BENCI TAPI SUKA

“satu.... dua.... ti......”, Rio mendekatkan muka nya ke mulut Lisa, Lisa Pun Hanya Terdiam dan Reflek memejamkan matanya.

Kringggg. Kringggggg. Kringgggggggg.......... terdengar bunyi Handphone Rio yang berdering mengejutkan mereka berdua, yang menghentikan aktivitas mereka. Orang di depan mereka pun mendadak menoleh.

“maaf”, kata Rio mengucapkan maaf ke penonton tersebut karena mengganggu ketenangan sembari menekan tombol silent yang lupa ia matikan.

Disisi lain Lisa Masih terdiam dengan jantung yang tak karuan kencang berdetak. Masih belum berhenti dengan kencangnya. “barusan itu apa? Apa aku mimpi? Hampir saja kami berci*m*n”, ucap Lisa dalam hati sambil memegang dadanya.

Sisa menit di film terasa begitu lama bagi Rio dan Lisa, mata mereka menatap ke layar tapi pikiran mereka sudah kemana-mana. Tepat pukul 7 lewat 10 film usai dan mereka berdua keluar dari bioskop namun sama-sama tidak berbicara.

“Lisa langsung pulang ya pak, terimakasih traktir nonton film nya dan tadi udah beliin makanan dan minuman juga”, bilang Lisa dengan memberanikan diri berbicara memecah kecanggungan diantar mereka.

“pulang? boleh, kebetulan searah dengan rumah”, balas rio yang seolah-olah tau rumah Lisa.

“ha? Nggak pak Lisa nggak bilang minta antar”, jawab Lisa menolak.

Kemudian...

Dengan cepat Rio mengambil Handphone Lisa dan berjalan cepat..

“pak.. tunggu pakk.. HP Lisa kok di ambil”, teriak Lisa sambil berusaha mengejar Rio yang mengarah ke parkiran mobilnya..

Krekkk...(bunyi pintu mobil di buka) “apa nama jalan rumahmu?”, ucap Rio sambil membuka kan pintu untuk Lisa.

Lisa Pun terheran – heran dengan tindak tanduk Rio, walau demikian akhirnya Lisa pun tetap diantar pulang oleh Rio.

“pak, Kenapa bapak perlakukan Lisa seperti ini?”, tanya Lisa.

“perlakukan apa? Emang bapak ngapain kamu? Tadi kan nggak jadi hehe”, balas Rio dengan tersenyum.

“sudah.. sudah... saya lagi nyetir takutnya bahaya kalau ngobrol di jalan, tunjukan saja arah rumah mu”, timpal Rio sekali lagi.

Dan... tak terasa perjalanan dari bioskop ke rumah Lisa 35 menit ternyata di sebuah komplek perumahan yang tak terlalu jauh dari pusat kota.

“Sudah sampai pak, itu rumah dengan pagar hijau itu rumah Lisa”, ucap Lisa kepada Rio yang langsung menepikan kendaraannya.

“terimakasih Pak, mampir dulu”, bilang Lisa ke Rio basa – basi.

“hmmm, saya langsung saja ya, lain kali saja”, balas Rio.

Rio pun pergi dengan diikuti suara klakson mobilnya..

Lisa Masih berdiri melihat mobil dosennya itu perlahan – lahan telat menghilang. Dengan pikiran yang mengambang masih tidak percaya apa yang dilewatkannya hari ini.

Pagi Hari yang mendung, Hari senin yang menyebalkan bagi hampir setiap pelajar itu tak dapat dielakan lagi. Seperti biasa hari senin pagi Lisa telah berada di kampus untuk mengikuti perkuliahannya. 10 menit lagi akan memasuki ruangan untuk mengikuti kuliah dari Pak Rio. Dengan bergegas Lisa berjalan untuk masuk ruangan karena takut terlambat yang berdampak pada dirinya yang tidak dibolehkan masuk.

saat sedang berjalan ia tak sengaja bertemu dan berpapasan dengan Rio.

Lisa Pun Menoleh dan menunduk sambil menunduk sopan, “Pagi Pak”, sapa Lisa..

Rio pun hanya berjalan lurus tanpa membalas dan bahkan tanpa menoleh sedikit pun ke arah Lisa.

Lisa Pun Membatin dan merasa sedikit kecewa karena Rio tidak merespon nya. Lisa merasa aneh, pertanyaann dalam benaknya masih belum terpecahkan tentang kenapa Pak Rio yang saat berada di kampus jauh berbeda sekali dengan saat di luar kampus.

"Lisa... Lisa...."

Lisa pun terkejut karena teman nya menepuk bahunya..

“itu nama mu di panggil”

“Lisa.... Lisa... mana orangnya? Alpa ya”, tanya Rio ke mahasiswa nya.

“Ha... Hadir Pak”, teriak Lisa yang baru menjawab karena dari tadi melamun memikirkan sikap aneh sang dosen tersebut kepadanya.

“kalau tidak niat kuliah keluar saja, atau keluar cuci muka dulu kalau mengantuk”, jawab Rio dengan dingin.

“maaf pak”, balas Lisa singkat dengan di ikuti rasa malu karena jadi perhatian seluruh teman nya.

Tenggg.... (bunyi bel)..

“baiklah bapak akhiri pelajaran kita hari ini, selamat siang dan selamat berjuang lagi..... oh iya nanti kalian tidur yang cukup sebelum pelajar saya supaya tidak ada yang mengantuk lagi”, canda Rio sambil meninggal kan ruangan yang diikuti tawa para mahasiwa di ruangan itu seolah menertawakan kejadian Lisa tadi.

Lisa hanya menunduk menyembunyikan wajahnya malu nya, “arrrghhhh RIOOOOO.......!!!”, teriak geram Lisa dalam hati, sambil mengambil Handphone nya dan mengubah Nama Kontak PAK RIO Menjadi SI ANEH.

Sambil berjalan pulang, Lisa tak sengaja melihat mobil pak rio mendadak berhenti di pinggiran jalan. Dosennya itu pun keluar dari mobil dan menghampiri perempuan tua yang sedang mengemis di jalan. Terlihat oleh Lisa dari kejauhan Rio memberi nenek tua itu uang dan lalu Menggandeng Nenek itu ke tempat makan tak jauh dari jalan. Terlihat wajah lembut, sopan dan bersahaja dari Rio.

Lisa yang melihat sikap Rio kepada pengemis tua tersebut menjadi tersentuh hatinya, “ternyata walau aneh pak rio itu baik sekali tapi tetap saja aneh”,

Lisa yang berbicara sambil senyum-senyum sendiri melihat Dosen nya tersebut yang seolah memilki kepribadian ganda. Ada kalanya kepribadiannya yang dingin dalam diam, dan ada kalanya kepribadiannya yang hangat dan ramai.

“Aku Benci tapi aku suka”, kata Lisa dalam benakya.....

..

..

..

..

BERSAMBUNG........

bagaimana teman-teman semua? apa ada yang bisa nebak karakter Rio ini kira-kira kenapa ya bisa berubah-ubah seperti itu? nanti kanterus ya...

terimakasih telah membaca 🤗

Terpopuler

Comments

Umaymay Sifa

Umaymay Sifa

aku mampir

2022-04-10

1

Kurniawan September

Kurniawan September

terus thor

2022-03-28

24

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!