka saling bebenturan, “Aduh sakit”, ujar Lisa.
“maa.. maaf aku nggak sengaja, kamu sih main lari-lari aja”, jawab Ziko.
“sebelum kamu turun aku Cuma mau mastiin.... kamu kenapa? Apa aku berbuat salah? Katakan saja biar aku bisa memperbaikinya”, ujar Ziko.
“kamu nggak salah Ziko, Cuma aku nya saja yang pengen pulang cepet”, balas Lisa.
“maaf ya kalau pergi bersama ku membuatmu tidak bahagia”, ucap Ziko sambil melepaskan tangannya yang sedari tadi menahan Lisa untuk keluar mobil.
“kamu nggak salah Ziko, maaf ya aku hari ini tiba-tiba gini, terimakasih ya sudah traktir aku, nanti gantian ya aku yang traktir kamu”, ujar Lisa sambil tersenyum.
“Janji?”, balas Ziko sambil mengangkat jari kelingkingnya.
“iya, janji”, jawab Lisa sambil menautkan jari kelingking Ziko dengan jari kelingkingnya.
............
Di kamar Lisa..
Akhirnya Lisa pun masuk ke kamarnya sambil merebahkan tubuhnya sambil melihat ke arah langit-langit kamarnya ia berkata, “Rio kamu sudah punya pacar ya? Arrrgghhh Lisa apaan sih yang kamu pikirkan, dia kan hanya dosen!!, iya dia itu hanya dosen kok aku mikir aneh gitu sih, mana mungkin aku suka dengan dosen sendiri apalagi dia orang yang aneh hahaha”, ucap Lisa berbicara Sendiri walau ia nampak tertawa tapi raut muka Lisa berkata sebaliknya.
“aaarrrgghhhh....” teriak Lisa sambil tubuhnya berontak-rontak di kasur..
“Lisa.... Kamu sedang bicara dengan siapa??”, teriak Ibu Lisa karena mendengar suara ribut Lisa di kamar.
“nggak ada bu....”. Sahut Lisa.
...........
Ke esokan pagi nya...
Seperti biasa rutinitas para mahasiswa yaitu datang pagi ke kampus, Lisa pun termasuk salah satu dari mahasiswa itu..
Lisa berjalan santai, tapi.... entah kenapa hari ini semua orang melihatnya, dan beberapa juga ada yang berbisik-bisik seperti membicarakannya bahkan ada yang langsung memalingkan wajahnya ketika Lisa menyapa.
Lisa pun tetap cuek saja berjalan santai tidak menghiraukan orang-orang yang menatapnya, hingga sampailah Lisa melihat para mahasiswa lain mengerumuni papan mading, Lisa pun yang ikut penasaran menghampiri papan itu dan alangkah terkejut Lisa ketika melihat ke arah papan itu tertempel foto nya sedang bersama Ziko!!!
Foto Lisa dan Ziko tertempel begitu banyak di papan mading, foto yang menggambarkan Lisa dan Ziko seperti berciuman!! Dimana foto itu di ambil dari sudut yang nampak seperti muka mereka sedang berhadapan sehingga membuat orang yang melihat foto itu menjadi salah paham..
Lisa pun langsung teringat ketika semalam ia memang berada di dalam mobil, ia pun mengingat kembali kejadian malam itu, ia pun menyadari foto itu di ambil ketika mereka berbicara dan berjanji satu sama lain sebelum turun dari mobil.
Lisa yang panik melihat foto-foto itu langsung menerobos kerumunan dan langsung merobek-robek nya dari papan mading itu...
Lisa pun dengan sembarang menarik seluruh foto yang ia lihat di mading itu, membuat mahasiswa yang sedang berkumpul di sana mencibirnya, “iiiih bikin malu kampus aja, ciuman sih ciuman tapi jangan di pamerin juga kali”, ucap salah satu mahasiswi...
“iya maksudnya mau di bilang pacar ketua angkatan gitu? Hmmm. Enggak banget deh...”, sahut mahasiswi lain.
Riuh suara bully-an mahasiswa lain membuat Lisa tidak tahan dan buru-buru langsung menutup telinganya serta langsung memutar badannya berlari meninggalkan kerumunan itu sambil menundukan kepalanya.
Ketika ia memutar badannya dan berlari ia mendadak pusing karena ternyata ia menabrak sesosok pria dengan tubuh tinggi dan Lisa pun terjatuh ke lantai, “aawwww, aduuuhhh”, teriak Lisa karena kesakitan. Lalu Lisa pun mendongak kan muka nya ke atas, ia terkejut ternyata yang di tabraknya itu Pak Rio!!
Rio pun tetap berdiri tidak menolong Lisa yang terjatuh, terlihat Rio hanya terdiam, mata nya tertuju pada lembaran foto-foto Lisa dan Ziko yang berserakan di lantai karena berhamburan saat Lisa menabraknya tadi.
.
.
.
BERSAMBUNG....
gimana nih readers, ada komentar? semakin seru nih 😎
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments